THE RELATIONSHIP OF LEADERSHIP OF THE VILLAGE HEAD WITH WORK EFFECTIVENESS OF THE VILLAGE OFFICIALS (Studies Of The Government In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District)

(1)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF LEADERSHIP OF THE VILLAGE HEAD WITH WORK EFFECTIVENESS OF THE VILLAGE OFFICIALS

(Studies Of The Government In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District)

By FETHA RIO

Effectiveness of the work is an attempt or a job can be managed properly in accordance with planned or predetermined. Effectiveness of the work is very crucial to the success of an organization because the effectiveness of the work is a state that shows how far the work to be planned or desired can be accomplished or reached, in the meaning that more and more plans that can be done so more effectively is also an activity. Effectiveness of the work of the village is affected by several things one of which is leadership.

Thus the main problem in this research is how strong the relationship of leadership adopted by the Village Head with work effectiveness of the Officials Village In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District. Methods used in this research is descriptive research method that aims to explain the significant relationship between the leadership village head with work effectiveness of the village officials.


(2)

person of the Neighborhood, and 8 person of the Community Leaders In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District. To analyze the data using product moment correlation analysis, which was then consulted with the correlation table.

The results showed that the leadership has a significant relationship with work effectiveness of the village officials. Seen from the calculation of product moment correlation r value calculate is 0,843. After that do test hypotheses used t-test and t value calculate is 8,293 while t value table is 2,048 at significant level 5 %. t calculate > t table is 8,293 > 2,048 because of that Ho is ignore and Ha is accept. r value of 0,843 calculate is then consulted with the correlation table and lies between 0,80 to 1,000 which means the relationship of leadership of the Village Head with the work effectiveness of the Village Officials In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District is very strong.

With the results we can conclude that there is a positive and significant elationship of leadership of the Village Head with work effectiveness of the Village Officials In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District. In the data analysis, also show that the level of influence given by the relationship of leadership of the Village Head with work effectiveness of the Village Officials In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District are 71 %.


(3)

ABSTRAK

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PERANGKAT DESA

(Studi Pada Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara)

Oleh FETHA RIO

Efektivitas kerja adalah suatu usaha atau suatu pekerjaan dapat berhasil dengan baik sesuai dengan yang direncanakan atau ditentukan sebelumnya. Efektivitas kerja sangat menentukan bagi berhasil tidaknya suatu organisasi karena efektivitas kerja merupakan keadaan yang menunjukkan sejauh mana yang akan direncanakan atau diinginkan dapat terlaksana atau tercapai, dalam arti semakin banyak rencana yang dapat dilaksanakan maka semakin efektif pula suatu kegiatan. Efektivitas kerja perangkat desa dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah kepemimpinan.

Masalah utama dalam penelitian ini adalah seberapa eratkah hubungan kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala desa dengan efektivitas kerja perangkat desa.


(4)

diantaranya 8 orang Perangkat Desa, 14 orang Rukun Tetangga, serta 8 orang Tokoh Masyarakat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Untuk menganalisa data dengan menggunakan analisis korelasi product moment yang kemudian dikonsultasikan dengan tabel korelasi hubungan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki hubungan signifikan dengan efektifivas kerja perangkat desa, dilihat dari penghitungan korelasi product moment yang menghasilkan nilai r hitung sebesar 0,843. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test dan diperoleh nilai t hitung sebesar 8,293 sedangkan nilai t tabel sebesar 2,048 pada taraf signifikan 5 %. Hasil pengujian t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 8,293 > 2,048 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai r hitung sebesar 0,843 yang dihasilkan kemudian dikonsultasikan dengan tabel korelasi hubungan dan terletak antara 0,80 sampai dengan 1,000 yang berarti hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sangat erat.

Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Berdasarkan analisis data, dapat dilihat pula bahwa besarnya pengaruh yang diberikan hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sebesar 71 %.


(5)

IV. GAMBARAN UMUM

A.Gambaran Umum Lokasi Desa

1. Letak Geografis

Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial administratif pemerintah wilayah Kecamatan Kotabumi Kota. Desa Talang Bojong secara geografis terletak di bagian Utara Kecamatan Kotabumi Kota yang berjarak ± 6 Km dan jarak Desa Talang Bojong dengan ibu kota Kabupaten Lampung Utara adalah ± 3, sedangkan dari ibu kota provinsi kurang lebih berjarak 110 Km, dengan luas wilayah 435 Ha.

Secara administratif Desa Talang Bojong ini berbatasan dengan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kotabumi Udik

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Karang Agung

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kotabumi Udik


(6)

Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan tanah yang ada di wilayah Desa Talang Bojong keseluruhan dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 8. Penggunaan Lahan

No Jenis Penggunaan Luas Lahan

(Ha/Km2) Prosentase

1 Pemukiman 12,5 2,87

2 Persawahan 50 11,49

3 Perkebunan 329 75,63

4 Kuburan 3 0,69

5 Pekarangan 2,5 0,57

6 Perkantoran/sekolah 3 0,69

7 Dll 35 8,04

Jumlah 435 100

Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008

Berdasarkan dari tabel 8 di atas tampak bahwa wilayah di Desa Talang Bojong belum digunakan secara keseluruhan, dalam arti banyak lahan yang kosong. Penggunaan lahan terbesar adalah untuk perkebunan yaitu seluas 75,63 % atau 329 Ha dari keseluruhan wilayah. Sedangkan lahan terkecil yakni untuk sekolah dan perkuburan sebesar 0,69 % atau 3 Ha.

2. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data monografi desa yang penulis peroleh di Desa Talang Bojong menunjukkan bahwa jumlah penduduk sebesar ± 2232 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga (KK) berjumlah 492 KK, dengan perincian sebagai berikut :


(7)

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Tabel 9. Komposisi Penduduk Menurut Usia

No Golongan Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase

1 0 – 12 bulan 4 orang 8 orang 12 0,54

2 13 bulan – 6 tahun 157 orang 162 orang 319 14,29

3 7 – 15 tahun 289 orang 274 orang 563 25,23

4 16 – 28 tahun 156 orang 172 orang 328 14,69

5 29 – 45 tahun 300 orang 339 orang 639 28,63

6 46 – 60 tahun 158 orang 162 orang 320 14,34

7 61 – 75 tahun 20 orang 27 orang 47 2,11

8 > 75 tahun 2 orang 2 orang 4 0,17

Jumlah 2232 100

Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008

]

Berdasarkan tabel 9 di atas diketahui di Desa Talang Bojong terdapat 2232 jiwa dengan jumlah terbanyak penduduk yang berumur 29 – 45 tahun berjumlah 639 jiwa dengan persentase 28,63 % dan jumlah persentase penduduk terkecil umur > 75 tahun berjumlah 4 jiwa atau 0,17 %.

b. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama Tabel 10. Jumlah Penduduk Menurut Agama

No Agama Jumlah Jiwa Persentase

1 Islam 2232 100

2 Katholik - -

3 Budha - -

4 Kristen - -

5 Hindu - -

Jumlah 2232 100


(8)

Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa di Desa Talang Bojong seluruh penduduknya memeluk Agama Islam sebanyak 2232 jiwa atau 100 %.

c. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 11. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 1086 48,66

2 Perempuan 1146 51,34

Jumlah 2232 100

Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008

Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa di Desa Talang Bojong mayoritas penduduknya perempuan dengan jumlah 1146 jiwa atau sekitar 51,34 % dan laki-laki dengan jumlah 1086 jiwa atau sekitar 48,66 %, walaupun perbedaannya hanya terpaut beberapa angka antara perempuan dan laki-laki.

d. Keadaan Ekonomi

Keadaan penduduk masyarakat dipengaruhi oleh pekerjaan atau mata pencaharian yang dimilikinya, hal itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, perlu dikemukakan bahwa mengenai mata pencaharian penduduk menurut pekerjaannya, sebagaimana tabel berikut:


(9)

Tabel 12. Jenis Mata Pencaharian Penduduk

No Mata Pencaharian Jumlah Persentase

1 Petani 772 69,42

2 Buruh tani 125 11,25

3 PNS/ POLRI/TNI 19 1,70

4 Bidan swasta 1 0,08

5 Pembantu rumah tangga 18 1,63

6 Pensiunan PNS/POLRI/TNI 4 0,36

7 Pedagang 21 1,89

8 Swasta 152 13,67

Jumlah 1112 100

Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008

Berdasarkan tabel 12 di atas terlihat bahwa sumber mata pencaharian penduduk mayoritas adalah petani yaitu sebanyak 772 jiwa (69,42%) dan urutan terkecil adalah bidan swasta yaitu berjumlah 1 jiwa (0,08%).

B.Gambaran Umum Institusi Desa Talang Bojong

1. Struktur Organisasi

P.Sondang Siagian (2003:2) menyebutkan bahwa organisasi adalah setiap persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seseorang atau beberapa kelompok orang sebagai bawahan.


(10)

Struktur organisasi Desa Talang Bojong berpedoman pada Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2000 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa Talang Bojong Kabupaten Lampung Utara terdiri atas :

1. Kepala Desa 2. Sekretaris Desa

3. Kaur Pemerintahan

4. Kaur Kesra

5. Kaur Pembangunan

6. Kadus Talang Bojong

7. Kadus Talang Waras

8. Kadus Suka Manis

9. Kadus Karang Anyar

Berdasarkan susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara tersebut di atas dapat digambarkan struktur organisasi Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sebagai berikut :


(11)

Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008

Gambar. 3 Struktur Organisasi Desa Talang Bojong Kepala Desa

Seri Wardani

Sekretaris Desa

Kaur Kesra Ida Laila

Kaur Pemerintahan Kaur Pembangunan

Suhaili

Maryati Amin Fauzi

Kadus II Dakin Handoko Kadus I

Hasanudin

Kadus III Jatar

Kadus IV M. Arif


(12)

2. Tugas dan Kewajiban Kepala Desa Serta Perangkat Desa

a. Tugas dan Kewajiban Kepala Desa

Kepala desa adalah kepala pemerintahan desa yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan desa. Untuk penyelenggaraan tugas pokok tersebut kepala desa mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.

2. Membina kehidupan masyarakat desa.

3. Membina perekonomian desa.

4. Memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat desa. 5. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.

6. Mewakili desanya di dalam atau di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum.

7. Mengajukan rancangan peraturan desa dan bersama BPD

menetapkannya sebagai peraturan desa.

8. Menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa yang bersangkutan.

b. Tugas dan Kewajiban Sekretaris Desa

Sekretaris desa bertugas membantu kepala desa di bidang pelayanan administrasi dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan, pelayanan teknis administrasi kepada masyarakat dan istansi lain di tingkat desa.


(13)

Untuk melaksanakan tugas tersebut sekretaris desa mempunyai tugas :

a. Penyelenggaraan pelayanan administrasi umum yang diperlukan

dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas desa.

b. Penyelenggaraan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perangkat desa.

c. Pelaksanaan pengumpulan dan evaluasi data, perumusan program serta petunjuk pembinaan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan desa, pengembangan dan pembinaan kesejahteraan masyarakat.

d. Pelaksanaan tata usahaan, rumah tangga, pemeliharaan kantor dan perlengkapan.

c. Tugas dan Fungsi Kepala Urusan (Kaur)

Kepala urusan mempunyai tugas pokok membantu sekretaris desa dalam bidang tugasnya untuk melaksanakan pembinaan dalam bidangnya,

pembinaan masyarakat, dan lembaga kemasyarakatan. Untuk

melaksanakan tugas tersebut kepala urusan mempunyai kedudukan dan fungsi sebagai berikut :

Kedudukan Kepala urusan sebagai berikut :

1. Sebagai unsur pembantu sekretaris desa dalam bidang tugasnya. 2. Membantu sekretaris desa dalam bidang tugasnya.

Fungsi kepala urusan sebagai berikut :

1. Kegiatan sesuai dengan unsur bidang tugas.

2. Pelayanan administrasi terhadap kepala desa dan kepala urusan bertanggung jawab kepada sekretaris desa.


(14)

d. Tugas dan Fungsi Kepala Dusun (Kadus)

Kedudukan kepala dusun adalah sebagai pelaksana tugas kepala desa di wilayahnya. Tugasnya kepala dusun adalah nelaksanakan tugas-tugas diwilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala dusun mempunyai fungsi :

1. Melaksanakan kegiatan pemerintahan pembangunan dan

kemasyarakatan.

