LKP : Perancangan Database Dan LDAP Server Untuk Sistem Keamanan Captive Portal pada Area Hotspot.

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERANCANGAN DATABASE DAN LDAP SERVER UNTUK

SISTEM KEAMANAN CAPTIVE PORTAL

PADA AREA HOTSPOT

Nama : NGURAH TEGAR MAHARDIKA

Nim : 10.41020.0022 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

ix DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Malasah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Kontribusi ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II.GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) ... 6

2.1. Latar Belakang PT PERTAMINA ... 6

2.1.1. Sejarah Perusahaan ... 6

2.1.2. Profil Perusahaan ... 6

2.1.3. Visi, Misi dan Tata Nilai PT PERTAMINA ... 8

2.1.4. Makna dan Arti Logo PT PERTAMINA ... 9

2.2. Gambaran Umum PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya ... 10

2.2.1. Visi, Misi dan Motto PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya ... 10

2.2.2. Wilayah kerja Unit Pemasaran V ... 11

STIKOM


(3)

x

2.2.3. Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V .. 12

2.2.4. Sarana dan Fasilitas ... 12

2.3. Sekilas Tentang Area Manager IT M&T Surabaya ... 13

2.3.1. Tugas Pokok Area Manager IT M&T Surabaya ... 13

2.3.2. Struktur Organisasi ... 14

2.3.3. Layanan dan SLA ... 14

2.3.3.1. Layanan Ketersediaan Sistem SAP ... 14

2.3.3.2. Layanan Dukungan SAP... 14

2.3.3.3. Layanan Pemeliharaan SAP ... 15

2.3.3.4. Layanan Pengembangan SAP ... 15

2.3.3.5. Layanan Dukungan Aplikasi non-ERP... 15

2.3.3.6. Layanan Pemeliharaan Aplikasi non-ERP ... 15

2.3.3.7. Layanan Pengembangan Aplikasi non-ERP .... 15

2.3.3.8. Konsultasi IT ... 16

2.3.3.9. Layanan Email & File Sharing ... 16

2.3.3.10. Layanan Jaringan & Internet... 16

2.3.3.11. Layanan Telekomunikasi ... 16

2.3.3.12. Layanan Multimedia ... 17

2.3.3.13. Layanan Sarana & Prasarana ... 17

2.3.3.14. Layanan IT Customer Service ... 17

2.3.3.15. Layanan Master Data Maintenance ... 17

2.3.3.16. Layanan Proses Bisnis General Accounting .. 18

2.3.3.17. Layanan Proses Bisnis Sales ... 18 2.3.3.18. Layanan Proses Bisnis Procurement Operation 18

STIKOM


(4)

xi

2.3.3.19. Layanan Proses Human Resource Operation 18

BAB III. LANDASAN TEORI ... 19

3.1. LDAP ... 19

3.1.1. Pengertian LDAP ... 19

3.1.2. Terminologi LDAP ... 21

3.1.3. Skema LDAP ... 22

3.1.4. Kelas Objek LDAP ... 23

3.1.5. Atribut LDAP ... 24

3.2. RADIUS ... 24

3.3. LINUX... ... 26

3.3.1. Sejarah ... 26

3.3.2. Distribusi LINUX ... 26

3.3.3. LINUX Saat Ini ... 28

3.3.4. Server LINUX ... 30

3.4 Basis Data (Database)... ... 30

3.5 Captive Portal... ... 31

3.6 Area Hotspot ... 32

3.6.1. Area ... 32

3.6.2. Hotspot (Wi-Fi) ... 33

3.6.3. Pengertian Area Hotspot (Wi-Fi)... 33

BAB IV. PEMBAHASAN ... 35

4.1. Identifikasi Masalah ... 35

4.1.1 Kondisi Awal Area Hotspot ... 36

STIKOM


(5)

xii

4.1.1.1 Sistem Keamanan Area Hotspot ... 36

4.1.1.2 Topologi Jaringan ... 36

4.1.2 Perancangan Sistem Keamanan Captive Portal ... 37

4.1.3 Kriteria Perangkat yang Diperlukan ... 38

4.2. Pembahasan... 38

4.2.1 Instalasi ... 38

4.2.2 Konfigurasi Server dan Database... 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1. Kesimpulan ... 50

5.2. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 52

STIKOM


(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT PERTAMINA (PERSERO) ... 9

Gambar 2.2 Wilayah Kerja Unit Pemasaran V ... 11

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Area Manager IT M&T Surabaya ... 14

Gambar 4.1 Topologi Area Hotspot ... 36

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Keamanan Area Hotspot ... 37

Gambar 4.3 Database MySql ... 47

Gambar 4.4 Tabel User dan Password ... 48

STIKOM


(7)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Balasan dari Instansi ... 52

Lampiran 2 Form Acuan Kerja Praktek ... 53

Lampiran 3. Form Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 54

Lampiran 4. Form Log Harian Kerja Praktek ... 55

Lampiran 5. Form Kehadiran Kerja Praktek ... 56

Lampiran 6. Bimbingan Kerja Praktek ... 57

STIKOM


(8)

v ABSTRAK

PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan besar BUMN di Indonesia. Perusahaan BUMN ini bergerak dibidang perminyakan. PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan yang paling berpengaruh terhadap laju perekonomian negara Indonesia.

Sebagai perusahaan besar dan memiliki teknologi yang tinggi, PT PERTAMINA (PERSERO) selalu memberikan layanan – layanan yang terbaik bagi para tamu yang berkunjung ke kantor PT PERTAMINA (PERSERO). Salah satu layanan yang diberikan adalah area hotspot. Dengan adanya area hotspot para tamu yang datang berkunjung ke PT PERTAMINA (PERSERO) tidak akan kesulitan untuk mengakses internet. Namun area hotspot memiliki kelemahan yaitu kurangnya tingkat keamanan dari informasi – informasi penting milik perusahaan.

Oleh sebab itu untuk meminimalisir celah keamanan dari sistem perusahaan, maka diperlukan suatu sistem yang mampu memudahkan tamu untuk menggunakan fasilitas hotspot namun tetap menjaga keamanan dari informasi – informasi penting milik perusahan. Sesuai keadaan lingkungan kantor PT PERTAMINA (PERSERO) tersebut, maka perlu diterapkan sistem keamanan Captive Portal pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO).

Salah satu faktor penting yang diperlukan untuk membangun suatu sistem keamanan Captive Portal adalah database dan LDAP Server. Pada LDAP Server tersebut, juga ditambahkan FreeRadius agar dapat melakukan AAA

STIKOM


(9)

vi

(Authhentication, Authorization, and Accounting). Dengan adanya database dan LDAP Server maka informasi dari akun – akun pengguna tamu dapat disimpan di dalam database dan proses sinkronisasi antara informasi akun yang dimasukkan oleh tamu dengan informasi akun yang ada di dalam database dapat terjadi.

Dengan adanya database dan LDAP Server maka sistem keamanan Captive Portal dapat dibangun pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO). Sehingga keamanan dari informasi – informasi penting milik PT PERTAMINA (PERSERO) dapat terjaga dengan baik.

Kata kunci: Area hotspot, Captive Portal, Database, LDAP Server, FreeRadius dan Internet.

STIKOM


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan besar BUMN di Indonesia. Perusahaan BUMN ini bergerak dibidang perminyakan. Bisnis yang dijalankan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) ialah pengolahan minyak yang dimulai dari hulu hingga hilir dan pemasaran. Oleh karena itu, PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan yang paling berpengaruh terhadap laju perekonomian negara Indonesia.

Banyak perusahaan – perusahaan di Indonesia yang membutuhkan suatu bahan hasil dari pengolahan minyak yang dijalankan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) untuk menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu tidak jarang perusahaan – perusahaan di Indonesia melakukan kerjasama terhadap perusahaan besar ini. Selain dalam bentuk kerjasama, ada juga perusahaan atau suatu instansi di Indonesia yang hanya membeli produk – produk yang di pasarkan oleh PT PERTAMINA (PERSERO). Sehingga tidak jarang kantor PT PERTAMINA (PERSERO) kedatangan tamu dari suatu perusahaan atau instansi untuk melakukan penawaran kerjasama maupun pembelian produk – produk PT PERTAMINA (PERSERO).

