C. Bagian-bagian seterika yang mudah rusak.
1. Elemen Panas Kerusakan pemanas bila terjadi karena pemakaian yang berlebihan, misalnya pada
seterika tanpa pengatur panas. Atau termostat rusak, sehingga fungsi kontrolnya tidak bekerja Ada kemungkinan juga salah pemakaian tegangan, terutama seterika baru. Kawat elemen
rusak atau putus, isolasi elemen rusak, sehingga terjadi hubung singkat ke badan seterika. 2. Kabel Penghubung
Kerusakan kabel penghubung terjadi karena : a. Salah satu kawat atau keduanya putus akibat sering terpuntir waktu digunakan atau
terlipat-lipat pada saat menyimpannya. b. Kabel terlalu kecil sehingga menjadi terlalu panas saat digunakan. Isolasi mudah
rusak sehingga mudah mengakibatkan terjadinya hubung singkat. c. Kabel sudah tua.
3. Terminal dan tusuk kontak hubung. Kerusakan terminal hubung kabel baik yang dapat dilepas atau yang tidak terjadi
karena kontak yang melonggar, sehingga saat hubung-lepas menimbulkan bunga api dan meninggalkan arang. Juga karena panas yang berlebihan atau porselin tusuk kontak hubung
pecah, pegas penjepit hangus atau merenggang. 4. Termostat
Kerusakan termostat terjadi akibat pemakai tidak mematuhi petunjuk pengaturan pemakaiannya. Atau seterika pernahsering jatuh, sehingga mengubah susunan mekanis dari
termostat.
Gambar 4. Bagian Lengkap Seterika
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK COKROAMINOTO PANDAK
TEKNOLOGI, REKAYASA DAN INFORMASI TERAKREDITASI A
Alamat : Gesikan, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, 55761 Telp. 0274 6462313 Web site : www.smkcokroaminotobantul.com Email:smkcokroaminotorocketmail.com
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah
: SMK Cokroaminoto Pandak
Mata Pelajaran : Perawatan dan Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga
Kelas Semester : XI 3
Pertemuan ke : 3
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki Peralatan Rumah Tangga Listrik
Kode Standar Kompetensi : 011.KK.04 Kompetensi Dasar
: Memeriksa hasil perbaikan menggunakan alat ukur multimeter
KKM : 75
Indikator : 1. Komponen yang telah diperiksa dan layak digunakan
dari hasil penggantian dirakit dengan menggunakan peralatan dan urutan pengerjaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkanmanual instruction
2. Peralatan yang telah dirakit kembali di tes fungsi kerjanya sesuai dengan prosedur yang ditetapkanmanual
intruction 3. Hasil pengetesan fungsi kerja dicatat sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
A. Tujuan Pembelajaran