C. Populasi
Populasi yang diikut sertakan dalam penelitian ini adalah pasien berjenis kelamin laki-laki atau perempuan yang menjalani pembedahan elektif dalam
anestesi umum dengan status fisik ASA I dan II berumur antara 17-60 tahun di Instalasi Bedah Pusat RSUD dr. Moewardi dalam kurun waktu bulan April 2015.
D. Besar Sampel
Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu propofol dan variabel independent yaitu kadar magnesium serum, maka besar sampel minimal dapat
menggunakan pedoman ”
rule of thumb
”. Dengan ”
rule of thumb
” maka besar sampel yang diperlukan adalah 30 pasien.
1. Kriteria inklusi :
a. Hasil pemeriksaan darah rutin dalam batas normal.
b. Penderita yang bersedia diikut sertakan dalam penelitian.
c. Pasien dengan status fisik ASA I dan II.
d. Pasien berumur antara 17-60 tahun.
2. Kriteria eksklusi :
a. Penderita dengan riwayat alkoholisme
b. Pasien dengan riwayat diabetes mellitus
c. Pasien defisiensi nutrisi
d. Pasien alergi terhadap propofol
e. Pasien PreEklampsi berat atau Eklampsi.
E. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel tergantung:
- Kadar magnesium serum.
2. Variable bebas :
commit to user
- Efek propofol
F. Definisi Operasional Variabel
1. Propofol sebagai obat induksi
Adalah propofol 1,5 mgkgbb intravena sebagai obat induksi anestesi yang diberikan sebelum pemberian pelumpuh otot. Sediaan berbentuk ampul berisi
200 mg propofol dalam 20 ml pelarut.
Alat ukur : dengan menggunakan spuit 10 ml Satuan : mgkgbb
Skala pengukuran : nominal 2.
Kadar Magnesium serum Kadar magnesium serum sample darah beku 5 ml diukur 2 kali sebelum
perlakuan dan 3 menit sesudah induksi yang akan diperiksa di Laboratorium Prodia Surakarta menggunakan metode colorimeter and point dengan nilai
normal 1,7 – 2,4 mgdl.
Alat ukur : Cobas Satuan : mgdl.
Skala pengukuran: rasio.
G. Cara PengukuranVariabel
- Propofol diukur menggunakan spuit 10 ml, dimana setiap ml mengandung 10 mg propofol.
Skala pengukuran: nominal - Hitung jenis kadar magnesium serum diukur dengan menggunakan alat Cobas
dengan metode colorimeter and point.
H. PerijinanPenelitian 1. Ethical clearance
commit to user
Mendapatkan ijin melakukan penelitian setelah dilakukan pengkajian oleh tim komite medis Rumah sakit Umum Daerah DR. Moewardi Surakarta dengan
prinsip tidak melanggar etika praktek kedokteran dan tidak bertentangan dengan Etika Penelitian pada Manusia.
2. Ijin Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan atas persetujuan pasien atau keluarga terhadap
informed consent
yang diajukan peneliti, setelah sebelumnya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut.
commit to user
I. Rancangan Penelitian
Gambar 3.2. Rancangan Penelitian T1
: Kadar magnesium serum sebelum induksi
base line
. T2
: Kadar magnesium serum setelah induksi. Kriteria inklusi
Pasien rencana pembedahan dengan anestesi umum
Sampel
Premedikasi: Midazolam 0,05 mgkgBB IV,
Fentanyl 1 µ gkgBB IV
Atrakurium 0.5 mgkgbb IV
Sevoflurane 1-2 volO
2
: N
2
O = 50 : 50
Analisis data Kriteria Eksklusi
Data dasar T1
Induksi : Propofol 1.5 mgkgbb IV
Data kedua T2 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
J. Jalannya Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Moewardi Surakarta setelah mendapatkan persetujuan komite etik. Tata cara dilakukan
sebagai berikut : 1.
Pasien ASA I dan II yang tiba di kamar operasi yang dijadwalkan untuk dilakukan operasi dengan anestesi umum dilakukan monitoring standar.
2. Dilakukan identifikasi identitas nama, jenis kelamin, umur, berat badan,
status fisik ASA, dan monitoring
vital sign
tekanan darah, nadi, suhu. 3.
Disuntikkan midazolam 0,05 mgkgbb dan fentanyl 1 µgkgbb intravena untuk premedikasi .
4. Diambil sampel I darah vena sebanyak 5 mL dan dimasukkan kedalam
tabung Vacutainer, dikocok perlahan. 5.
Kemudian diberikan propofol 1,5 mgkgbb intravena. 6.
Setelah 3 menit penyuntikan propofol, diambil sampel II darah vena sebanyak 5 mL dan dimasukkan kedalam tabung Vacutainer, dikocok
perlahan. 7.
Disuntikkan atrakurium 0,5 mgkgbb intravena sebelum intubasi. 8.
Dilanjutkan intubasi endotrakeal dan rumatan anestesi dengan sevofluran 1-2 vol, O2 : N2O = 50 : 50.
9. Kedua sampel darah kemudian dibawa ke Laboratorium Prodia Surakarta
untuk diolah.
K. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan :
1. Monitor
vital sign
otomatis. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2. Mesin anestesi.