Sebagai perusahaan besar dan memiliki teknologi yang tinggi, PT PERTAMINA (PERSERO) selalu memberikan layanan – layanan yang terbaik bagi para tamu yang berkunjung ke kantor PT PERTAMINA (PERSERO). Salah satu layanan yang diberikan adalah area hotspot.

STIKOM


(11)

2

Dengan adanya area hotspot para tamu yang datang berkunjung ke PT PERTAMINA (PERSERO) tidak akan kesulitan untuk mengakses internet. Area hotspot sendiri adalah suatu wilayah tertentu dimana seseorang yang berada di wilayah tersebut dapat mengakses internet dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku di area hotspot tersebut.

Ketentuan – ketentuan yang berlaku disini adalah para tamu dapat mengakses internet dengan batasan – batasan tertentu sehingga apa yang dilakukan oleh para tamu tidak merugikan PT PERTAMINA (PERSERO) maupun para tamu itu sendiri. Untuk menjaga keamanan dari batasan – batasan ini maka di perlukan suatu sistem keamanan pada area hotspot untuk pengguna tamu. Sistem keamanan yang diperlukan adalah sistem keamanan yang mampu memberikan kemudahan untuk para tamu saat akan mengakses internet tanpa mengurangi keamanan dari data – data informasi milik PT PERTAMINA (PERSERO). Untuk menjaga keamanan mengingat PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan perusahaan besar, maka diperlukan proses monitoring untuk aktifitas tamu disaat mereka mengaskses internet di area hotspot. Sesuai keadaan lingkungan kantor PT PERTAMINA (PERSERO) tersebut, maka perlu diterapkan sistem keamanan Captive Portal pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO).

Captive Portal adalah salah satu sistem keamanan area hotspot yang cara kerjanya meminta calon pengguna internet untuk memasukkan informasi akun miliknya kemudian sistem akan mencocokkan dengan informasi akun yang terdapat didalam database dari server Captive Portal. Jika informasi akun yang dinputkan oleh tamu sama dengan informasi akun yang ada di dalam database,

STIKOM


(12)

3

maka user akan dapat menggunakan internet di area hotspot tersebut. Salah satu faktor penting yang diperlukan untuk membangun suatu sistem keamanan Captive Portal adalah database dan LDAP Server. Dengan adanya database dan LDAP Server maka informasi dari akun – akun pengguna tamu dapat disimpan di dalam database dan proses sinkronisasi antara informasi akun yang dimasukkan oleh tamu dengan informasi akun yang ada di dalam database dapat terjadi.

1.2Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu, bagaimana cara membangun database dan LDAP Server sehingga dapat digunakan sebagai salah satu faktor pendukung untuk membangun sistem keamanan Captive Portal.

1.3Batasan masalah

Agar permasalahan yang dikaji lebih terarah dan mendalam, maka masalah yang akan dibahas adalah:

1. Database dan LDAP Server yang dibangun hanya sesuai untuk sistem keamanan Captive Portal

2. Server yang dibangun menggunakan sistem operasi Ubuntu 13.04 3. Database yang dibangun menggunakan LDAP Server

1.4Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya faktor pendukung utama untuk sistem keamanan Captive Portal yaitu database dan LDAP Server,

STIKOM


(13)

4

sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang dibangunnya sistem keamanan Captive Portal di area hotspot milik perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO).

1.5Kontribusi

Beberapa hal yang dapat diperoleh dari kegiatan kerja praktek di perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO) antara lain:

1. Meningkatkan experience diri dalam bidang jaringan di lingkup kerja. 2. Terwujudnya sistem keamanan Captive Portal untuk area hotspot milik

PT PERTAMINA (PERSERO).

1.6Sistematika penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk menjelaskan penulisan laporan per bab. Sistematika penulisan kerja praktek dapat dijelaskan pada alinea di bawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang masalah, inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari kerja praktek adalah terwujudnya faktor pendukung utama untuk sistem keamanan Captive Portal yaitu database dan LDAP Server, sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang dibangunnya sistem keamanan Captive Portal di area hotspot milik perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO).

STIKOM


(14)

5

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO). Gambaran umum ini digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sejarah dan struktur organisasi perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO).

BAB III : LANDASAN TEORI

Berisikan tentang landasan teori menjelaskan tentang teori-teori penunjang ini berisi tentang penjabaran yang akan dijadikan sebagai acuan analisa dan pemecahan permasalahan yang dibahas, sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan masalah.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bagian ini memuat uraian tentang pembahasan laporan selama kerja praktek mengenai analisa sistem yang akan dibuat dan bagaimana merancangnya sehingga menjadi sebuah sistem.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.

STIKOM


(15)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) SURABAYA

2.1 Latar Belakang PT PERTAMINA (PERSERO)

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

2.1.2 Profil Perusahaan

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak,SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam Undang – Undang No. 1 tahun 1995 tentang

STIKOM


(16)

7

Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah N0. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 ”TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)”. Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarkan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik didalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk :

1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.

2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunanya.

2. Menyelenggarakan kegiatan usaha dibidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroaan. 3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan

produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

STIKOM


(17)

8

4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimakasud dalam nomer 1,2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang – Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu – satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

2.1.3 Visi, Misi dan Tata Nilai PT PERTAMINA (PERSERO)

Visi

Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Misi

Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip – prinsip komersial yang kuat.

Tata Nilai

Bersih : Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas – asas tata kelola korporasi yang baik.

Kompotitif : Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

STIKOM


(18)

9

Percaya Diri : Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

Fokus Pada Pelanggaran : Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkotmitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Komersial : Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip – prinsip yang sehat.

Berkemampuan : Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

2.1.4 Makna dan Arti Logo PT PERTAMINA (PERSERO)

Logo dari PT PERTAMINA (PERSERO) tidak hanya sekedar logo, logo tersebut memiliki makna dan arti yang kuat dalam menggambarkan visi dan misi dari perusahaan ini. Berikut adalah gambar logo beserta makna dan arti dari logo PT PERTAMINA (PERSERO) yang ditampilkan pada Gambar 2.1.

Sumber : stloverprogram.blogspot.com Gambar 2.1 Logo PT PERTAMINA (PERSERO)

STIKOM


(19)

10 Keterangan

1. Elemen logo membentuk huruf P berbentuk panah yang berarti PERTAMINA sebagai perusahaan yang bergerak maju dan progresif.

2. Warna – warna yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil PERTAMINA dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis. Arti dari warna – warna tersebut sebagai berikut :

a. Biru

Andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab b. Hijau

Sumber daya energi yang berwawasan lingkungan c. Merah

Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

2.2 Gambaran Umum PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya

2.2.1 Visi, Misi dan Motto PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya

Visi

Menjadi unit pemasaran yang terbesar dan terpandang. Misi

Menguasai pemasaran produk migas di Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Timor Lorosae efektif dan efisien untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menjadikan para pekerja sebagai manusia karya yang sejahtera.

STIKOM


(20)

11 Motto

Kepuasan pelanggan adalah kebanggaan kami.

2.2.2 Wilayah kerja Unit Pemasaran V

Wilayah kerja PERTAMINA Upms V meliputi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Timor Lorosae yang dikelompokkan menjadi cabang Jawa Timur (7 depot dan 2 DPPU), cabang Denpasar (5 depot dan 4 DPPU), cabang Kupang (8 depot dan 4 DPPU) dan Timor Lorosae (1 depot 1 DPPU). Berikut adalah wilayah kerja PERTAMINA Upms V yang ditampilkan pada Gambar 2.2.

Sumber : u13aps.blogspot.com Gambar 2.2 Wilayah Kerja Unit Pemasaran V

Dengan wilayah kerja tersebut, maka kompleksitas bisnis menjadi lebih rumit karena adanya beberapa perlakuan cabang yang berbeda. Dalam hal besarnya volume penjualan juga sangat bervariasi mulai dari lokasi yang hanya mempunyai puluhan transaksi, ratusan hingga ribuan per hari.

