LKP : Perancangan Coovachilli dan Jaringan Komputer untuk Sistem Keamanan Captive Portal pada Area Hotspot.

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERANCANGAN COOVACHILLI DAN JARINGAN KOMPUTER

UNTUK SISTEM KEAMANAN CAPTIVE PORTAL

PADA AREA HOTSPOT

Nama : RIZKY ADERUSMAN Nim : 10.41020.0054

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

v ABSTRAK

PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan besar BUMN di Indonesia. Perusahaan BUMN ini bergerak dibidang perminyakan. Bisnis yang dijalankan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) yaitu pengolahan minyak yang dimulai dari hulu hingga hilir dan pemasaran. Oleh karena itu, PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan yang paling berpengaruh terhadap laju perekonomian negara Indonesia.

Sebagai perusahaan besar dan memiliki teknologi yang tinggi, PT PERTAMINA (PERSERO) selalu memberikan layanan – layanan yang terbaik bagi para tamu yang berkunjung ke kantor PT PERTAMINA (PERSERO). Salah satu layanan yang diberikan adalah area hotspot. Dengan adanya area hotspot para tamu yang datang berkunjung ke PT PERTAMINA (PERSERO) tidak akan kesulitan untuk mengakses internet. Namun area hotspot memiliki kelemahan yaitu kurangnya tingkat keamanan dari informasi – informasi penting milik perusahaan.

Oleh sebab itu untuk meminimalisir celah keamanan dari sistem perusahaan, maka diperlukan suatu sistem yang mampu memudahkan tamu untuk menggunakan fasilitas hotspot namun tetap menjaga keamanan dari informasi – informasi penting milik perusahan. Sesuai keadaan lingkungan kantor PT PERTAMINA (PERSERO) tersebut, maka perlu diterapkan sistem keamanan Captive Portal pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO).

STIKOM


(3)

vi

Faktor penting yang diperlukan untuk membangun suatu sistem keamanan adalah pembuatan aplikasi Coovachilli yang diimplementasikan pada suatu topologi jaringan komputer. Cara kerja dari Coovachilli adalah melakukan proses permintaan user id dan password pada akun user yang nantinya akan dicocokkan oleh database server, kemudian Coovachilli menunggu, apabila user id dan password sudah terdaftar pada database, maka Coovachilli akan melanjutkan dengan memberi layanan internet, dan apabila tidak terdaftar maka Coovachilli akan langsung mendrop packet.

Dari beberapa kali percobaan yang dilakukan ketika membangun sistem keamanan Captive Portal selalu berhasil, asalkan sesuai dengan panduan-panduan yang benar dan terstruktur saat membangun Captive Portal, tetapi kendala yang sering dialami adalah ketika saat mensetting ip dari modem ke server, karena ip akan selalu berubah-ubah jika kita memasang / melepas modem dari server.

Kata kunci: Area hotspot, Captive Portal, Coovachilli, Jaringan Komputer, User id, Password dan Internet.

STIKOM


(4)

ix DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Malasah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan ... 4

1.5. Kontribusi ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II.GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) ... 7

2.1. Latar Belakang PT PERTAMINA ... 7

2.1.1. Sejarah Perusahaan ... 7

2.1.2. Profil Perusahaan ... 7

2.1.3. Visi, Misi dan Tata Nilai PT PERTAMINA ... 9

2.1.4. Makna dan Arti Logo PT PERTAMINA ... 10

2.2. Gambaran Umum PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya ... 11

2.2.1. Visi, Misi dan Motto PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya ... 11

2.2.2. Wilayah kerja Unit Pemasaran V ... 12

STIKOM


(5)

x

2.2.3. Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V .. 13

2.2.4. Sarana dan Fasilitas ... 13

2.3. Sekilas Tentang Area Manager IT M&T Surabaya ... 14

2.3.1. Tugas Pokok Area Manager IT M&T Surabaya ... 14

2.3.2. Struktur Organisasi ... 15

2.3.3. Layanan dan SLA ... 16

2.3.3.1. Layanan Ketersediaan Sistem SAP ... 16

2.3.3.2. Layanan Dukungan SAP ... 16

2.3.3.3. Layanan Pemeliharaan SAP ... 16

2.3.3.4. Layanan Pengembangan SAP ... 16

2.3.3.5. Layanan Dukungan Aplikasi non-ERP ... 17

2.3.3.6. Layanan Pemeliharaan Aplikasi non-ERP ... 17

2.3.3.7. Layanan Pengembangan Aplikasi non-ERP .... 17

2.3.3.8. Konsultasi IT ... 17

2.3.3.9. Layanan Email & File Sharing ... 18

2.3.3.10. Layanan Jaringan & Internet ... 18

2.3.3.11. Layanan Telekomunikasi ... 18

2.3.3.12. Layanan Multimedia ... 18

2.3.3.13. Layanan Sarana & Prasarana ... 18

2.3.3.14. Layanan IT Customer Service ... 19

2.3.3.15. Layanan Master Data Maintenance ... 19

2.3.3.16. Layanan Proses Bisnis General Accounting .. 19

2.3.3.17. Layanan Proses Bisnis Sales ... 19 2.3.3.18. Layanan Proses Bisnis Procurement Operation 20

STIKOM


(6)