2. Melaksanakan keputusan desa di wilayah kerjanya.

3. Melaksanaan kebijaksanaan kepala desa, kepala dusun bertanggung jawab kepada kepala desa.

3. Keadaan Pegawai

a. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Perangkat Desa

Jumlah Perangkat Desa Talang Bojong sebanyak 9 orang, yang terdiri dari kepala desa dan 8 orang perangkat desa. Selanjutnya data tingkat pendidikan perangkat desa ini dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 13. Tingkat Pendidikan Perangkat Desa

No Tingkat Pendidikan Jumlah Perangkat

Desa Persentase

1 SLTA/SMEA 8 88,89

2 SMP 1 11,11

3 SD - -

Jumlah 9 100


(15)

Data ini menunjukkan bahwa hampir seluruh Perangkat Desa di Lingkungan Desa Talang Bojong telah mempunyai dasar pendidikan minimal SLTA sebanyak 8 orang dan sisanya SD dengan jumlah 1 orang. Hal ini cukup baik karena menyangkut kapabilitas Perangkat Desa Talang Bojong dalam menguasai bidang pekerjaannya.

b. Daftar Jabatan Perangkat Desa Talang Bojong

Tabel 14. Daftar Jabatan Perangkat Desa Talang Bojong

No Nama Jabatan

1. Seri Wardani Kepala Desa

2. Suhaili Sekretaris Desa

3. Maryati Kaur Pembangunan

4. Ida Laila Kaur Kesra

5. Amin Fauzi Kaur Pemerintahan

6. Hasanudin Kadus Talang Bojong

7. Dakin Handoko Kadus Talang Waras

8. Jatar Kadus Talang Suka Manis

9. M. Arif Kadus Karang Anyar

Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008

c. Fasilitas Kerja

Gedung Kantor Desa Talang Bojong memiliki beberapa ruangan yang diperuntukkan 1 ruangan kepala desa, 1 ruangan sekretaris desa dan 2 ruangan untuk kepala urusan. Adapun kelengkapan kantor yang menunjang kualitas pelayanan yang dapat diberikan kepada masyarakat dapat dilihat dari data inventaris tabel berikut :


(16)

Tabel 15. Jumlah Fasilitas Kerja Kantor Desa Talang Bojong No Fasilitas Kerja Keadaan Jumlah

1. 1 Set kursi sofa Baik 1

2. 1 Motor inventaris Baik 1

3. 1 Mesin tik Baik 1

4. 13 Meja Baik 13

5. 185 Kursi rapat Baik 185

6. 10 Kursi biasa Baik 10

7. 5 Kursi biasa Baik 5

8. 4 Lemari Baik 4

Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008

Berdasarkan tabel 15 di atas nampak bahwa di Kantor Desa Talang Bojong telah cukup tersedia perlengkapan yang dapat menunjang terselenggaranya tugas pemerintahan.


(17)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Talang Bojong serta Tokoh Masyarakat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Jumlah responden dalam penelitian ini sebesar 30 responden. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada 30 orang responden ini dapat diketahui identitas responden sebagai informasi untuk mengetahui

karakteristik responden yang mengisi kuesioner yang selanjutnya

didistribusikan menurut kelompok umur, jenis kelamin, serta pendidikan terakhir. Untuk mengetahui lebih jelas identitas responden dapat dilihat dari tabel dan grafik yang akan disajikan sebagai berikut :

Tabel 16. Distribusi Usia Responden

Usia (F) Jumlah Responden Prosentase (%)

Kurang dari 30 tahun 4 13,13

Lebih dari 30 tahun 26 86,67

30 100,00


(18)

0 5 10 15 20 25 30

Kurang dari 30 tahun

Lebih dari 30 tahun

Sumber : Hasil olah data, 2010

Grafik 1. Distribusi Usia Responden

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan usia kurang dari 30 tahun sebanyak 4 orang (13,33%), sedangkan responden yang usianya lebih dari 30 tahun sebanyak 26 orang (86,67%). Dengan demikian berdasarkan tabel dan grafik di atas mayoritas responden berusia lebih dari 30 tahun.

Tabel 17. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden (F) Prosentase (%)

Laki-laki 28 93,33

Perempuan 2 6,67

Jumlah 30 100,00

Sumber : Hasil olah data, 2010

Frekuensi Usia Responden

Frekuensi


(19)

0 5 10 15 20 25 30

Laki-laki Perempuan

Sumber : Hasil olah data, 2010

Grafik 2. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki 28 orang (93,33%), sedangkan responden yang perempuan 2 orang (6,67%). Kondisi responden dilihat dari jenis kelamin ini dimaksudkan untuk melihat sudut pandang responden laki-laki dan perempuan didalam melihat permasalahan tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

Tabel 18. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

No Tingkat pendidikan Jumlah Responden (F) Prosentase (%)

1 SMA 16 53,33

2 SMP 10 33,34

3 SD 4 13,33

Jumlah 30 100,00

Sumber : Hasil olah data, 2010

Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi


(20)

0 2 4 6 8 10 12 14 16

SMA SMP SD

Sumber : Hasil olah data, 2010

Grafik 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 16 orang (53,33%), responden dengan tingkat pendidikan SMP berjumlah 10 orang (33,34%), dan responden dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 4 orang (13,33%). Kondisi responden dilihat dari tingkat pendidikan ini dimaksudkan untuk melihat sudut pandang responden dengan tingkat pendidikan masing-masing didalam melihat permasalahan tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi


(21)

B. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, setiap variabel digunakan beberapa indikator. Berikut ini akan dikemukakan deskripsi dari masing-masing variabel penelitian, yang akan disajikan dalam bentuk tabel pengkategorian setiap variabel.