Tantangan yang dihadapi diantaranya kondisi geografis yang terdiri dari beberapa pulau dengan tingkat kemajuan yang beragam, kesulitan sarana

STIKOM


(21)

12

transportasi dan depot-depot terpencil, ketersediaan, sarana infrastruktur komunikasi dan kondisi kemampuan SDM.

2.2.3 Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V

Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V Surabaya, Sebagai Berikut :

1. Mendistribusikan bahan bakar minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan di wilayah kerja unit pemasaran V (Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Timor Lorosae).

2. Memasarkan bahan-bahan produk minyak serta petrokimia di wilayah kerja unit pemasaran V.

2.2.4 Sarana dan Fasilitas Sarana Pelabuhan : - Jumlah : 14 buah - Kapasitas (HP) : 70-1650

- Status : milik/alokasi Upms V Call Tanker tiap bulan :

- Surabaya : 40 - T.Wangi : 19 - TT. Manggis : 23 - Benoa/Bali : 24 - Tenau/Kupang : 13

STIKOM


(22)

13

2.3 Sekilas Tentang Area Manager IT M&T Surabaya

Area manager IT M&T Surabaya memiliki fungsi merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi pengolahan sistem informasi dan telekomunikasi guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di area ex Upms V Surabaya. Dalam kinerjanya, IT M&T lebih bersifat sebagai rekan bisnis fungsi lain di PT PERTAMINA (PERSERO) dengan beberapa capaian dan standarisasi karena mengutamakan layanan profesional. Untuk menjaga komitmen profesionalitasnya, area manager IT M&T Surabaya sudah memiliki sertifikat ISO 20000-1 : 2005 ITSM (IT Service Management) untuk layanan MySAPs (Perusahaan pertama di Indonesia) dan sertifikat Tata Kelola IT-COBIT.

2.3.1 Tugas Pokok Area Manager IT M&T Surabaya

Guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di area ex Upms V Surabaya, tugas Area manager IT M&T Surabaya adalah merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan yangg meliputi :

- Sistem Informasi :

Pelayanan pengolahan informasi/data/database, penyediaan dan pemeliharaan perangkat komputer (Perangkat lunak, perangkat keras) serta material pendukung.

- Telekomunikasi & Audio Visual :

Penyediaan dan pemeliharaan jaringan komunikasi data dan voice , peralatan telekomunikasi, peralatan audio visual.

STIKOM


(23)

14 2.3.2 Struktur Organisasi

Berikut adalah Struktur Organisasi dari Area Manager IT M&T Surabaya yang ditampilkan pada Gambar 2.2.

Sumber : sigoestowork.wordpress.com Gambar 2.3 Struktur Organisasi Area Manager IT M&T Surabaya 2.3.3 Layanan dan SLA

2.3.3.1 Layanan Ketersediaan Sistem SAP

Adalah ketersediaan (uptime) sistem SAP yang dijamin dalam jangka waktu setahun, diluar Planned Downtime.

2.3.3.2 Layanan Dukungan SAP

Fungsi-fungsi dukungan bagi penggguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk proses transaksi dan penggunaan aplikasi SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait.

STIKOM


(24)

15 2.3.3.3 Layanan Pemeliharaan SAP

Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi SAP, pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.

2.3.3.4 Layanan Pengembangan SAP

Pengembangan baru, peningkatan fungsi aplikasi bisnis SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang merubah atau menambah proses bisnis.

2.3.3.5 Layanan Dukungan Aplikasi non-ERP

Fungsi-fungsi dukungan bagi pengguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk penggunaan aplikasi non-ERP.

2.3.3.6 Layanan Pemeliharaan Aplikasi non-ERP

Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi Non-ERP, pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.

2.3.3.7 Layanan Pengembangan Aplikasi non-ERP

Secara umum layanan ini meliputi beberapa aktifitas untuk memenuhi permintaan pembangunan atau pengembangan sistem aplikasi non ERP yang

STIKOM


(25)

16

merubah/menambah bisnis atau perubahan yang memerlukan koordinasi bisnis user dengan fungsi-fungsi di CSS.

2.3.3.8 Konsultasi IT

Layanan jasa konsultasi ini meliputi penyusunan/pembuatan pelaporan hasil kajian trend dan alternatif solusi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.

2.3.3.9 Layanan Email & File Sharing

Mencakup permintaan file sharing, dan permintaan akun domain pertamina.com beserta fitur-fiturnya (Email, akses internet, akses VPN), serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

2.3.3.10 Layanan Jaringan & Internet

Mencakup permintaan instalasi jaringan baik per komputer maupun lokasi kerja tertentu, baik Wired maupun Wireless, serta dukungan atas gangguan atau masalah yang terjadi baik dalam lingkup lokal maupun internet.

2.3.3.11 Layanan Telekomunikasi

Mencakup permintaan layanan telepon meja, facsimile, SIM Card Korporat, Push Mail, HT, Serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

STIKOM


(26)

17 2.3.3.12 Layanan Multimedia

Mencakup permintaan sarana multimedia untuk keperluan acara & rapat meliputi proyektor, sound system, teleconference, video conference, serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

2.3.3.13 Layanan Sarana & Prasarana

Mencakup permintaan perangkat PC, Notebook, Printer, beserta software resmi, IT Supplies (toner, kertas, external HD, dsb), perbaikan atas perangkat yang bermasalah, serta peminjaman perangkat untuk acara / rapat.

2.3.3.14 Layanan IT Customer Service

Mencakup dukungan level pertama untuk semua insiden dan penggunaan aplikasi TI baik secara remote, walk-in, maupun on-site.

2.3.3.15 Layanan Master Data Maintenance

Pemeliharaan master data dan memberikan pelayanan terhadap user mengenai pembangunan/pembenahan Master Data. Juga memberikan tuntunan kepada User agar dapat menterjemahkan suatu data teknis (technical data) dari suatu unit proses/produksi di Pertamina menjadi database yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh MySAP.

STIKOM


(27)

18

2.3.3.16 Layanan Proses Bisnis General Accounting

Memberikan proses bisnis General Accounting kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.17 Layanan Proses Bisnis Sales

Memberikan proses bisnis Sales kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.18 Layanan Proses Bisnis Procurement Operation

Memberikan proses bisnis Purcare Order kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.19 Layanan Proses Human Resource Operation

Memeberikan proses bisnis HR kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

STIKOM


(28)

19 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 LDAP

3.1.1 Pengertian LDAP

Menurut Cartealy (2013, p75), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) merupakan protokol yang mendefinisikan bagaimana data directory dapat diakses melalui jaringan. LDAP biasa digunakan untuk menyimpan berbagai informasi terpusat yang dapat diakses oleh berbagai macam mesin atau aplikasi dari jaringan. Penggunaan LDAP di dalam sistem akan membuat pencarian informasi menjadi terintegrasi dan sangat mudah. sebagai contoh, LDAP seringkali digunakan untuk menyimpan nama pengguna dan sandi yang terdapat di dalam sistem secara terpusat.

Seperti disebutkan sebelumnya, LDAP merupakan protokol yang hanya mengatur bagaimana caranya mengakses informasi yang tersimpan sebagai direktori melalui jaringan, bukan bagaimana menyimpan informasi. Semua aplikasi server LDAP memiliki protokol pengaksesan direktori yang sama, walaupun mungkin memiliki sistem penyimpanan direktori yang berbeda. Hal ini menyebabkan banyak vendor membuat produk yang mendukung LDAP, karena vendor tersebut hanya perlu membuat produk yang dapat mengerti bagaimna caranya mengakses informasi LDAP. Vendor tidak perlu khawatir sistem apa yang digunakan sebagai penyimpanan direktori. Oleh karena itu, LDAP bisa dikatakan terbebas dari platform yang digunakan.

STIKOM


(29)

20

LDAP pada dasarnya menyimpan informasi sama halnya seperti yang dilakukan oleh aplikasi database relasional seperti MYSQL. LDAP juga memproses permintaan dan perubahan terhadap data atau informasi seperti yang dilakukan oleh berbagai aplikasi RDBMS sehingga LDAP sebenarnya merupakan aplikasi database. Namun LDAP bukanlah merupakan aplikasi database relasional. LDAP tidak dioptimasi untuk memproses perubahan data dalam skala besar dan cepat secara nyata. LDAP dioptimasi untuk mencari informasi secara cepat.