xi

2.3.3.19. Layanan Proses Human Resource Operation 20

BAB III. LANDASAN TEORI ... 21

3.1. JARINGAN KOMPUTER ... 21

3.1.1. Definisi Jaringan Komputer ... 21

3.1.2. Konsep Dasar Jaringan Komputer ... 21

3.1.3. Jenis Jaringan Komputer ... 23

3.1.4. Macam-Macam Topologi ... 29

3.2. CAPTIVE PORTAL ... 34

3.2.1. Definisi Captive Portal ... 34

3.2.2. Jenis Captive Portal ... 36

3.3. COOVACHILLI... ... 37

3.3.1. Definisi Coovachilli ... 37

3.3.2. Cara Kerja Coovachilli ... 37

3.4. UBUNTU 13.04... ... 39

3.4.1. Sejarah Ubuntu 13.04 ... 35

3.4.2. Persyaratan Sistem Ubuntu 13.04 ... 40

BAB IV. PEMBAHASAN ... 42

4.1. Identifikasi Masalah ... 42

4.1.1 Kondisi Awal Area Hotspot ... 43

4.1.1.1 Sistem Keamanan Area Hotspot ... 43

4.1.1.2 Topologi Jaringan ... 43

4.1.2 Perancangan Sistem Keamanan Captive Portal ... 44

4.1.3 Kriteria Perangkat yang Diperlukan ... 45

4.2. Pembahasan ... 45

STIKOM


(7)

xii

4.2.1 Instalasi ... 46

4.2.2 Konfigurasi Coovachilli ... 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 63

STIKOM


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT PERTAMINA (PERSERO) ... 10

Gambar 2.2 Wilayah Kerja Unit Pemasaran V ... 12

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Area Manager IT M&T Surabaya ... 15

Gambar 3.1 Local Area Network ... 24

Gambar 3.2 Metropolitan Area Network ... 25

Gambar 3.3 Wide Area Network ... 27

Gambar 3.4 Internet ... 28

Gambar 3.5 Wireless ... 29

Gambar 3.6 Topologi Bus ... 30

Gambar 3.7 Topologi Ring ... 31

Gambar 3.8 Topologi Star ... 32

Gambar 3.9 Mekanisme Captive Portal ... 35

Gambar 3.10 Ubuntu 13.04 ... 39

Gambar 3.11 Syarat Sistem Ubuntu ... 41

Gambar 4.1 Topologi Area Hotspot ... 43

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Keamanan Area Hotspot ... 44

Gambar 4.3 Perintah ifconfig ... 58

Gambar 4.4 Tampilan Coovachilli ... 60

Gambar 4.5 Tampilan Easyhotspot ... 61

STIKOM


(9)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Topologi Bus ... 30 Tabel 3.2 Keuntungan dan Kerugian Topologi Ring ... 32 Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Topologi Star ... 33

STIKOM


(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Balasan dari Instansi ... 63

Lampiran 2 Form Acuan Kerja Praktek ... 64

Lampiran 3. Form Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 65

Lampiran 4. Form Log Harian Kerja Praktek ... 66

Lampiran 5. Form Kehadiran Kerja Praktek ... 67

Lampiran 6. Bimbingan Kerja Praktek ... 68

STIKOM


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan besar BUMN di Indonesia. Perusahaan BUMN ini bergerak dibidang perminyakan. Bisnis yang dijalankan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) ialah pengolahan minyak yang dimulai dari hulu hingga hilir dan pemasaran. Oleh karena itu, PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan yang paling berpengaruh terhadap laju perekonomian negara Indonesia.

Banyak perusahaan – perusahaan di Indonesia yang membutuhkan suatu bahan hasil dari pengolahan minyak yang dijalankan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) untuk menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu tidak jarang perusahaan – perusahaan di Indonesia melakukan kerjasama terhadap perusahaan besar ini. Selain dalam bentuk kerjasama, ada juga perusahaan atau suatu instansi di Indonesia yang hanya membeli produk – produk yang di pasarkan oleh PT PERTAMINA (PERSERO). Sehingga tidak jarang kantor PT PERTAMINA (PERSERO) kedatangan tamu dari suatu perusahaan atau instansi untuk melakukan penawaran kerjasama maupun pembelian produk – produk PT PERTAMINA (PERSERO).

Sebagai perusahaan besar dan memiliki teknologi yang tinggi, PT PERTAMINA (PERSERO) selalu memberikan layanan – layanan yang terbaik

STIKOM


(12)

2

bagi para tamu yang berkunjung ke kantor PT PERTAMINA (PERSERO). Salah satu layanan yang diberikan adalah area hotspot.

