PENDAHULUAN T1 602012802 Full text

7 dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia, termasuk didalamnya adalah komitmen untuk meningkatkan kinerja agennya. Kota Surakarta merupakan kota kecil, namun demikian perkembangan masyarakat di kota ini cukup pesat, khususnya dalam hal ini perkembangan kesadaran masyarakat akan pentingnya sarana jaminan pemeliharaan kesehatan atau asuransi baik yang ditawarkan oleh pemerintah daerah maupun perusahaan asuransi swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang digunakan dalam suatu agency PT.Prudential Life Assurance, terkhusus keagenan yang berada di kota Surakarta untuk meningkatkan kinerja agennya. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga tahapan strategi komunikasi dalam struktur keagenan PT.Prudential Life Assurance untuk meningkatkan kinerja agen, diantaranya tahap perencanaan yang dilakukan oleh agency manager, tahap pelaksanaan dimana terdapat program- program pelatihan, seminar, meeting khusus dan pemberian reward untuk menunjang kinerja agen, serta tahap evaluasi dengan melihat pencapaia n Annual Premiun Income , serta melihat cara kerja dan perilaku para agen dalam melayani nasabah dan juga perilaku nasabah tersebut. 1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Public Relations, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Public Relations Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya industri asuransi yang bermunculan di Indonesia pada era globalisasi saat ini. Salah satunya ialah PT.Prudential Life Assurance yang menjadi salah satu asuransi jiwa terbaik yang menduduki peringkat pertama dari tahun ke tahun [1] . “Always Listening, Always Understanding”. Tagline tersebut menunjukkan bagaimana cara PT.Prudential Life Assurance mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Dalam komitmennya untuk meningkatkan kualitas para agen, Prudential menyediakan sarana Pru Sales Academy PSA sebagai pusat pengembangan dan peningkatan profesionalitas agen yang berada di beberapa kota besar di Indonesia. Berdasarkan majalah investor edisi 2013, jumlah agen Prudential hingga akhir tahun 2012 mencapai 200 ribu orang dari total agen industri asuransi jiwa yang tercatat sebanyak 303 ribu agen. Disamping itu, berdasarkan Litbang Investor, PT. Prudential Life Assurance merupakan perusahaan asuransi jiwa dengan asset terbesar yaitu lebih dari Rp.15 triliun mengalahkan beberapa asuransi jiwa PT. Axa Mandiri Financial Service, PT.Indolife Pensiontama, PT. Asuransi Jiwasraya Persero, PT.Commonwealth Life, PT.Axa Financial Indonesia, PT.Asuransi Jiwa Sequis Life, PT.Sun Life Financial Indonesia dan PT.Avrist Assurance 8 dengan asset Rp.5 – 15 triliun, serta menduduki peringkat pertama 20 best insurance companies 2013. Berdasar data diatas, dapat dipastikan bahwa PT. Prudential Life Assurance memiliki strategi komunikasi tersendiri yang dapat menjadikan perusahaan ini menjadi perusahaan asuransi yang besar dan terpercaya hingga memiliki ribuan agen dan lebih dari 1juta nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dalam sistem keagenan yang dilakukan oleh agency PT. Prudential Life Assurance yang berada di kota Surakarta dalam meningkatkan kualitas kinerja agen. Kota Surakarta dipilih karena peneliti beranggapan bahwa kota Surakarta merupakan kota kecil, namun demikian perkembangan masyarakat di kota ini cukup pesat, khususnya dalam hal ini perkembangan kesadaran masyarakat akan pentingnya sarana jaminan pemeliharaan kesehatan atau asuransi baik yang ditawarkan oleh pemerintah daerah BPJS Jamkesmas ataupun perusahaan-perusahaan asuransi swasta berdasar pengamatan penulis di beberapa instansi kesehatan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan juga kontribusi baik secara praktis maupun teoritis. Manfaat secara praktis : 1. Bagi Perusahaan Diharapkan hasil penelitian nantinya dapat berguna sebagai program tindak lanjut ataupun sebagai masukan untuk peningkatan kualitas kerja agen. 2. Bagi Masyarakat Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pastilah berpengaruh pada kemajuan bisnis saat ini, yang diharapkan membawa hasil yang lebih maksimal dan memuaskan. Peneliti berharap, penelitian ini dapat memberikan referensi bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih jeli dalam memilih dan mempercayakan dirinya kepada suatu agency atau perusahaan asuransi. Manfaat secara teoritis : Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tindak lanjut penelitian sebelumnya dan dapat dijadikan sebagai acuan referensi apabila nantinya ada mahasiswai lain atau civitas akademika yang akan meneliti tentang suatu perusahaan asuransi. 2. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai agen asuransi sebelumnya pernah dibahas oleh Yolanda .M Naibaho [2] dalam jurnalnya berjudul “Proses Pembentukan Kualitas Pelayanan dalam Aktivitas Personal Selling Studi Deskriptif Kualitatif terhadap Proses Pembentukan Kualitas Pelayanan dalam Aktivitas Personal Selling oleh Agen Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta terhadap Calon Nasabahnya untuk Membeli Produk Asuransi ”. Penelitian tersebut bertujuan untuk melihat proses pembentukan kualitas pelayanan yang dilakukan agen dalam aktivitas personal selling, melihat kebutuhan jasa asuransi semakin dirasakan oleh masyarakat ditambah 9 persaingan yang muncul antar perusahaan asuransi menawarkan berbagai pelayanan baik sehingga agen berusaha menciptakan kualitas pelayanannya sendiri untuk mendapatkan calon nasabah. Dari penelitian yang dilakukan Yolanda tersebut diperoleh suatu pernyataan bahwa pelayanan dalam aktivitas personal selling menjadi prioritas untuk menarik perhatian calon nasabah. Agen Asuransi Jiwasraya memberikan pelayanan dalam empat aktivitas yaitu dalam