Jika aplikasi RDBMS sangat mementingkan keakuratan data secara real-time tidak halnya dengan LDAP. LDAP tidak terlalu mementingkan keakuratan data. LDAP lebih mementingkan perform baca yang sangat cepat. Ketidakakuratan data selama beberapa saat sebagai akibat perubahan informasi, bukanlah masalah yang sangat penting bagi LDAP. Oleh karena itu LDAP tidak tepat jika digunakan sebagai tulang punggung penyimpan informasi aplikasi e-commerce yang sangat sibuk, tetapi LDAP akan sangat cocok untuk digunakan untuk menyimpan informasi yang sangat jarang berubah atau tidak pernah berubah sama sekali.

Server LDAP dapat mereplikasi informasi ke beberapa server LDAP lain dengan cara menarik (pull) informasi dari server utama ataupun sebaliknya. Server utama yang mendorong (push) informasi ke server lainnya sehingga didalam satu sistem mungkin terdapat beberapa server LDAP yang saling terkoneksi. Selain itu, LDAP juga dapat mendelegasikan beberapa informasi tertentu ke server lain seperti halnya yang dilakukan oleh DNS. Kemampuan

STIKOM


(30)

21

kemampuan tersebut merupakan keunggulan LDAP dibandingkan aplikasi RDBMS karena semua kemampuan tersebut merupakan protokol LDAP standart.

3.1.2 Terminologi LDAP

Menurut Cartealy (2013, p76), LDAP merupakan salah satu protokol yang memiliki terminologi yang sangat banyak dan sangat membingungkan. Terminologi tersebut harus dipahami untuk dapat mengerti bagaimana LDAP bekerja namun jangan khawatir karena hanya beberapa terminologi saja yang sangat berguna dan sudah cukup untuk dapat membuat LDAP berfungsi.

Sesuai namanya, LDAP tersusun atas direktori. Direktori merupakan kumpulan dari objek dengan atribut yang tersusun secara hirarki. Secara gampangnya, direktori merupakan kumpulan dari informasi yang tersusun secara hirarki.

Data atau informasi di LDAP disimpan di dalam struktur berjenjang seperti pohon dan setiap objek tersebut disebut entri. Struktur berjenjang berbentuk pohon tersebut secara definisi disebut dengan Data Information Tree (DIT). Di level teratas, terdapat objek yang disebut root atau sufik, dan objek lainnya disimpan didalam objek root tersebut.

Setiap entri yang terdapat di struktur pohon mempunyai hanya satu entri atau objek induk. Setiap entri tersebut dapat tidak memiliki entri turunan (child entry) ataupun dapat memiliki satu atau lebih entri turunan. Setiap entri yang memiliki induk yang sama merupakan entri saudara (sibling).

STIKOM


(31)

22

Setiap entri merupakan contoh dari satu atau lebih kelas objek (object class). Kelas objek terdiri dari nol atau lebih atribut. Atribut memiliki nama dan nilai.

Ada tiga definisi yang sangat penting di LDAP, yaitu skema, kelas objek dan atribut. Ketiganya saling terkait dan menjadi tulang punggung LDAP.

3.1.3 Skema LDAP

Menurut Cartealy (2013, p77), skema bisa diibaratkan seperti sistem pemaketan untuk kelas objek dan atribut. Setiap kelas objek dan atribut harus didefinisikan di dalam skema, dan skema tersebut harus di deklarasikan di dalam berkas konfigurasi daemon slapd, slapd.conf.

Skema menentukan informasi yang dapat disimpan di dalam LDAP, sehingga tidak sembarang informasi dapat disimpan di LDAP. Semua kelas objek dan atribut harus didefinisikan di dalam skema, termasuk hubungan antara kelas objek dan atribut, ataupun sifat objek kelas atau atribut tersebut. Semua informasi tersebut harus didefinisikan di dalam skema. Setiap skema hanya mengakomodasikan objek kelas dan atribut untuk tujuan tertentu, sebagai contoh skema samba ditujukan untuk mengakomodasi informasi yang dibutuhkan oleh samba.

Jika membutuhkan suatu informasi tertentu untuk disimpan di dalam LDAP, maka harus menggunakan skema yang sesuai. Sebagai contoh, jika ingin menyimpan informasi nama pengguna dan sandinya dengan menggunakan atribut uid dan userPassword, maka harus menggunakan skema core.

STIKOM


(32)

23

Kini banyak sekali jenis skema yang beredar di dunia maya, sehingga tidak perlu membuat skema untuk mengakomodasi kebutuhan. Yang perlu dilakukan hanyalah mencari skema yang tepat, dan menggunakannya. Tetapi tentu saja ada kemungkinan jika mempunyai kebutuhan khusus, maka terpaksa harus membuat skema yang dibutuhkan.

Secara default OpenLDAP akan mengikutsertakan skema sebagai berikut :

 core.schema Merupakan skema inti OpenLDAP.

 cosine.schema Merupakan skema untuk Cosine dan X.500.  nis.schema Merupakan skema untuk NIS.

 inetorgperson.schema Merupakan skema untuk InetOrgPerson.

3.1.4 Kelas Objek LDAP

Menurut Cartealy (2013, p78), kelas objek merupakan container yang berfungsi untuk mengelompokan atribut. Kelas objek akan menentukan apakah suatu atribut harus ada, atau bersifat pilihan.

Kelas objek bersifat hirarki dan dapat mewarisi atribut dari kelas objek induknya. Sebagai contoh, kelas objek InetOrgPerson merupakan turunan dari kelas objek organizationalPerson dan mewarisi atribut yang dimiliki oleh kelas objek organizationalPerson.

STIKOM


(33)

24 3.1.5 Atribut LDAP

Menurut Cartealy (2013, p80), atribut LDAP merupakan struktur terkecil dari skema dan merupakan anggota kelas objek. Atribut memiliki nama dan juga memiliki nilai dan setiap atribut dapat memiliki lebih dari satu nilai.

Yang perlu diperhatikan, ketika menggunakan LDAP harus menggunakan sebisa mungkin minimal satu atribut yang bersifat unik. Hal ini untuk mempermudah pencarian ataupun perubahan informasi ketika terdapat lebih dari satu nilai atribut yang bersifat sama. Sebagai perumpamaan, sebuah buku telepon bisa berisikan informasi nama, alamat dan nomer telepon. Informasi nama dan alamat mungkin tidak unik, namun nomer telepon merupakan informasi unik yang membedakan suatu entri dengan yang lainnya.

Hal yang sama berlaku ketika menggunakan LDAP untuk menyimpan informasi mengenai pengguna di sistem. Ada baiknya menerapkan aturan ID pengguna tidak boleh sama untuk setiap orang sehingga entri ini dapat digunakan untuk membedakan.

3.2 RADIUS

Menurut Cartealy (2013, p123), RADIUS (Remote Access Dial in User) merupakan suatu protokol yang digunakan secara luas untuk otentikasi pengguna jaringan. Secara sederhana, RADIUS menyediakan fungsi otentikasi, otorisasi dan akunting, atau dalam lebih dikenal dengan AAA (Authhentication, Authorization, and Accounting) untuk menggunakan layanan jaringan.

RADIUS seringkali digunakan sebagai sentralisasi otentikasi dan akunting untuk pengguna di dalam jaringan. RADIUS pada dasarnya akan

STIKOM


(34)

25

melakukan otentikasi terhadap client dan memberikan akses jaringan ke client sesuai dengan hak akses client tersebut.

RADIUS sendiri tidak menyimpan informasi mengenai client, tetapi RADIUS dapat menggunakan berbagai macam backend seperti MYSQL dan LDAP server untuk menyimpan informasi tersebut. Yang terjadi ketika RADIUS melakukan otentikasi terhadap client adalah RADIUS akan menanyakan informasi seperti sandi ke backend tersebut. RADIUS disini hanya akan melakukan fungsi AAA saja, tetapi informasi yang dibutuhkan oleh RADIUS untuk melakukan fungsi tersebut didapatkan dari berbagai macam backend seperti LDAP server.