Dengan adanya area hotspot para tamu yang datang berkunjung ke PT PERTAMINA (PERSERO) diharapkan tidak kesulitan dalam hal mengakses internet. Area hotspot sendiri adalah suatu wilayah tertentu dimana seseorang yang berada di wilayah tersebut dapat mengakses internet dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku di area hotspot tersebut.

Ketentuan – ketentuan yang berlaku disini adalah para tamu dapat mengakses internet dengan batasan – batasan maupun ketentuan tertentu sehingga apa yang dilakukan oleh para tamu tidak merugikan PT PERTAMINA (PERSERO) maupun para tamu itu sendiri. Untuk menjaga keamanan dari batasan – batasan ini maka di perlukan suatu sistem keamanan pada area hotspot untuk pengguna tamu.

Sistem keamanan yang diperlukan adalah sistem keamanan yang mampu memberikan kemudahan untuk para tamu saat akan mengakses internet tanpa mengurangi keamanan dari data – data informasi milik PT PERTAMINA (PERSERO). Untuk menjaga keamanan mengingat PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan perusahaan besar, maka diperlukan proses monitoring terhadap aktifitas tamu disaat mereka mengakses internet di area hotspot. Berdasarkan keadaan lingkungan kantor PT PERTAMINA (PERSERO) tersebut, maka perlu diterapkan sistem keamanan Captive Portal pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO).

STIKOM


(13)

3

Captive Portal adalah salah satu sistem keamanan area hotspot yang cara kerjanya meminta calon pengguna internet untuk memasukkan informasi akun miliknya kemudian sistem akan mencocokkan dengan informasi akun yang terdapat didalam database dari server Captive Portal. informasi akun yang dinputkan oleh tamu haruslah sama dan sesuai dengan informasi akun yang ada di dalam database. Apabila akun yang diinputkan sudah sama dengan akun yang didaftarkan ke dalam database maka user sudah bisa menggunakan fasilitas internet yang ada di area hotspot tersebut.

Proses permintaan informasi akun yang meliputi user id dan password ini menggunakan Coovachilli, dimana cara kerjanya ialah dengan meminta informasi akun user id dan password, kemudian akan mengirimkan inputan tersebut dari informasi akun kedalam database, kemudian database mencocokan inputan akun dengan isi database yang ada, disini tugas Coovachilli ialah menunggu respon dari database, apabila inputan user sinkron dengan database maka tugas Coovachilli selanjutnya adalah langsung mengaktifkan layanan captive portal sehingga user bisa mengakses internet.

1.2Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu, bagaimana cara membangun Coovachilli pada suatu topologi jaringan komputer sehingga dapat digunakan sebagai salah satu faktor pendukung untuk membangun sistem keamanan Captive Portal.

STIKOM


(14)

4 1.3Batasan masalah

Agar permasalahan yang dikaji lebih terarah dan mendalam, maka masalah yang akan dibahas adalah:

1. Jenis perangkat lunak yang dibangun menggunakan Coovachilli yang nantinya akan disinkronkan pada layanan Database pada server

2. Server yang dibangun menggunakan sistem operasi Ubuntu 13.04

3. Coovachilli akan diimplementasikan pada topologi jaringan PT. PERTAMINA (PERSERO)

1.4Tujuan

Terwujudnya faktor pendukung utama untuk sistem keamanan Captive Portal yaitu sistem perancangan Coovachilli yang diimplementasikan pada suatu Jaringan Komputer, sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang dibangunnya sistem keamanan Captive Portal di area hotspot milik perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO).

1.5Kontribusi

Beberapa hal yang dapat diperoleh dari kegiatan kerja praktek di perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO) antara lain:

1. Meningkatkan experience diri dalam bidang jaringan di lingkup kerja. 2. Terwujudnya sistem keamanan Captive Portal untuk area hotspot milik

PT PERTAMINA (PERSERO).

STIKOM


(15)

5 1.6Sistematika penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk menjelaskan penulisan laporan per bab. Sistematika penulisan kerja praktek dapat dijelaskan pada alinea di bawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang masalah, inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari kerja praktek adalah terwujudnya faktor pendukung utama untuk sistem keamanan Captive Portal yaitu Coovachilli dan Jaringan Komputer, sehingga dapat dijadikan sebagai penunjang dibangunnya sistem keamanan Captive Portal di area hotspot milik perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO).

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO). Gambaran umum ini digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sejarah dan struktur organisasi perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO).

BAB III : LANDASAN TEORI

Berisikan tentang landasan teori menjelaskan tentang teori-teori penunjang ini berisi tentang penjabaran yang akan dijadikan sebagai

STIKOM


(16)

6

acuan analisa dan pemecahan permasalahan yang dibahas, sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan masalah.

BAB IV : PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang pembahasan laporan selama kerja praktek yang meliputi tentang analisa sistem yang akan dibuat dan bagaimana merancangnya sehingga menjadi sebuah sistem yang bisa bermanfaat .

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.