1. Deskripsi Variabel Kepemimpinan

Berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian mengenai gaya kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 19. Jawaban Responden Mengenai Pemberian Tugas Dan Tanggungjawab Dari Pimpinan Terpola Dengan Jelas

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, jelas 12 40

2 b.Cukup jelas 18 60

3 c. Tidak jelas 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan tabel 19 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa pimpinan dalam memberikan tugas dan tanggung jawab sudah terpola dengan jelas, dan 18 orang responden (60 %) menyatakan bahwa pimpinan dalam memberikan tugas dan tanggungjawab terpola dengan cukup jelas. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan


(22)

dalam memberikan tugas dan tanggungjawab kepada bawahan sudah terpola dengan cukup jelas. Hal ini dapat dilihat dari adanya arahan yang cukup jelas dari pimpinan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan dan dilakukan oleh bawahan berkaitan dengan tugas yang dibebankan kepada mereka.

Tabel 20. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Menentukan Hasil Pekerjaan Bawahan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Selalu 8 26,67

2 b.Kadang-kadang 21 70

3 c. Tidak pernah 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 20 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 8 orang responden (26,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan, dan 21 orang responden (70 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan, serta 1 orang responden (3,33%) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan. Hal ini dapat dilihat dari adanya batas waktu penyelesaian pekerjaan yang dibebankan kepada bawahan dan juga standar minimal hasil akhir pekerjaan.


(23)

Tabel 21. Jawaban Responden Mengenai Pemberian Penjelasan Atau Pengarahan Dari Pimpinan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Sering 9 30

2 b.Kadang-kadang 19 63,33

3 c. Tidak pernah 2 6,67

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 21 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 9 orang responden (30 %) menyatakan bahwa pimpinan sering memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan, 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan, dan 2 orang responden (6,67 %) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan.

Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan.


(24)

Tabel 22. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Melakukan Perencanaan Terhadap Pekerjaan Bawahan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 11 36,67

2 b.Kadang-kadang 19 63,33

3 c. Tidak pernah 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 22 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan, 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar

responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan

perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Tabel 23. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Melakukan

Pengawasan Terhadap Pekerjaan Bawahan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 5 16,67

2 b. Kadang-kadang 21 70

3 c. Tidak pernah 4 13,33

Jumlah 30 100


(25)

Berdasarkan pada tabel 23 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 5 orang responden (16,67 %) yang menyatakan bahwa pimpinan selalu mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, 21 orang responden (70 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, dan 4 orang responden (13,33%) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan bawahan, dan pengawasan yang dilakukan pimpinan dapat dilihat dari adanya absensi dan pengecekan terhadap pekerjaan bawahan oleh pimpinan dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan.

Tabel 24. Jawaban Responden Mengenai Perhatian Pimpinan Terhadap Kebutuhan Bawahan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 7 23,33

2 b. Kadang-kadang 23 76,67

3 c. Tidak pernah 0 0

Jumlah 30 100


(26)

Berdasarkan pada tabel 24 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 7 orang responden (23,33 %) yang menyatakan bahwa pimpinan selalu memperhatikan kebutuhan bawahan, dan terdapat 23 orang responden (76,67 %) yang menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memperhatikan kebutuhan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memperhatikan kebutuhan bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak memperhatikan kebutuhan bawahan, hal ini berkaitan dengan penyediaan fasilitas, sarana serta prasarana yang mendukung aktivitas untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor.

Tabel 25. Jawaban Responden Mengenai Interaksi Pimpinan Dengan Bawahan Dalam Hubungan Kerja Sehari-Hari

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, baik 21 70

2 b. Kadang-kadang 9 30

3 c. Tidak 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 25 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 21 orang responden (70 %) yang menyatakan bahwa pimpinan berinteraksi secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja sehari-hari dan 9 orang responden (30 %) yang menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang berinteraksi secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja


(27)

sehari-hari. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan berinteraksi secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja sehari-hari, jawaban responden yang cukup besar ini dapat diartikan bahwa hubungan pimpinan dengan bawahan sangat baik dan sudah seperti hubungan kekeluargaan.

Tabel 26. Jawaban Responden Mengenai Perhatian Pimpinan Terhadap Keluhan Dan Masalah Yang Dihadapi Bawahan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya 11 36,67

2 b. Kadang-kadang 19 63,33

3 c. Tidak 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 26 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh bawahan, dan 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh bawahan dengan cara ikut memberikan masukan mengenai upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para bawahannya.


(28)

Tabel 27. Jawaban Responden Mengenai Sikap Bersahabat Pimpinan Terhadap Bawahan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya 25 83,33

2 b. Kadang-kadang 5 16,67

3 c. Tidak 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 27 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 25 orang responden (83,33 %) menyatakan bahwa pimpinan memiliki sikap yang bersahabat dengan bawahan, dan 5 orang responden (16,67 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memiliki sikap yang bersahabat terhadap bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan memiliki sikap yang bersahabat dengan bawahan. Hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari pimpinan terhadap bawahan.

Tabel 28. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Meminta Saran Tentang Pemecahan Masalah

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya 6 20

2 b. Kadang-kadang 20 66,67

3 c. Tidak 4 13,33

Jumlah 30 100


(29)

Berdasarkan pada tabel 28 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 6 orang responden (20 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi, dan 20 orang responden (66,67 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi, serta 4 orang responden (13,33 %) menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan tidak meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi, adapun pemecahan masalah dilakukan dengan diskusi antara pimpinan dengan para bawahan baik dalam forum formal maupun non formal.

Untuk menentukan variabel kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara kedalam kategori baik, cukup baik, kurang baik dilakukan dengan melihat total skor yang dikumpulkan masing-masing responden kuesioner pada kuesioner nomor 1 sampai dengan 10.