Selain itu, RADIUS juga biasanya bekerja dengan aplikasi client RADIUS. Aplikasi inilah yang sebenarnya akan mengirimkan permintaan dari pengguna ke RADIUS. RADIUS-lah yang sebenarnya melakukan fungsi AAA. Client RADIUS hanyalah mengirimkan ataupun meneruskan permintaan dari pengguna ke server RADIUS.

Dalam membangun captive portal RADIUS disini digunakan untuk melakukan otentikasi terhadap pengguna jaringan di jaringan lokal. RADIUS akan menerima permintaan dari server untuk melakukan otentikasi pengguna jaringan dan mencari informasi pengguna dan sandinya di database.

Salah satu aplikasi RADIUS yang bersifat bebas dan kode sumber terbuka adalah FreeRADIUS. Sebenarnya FreeRADIUS bukanlah merupakan aplikasi server saja, tetapi merupakan kumpulan aplikasi server dan client RADIUS yang dikembangkan oleh FreeRADIUS Project. FreeRADIUS memiliki banyak kemampuan, salah satunya yaitu menghubungkan server dengan database.

STIKOM


(35)

26 3.3 LINUX

3.3.1 Sejarah

Menurut Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003 (2003, p206), Linux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux. Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC.

Pada awal perkembangannya, source code Linux disediakan secara bebas melalui Internet. Hasilnya, sejarah Linux merupakan kolaborasi banyak user dari seluruh dunia, semuanya dilakukan secara eksklusif melalui Internet. Dari kernel awal yang hanya mengimplementasikan subset kecil dari sistem UNIX, sistem Linux telah bertumbuh dimana sudah mampu memasukkan banyak fungsi UNIX.

Kernel Linux perlu dibedakan dari sebuah sistem Linux: kernel Linux merupakan sebuah perangkat lunak orisinil yang dibuat oleh komunitas Linux sedangkan sistem Linux, yang diketahui saat ini, mengandung banyak komponen yang dibuat sendiri atau dipinjam dari proyek lain.

3.3.2 Distribusi LINUX

Menurut Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003 (2003, p206), siapa pun dapat menginstall sistem Linux, ia hanya perlu mengambil revisi terakhir dari komponen sistem yang diperlukan melalui situs ftp

STIKOM


(36)

27

lalu di-compile. Pada awal keberadaan Linux, operasi seperti diatas persis seperti yang dilaksanakan oleh pengguna Linux. Namun, dengan semakin dewasanya Linux, berbagai individu dan kelompok berusaha membuat pekerjaan tersebut lebih mudah dengan cara menyediakan sebuah set bingkisan yang standar dan sudah di-compile terlebih dahulu supaya dapat diinstall secara mudah.

Koleksi atau distribusi ini, mengandung lebih dari sistem Linux dasar. Mereka mengandung instalasi sistem ekstra dan utilitas manajemen, juga paket yang sudah di compile dan siap diinstall dari banyak alat UNIX yang biasa, seperti news servers, web browsers, text-processing dan alat mengedit, termasuk juga games.

Distribusi pertama mengatur paket-paket ini secara sederhana menyediakan sebuah sarana untuk memindahkan seluruh file ke tempat yang sesuai. Salah satu kontribusi yang penting dari distribusi modern adalah manajemen atau pengaturan paket-paket yang lebih baik. Distribusi Linux pada saat sekarang ini melibatkan database packet tracking yang memperbolehkan suatu paket agar dapat diinstal, di upgrade, atau dihilangkan tanpa susah payah.

Distribusi SLS (Soft Landing System) adalah koleksi pertama dari bingkisan Linux yang dikenal sebagai distribusi komplit. Walau pun SLS dapat diinstall sebagai entitas tersendiri, dia tidak memiliki alat-alat manajemen bingkisan yang sekarang diharapkan dari distribusi Linux. Distribusi Slackware adalah peningkatan yang besar dalam kualitas keseluruhan (walau pun masih memiliki manajemen bingkisan yang buruk); Slackware masih merupakan salah satu distribusi yang paling sering diinstall dalam komunitas Linux.

STIKOM


(37)

28

Sejak dirilisnya Slackware, sejumlah besar distribusi komersil dan non-komersil Linux telah tersedia. Red Hat dan Debian adalah distribusi yang terkenal dari perusahaan pendukung Linux komersil dan perangkat lunak bebas komunitas Linux. Pendukung Linux komersil lainnya termasuk distribusi dari Caldera, Craftworks, dan Work- Group Solutions. Contoh distribusi lain adalah SuSE dan Unifix yang berasal dari German.

3.3.3 LINUX Saat Ini

Menurut Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003 (2003, p206), Linux merupakan salah satu sistem operasi yang perkembangannya paling cepat. Kehadiran sejumlah kelompok pengembang, tersebar di seluruh dunia, yang selalu memperbaiki segala fiturnya, ikut membantu kemajuan sistem operasi Linux. Bersamaan dengan itu, banyak pengembang yang sedang bekerja untuk memindahkan berbagai aplikasi ke Linux (dapat berjalan di Linux).

Masalah utama yang dihadapi Linux dahulu adalah interface yang berupa teks (text based interface). Ini membuat orang awam tidak tertarik menggunakan Linux karena harus dipelajari terlebih dahulu untuk dapat dimengerti cara penggunaannya (tidak user-friendly). Tetapi keadaan ini sudah mulai berubah dengan kehadiran KDE dan GNOME. Keduanya memiliki tampilan desktop yang menarik sehingga mengubah persepsi dunia tentang Linux.

Linux di negara-negara berkembang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Harga perangkat lunak (misalkan sebuah sistem operasi) bisa mencapai US

STIKOM


(38)

29

$100 atau lebih. Di negara yang rata-rata penghasilan per tahun adalah US $200-300, US $100 sangatlah besar. Dengan adanya Linux, semua berubah. Karena Linux dapat digunakan pada komputer yang kuno, dia menjadi alternatif cocok bagi komputer beranggaran kecil. Di negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin, Linux adalah jalan keluar bagi penggemar komputer.

Pemanfaatan Linux juga sudah diterapkan pada super komputer. Diberikan beberapa contoh:

 The Tetragrid, sebuah mega computer dari Amerika yang dapat menghitung lebih dari 13 trilyun kalkulasi per detik (13.6 TeraFLOPS). Tetragrid dapat dimanfaatkan untuk mencari solusi dari masalah matematika kompleks dan simulasi, dari astronomi dan riset kanker hingga ramalan cuaca.

 Evolocity, juga dari Amerika, dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 9.2 TeraFLOPS (Floating Operations Per Second), menjadikannya sebagai salah satu dari lima supercomputer tercepat di dunia.

Jika melihat ke depan, kemungkinan Linux akan menjadi sistem operasi yang paling dominan bukanlah suatu hal yang mustahil. Karena semua kelebihan yang dimilikinya, setiap hari semakin banyak orang di dunia yang mulai berpaling ke Linux.

STIKOM


(39)

30 3.3.4 Server LINUX

Menurut Cartealy (2013, pXV), salah satu OS (Operating System) yang banyak digunakan oleh server adalah Linux. Linux merupakan OS yang bersifat bebas (free) dan kode sumber terbuka (open source). Salah satu sifat Linux yang lain adalah pengguna tidak perlu membayar lisensi untuk memakai Linux, dan tentu saja ini tidak kalah pentingnya terutama sebagai pertimbangan biaya.

Menurut laporan Netcraft (2011), Linux digunakan oleh 13 dari 20 daftar teratas perusahaan hosting terhandal di dunia.

3.4 Basis Data (Database)

Menurut Ramez (2000), Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database). Sedangkan menurut Abdul (1999) basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang. Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineer, para ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar informasi yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Definisi lain dari basis data menurut Fabbri dan Schwab adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data.

STIKOM


(40)

31

Menurut Ramez Elmasri mendefinisikan basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu:

a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world). b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara

logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.

c. Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan user.