STIKOM


(17)

7 BAB II

GAMBARAN UMUM PT PERTAMINA (PERSERO) SURABAYA

2.1 Latar Belakang PT PERTAMINA

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

2.1.2 Profil Perusahaan

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak,SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam Undang – Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan

STIKOM


(18)

8

Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah N0. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 ”TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)”. Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarkan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik didalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk :

1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.

2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunanya.

2. Menyelenggarakan kegiatan usaha dibidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroaan.

STIKOM


(19)

9

3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.

4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimakasud dalam nomer 1,2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang – Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu – satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

2.1.3 Visi, Misi dan Tata Nilai PT PERTAMINA Visi

Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia Misi

Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip – prinsip komersial yang kuat.

Tata Nilai

Bersih : Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas – asas tata kelola korporasi yang baik.

Kompotitif : Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

Percaya Diri : Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.

STIKOM


(20)

10

Fokus Pada Pelanggaran : Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkotmitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Komersial : Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,

mengambil keputusan berdasarkan prinsip – prinsip yang sehat.

Berkemampuan : Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

2.1.4 Makna dan Arti Logo PT PERTAMINA

PT. PERTAMINA mempunyai logo seperti pada Gambar 1. Logo tersebut mencerminkan identitas PT. PERTAMINA.

Sumber : harsa84.blogspot.com Gambar 1 Logo PT PERTAMINA

STIKOM


(21)

11

Selain memiliki logo Perusahaan, PT PERTAMINA juga memiliki makna pada masing-masing elemen yang ada pada logo tersebut. Berikut makna dan arti dari logo PT PERTAMINA :

1. Elemen logo membentuk huruf P berbentuk panah yang berarti PERTAMINA sebagai perusahaan yang bergerak maju dan progresif. 2. Warna – warna yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil

PERTAMINA dan aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis. Arti dari warna – warna tersebut sebagai berikut :

a. Biru

Andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab b. Hijau

Sumber daya energi yang berwawasan lingkungan c. Merah

Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

2.2 Gambaran Umum PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya

2.2.1 Visi, Misi dan Motto PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya

Visi

Menjadi unit pemasaran yang terbesar dan terpandang

STIKOM


(22)

12 Misi

Menguasai pemasaran produk migas di Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Timor Lorosae efektifdan efisien untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menjadikan para pekerja sebagai manusia karya yang sejahtera.

Motto

Kepuasan pelanggan adalah kebanggaan kami.

2.2.2 Wilayah kerja Unit Pemasaran V

Wilayah kerja PERTAMINA Upms V meliputi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Timor Lorosae yang dikelompokkan menjadi cabang Jawa Timur (7 depot dan 2 DPPU), cabang Denpasar (5 depot dan 4 DPPU), cabang Kupang (8 depot dan 4 DPPU) dan Timor Lorosae (1 depot 1 DPPU). Berikut wilayah kerja PT Pertamina terlihat pada Gambar 2.

Sumber : nationsonline.org Gambar 2 Wilayah Kerja Unit Pemasaran V

Dengan wilayah kerja tersebut, maka kompleksitas bisnis menjadi lebih rumit karena adanya beberapa perlakuan cabang yang berbeda. Dalam hal

STIKOM


(23)

13

besarnya volume penjualan juga sangat bervariasi mulai dari lokasi yang hanya mempunyai puluhan transaksi, ratusan hingga ribuan per hari.

Tantangan yang dihadapi diantaranya kondisi geografis yang terdiri dari beberapa pulau dengan tingkat kemajuan yang beragam, kesulitan sarana transportasi dan depot-depot terpencil, ketersediaan, sarana infrastruktur komunikasi dan kondisi kemampuan SDM.

2.2.3 Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V

Tugas Pokok PT PERTAMINA (PERSERO) Upms V Surabaya, Sebagai Berikut :

1. Mendistribusikan bahan bakar minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan di wilayah kerja unit pemasaran V (Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Timor Lorosae).

2. Memasarkan bahan-bahan produk minyak serta petrokimia di wilayah kerja unit pemasaran V.

2.2.4 Sarana dan Fasilitas Sarana Pelabuhan :

- Jumlah : 14 buah

- Kapasitas (HP) : 70-1650

- Status : milik/alokasi Upms V Call Tanker tiap bulan :

- Surabaya : 40 - T.Wangi : 19

STIKOM


(24)

14 - TT. Manggis : 23

- Benoa/Bali : 24 - Tenau/Kupang : 13

2.3 Sekilas Tentang Area Manager IT M&T Surabaya

Area manager IT M&T Surabaya memiliki fungsi merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi pengolahan sistem informasi dan telekomunikasi guna menunjang kelancaan kegiatan operasional di area ex Upms V Surabaya. Dalam kinerjanya, IT M&T lebih bersifat sebagai rekan bisnis fungsi lain di PT PERTAMINA (PERSERO) dengan beberapa capaian dan standarisasi karena mengutamakan layanan profesional. Untuk menjaga komitmen profesionalitasnya, area manager IT M&T Surabaya sudah memiliki sertifikat ISO 20000-1 : 2005 ITSM (IT Service Management) untuk layanan MySAPs (Perusahaan pertama di Indonesia) dan sertifikat Tata Kelola IT-COBIT.