(30)

Untuk menentukan batas Interval digunakan rumus sebagai berikut :

I = NT- NR K

Keterangan : I : Interval NT : Nilai tertinggi NR : Nilai terendah K : Kategori jawaban

Interval variabel Gaya Kepemimpinan : I = NT- NR

K I = 30 - 10 3 = 7

Dengan demikian maka interval untuk variabel Kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai berikut :

Kepemimpinan Kepala Desa baik, dengan skor antara : 24 - 30

Kepemimpinan Kepala Desa cukup baik, dengan skor antara : 17 - 23 Kepemimpinan Kepala Desa kurang baik, dengan skor antara : 10 - 16

Berdasarkan lampiran kategori jawaban responden terhadap kuesioner penelitian tentang indikator variabel kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara dapat disimpulkan dan disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini, yakni sebagai berikut :


(31)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Baik 24-30 Cukup

Baik17-23

Kurang Baik 10-16

Tabel 29. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara

No Kategori Interval Rentang

Interval Frekuensi

Prosentase (%)

1 Baik 24 – 30 11 36,67

2 Cukup baik 17 – 23 18 60

3 Kurang baik 10 - 16 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Sumber : Hasil olah data, 2010

Grafik 4. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

Frekuensi Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Kepemimpinan

Frekuensi


(32)

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong dari 30 responden, sebanyak 11 responden (36,67 %) berada pada kategori baik, sebanyak 18 responden (60 %) berada pada kategori cukup baik dan sebanyak 1 responden (3,33 %) berada pada kategori kurang baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara mayoritas berada pada kategori cukup baik. Kategori cukup baik ini disimpulkan penulis dengan melihat hasil jawaban responden dalam kuisioner yang mewakili dari indikator-indikator kepemimpinan kepala desa dimana dari 30 responden, mayoritas memberikan jawaban pada kategori cukup baik diantaranya jawaban responden yang mewakili indikator orientasi tugas seperti tanggung jawab serta pemberian tugas yang terpola cukup jelas dengan kadang-kadang adanya arahan, perencanaan, pengawasan dari pimpinan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan oleh bawahan sebagai upaya untuk tercapainya tujuan serta indikator dari orientasi hubungan seperti cara memperhatikan kebutuhan bawahan yang cukup baik, menciptakan suasana saling menghargai, saling percaya, dan usaha untuk menumbuhkan peran serta bawahan dalam pembuatan keputusan yang telah dilakukan kepala desa dengan cukup baik.

2. Deskripsi Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa

Berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner penelitian mengenai efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :


(33)

Tabel 30. Jawaban Responden Mengenai Penyelesaian Tugas Sesuai Dengan Rencana

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 19 63,33

2 b. Kadang-kadang 11 36,67

3 c. Sering kali tidak 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 30 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok selalu diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan dan 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok kadang-kadang diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok selalu diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Tabel 31. Jawaban Responden Mengenai Menyelesaikan Tugas Atau Pekerjaan Dengan Segera

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 10 33,33

2 b. Kadang-kadang 18 60

3 c. Sering kali tidak 2 6,67

Jumlah 30 100


(34)

Berdasarkan pada tabel 31 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 10 orang responden (33,33 %) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa selalu dengan segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan, dan 18 orang responden (60 %) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa kadang-kadang dengan segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Hal ini dikarenakan masih banyaknya tugas sebelumnya yang belum diselesaikan sehingga lebih diutamakan pekerjaan sebelumnya, serta 2 orang responden (6,67 %) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa sering kali tidak dengan segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan hal ini dikarenakan adanya kendala-kendala sepertihalnya kendala biaya pekerjaan.

Tabel 32. Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Datang Ke Tempat Kerja

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 4 13,33

2 b. Kadang-kadang 21 70

3 c. Sering kali tidak 5 16,67

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 32 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 4 orang responden (13,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa datang ke tempat kerja selalu tepat pada waktunya yaitu sesuai dengan jadwal dan peraturan yang berlaku, dan 21 orang responden (70 %) menyatakan bahwa perangkat desa datang ke tempat kerja kadang-kadang tepat pada waktunya, serta 5 orang responden (16,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa datang


(35)

ketempat kerja sering kali tidak tepat pada waktunya, hal ini dikarnakan sebagian dari perangkat desa bertani terlebih dahulu sebelum bekerja karena sebagian pekerjaan mereka adalah seorang petani. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa datang ke tempat kerja kadang-kadang tepat pada waktunya dalam hal ini cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak datang ke tempat kerja tepat pada waktunya.

Tabel 33. Jawaban Responden Mengenai Izin Kerja Atau Meninggalkan Pekerjaan Setiap Hari

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Tidak pernah 5 16,67

2 b. Kadang-kadang 24 80

3 c. Sering kali 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 33 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 5 orang responden (16,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa tidak pernah meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dan 24 orang responden menyatakan bahwa perangkat desa kadang-kadang meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian cukup baik, serta 1 orang responden (3,33%) menyatakan bahwa perangkat desa sering kali meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian kurang baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa


(36)

kadang-kadang meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari.

Tabel 34. Jawaban Responden Mengenai Melaksanakan Pekerjaan Berdasarkan Aturan Kerja

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 17 56,67

2 b. Kadang-kadang 13 43,33

3 c. Sering kali tidak 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 34 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 17 orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa selalu melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja, dan 13 orang responden (43,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa kadang-kadang melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja atau dalam pengertian cukup baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa selalu melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja, dalam pengertian perangkat desa selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan aturan kerja yang diberikan oleh atasan.


(37)

Tabel 35. Jawaban Responden Mengenai Pelaksanaan Tugas Menunjukkan Hasil Yang Diharapkan Baik Mutu Dan Jumlahnya

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 11 36,67

2 b. Kadang-kadang 19 63,33

3 c. Sering kali tidak 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 35 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11 orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa dalam melaksanakan tugas selalu menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya, dan 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa dalam melaksanakan tugas kadang-kadang menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya dalam pengertian cukup baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa dalam melaksanakan tugas kadang-kadang menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan jumlahnya.


(38)

Tabel 36. Jawaban Responden Mengenai Rutinitas Pekerjaan Mempengaruhi Kuantitas Hasil Kerja

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 18 60

2 b. Kadang-kadang 12 40

3 c. Sering kali tidak 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 36 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 18 orang responden (60 %) menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan kepada perangkat desa selalu mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat desa, dan 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan kepada perangkat desa kadang-kadang mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat desa. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan kepada perangkat desa selalu mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat desa. Responden yang menyatakan selalu mengandung arti bahwa hasil kerja yang dilakukan perangkat desa sangat dipengaruhi oleh banyaknya pekerjaan yang diberikan oleh atasan sehingga banyaknya pekerjaan dapat memacu semangat kerja untuk menyelesaikan pekerjaan lebih banyak.