Menurut Waliyanto (2000) dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk berbagai kepentingan

3.5 Captive Portal

Menurut Cartealy (2013, p131), captive portal merupakan server yang seringkali digunakan untuk memaksa pemakai jaringan untuk melakukan otentikasi. Teknik captive portal akan mencegat semua koneksi dari client dengan tujuan port apapun dan membloknya sehingga client tersebut tidak dapat menggunakan sumber daya jaringan.

Hal ini dilakukan sampai client tersebut membuka browser dan mencoba mengakses internet. Akses tersebut kemudian dibelokkan ke halaman web yang biasanya merupakan laman login untuk melakukan otentikasi. Ketika client dapat

STIKOM


(41)

32

memberikan otentikasinya, maka client tersebut akan diijinkan untuk menggunakan sumber daya jaringan.

Salah satu aplikasi captive portal di Linux adalah CoovaChilli. CoovaChilli merupakan pengembangan dari ChilliSpot yang kini terhenti. Untuk membangun captive portal, CoovaChilli akan berguna untuk menghubungi RADIUS dengan menggunakan NAS dan sandi yang telah ditentukan di konfigurasi FreeRadius.

Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan CoovaChilli adalah server akan membutuhkan minimal dua buah kartu jaringan. Satu akan berhadapan dengan jaringan client local, yang lainnya akan menghadap ke RADIUS. CoovaChilli akan mencegat semua trafik yang berasal dari dalam jaringan lokal sehingga penempatan kartu jaringan yang menghadap jaringan lokal diperlukan. CoovaChilli juga perlu memiliki kartu jaringan yang menghadap RADIUS untuk meneruskan permintaan ke RADIUS.

3.6 Area Hotspot 3.6.1 Area

Menurut Poerwodarminto (2003, p58), area adalah bagian permukaan bumi atau daerah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cet.7 (1996 p55), area adalah bagian dari permukaan bumi atau daerah atau wilayah geografis yang digunakan untuk keperluan khusus.

Sehingga dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian area adalah bagian atau daerah atau wilayah permukaan bumi yang digunakan untuk keperluan khusus, atau dapat pula diartikan wilayah untuk keperluan hotspot.

STIKOM


(42)

33 3.6.2 Hotspot (Wi-Fi)

Menurut Priyambodo (2005, p1), hotspot (Wi-Fi) adalah satu standar Wireless Netwoking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan.

Komponen Utama jaringan Wi-Fi :

Acces Point

Wireless LAN Device Mobile/ Desktop PC Ethernet LAN

Selanjutnya menurut Mulyanta (2008: 52) Wi-Fi merupakan merek dagang wireless LAN yang diperkenalkan dan distandarisasi oleh Wi-Fi Alliance.

Sedangkan hotspot (Wi-Fi) yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sarana terkoneksinya jaringan internet tanpa kabel, dengan menggunakan standar wireless LAN, namun demikain dalam menjalankan hotspot diperlukan sarana lain, seperti Notebook/laptop/PDA yang memiliki fasilitas wireless LAN.

3.6.3 Pengertian Area Hotspot (Wi-Fi)

Area hotspot (Wi-fi) adalah bagian atau daerah atau wilayah yang terkoneksi jaringan internet tanpa kabel. Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah istilah populer untuk jaringan wireless (tanpa kabel) dengan frekuensi tinggi.

STIKOM


(43)

34

Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Hotspot (Wi-Fi) menurut Priyambodo ( 2005, p5 ) adalah sebagai berikut :

Keunggulan :

Biaya Pemeliharaan murah Infrastruktur berdemensi kecil Pembangunannya cepat

Mudah dan murah untuk direlokasi Mendukung Portabilitas

Kelemahan :

Biaya Peralatan mahal Delay yang sangat besar Mudah untuk terinterferensi Kapasitas jaringan kecil

Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin

STIKOM


(44)

35 BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Masalah

Captive portal adalah salah satu sistem keamanan area hotspot yang cara kerjanya meminta calon pengguna internet untuk memasukkan informasi akun miliknya kemudian sistem akan mencocokkan dengan informasi akun yang terdapat didalam database dari server Captive portal. Jika informasi akun yang dinputkan oleh tamu sama dengan informasi akun yang ada di dalam database, maka user akan dapat menggunakan internet di area hotspot tersebut. Salah satu faktor penting yang diperlukan untuk membangun suatu sistem keamanan Captive portal adalah database dan LDAP Server. Dengan adanya database dan LDAP Server maka informasi dari akun – akun pengguna tamu dapat disimpan di dalam database dan proses sinkronisasi antara informasi akun yang dimasukkan oleh tamu dengan informasi akun yang ada di dalam database dapat terjadi.

Dalam tahap pembahasan ini yang dilakukan yaitu membangun database dan LDAP Server. Membangun database dan LDAP Server yang sesuai dengan sistem keamanan Captive portal yang akan diterapkan pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO)

STIKOM


(45)

36 4.1.1 Kondisi Awal Area Hotspot

4.1.1.1 Sistem Keamanan Area Hotspot

Sistem keamanan yang digunakan pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO) adalah WPA2 Enterprise. Sistem keamanan WPA2 Enterprise merupakan teknologi keamanan hotspot yang paling terbaru dan paling aman dibandingkan teknologi keamanan lainnya.

Namun, sistem keamanan ini memiliki kelemahan yaitu konfigurasi yang harus dilakukan oleh calon pengguna internet sebelum dapat menggunakan internet cukup rumit dan tidak praktis. Calon pengguna internet harus secara manual membuat sebuah network profile dengan ketentuan – ketentuan yang sesuai dengan karakteristik keamanan WPA2 Enterprise.

4.1.1.2 Topologi Jaringan

Untuk menerapkan sistem keamanan WPA2 Enterprise pada area hotspot, PT PERTAMINA (PERSERO) menggunakan topologi jaringan dengan susunan access point terhubung dengan server kemudian server terhubung langsung dengan modem seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Topologi Area Hotspot

STIKOM


(46)

37

4.1.2 Perancangan Sistem Keamanan Captive portal

Untuk menyelesaikan permasalahan pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO), maka sistem keamanan WPA2 Enterprise yang sudah diterapkan pada area hotspot tersebut akan diganti menggunakan sistem keamanan Captive portal. Namun, penggantian sistem keamanan ini hanya diterapkan untuk pengguna tamu saja. Untuk seluruh pekerja (Employee) di PT PERTAMINA (PERSERO) tetap menggunakan sistem keamanan WPA2 Enterprise. Penjelasan lebih lanjut ditampilkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Keamanan Area Hotspot

STIKOM


(47)

38 4.1.3 Kriteria Perangkat yang Diperlukan

Berdasarkan sistem keamanan Captive portal yang akan dibangun, maka untuk LDAP server dan Database menggunakan perangkat seperti berikut ini :

 Spesifikasi komputer :

o Prosesor : Intel(R) Core(TM)2 Duo 64 bits

o RAM : 2 GB DDR3

o Harddisk : SATA Kapasitas 250 GB o Ethernet card : LAN card on-board o Sistem Operasi : Linux Ubuntu 13.04

4.2 Pembahasan

4.2.1 Instalasi

Untuk membangun server dan database, diperlukan beberapa paket – paket aplikasi yang harus diinstal. Untuk menginstal paket – paket tersebut bisa dilakukan dengan mengetikkan perintah apt-get install “nama_paket pada terminal.

Paket – paket aplikasi yang harus diinstal adalah libaprutil1-ldap, libmysqlclient18, apache2, php5-cli, apache2.2-common, apache2-utils, libswitch-perl, php5-common, libdbi-libswitch-perl, mysql-server, apache2.2-bin, libdbd-mysql-libswitch-perl, libhtml-template-perl, perl-modules, libnet-daemon-perl, libapr1, lamp-server, tcpd, mysql-server-core-5.5, libaio1, libterm-readkey-perl, apache2-mpm-prefork, libwrap0, libaprutil1-dbd-sqlite3, libapache2-mod-php5, libclass-isa-perl, libaprutil1, php5-mysql, libplrpc-perl, mysql-client-5.5, mysql-server-5.5, perl, mysql-client-core-5.5, ssl-cert, mysql-common, iptraf, iftop, whois, sysstat, snmp,

STIKOM


(48)

39

snmpd, rrdtool, dbconfig-common, libadodb, php5-cli, php5-gd, php5-gmp, php-pear, php5-snmp, php5-adodb, make, rpm, alien, subversion, nmap, libnet-netmask-perl, curl, freeradius, freeradius-mysql, php5-mcrypt, libnet-netmask-perl, openssl, libnet-ssleay-perl, libauthen-pam-libnet-ssleay-perl, libpam-runtime, libio-pty-libnet-ssleay-perl, unzip, git-core.