2.3.1 Tugas Pokok Area Manager IT M&T Surabaya

Guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di area ex Upms V Surabaya, tugas Area manager IT M&T Surabaya adalah merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan yang meliputi :

STIKOM


(25)

15 - Sistem Informasi :

Pelayanan pengolahan informasi/data/database, penyediaan dan pemeliharaan perangkat komputer (Perangkat lunak, perangkat keras) serta material pendukung.

- Telekomunikasi & Audio Visual :

Penyediaan dan pemeliharaan jaringan komunikasi data dan voice , peralatan telekomunikasi, peralatan audio visual.

2.3.2 Struktur Organisasi

PT PERTAMINA Upms V Surabaya memiliki struktur organisasi perusahaan, termasuk pada struktur organisasi pada bagian Area Manager IT M&T Surabaya. Berikut struktur organisasi Area Manager IT M&T Surabaya yang terlihat pada gambar 3.

Sumber : sigoestowork.wordpress.com Gambar 3 Struktur Organisasi Area Manager IT M&T Surabaya

STIKOM


(26)

16 2.3.3 Layanan dan SLA

2.3.3.1 Layanan Ketersediaan Sistem SAP

Adalah ketersediaan (uptime) sistem SAP yang dijamin dalam jangka waktu setahun, diluar Planned Downtime.

2.3.3.2 Layanan Dukungan SAP

Fungsi-fungsi dukungan bagi penggguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk proses transaksi dan penggunaan aplikasi SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait.

2.3.3.3 Layanan Pemeliharaan SAP

Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi SAP, pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.

2.3.3.4 Layanan Pengembangan SAP

Pengembangan baru, peningkatan fungsi aplikasi bisnis SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang merubah atau menambah proses bisnis.

STIKOM


(27)

17

2.3.3.5 Layanan Dukungan Aplikasi non-ERP

Fungsi-fungsi dukungan bagi pengguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk penggunaan aplikasi non-ERP.

2.3.3.6 Layanan Pemeliharaan Aplikasi non-ERP

Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi Non-ERP, pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.

2.3.3.7 Layanan Pengembangan Aplikasi non-ERP

Secara umum layanan ini meliputi beberapa aktifitas untuk memenuhi permintaan pembangunan atau pengembangan sistem aplikasi non ERP yang merubah / menambah bisnis atau perubahan yang memerlukan koordinasi bisnis user dengan fungsi-fungsi di CSS.

2.3.3.8 Konsultasi IT

Layanan jasa konsultasi ini meliputi penyusunan/pembuatan pelaporan hasil kajian trend dan alternatif solusi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.

STIKOM


(28)

18 2.3.3.9 Layanan Email & File Sharing

Mencakup permintaan file sharing, dan permintaan akun domain pertamina.com beserta fitur-fiturnya (Email, akses internet, akses VPN), serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

2.3.3.10 Layanan Jaringan & Internet

Mencakup permintaan instalasi jaringan baik per komputer maupun lokasi kerja tertentu, baik Wired maupun Wireless, serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi baik dalam lingkup lokal maupun internet.

2.3.3.11 Layanan Telekomunikasi

Mencakup permintaan layanan telepon meja, facsimile, SIM Card Korporat, Push Mail, HT, Serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

2.3.3.12 Layanan Multimedia

Mencakup permintaan sarana multimedia untuk keperluan acara & rapat meliputi proyektor, sound system, teleconference, video conference, serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.

2.3.3.13 Layanan Sarana & Prasarana

Mencakup permintaan perangkat PC, Notebook, Printer, beserta software resmi, IT Supplies (toner, kertas, external HD, dsb), perbaikan atas perangkat yang bermasalah, serta peminjaman perangkat untuk acara / rapat.

STIKOM


(29)

19 2.3.3.14 Layanan IT Customer Service

Mencakup dukungan level pertama untuk semua insiden dan penggunaan aplikasi TI baik secara remote, walk-in, maupun on-site.

2.3.3.15 Layanan Master Data Maintenance

Pemeliharaan master data dan memberikan pelayanan terhadap user mengenai pembangunan/pembenahan Master Data. Juga memberikan tuntunan kepada user agar dapat menterjemahkan suatu data teknis (technical data) dari suatu unit proses/produksi di Pertamina menjadi database yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh MySAP.

2.3.3.16 Layanan MastProses Bisnis General Accounting

Memberikan proses bisnis General Accounting kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.17 Layanan Proses Bisnis Sales

Memberikan proses bisnis Sales kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

STIKOM


(30)

20

2.3.3.18 Layanan Proses Bisnis Procurement Operation

Memberikan proses bisnis Purchare Order kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

2.3.3.19 Layanan Proses Human Resource Operation

Memeberikan proses bisnis HR kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing dan Year-end Processing pada SAP application.