menentukan calon nasabah, mengadakan komunikasi, memberikan pelayanan, dan meningkatkan kemampuan diri. Penjualan akan berjalan baik apabila agen sadar akan kualitas pelayanan dirinya sendiri baik dalam hal pengetahuan dan kemampuan agen dalam mendekati calon nasabah. Komunikasi Komunikasi mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi kehidupan manusia, yaitu untuk menyampaikan apa yang ada di dalam benak pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma yang dikemukakan Harold Lasswell yang mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan ” W ho says what in which channel to whom with what effect ?” [3] . Paradigma Lasswell tersebut menunjukan bahwa komunikasi memiliki lima unsur sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan itu, antara lain komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Jadi berdasarkan paradigm Lasswell tersebut, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Strategi Komunikasi Onong Uchjana Effendy dalam bukunya teori komunikasi [3] mengutip penyataan R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett yang menyatakan bahwa tujuan sentral dari strategi komunikasi antara lain to secure understanding , to establish acceptance dan to motivate action . Memastikan bahwa komunikan paham akan pesan yang diterimanya to secure understanding , apabila komunikan sudah mengerti dan paham akan pesan tersebut, maka penerimaan tersebut harus dibina to establish acceptance , dan pada akhirnya kegiatan dimotivasikan to motive action . Dalam pelaksanaan strategi komunikasi, seorang komunikator memerlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan beberapa faktor, antara lain : mengenali sasaran komunikasi, pemilhan media komunikasi, pengkajian tujuan komunikasi, dan peran komunikator dalam komunikasi. Oleh karena itu, strategi komunikasi selalu dihubungkan dengan lima hal, antara lain : siapa yang berbicara komunikator, apa tujuan komunikator berbicara, pesan apa yang harus disampaikan kepada komunikan, bagaimana cara komunikator 10 menyampaikan pesan kepada komunikan, dan bagaimana mengukur dampak pesan tersebut [4] . Strategi komunikasi berkaitan dengan sistem komunikasi, yang berarti berbicara mengenai sistem dalam masyarakat dan berbicara tentang manusia. Terdapat dua sistem komunikasi yang berkaitan dengan strategi komunikasi, yaitu sistem komunikasi secara makro vertikal dan sistem komunikasi secara mikro horizontal. Baik secara makro maupun secara mikro mempunyai sistem ganda, yaitu: menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal, serta m enjebatani “kesenjangan budaya” akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya [5] . Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya [6] . Dari definisi diatas, dapat diungkapkan beberapa hal penting. Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: o Tahap perolehan acquisition: mencari searching dan membeli purchasing. Tahap tersebut adalah tahap dimana seorang konsumen akan mencari informasi mengenai suatu produk, jasa maupun ide yang dibutuhkan, dan kemudian konsumen akan membeli produk, jasa maupun ide tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. o Tahap konsumsi consumption: menggunakan using dan mengevaluasi evaluating. Tahap konsumsi merupakan tahap dimana konsumen telah menggunakan produk, jasa maupun ide yang dibeli serta telah merasakan manfaatnya sehingga konsumen sudah dapat mengevaluasi bagaimana dampak yang dihasilkan dari produk, jasa maupun ide tersebut. o Tahap tindakan pasca beli disposition Tahap ini merupakan tahap pengambilan keputusan oleh konsumen, apa yang akan dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi. Kinerja Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi [7] . Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja mempunyai hubungan kausal dengan kompetensi. Kinerja merupakan fungsi dari kompetensi, sikap dan tindakan [8] . Kompetensi melukiskan karakteristik pengetahuan, ketrampilan, perilaku dan pengelaman untuk melakukan suatu 11 pekerjaan atau peran tertentu secara efektif. Sikap melukiskan perasaan mengenai sesuatu, melukiskan perasaan senng atau tidak senang mengenai objek tertentu. Dan kompetensi dan sikap tidak akan menghasilkan kinerja tanpa dioperasikan dalam tindakan. Asuransi Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil sedikit yang sudah pasti sebagai pengganti substitusi kerugian- kerugian besar yang belum pasti. Dari perumusan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, seseorang bersedia membayar kerugian sedikit dimasa sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi di masa mendatang [9] . Sedangkan Undang-Undang Hukum Perniagaan atau Wetboek van Koophandel [10] mendefinisikan asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggungm dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu. Terdapat tiga jenis asuransi di Indonesia, diantaranya asuransi kerugian, asuransi jiwa dan asuransi varia. Sistem Keagenan Sistem keagenan didirikan oleh kantor-kantor pusat,sedangkan untuk daerah-daerah terdapat Agen kepala yang mempunyai wewenang penuh terhadap seluruh agen. Agen-agen tersebut tersebut bertindak sebagai agen perantara dalam penjualan polis asuransi. terdapat keuntungan-keuntungan tertentu dengan dipakainya system agency tersebut oleh kantor pusat [9] , antara lain : a. Pekerjaan administrasi daerah yang seharusnya dilakukan oleh kantor pusat akan berkurang. b. Agen kepala mempunyai kebebasan untuk memilih dan mendidik agen- agen daripada seorang kepala cabang. c. Oleh karena income atau penghasilan agen kepala sangat tergantung dari komisi yang didapatnya, maka agen kepala akan lebih giat dalam usahanya menjual asuransi berusaha memperbesar produksi agency.

3. METODE PENELITIAN