Paket libmd5-perl juga diperlukan. Namun paket ini sudah tidak tersedia di repo Ubuntu 13.04, jadi paket ini perlu di download secara manual. Untuk mendownloadnya, ikuti perintah – perintah di bawah ini :

1. wget http://mirrors.kernel.org/ubuntu/pool/universe/libm/libmd5-perl/libmd5-perl_2.03-1_all.deb

2. dpkg -i libmd5-perl_2.03-1_all.deb

4.2.2 Konfigurasi Server dan Database

Setelah mengisntal paket – paket yang diperlukan dan mengkonfigurasi koneksi jaringan, proses konfigurasi server dan database dapat dilakukan. Berikut langkah – langkah untuk mengkonfigurasi server dan database :

1. Mendapatkan contoh schema MySql yang digunakan oleh EasyHotspot. Untuk mendapatkan contoh schema MySql yang digunakan oleh EasyHotspot, salinlah easyhotspot web only dari git server kemudian letakkan di folder pada komputer server. Sebagai contoh akan diletakkan pada folder /opt/.

$cd /opt $git clone

STIKOM


(49)

40 2. Mengkonfigurasi hak akses MySql

Mengkonfigurasi hak akses MySql harus dilakukan agar dapat mengkonfigurasi database. Oleh karena itu gantilah password root di MySql (password root MySql berbeda dengan root system) karena secara default, root tidak memiliki password.

1234567890” adalah contoh password MySql yang digunakan, “1234567890” dapat diganti sesuai dengan keinginan.

3. Membuat Sebuah Database

Database yang dibuat akan digunakan oleh FreeRadius dan EasyHotspot untuk authentikasi dan menejemen pada account dan biliing. Sebagai contoh, database yang dibuat menggunakan nama “hotspot”.

4. Meletakkan skema database yang dibutuhkan kedalam database

Masukkan skema database yang dibutuhkan kedalam database yang sudah dibuat. Skema yang dimaksud adalah skema yang ada di folder easyhotspot yang sudah diunduh dengan perintah git clone pada tahap pertama.

$mysqladmin -u root password 1234567890

$mysql -u root –p1234567890 create hotspot

$cd /opt/easyhotspot/install

$mysql -u root –p1234567890 hotspot <database_with_sample.sql

STIKOM


(50)

41 5. Membuat user MySql

Buatlah sebuah user MySql dengan nama “easyhotspot” dan password sesuai dengan keinginan. Sebagai contoh, password yang digunakan adalah “pertamina” yang memiliki akses ALL GRAND terhadap database hotspot yang sudah dibuat tadi. Sebenarnya akun root dapat digunakan oleh EasyHotspot dan FreeRadius, namun disarankan membuat akun baru saja.

Setelah membuat akun baru tersebut, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan konfigurasinya dengan konfigurasi database FreeRadius dan EasyHotspot. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengedit file /etc/freeradius/sql.conf dan /opt/easyhotspot/htdocs/system/application/ config/database.php. Pada file /etc/freeradius/sql.conf diperlukan pengeditan pada bagian konfigurasi server, login, password dan radius_db menjadi :

$sudo mysql –u root –p

CREATE USER „easyhotspot‟@‟localhost‟ IDENTIFIED BY „pertamina‟;

GRANT ALL PRIVILEGES ON hotspot.* TO „easyhotspot‟@‟localhost‟; FLUSH PRIVILEGES;

sql { #

# Set the database to one of: #

# mysql, mssql, oracle, postgresql

STIKOM


(51)

42

Pada file /opt/easyhotspot/htdocs/system/application/config/database.php diperlukan pengeditan pada bagian konfigurasi database, username dan password sehingga menjadi :

$db['default']['hostname'] = “localhost”;

$db['default']['username'] = “easyhotspot”;

$db['default']['password'] = “xxyyzz”; $db['default']['database'] = “hotspot”; $db['default']['dbdriver'] = “mysql”; #

database = “mysql” #

# Which freeradius driver to use. #

driver = “rlm_sql_${database}”

# Connection info: server = “localhost” #port = 3306

login = “easyhotspot”

password = “xxyyzz”

# Database table configuration for everything except Oracle

radius_db = “hotspot”

STIKOM


(52)

43

6. Membuat Chilli sebagai client dari FreeRadius

Untuk membuat Chilli sebagai client dari FreeRadius, dapat dilakukan dengan cara mengedit file /etc/freeradius/clients.conf dan pastikan terdapat baris konfigurasi seperti dibawah ini :

7. Konfigurasi file radiusd.conf

Untuk memberitahu FreeRadius agar menggunakan MySql dalam authentikasi user, diperlukan pengeditan pada file /etc/freeradius/radiusd.conf pada bagian modules (sekitar baris 648) dengan cara uncommen pada perintah :

Sehingga menjadi : ipaddr = 127.0.0.1

secret = easyhotspot //disesuaikan dengan settingan chilli nastype = other

# Include another file that has the SQL-related configuration. # This is another file only because it tends to be big.

#

# $INCLUDE sql.conf #

# This module is an SQL enabled version of the counter module.

# Include another file that has the SQL-related configuration. # This is another file only because it tends to be big.

#

$INCLUDE sql.conf #

# This module is an SQL enabled version of the counter module.

STIKOM


(53)

44

Begitu juga beberapa baris berikutnya, uncomment pada perintah :

Sehingga menjadi :

Kemudian cari di bagian instantiate (sekitar baris 715) : # This module is an SQL enabled version of the counter module. #

# Rather than maintaining seperate (GDBM) databases of # accounting info for each counter, this module uses the data # stored in the raddacct table by the sql modules. This

# module NEVER does any database INSERTs or UPDATEs. It is # totally dependent on the SQL module to process Accounting # packets.

#

# $INCLUDE sql/mysql/counter.conf # $INCLUDE sql/postgresql/counter.conf

# This module is an SQL enabled version of the counter module. #

# Rather than maintaining seperate (GDBM) databases of # accounting info for each counter, this module uses the data # stored in the raddacct table by the sql modules. This

# module NEVER does any database INSERTs or UPDATEs. It is # totally dependent on the SQL module to process Accounting # packets.

#

$INCLUDE sql/mysql/counter.conf # $INCLUDE sql/postgresql/counter.conf

instantiate { #

# Allows the execution of external scripts.

# The entire command line (and output) must fit into 253 bytes. #

# e.g. Framed-Pool = `%{exec:/bin/echo foo}` exec

STIKOM


(54)

45

Tambahkan perintah berikut didalamnya :

Sehingga menjadi :

Kemudian save file tersebut.