(39)

Tabel 37. Jawaban Responden Mengenai Pekerjaan Sesuai Dengan Biaya Yang Direncanakan

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 12 40

2 b. Kadang-kadang 15 50

3 c. Sering kali tidak 3 10

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 37 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa selalu dengan biaya yang sesuai dengan rencana, dan 15 orang responden (50 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa kadang-kadang dengan menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana dalam pengertian cukup baik, serta 3 orang responden (10 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa sering kali tidak dengan biaya yang sesuai dengan rencana. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa kadang-kadang dengan menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.


(40)

Tabel 38. Jawaban Responden Mengenai Hasil Kerja Berdaya Guna Atau Bermanfaat Dengan Baik

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 12 40

2 b. Kadang-kadang 17 56,67

3 c. Sering kali tidak 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 38 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa hasil kerja selalu berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik, dan 17 orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa hasil kerja kadang-kadang berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik, serta 1 orang responden (3,33 %) menyatakan bahwa hasil kerja sering kali tidak berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa hasil kerja kadang-kadang berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menghasilkan hasil kerja yang berdaya guna yang dapat dimanfaatkan dengan baik.


(41)

Tabel 39. Jawaban Responden Mengenai Usaha Untuk Mengikis Dan Menghindari Pemborosan Biaya

No Alternatif Jawaban F (%)

1 a. Ya, selalu 12 40

2 b. Kadang-kadang 17 56,67

3 c. Sering kali tidak 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Berdasarkan pada tabel 39 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa selalu berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya, dan 17 orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa kadang-kadang berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya, serta 1 orang responden (3,33 %) menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa sering kali tidak berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa kadang-kadang berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya dalam pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya dalam melakukan pekerjaan.


(42)

Untuk menentukan variabel efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara kedalam kategori tinggi, sedang, rendah dilakukan dengan melihat total skor yang dikumpulkan masing-masing responden kuesioner pada kuesioner nomor 1 sampai dengan 10. Untuk menentukan batas interval digunakan rumus sebagai berikut:

I = NT- NR K

Keterangan : I : Interval NT : Nilai tertinggi NR : Nilai terendah K : Kategori jawaban

Interval variabel Efektivitas Kerja : I = NT- NR

K I = 30 - 10 3

= 7

Berdasarkan perhitungan di atas, maka interval untuk variabel Efektivitas Kerja dapat dikategorikan sebagai berikut :

Efektivitas kerja perangkat desa tinggi, dengan skor antara : 24 - 30 Efektivitas kerja perangkat desa sedang, dengan skor antara : 17 - 23 Efektivitas kerja perangkat desa rendah, dengan skor antara : 10 - 16


(43)

Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Tinggi 24-30 Sedang 17-23 Rendah 10-16

Frekuensi

Tingkat Efektivitas Kerja

Berdasarkan lampiran kategori jawaban responden terhadap kuesioner penelitian tentang indikator variabel efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara dapat disimpulkan dan disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini, yakni sebagai berikut :

Tabel 40. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara No Kategori Interval Rentang

Interval Frekuensi

Prosentase (%)

1 Tinggi 24 – 30 12 40

2 Sedang 17 – 23 17 56,67

3 Rendah 10 – 16 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Hasil olah data, 2010

Sumber : Hasil olah data, 2010

Grafik 5. Kesimpulan Jawaban Reponden Mengenai Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.


(44)

  

 

 

  2 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa efektivitas kerja perangkat desa dari 30 responden, sebanyak 12 responden (40 %) memilih jawaban berada pada kategori tinggi, sebanyak 17 responden (56,67 %) memilih jawaban berada pada kategori sedang dan sebanyak 1 responden (3,33 %) memilih jawaban berada pada kategori rendah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara mayoritas berada pada kategori sedang. Kategori sedang ini disimpulkan penulis dengan melihat hasil jawaban responden dalam kuisioner yang mewakili dari indikator-indikator efektivitas kerja perangkat desa dimana dari 30 responden, mayoritas memberikan jawaban pada kategori sedang diantaranya jawaban responden yang mewakili indikator efektivitas kerja seperti penyelesaian pekerjaan yang dilakukan perangkat desa kadang-kadang diselesaikan tepat waktu dan hasil kerja yang kadang-kadang diselesaikan berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta biaya yang dikeluarkan, seperti usaha dari Perangkat Desa Talang Bojong yang kadang-kadang berusaha untuk mengikis dan menghindari pemborosan biaya dalam setiap pekerjaannya.

C. Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi product moment untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


(45)

Keterangan :

rxy = Besarnya korelasi variabel Kepemimpinan dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

X = Variabel bebas (Kepemimpinan) Y = Variabel terikat (Efektivitas kerja) n = Besarnya sample penelitian Sumber : Sudjana (2002:168)

Berdasarkan tabel penolong pada responden yang terdapat dalam lampiran penelitian ini didapatkan ∑XY = 16825, ∑X = 703, ∑X2 = 16771,

∑Y = 706, ∑Y2 = 16988, n = 30, jadi :

[

rxy =

  

 

2

 

2

706 16988 . 30 . 703 16771 . 30 706 . 703 16825 . 30    =

503130 494209



.509640 498436

496318 504750    = 11204 . 8921 8432 = 99950884 8432

= 0,843

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien antara Variabel Kepemimpinan (X) dengan Variabel Efektivitas Kerja (Y) adalah sebesar 0,843. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test untuk mencari nilai t hitung. Uji hipotesisnya sebagai berikut :


(46)

t = r 2 1 2 r n  

r = 0,843

n = 30

t = 0,843 2

1 2 r n   = 0,843

2

843 , 0 1 2 30   = 0,843 289351 , 0 28

= 0,843 . 9,837 = 8,293

Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh nilai t hitung sebesar 8,293 dengan taraf signifikansinya sebesar 5% (0,05) dan derajat kebebasan (dk) 28 (n – 2). Setelah itu, hasil t hitung dikonsultasikan dengan nilai t tabel. Nilai yang dihasilkan dari t tabel untuk uji dua pihak sebesar 2,048 pada tingkat kepercayaan 0,05. Hasil pengujian t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 8,293 > 2,048 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.