STIKOM


(31)

21 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Jaringan Komputer

3.1.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan (Network Interfaces Card), kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya

3.1.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer

Menurut Sutedjo (2006:7) Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media

STIKOM


(32)

22

komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-drive ataupun hardisk. Serta memungkinkan berkomunikasi secara elektronik. Terdapat banyak hal yang bisa dilakukan apabila memanfaatkan kinerja dari teknologi jaringan komputer antara lain, sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan

Jaringan komputer memungkinkan penggunaan bersama peralatan komputer berbagai merk, yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit, dan departemen sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya tersebut.

2. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai komputer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan dilakukannya rapat atau pertemuan tanpa harus meninggalkan meja kerja.

3. Mengintegrasikan data

Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar komputer-komputer client sehingga dapat diperoleh suatu jaringan relevan.

4. Perlindungan data dan informasi

Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penerapan sistem password.

STIKOM


(33)

23 5. Sistem terdistribusi

Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya bottleneck atau tumpukan pekerjaan pada suatu bagian.

6. Keterangan aliran informasi

Jaringan komputer mampu mengalirkan data-data komputer client dengan cepat untuk di integrasikan dalam komputer server.

3.1.3 Jenis Jaringan Komputer

Jenis Jaringan Komputer secara umum kita kenal ada 5 macam, yaitu LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), Internet, dan Wireless (jaringan tanpa kabel). Sebenarnya, konsep dari Jenis Jaringan Komputer sama, yaitu untuk menghubungkan berbagai perangkat jaringan untuk dapat berkomunikasi dan berbagi sumber daya. Hanya yang membedakan adalah dari letak geologis-nya (mencakup wilayah dan area jaringan) dan teknologi yang digunakan (seperti penggunaan jenis kabel yang berbeda, IP Addressing sesuai kelas-nya, dan sistem keamanan (security) yang berbeda). Berikut penjelasan dari kelima jenis jaringan computer tersebut :

1. Local Area Network (LAN)

Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti kantor pada sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah.

Keuntungan dari jenis jaringan LAN seperti lebih irit dalam pengeluaran biaya operasional, lebih irit dalam penggunaan kabel,

STIKOM


(34)

24

transfer data antar node dan komputer labih cepat karena mencakup wilayah yang sempit atau lokal, dan tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk membuat sebuah jaringan LAN.

Kerugian dari jenis jaringan LAN adalah cakupan wilayah jaringan lebih sempit sehingga untuk berkomunikasi ke luar jaringan menjadi lebih sulit dan area cakupan transfer data tidak begitu luas. Ilustrasi untuk jaringan LAN bisa dilihat pada Gambar 3.1 yang menjelaskan tentang Local Area Network.

Sumber : feriantano.com Gambar 3.1 Local Area Network (LAN)

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Jaringan MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan MAN menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. Untuk dapat membuat suatu jaringan

STIKOM


(35)

25

MAN, biasanya diperlukan adanya operator telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan komputer. Contohnya seperti jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah dan juga jaringan mall-mall modern yang saling berhubungan antar kota.

Keuntungan dari jenis jaringan MAN ini diantaranya adalah cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien, mempermudah dalam hal berbisnis, dan juga keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik.

Kerugian dari jenis jaringan MAN seperti lebih banyak menggunakan biaya operasional, dapat menjadi target operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi, dan untuk memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama. Ilustrasi untuk jaringan MAN bisa dilihat pada Gambar 3.2 yang menjelaskan tentang Metropolitan Area Network.

Sumber : feriantano.com Gambar 3.2 Metropolitan Area Network (MAN)

STIKOM


(36)

26 3. Wide Area Network (WAN)

Sebuah WAN adalah jenis jaringan yang lebih luas dan lebih canggih daripada LAN dan MAN. Teknologi jaringan WAN biasa digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang lainnya. Jaringan WAN bisa terdiri dari berbagai LAN dan WAN karena luasnya wilayah cakupan dari WAN. Jaringan WAN, biasanya menggunakan kabel fiber optic serta menanamkannya di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.

Keuntungan dari jenis jaringan WAN seperti cakupan wilayah jaringannya lebih luas dari LAN dan MAN, tukar-menukar informasi menjadi lebih rahasia dan terarah karena untuk berkomunikasi dari suatu negara dengan negara yang lainnya memerlukan keamanan yang lebih, dan juga lebih mudah dalam mengembangkan serta mempermudah dalam hal bisnis.

Kerugian dari jenis jaringan WAN seperti biaya operasional yang dibutuhkan menjadi lebih banyak, sangat rentan terhadap bahaya pencurian data-data penting, perawatan untuk jaringan WAN menjadi lebih berat. Ilustrasi untuk jaringan WAN bisa dilihat pada Gambar 3.3 yang menjelaskan tentang Wide Area Network dan implementasi jaringan tersebut ke dalam kehidupan nyata.

STIKOM


(37)

27

Sumber : feriantano.com Gambar 3.3 Wide Area Network (WAN)

4. Internet

Internet merupakan jaringan-jaringan komputer yang terhubung secara mendunia, sehingga komunikasi dan transfer data atau file menjadi lebih mudah. Internet bisa dikatakan perpaduan antara berbagai jenis jaringan komputer beserta Topologi dan Tipe Jaringan yang saling berhubungan satu sama lain.