3. Spuit 5 ml.
4. Spuit 10 ml.
5. Fentanyl 10 µgml
6. Propofol 10 mgml.
7. Midazolam 1 mgml.
8. Atracurium 10 mgml.
9. Tabung Vacutainer tutup warna ungu.
10. Mesin analisis Cobas
L. Pengolahan Data
Data yang didapatkan dilakukan analisis dengan program SPSS Statistic 17.0. Data demografi dan hasil penelitian dinilai apakah distribusinya normal
atau tidak. Dilakukan uji
Shapiro-Wilk
karena jumlah sampel 30. Karakteristik dasar penelitian berupa jenis kelamin dan ASA ditampilkan
dalam distribusi frekuensi dan prosentase, sedangkan usia, berat badan, dan dosis propofol ditampilkan dalam nilai minimum, maksimum, dan
Mean + SD
. Kemudian, untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna antara nilai
magnesium serum sebelum dan sesudah pemberian propofol dilakukan dengan
Paired Samples t Test
bila distribusi data normal. Bila distribusi data tidak normal maka digunakan uji
Mann-Whitney U
.
commit to user
M. Jadwal Kegiatan dan Organisasi Penelitian
Bulan Februari - Juni 2015
KEGIATAN WAKTU
Februari Maret
April Mei
Juni Perijinan
Pelaksanaan penelitian Pengolahan data
Penyusunan laporan penelitian
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta, dimulai pada bulan April - Mei 2015. Subjek penelitian ini
ada 30 pasien yang bersedia diikut sertakan dalam penelitian dengan status fisik ASA I dan II, hasil pemeriksaan darah rutin dalam batas normal, dan berusia 17
– 60 tahun.
Penelitian ini dilakukan dengan cara saat pasien ASA I dan II yang tiba di kamar operasi yang dijadwalkan untuk dilakukan operasi dengan anestesi umum dilakukan
monitoring standar. Dilakukan identifikasi identitas kemudian disuntikkan midazolam 0,05 mgkgbb dan fentanyl 1 µgkgbb intravena untuk premedikasi
setelah itu diambil sampel I darah vena sebanyak 5 mL dan dimasukkan kedalam tabung Vacutainer, dikocok perlahan. Kemudian diberikan propofol 1,5 mgkgbb
intravena. Setelah 3 menit penyuntikan propofol, diambil sampel II darah vena sebanyak 5 mL dan dimasukkan kedalam tabung Vacutainer, dikocok perlahan.
Disuntikkan atrakurium 0,5 mgkgbb intravena sebelum intubasi. Dilanjutkan intubasi endotrakeal dan rumatan anestesi dengan sevofluran 1-2 vol, O2 : N2O =
50 : 50. Kedua sampel darah kemudian dibawa ke Laboratorium Prodia Surakarta.
commit to user
1. Deskripsi Karakteristik Subyek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 30 pasien ASA I dan II didapatkan gambaran karakteristik subyek penelitian sebagai berikut.
Tabel 4.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Parameter
Minimum Maximum Mean + SD
Frekuensi Usia tahun
18 60
37.87 + 12.99 Berat Badan Kg
40 73
55.63 + 8.38 Dosis Propofol
1,5mgkgbb mg 60
110 84.17 + 12.18
Jenis kelamin Laki-laki
11 36.7 Perempuan
19 63.3 ASA
ASA I 21 70,0
ASA II 9 30,0
Sumber : Hasil Olah Data 2015
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa usia responden paling kecil 18 tahun dan paling tua dengan usia 60 tahun, dengan rata-rata usia 37,87 + 12,99
tahun. Berat badan pasien paling ringan adalah 40 kg dan paling berat adalah 73 kg dengan rata-rata berat badan 55,63 + 8,38 kg. Dosis pemberian propofol
paling sedikit adalah 60 mg sedangkan dosis paling banyak adalah 110 mg dengan rata-rata pemberian propofol 84.17 + 12.18 mg. Responden dengan jenis
kelamin laki-laki ada 11 pasien 36,7, kemudian responden dengan jenis kelamin perempuan ada 19 pasien 63,3, jadi sebagian besar responden
dengan jenis kelamin perempuan. Responden dengan status fisik ASA I ada 21 pasien 70,0, dan responden dengan status fisik ASA II ada 9 pasien 30,0,
jadi sebagian besar responden dengan status fisik ASA I. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
Penelitian ini menguji perbedaan kadar Magnesium Mg serum sebelum dan sesudah pemberian propofol 1,5mgkgbb. Untuk menentukan uji statistik
yang digunakan maka dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil uji normalitas dengan
shapiro wilk
didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.2 Uji Normalitas Kadar Magnesium Mg Serum Parameter
N
p-value
Ket Magnesium sebelum
30 0.544
Normal Magnesium sesudah
30 0.914
Normal Sumber : Hasil Olah Data 2015
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa kadar Magnesium Mg serum sebelum pemberian propofol data berdistribusi normal p=0,544; p0,05, dan
kadar Magnesium Mg serum sesudah pemberian propofol data juga berdistribusi normal p=0,914; p0,05. Dikarenakan data penelitian
berdistribusi normal maka uji yang digunakan merupakan uji parametrik yaitu dengan mengunakan uji
paired samples t-test.
3. Uji Hipotesis