8. Konfigurasi file default

Buka file /etc/freeradius/sites-enabled/default. Pada bagian authorise perhatikan baris yang berisi sql yang mungkin di comment. Kemudian uncomment baris tersebut dan menambahkan baris sehingga menjadi seperti dibawah :

Selanjutnya ”uncomment” baris sql pada file yang sama di bagian accounting, session dan post-auth, kemudian save.

max_all_mb noresetcounter

sql

max_all_mb noresetcounter instantiate { #

# Allows the execution of external scripts.

# The entire command line (and output) must fit into 253 bytes. #

# e.g. Framed-Pool = `%{exec:/bin/echo foo}` exec

max_all_mb noresetcounter

STIKOM


(55)

46 9. Konfigurasi file counter.conf

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi file /etc/freeradius/sql/mysql/counter.conf, buka file tersebut dan perhatikan pada bagian akhir file, terdapat parameter :

Hapus semua baris diatas hingga tanda } dan gantikan dengan perintah : sqlcounter noresetcounter {

“………”

sqlcounter noresetcounter { counter-name = Session-Timeout check-name = Session-Timeout reply-name = Session-Timeout sqlmod-inst = sql

key = User-Name reset = never

query = “SELECT SUM(Acctsessiontime) FROM radacct WHERE UserName=‟%{%k}‟”

}

sqlcounter max_all_mb { counter-name = Max-All-MB check-name = Max-All-MB

reply-name = ChilliSpot-Max-Total-Octets sqlmod-inst = sql

STIKOM


(56)

47 10.Pengujian database

Untuk menguji apakah konfigurasi dari MySql sudah benar, dapat diuji dengan melihat database yang dibangun pada MySql. Untuk mengujinya, ketikkan perintah berikut :

Dengan perintah tersebut maka akan muncul tabel yang berisi database apa saja yang telah terkonfigurasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Database MySql key = User-Name

reset = never

query = “SELECT SUM(AcctInputOctets)/(1024*1024) + SUM(AcctOutputOctets)/(1024*1024) FROM radacct WHERE UserName=‟%{%k}‟”

}

#mysql –u root –p >show databases;

STIKOM


(57)

48

Untuk melihat user – user apa saja yang tersimpan pada database yang dibangun, dapat dilakukan dengan perintah :

Pada kata “nama_database” diganti dengan nama database yang ingin dilihat datanya. Dengan perintah tersebut maka akan muncul tabel yang berisi user dan password seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tabel User dan Password 11.Pengujian server

Sampai langkah ini, seharusnya server sudah bekerja. Untuk memastikannya dapat dilakukan dengan manjalankan FreeRadius dengan mode debug.

$/etc/init.d/freeradius stop $/usr/sbin/freeradius -X #mysql –u root –p

> SELECT * FROM nama_database;

STIKOM


(58)

49

Dapat terlihat jika FreeRadius error maka akan di tampilkan letak kesalahannya yang membuat FreeRadius tidak berjalan, namun jika FreeRadius sudah bekerja dengan benar akan muncul pemberitahun FreeRadius menunggu request selanjutnya. Jika telah berjalan dengan benar, matikan mode debug dan jalankan dalam modus normal dengan menekan tombol ctrl+c dan jalankan perintah :

Server dan database telah jadi dan siap digunakan pada sistem keamanan Captive portal.

$/usr/sbin/freeradius

STIKOM


(59)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat selama kerja praktek pada PT PERTAMINA (PERSERO) adalah:

1. Dengan adanya LDAP server dan database, sistem keamanan Captive Portal dapat dibangun pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO). 2. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, pengguna internet pada area

hotspot khususnya tamu dapat dengan mudah mengakses internet.

3. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, layanan yang diberikan PT PERTAMINA (PERSERO) kepada tamu semakin baik.

5.2 Saran

Langkah-langkah konfigurasi yang telah dilakukan sebaiknya diterapkan pada komputer dengan sistem operasi Ubuntu 13.04 atau Ubuntu 10.04. Karena jika diterapkan pada sistem operasi yang berbeda, maka diperlukan penyesuaian pada paket – paket aplikasi yang perlu diinstall.

STIKOM


(60)

51

DAFTAR PUSTAKA

Cartealy, Imam. 2013. Linux Networking. Indonesia: Jasakom.

Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Indonesia: Mangosoft.

Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003. 2003. Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230. Indonesia: Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003.

Install Easyhotspot dan Konfigurasi Freeradius serta Coova Chilli di Ubuntu 10.04 LTS Server Edition, http://ndra.gmib26.net/ diakses pada tanggal 26 Agustus 2013.

Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Database System. Abdul, Kadir. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning. Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN LITERATUR, http://eprints.undip.ac.id/ diakses pada tanggal 14 September 2013.

STIKOM


(61)

51

DAFTAR PUSTAKA

Cartealy, Imam. 2013. Linux Networking. Indonesia: Jasakom.

Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Indonesia: Mangosoft.

Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003. 2003. Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230. Indonesia: Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003.

Install Easyhotspot dan Konfigurasi Freeradius serta Coova Chilli di Ubuntu 10.04 LTS Server Edition, http://ndra.gmib26.net/ diakses pada tanggal 26 Agustus 2013.

Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Database System. Abdul, Kadir. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning. Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN LITERATUR, http://eprints.undip.ac.id/ diakses pada tanggal 14 September 2013.

STIKOM


(1)

47 10.Pengujian database

Untuk menguji apakah konfigurasi dari MySql sudah benar, dapat diuji dengan melihat database yang dibangun pada MySql. Untuk mengujinya, ketikkan perintah berikut :

Dengan perintah tersebut maka akan muncul tabel yang berisi database apa saja yang telah terkonfigurasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Database MySql key = User-Name

reset = never

query = “SELECT SUM(AcctInputOctets)/(1024*1024) +

SUM(AcctOutputOctets)/(1024*1024) FROM radacct WHERE

UserName=‟%{%k}‟”

}

#mysql –u root –p >show databases;

STIKOM


(2)

48

Untuk melihat user – user apa saja yang tersimpan pada database yang dibangun, dapat dilakukan dengan perintah :

Pada kata “nama_database” diganti dengan nama database yang ingin dilihat datanya. Dengan perintah tersebut maka akan muncul tabel yang berisi user dan password seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tabel User dan Password 11.Pengujian server

Sampai langkah ini, seharusnya server sudah bekerja. Untuk memastikannya dapat dilakukan dengan manjalankan FreeRadius dengan mode debug.

$/etc/init.d/freeradius stop $/usr/sbin/freeradius -X #mysql –u root –p

> SELECT * FROM nama_database;

STIKOM


(3)

49

Dapat terlihat jika FreeRadius error maka akan di tampilkan letak kesalahannya yang membuat FreeRadius tidak berjalan, namun jika FreeRadius sudah bekerja dengan benar akan muncul pemberitahun FreeRadius menunggu request selanjutnya. Jika telah berjalan dengan benar, matikan mode debug dan jalankan dalam modus normal dengan menekan tombol ctrl+c dan jalankan perintah :

Server dan database telah jadi dan siap digunakan pada sistem keamanan Captive portal.

$/usr/sbin/freeradius

STIKOM


(4)

50 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat selama kerja praktek pada PT PERTAMINA (PERSERO) adalah:

1. Dengan adanya LDAP server dan database, sistem keamanan Captive Portal dapat dibangun pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO). 2. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, pengguna internet pada area

hotspot khususnya tamu dapat dengan mudah mengakses internet.

3. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, layanan yang diberikan PT PERTAMINA (PERSERO) kepada tamu semakin baik.

5.2 Saran

Langkah-langkah konfigurasi yang telah dilakukan sebaiknya diterapkan pada komputer dengan sistem operasi Ubuntu 13.04 atau Ubuntu 10.04. Karena jika diterapkan pada sistem operasi yang berbeda, maka diperlukan penyesuaian pada paket – paket aplikasi yang perlu diinstall.

STIKOM


(5)

51

DAFTAR PUSTAKA

Cartealy, Imam. 2013. Linux Networking. Indonesia: Jasakom.

Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Indonesia: Mangosoft.

Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003. 2003. Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230. Indonesia: Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003.

Install Easyhotspot dan Konfigurasi Freeradius serta Coova Chilli di Ubuntu 10.04 LTS Server Edition, http://ndra.gmib26.net/ diakses pada tanggal 26 Agustus 2013.

Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Database System. Abdul, Kadir. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning. Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN LITERATUR, http://eprints.undip.ac.id/ diakses pada tanggal 14 September 2013.

STIKOM


(6)

51

DAFTAR PUSTAKA

Cartealy, Imam. 2013. Linux Networking. Indonesia: Jasakom.

Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Indonesia: Mangosoft.

Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003. 2003. Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230. Indonesia: Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003.

Install Easyhotspot dan Konfigurasi Freeradius serta Coova Chilli di Ubuntu 10.04 LTS Server Edition, http://ndra.gmib26.net/ diakses pada tanggal 26 Agustus 2013.

Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Database System. Abdul, Kadir. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning. Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN LITERATUR, http://eprints.undip.ac.id/ diakses pada tanggal 14 September 2013.

STIKOM