Keuntungan dari jenis jaringan Internet diantaranya adalah komunikasi dan berbagi sumber daya dari satu jaringan ke jaringan yang lain menjadi lebih mudah, penyebaran ilmu pengetahuan menjadi lebih pesat, penyampaian informasi menjadi lebih cepat dan mudah, dan menjadi ladang untuk memperoleh penghasilan

Kerugian dari jenis jaringan Internet diantaranya adalah kejahatan dunia maya atau cyber criminal menjadi luas, pornografi menjadi semakin luas, transaksi barang-barang ilegal seperti narkoba menjadi

STIKOM


(38)

28

marak, dan juga dapat menimbulkan fitnah karena penyampaian informasi yang salah. Ilustrasi untuk internet bisa dilihat pada Gambar 3.4.

Sumber : feriantano.com Gambar 3.4 Internet

5. Wireless

Wireless merupakan jenis jaringan yang menggunakan media transmisi data tanpa menggunakan kabel. Media yang digunakan seperti gelombang radio, inframerah, bluetooth, dan microwave. Wireless bisa difungsikan kedalam jaringan LAN, MAN, maupun WAN. Wireless ditujukan untuk kebutuhan mobilitas yang tinggi.

Keuntungan jenis jaringan Wireless seperti kenyamanan untuk terhubung ke jaringan tanpa dibatasi oleh kabel, lebih ke arah pengguna yang memerlukan mobilitas yang tinggi, dan tidak terlalu memerlukan kabel jaringan.

STIKOM


(39)

29

Kerugian jenis jaringan Wireless seperti transmisi data kepada para pengguna yang lebih lambat dari penggunaan jaringan dengan kabel, memerlukan keamanan yang ketat karena orang yang berada di luar jaringan bisa menerobos ke dalam jaringan Wireless. Ilustrasi untuk jaringan Wireless bisa dilihat pada Gambar 3.5.

Sumber : feriantano.com Gambar 3.5 Wireless

3.1.4 Macam – Macam Topologi

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

STIKOM


(40)

30 1. Topologi Bus

Merupakan sebuah topologi yang menggunakan kabel tunggal sebagai media transmisinya atau kabel pusat tempat dimana seluruh client dan server dihubungkan. Bentuk skema dari Topologi Bus bisa dilihat pada Gambar 3.6.

Sumber : rudinazar.com Gambar 3.6 Topologi Bus

Sebelum menentukan topologi ini untuk membangun sebuah jaringan komputer alangkah baiknya kita mengetahui keuntungan dan kerugian Topologi Bus tersebut. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yang terlihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Topologi Bus

Keuntungan Kerugian

Hemat kabel Kepadatan lalu lintas

Layout kabel sederhana Bila salah satu client rusak maka jaringan tidak bisa berfungsi Mudah dikembangkan Deteksi kesalahan sangat kecil

STIKOM


(41)

31 2. Topologi Ring

Merupakan topologi jaringan yang bentuknya rangkaian yang masing-masing tersambung ke dua titik yang lainnya, sehingga bisa membentuk jalur lingkaran yang menyerupai cincin. Kabel yang digunakan dalam topologi ring merupakan kabel BNC, Oleh sebab itu tidak mempunyai ujung maka tidak dibutuhkan terminator. Tetapi topologi ini sudah banyak ditinggalkan karena mempunyai kelemahan yang serupa dengan Topologi Bus. Pada topologi ring semua node titik berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal di sepanjang sirkulasinya. Maksudnya setiap perangkat saling bekerja sama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya setelah itu diteruskan pada perangkat sesudahnya. Bentuk skema dari Topologi Ring bisa dilihat pada Gambar 3.7.

Sumber : rudinazar.com Gambar 3.7 Topologi Ring

Sebelum menentukan topologi ini, untuk membangun sebuah jaringan komputer alangkah baiknya kita mengetahui keuntungan dan kerugian

STIKOM


(42)

32

Topologi Ring tersebut. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yang terlihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Keuntungan dan Kerugian Topologi Ring

Keuntungan Kerugian

Hemat kabel Peka kesalahan

Pengembanagan jaringan lebih kaku

3. Topologi Star

Merupakan topologi dengan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Bentuk skema dari Topologi Ring bisa dilihat pada Gambar 3.8.

