Nama Ananda Putri Syaviri Nim 1305336082

  Nama : Ananda Putri Syaviri Nim : 130533608243 Prodi : S1 Pendidikan Teknik Informatika B 2013

  1. Pengertian E-Learning

  E-learning adalah bentuk pembelajaran atau pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi. Dapat didefinisikan juga sebagai bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikaan dalam bentuk sekolah maya. E- learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Berikut beberapa pengertian E-Learning dari berbagai sumber:

  a) Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27).

  b) Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).

  c) Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

  2. Sejarah dan Perkembangan E-Learning

  E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E- learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

  a) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi

  e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.

  

b) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT

muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

  

c) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan

  teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

d) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS

  menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

  3. Karakteristik E-Learning

  Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah a) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.

  b) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)

  c) Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.

  d) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

  4. Manfaat E-Learning

  Manfaat E-learning adalah:

  a) Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.

  

b) Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri

memegang kendali atas keberhasilan belajar.

c) Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara,

  efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

  Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

  a) Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.

  b) Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.

  c) Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.

  d) Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.

  e) Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

  f) Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

5. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

  Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

  a) Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video.

  

b) Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum

audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.

  c) Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.

  

d) Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada

semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

  Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut : a) Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.

  b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

  c) Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

  d) Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan

  ICT (information, communication, dan technology).

  e) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).

  f) Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.

  g) Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

  h) Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. i) Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai. j) Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi. k) Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan. l) Peserta didik dapat merasa terisolasi.

6. Kendala E-Learning

  Kendala atau hambatan dalam penyelanggaraan e-learning, yaitu (Effendi, 2015):

  a) Investasi: walaupun pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi b) Budaya: pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer.

  c) Tekonologi dan infrastruktur: e-learning mebutuhkan perangkat komputer, jaringan handal dan teknologi yang tepat.

  d) Desain materi: penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional desginer yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.

  7. Teknologi Pendukung E-Learning

  Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”. Sedangkan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning.

  

a) e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat,

  menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

  

b) e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan

standar teknologi internet.

  c) e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.

  8. Syarat E-Learning

  Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam Siahaan) syarat-syarat kegiatan pembelajaran elektronik (e-learning) adalah : a. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet.

  b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak c. Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan d. Adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning

  e. Adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet f. Adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar g. Adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar

  h. Adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara Selain itu dalam Sembel(2004), hal-hal yang perlu ada untuk “menghidupkan” e-learning adalah : a. Subject Matter Expert (SME), merupakan nara sumber dari pembelajaran yang disampaikan.

  b. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-learning dengan memasukkan metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari.

  c. Graphic Designer (GD), bertugas untuk mengubah materi teks menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif, dan menarik untuk dipelajari.

  d. Learning Management System (LMS), bertugas mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas, nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa.

  Daftar Pustaka: Kajian Pustaka. 2012. Pengertian Karakteristik E-Learning. (Online). http://www.kajianpustaka.com/2014/06/pengertian-karaktiristik-dan-manfaat-elearning.html. Tanggal akses 27 September 2015, pukul 22.00 WIB Wikipedia.2002.Pembelajaran Elektronik. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik. Tanggal akses 27 September 2015, pukul 22.00 WIB. Aries, Rici.2012. Pengertian Keunggulan Kendala E-Learning. (Online) http://programmkomputer.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-keunggulan-kendala-e- learning.html. Tanggal Akses 27 September 2015, pukul 22.00 WIB