Berdasarkan hasil perhitungan telah diperoleh r = 0,843 dan apabila dikonsultasikan dengan tabel korelasi hubungan maka r = 0,843 terletak antara 0,80 sampai dengan 1,000 berarti hubungan Kepemimpinan Kepala Desa


(47)

dengan Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sangat erat.

Kemudian untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara hubungan kepemimpinan kepala desa (X) dengan efektivitas kerja perangkat desa (Y) dilakukan perhitungan koefisien determinasi sebagai berikut :

Kp = r2 X 100% = (0,843)2 X 100% = 0,71 X 100% = 71 %

Hasil perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 71 %. Artinya pengaruh yang diberikan Hubungan Kepala Desa terhadap Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sebesar 71 %.

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh antara variabel kepemimpinan dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong adalah dengan menggunakan uji regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bX

b =

 

 

2

 

2

  X X N Y X XY N =

   

  

2

703 16771 30 706 703 16825 30  

= 0,945

8921 8432 494209

503130

496318

504750

 


(48)

a =

  

N

X b

y

=

 

30 703 945 , 0

706

=

30 335 , 664

706

= 1,389

Berdasarkan perhitungan a dan b di atas, maka dapat diketahui bahwa : Y = a + bX

= 1,389 + 0,945X

Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel kepemimpinan (X) mempunyai nilai 1 (satu) maka efektivitas kerja (Y) yang diramalkan mengalami kenaikan sebesar 0,945. Sehingga makin tinggi nilai (X), makin tinggi nilai (Y) atau kenaikan nilai (X) diikuti kenaikan nilai (Y).

Selanjutnya untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong dapat dilihat dari besarnya total skor masing-masing indikator sebagai berikut :

No Variabel (X) Total Skor Persentase (%)

1 Orientasi Tugas 337 47,94

2 Orientasi Hubungan 366 52,06


(49)

Berdasarkan hasil perhitungan total skor di atas, dapat diketahui bahwa nilai indikator orientasi hubungan (52,06%) lebih besar dari nilai orientasi tugas (47,94%), dengan nilai ini dapat dimengerti bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong lebih kepada orientasi hubungan dalam pengertian Kepala Desa Talang Bojong menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan analisis data penelitian ini dapat ditegaskan bahwa kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong memiliki hubungan yang sangat erat dengan efektivitas kerja Perangkat Desa. Hal ini berarti bahwa pimpinan merupakan motivator yang kuat bagi bawahan untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga efektivitas kerja perangkat desa dapat tercapai. Sebagai salah satu unsur terpenting agar perangkat desa dapat bekerja secara efektif dan efisien adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi berdasarkan perencanaan serta membangun komunikasi yang baik dengan bawahan.

Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong lebih cenderung kepada gaya kepemimpinan yang demokratik. Hal ini dapat dilihat pada indikator orientasi hubungan yang memiliki persentase lebih besar dari indikator orientasi tugas dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, serta berinteraksi secara baik dalam hubungan kerja sehari-hari. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya efektivitas kerja dalam


(50)

suatu organisasi, dengan kata lain seorang pemimpin yang demokratik akan melakukan interaksi yang baik kepada bawahannya dan selalu mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana dijelaskan Hersey dan Blanchard bahwa :

“Perilaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan

diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi serta melibatkan pengikut

dalam mengambil keputusan”

Berdasarkan teori Hersey dan Blancard tersebut di atas, gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong merupakan bentuk dari penerapan komunikasi dua arah, dimana dalam komunikasi dua arah ini Kepala Desa Talang Bojong berusaha untuk menciptakan integrasi yang serasi, mendorong gairah kerja anggota untuk mencapai sasaran yang maksimal, menumbuhkan kepercayaan dan partisipasi sehingga efektivitas kerja dapat tercapai. Dengan demikian efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong cenderung ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang mampu menciptakan kondisi yang harmonis.

Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara yang merupakan ujung tombak Pemerintahan Kecamatan di dalam mengkoordinir tugas-tugas perangkat desa memiliki andil yang sangat penting di dalam menjalin hubungan yang baik antara perangkat desa dengan kepala desa hal ini karena kepemimpinan kepala desa akan efektif jika pengaruh dan arahan yang diberikan kepada perangkat desa berjalan dengan


(51)

baik seperti adanya struktur tugas serta orientasi hubungan yang dilaksanakan dengan baik. Pimpinan diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi kerja perangkat desa untuk meningkatkan efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong yang belum optimal, sehingga dengan menerapkan kepemimpinan yang baik diharapkan efektivitas kerja perangkat desa akan tercapai.

Seperti diketahui kepemimpinan memiliki hubungan yang sangat erat dan signifikan dengan efektivitas kerja perangkat desa maka peranan seorang kepala desa dalam meningkatkan efektivitas kerja perangkat desa sangat penting, karena seorang pemimpin tidak hanya mengharapkan perangkat desa yang mampu, cakap, dan terampil dalam bekerja, tetapi juga pegawai yang mau bekerja giat, disiplin dan berusaha untuk mencapai hasil kerja yang maksimal berdaya tepat dan berhasil guna, hemat dan ekonomis serta efisiensi guna pencapaian efektivitas kerja. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mampu mengarahkan, mendorong dan berkomunikasi secara baik sehingga dengan begitu efektivitas kerja perangkat desa pada akhirnya meningkat.


(52)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi

Kota Kabupaten Lampung Utara adalah cukup baik.

2. Bahwa Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan

Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara adalah sedang.

3. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa adalah diterima.

4. Bahwa hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten

Lampung Utara adalah sangat erat dan pengaruh yang diberikan

hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong sebesar 71 %

5. Bahwa gaya kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong lebih cenderung


(53)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, dan dengan terbuktinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja Perangkat Desa Talang Bojong

Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain : pertama, menjalin komunikasi aktif dalam jam kerja di lingkungan Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Kedua, gunakan waktu kerja untuk bekerja dan ketiga, lebih di intensifkan kembali adanya batas waktu penyelesaian pekerjaan yang dibebankan kepada perangkat desa serta standar minimal hasil akhir pekerjaan.

2. Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten

Lampung Utara diharapkan meningkatkan efektivitas kepemimpinannya dan efektivitas kerja perangkat desa, seperti mengikutsertakan perangkat desa secara aktif dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan dalam suatu organisasi, pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan pelatihan kepemimpinan baik secara teknis maupun fungsional agar pengetahuan dan pengalaman kepala desa serta perangkat desa semakin berkembang.


(1)

a =

  

N X b y

 =

 

30 703 945 , 0 706 = 30 335 , 664 706 = 1,389

Berdasarkan perhitungan a dan b di atas, maka dapat diketahui bahwa : Y = a + bX

= 1,389 + 0,945X

Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel kepemimpinan (X) mempunyai nilai 1 (satu) maka efektivitas kerja (Y) yang diramalkan mengalami kenaikan sebesar 0,945. Sehingga makin tinggi nilai (X), makin tinggi nilai (Y) atau kenaikan nilai (X) diikuti kenaikan nilai (Y).

Selanjutnya untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong dapat dilihat dari besarnya total skor masing-masing indikator sebagai berikut :

No Variabel (X) Total Skor Persentase (%)

1 Orientasi Tugas 337 47,94

2 Orientasi Hubungan 366 52,06


(2)

Berdasarkan hasil perhitungan total skor di atas, dapat diketahui bahwa nilai indikator orientasi hubungan (52,06%) lebih besar dari nilai orientasi tugas (47,94%), dengan nilai ini dapat dimengerti bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong lebih kepada orientasi hubungan dalam pengertian Kepala Desa Talang Bojong menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan analisis data penelitian ini dapat ditegaskan bahwa kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong memiliki hubungan yang sangat erat dengan efektivitas kerja Perangkat Desa. Hal ini berarti bahwa pimpinan merupakan motivator yang kuat bagi bawahan untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga efektivitas kerja perangkat desa dapat tercapai. Sebagai salah satu unsur terpenting agar perangkat desa dapat bekerja secara efektif dan efisien adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi berdasarkan perencanaan serta membangun komunikasi yang baik dengan bawahan.

Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong lebih cenderung kepada gaya kepemimpinan yang demokratik. Hal ini dapat dilihat pada indikator orientasi hubungan yang memiliki persentase lebih besar dari indikator orientasi tugas dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, serta berinteraksi secara baik dalam hubungan kerja sehari-hari. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya efektivitas kerja dalam


(3)

suatu organisasi, dengan kata lain seorang pemimpin yang demokratik akan melakukan interaksi yang baik kepada bawahannya dan selalu mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana dijelaskan Hersey dan Blanchard bahwa :

“Perilaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi serta melibatkan pengikut dalam mengambil keputusan”

Berdasarkan teori Hersey dan Blancard tersebut di atas, gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong merupakan bentuk dari penerapan komunikasi dua arah, dimana dalam komunikasi dua arah ini Kepala Desa Talang Bojong berusaha untuk menciptakan integrasi yang serasi, mendorong gairah kerja anggota untuk mencapai sasaran yang maksimal, menumbuhkan kepercayaan dan partisipasi sehingga efektivitas kerja dapat tercapai. Dengan demikian efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong cenderung ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang mampu menciptakan kondisi yang harmonis.

Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara yang merupakan ujung tombak Pemerintahan Kecamatan di dalam mengkoordinir tugas-tugas perangkat desa memiliki andil yang sangat penting di dalam menjalin hubungan yang baik antara perangkat desa dengan kepala desa hal ini karena kepemimpinan kepala desa akan efektif jika pengaruh dan arahan yang diberikan kepada perangkat desa berjalan dengan


(4)

baik seperti adanya struktur tugas serta orientasi hubungan yang dilaksanakan dengan baik. Pimpinan diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi kerja perangkat desa untuk meningkatkan efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong yang belum optimal, sehingga dengan menerapkan kepemimpinan yang baik diharapkan efektivitas kerja perangkat desa akan tercapai.

Seperti diketahui kepemimpinan memiliki hubungan yang sangat erat dan signifikan dengan efektivitas kerja perangkat desa maka peranan seorang kepala desa dalam meningkatkan efektivitas kerja perangkat desa sangat penting, karena seorang pemimpin tidak hanya mengharapkan perangkat desa yang mampu, cakap, dan terampil dalam bekerja, tetapi juga pegawai yang mau bekerja giat, disiplin dan berusaha untuk mencapai hasil kerja yang maksimal berdaya tepat dan berhasil guna, hemat dan ekonomis serta efisiensi guna pencapaian efektivitas kerja. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mampu mengarahkan, mendorong dan berkomunikasi secara baik sehingga dengan begitu efektivitas kerja perangkat desa pada akhirnya meningkat.


(5)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahwa Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara adalah cukup baik.

2. Bahwa Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara adalah sedang.

3. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa adalah diterima.

4. Bahwa hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara adalah sangat erat dan pengaruh yang diberikan hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong sebesar 71 %

5. Bahwa gaya kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong lebih cenderung kepada gaya kepemimpinan demokratik.


(6)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, dan dengan terbuktinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain : pertama, menjalin komunikasi aktif dalam jam kerja di lingkungan Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Kedua, gunakan waktu kerja untuk bekerja dan ketiga, lebih di intensifkan kembali adanya batas waktu penyelesaian pekerjaan yang dibebankan kepada perangkat desa serta standar minimal hasil akhir pekerjaan.

2. Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara diharapkan meningkatkan efektivitas kepemimpinannya dan efektivitas kerja perangkat desa, seperti mengikutsertakan perangkat desa secara aktif dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan dalam suatu organisasi, pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan pelatihan kepemimpinan baik secara teknis maupun fungsional agar pengetahuan dan pengalaman kepala desa serta perangkat desa semakin berkembang.