Sumber : rudinazar.com Gambar 3.8 Topologi Star

STIKOM


(43)

33

Sebelum menentukan topologi ini, untuk membangun sebuah jaringan komputer alangkah baiknya kita mengetahui keuntungan dan kerugian Topologi Star tersebut. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yang terlihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Keuntungan dan Kerugian Topologi Star

Keuntungan Kerugian

Kemudahan dalam mendeteksi kesalahan/kerusakan

Control terpusat (HUB) jadi elemen kritis

Kemudahan pengelolaan jaringan Perlu penanganan khusus

Kantor terpusat Boros kabel

4. Topologi Peer to Peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer kuno, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem

STIKOM


(44)

34

jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

3.2 Captive Portal

3.2.1 Definisi Captive Portal

Captive Portal adalah suatu teknik autentikasi dan pengamanan data yang lewat dari network internal ke network eksternal. Captive Portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik, hingga user melakukan registrasi. Biasanya Captive Portal ini digunakan pada infrastruktur wireless seperti hotspot area, tapi tidak menutup kemungkinan diterapkan pada jaringan kabel.

Cara kerja dari captive portal yaitu Pada saat seorang pengguna berusaha untuk melakukan browsing ke Internet, captive portal akan memaksa pengguna yang belum terauthentikasi untuk menuju ke Authentication web dan akan di beri prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Router / wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server untuk mengetahui identitas dari pengguna wireless yang tersambung, maka wireless gateway akan dapat menentukan untuk membuka aturan firewall-nya untuk pengguna tertentu.

Captive portal adalah sebuah Web browser ke dalam perangkat otentikasi. Hal ini dilakukan dengan mencegat semua paket, terlepas dari alamat atau port, sampai user membuka browser dan mencoba untuk mengakses Internet. Pada Saat itu browser ini dialihkan ke halaman web yang membutuhkan otentikasi, atau hanya menampilkan acceptable use policy dan meminta user

STIKOM


(45)

35

untuk setuju. Mekanisme dan cara kerja dari Captive Portal bisa terlihat pada Gambar 3.9.

Sumber : coova.org Gambar 3.9 Mekanisme Captive Portal

Ada beberapa cara untuk menerapkan captive portal 1. Redirection oleh HTTP

Jika klien yang tidak terauthentikasi melakukan permintaan untuk menampilkan sebuah situs web, DNS server mendapatkan permintaan resolve IP alamat web oleh browser seperti biasa. Browser kemudian mengirimkan permintaan HTTP ke alamat IP. Permintaan ini, kemudian dicegat oleh firewall dan diteruskan ke sebuah server redirect. Server redirect ini menanggapi respon HTTP yang berisi kode status HTTP 302 untuk mengarahkan klien ke Captive Portal. Untuk klien, proses ini benar-benar transparan. Klien mengasumsikan bahwa situs web menanggapi permintaan awal dan mengirim redirect.

STIKOM


(46)

36 2. Redirection oleh DNS

Ketika client meminta sebuah situs web, DNS server diminta meresolve alamat adalah browser. Firewall akan memastikan bahwa hanya server DNS yang diberikan oleh DHCP yang dapat digunakan oleh klien yang tidak terauthentikasi (atau, sebaliknya, akan meneruskan seluruh permintaan DNS oleh klien tidak terauthentikasi ke server DNS). Server DNS ini akan mengembalikan alamat IP dari halaman Captive Portal sebagai hasil dari semua DNS lookup. Teknik ini dinamakan DNS poisoning.

3. IP Alias

Lalu lintas Klien dapat juga diarahkan dengan menggunakan IP pada tingkat layer 3. Metode ini memiliki kelemahan yaitu konten yang disajikan kepada klien tidak sesuai dengan URL.

3.2.2 Jenis Captive Portal

Ada beberapa jenis captive portal yang bisa digunakan untuk membuat suatu sistem autentikasi pada area hotspot. Dari beberapa jenis captive portal yang ada kami memakai CoovaChilli sebagai sistem autentikasi area hotspot, berikut jenis – jenis dari captive portal.

1. DuxTel Internet Commander 2. Hotspot Studio

3. Chillispot 4. CoovaChilli 5. FirstSpot

STIKOM


(47)

37 6. WiFiDog Captive Portal Suite 7. pfSense

8. SweetSpot

3.3 Coovachilli

3.3.1 Definisi Coovachilli

CoovaChilli adalah software access controller open source, berbasis pada Chillispot project yang sekarang sudah tidak aktif. Lebih tepatnya, CoovaChilli aktif dikembangkan oleh kontributor Chillispot, atau CoovaChilli juga bisa diartikan sebagai sebuah software access control yang kaya akan fitur, yang dapat memberikan captive portal / walled-garden environment dan menggunakan RADIUS untuk mengontrol akses dan akunting. CoovaChilli adalah bagian integral dari firmware CoovaAP OpenWRT.

3.3.2 Cara Kerja Coovachilli

CoovaChilli akan mengambil alih control dari internal interface (eth1) menggunakan socket raw promiscuous. CoovaChilli kemudian akan menggunakan kernel modul vtun untuk membangun interface virtual (bisa tun au tap) untuk meneruskan packet yang diterima atau dikirim ke WAN. Pada dasarnya, kernel modul vtun digunakan untuk memindahkan paket IP dari kernel ke mode user, sedemikian hingga CoovaChilli dapat berfungsi tanpa non-standard kernel module. CoovaChilli kemudian akan memberikan DHCP, ARP, and HTTP Hijacking pada interface "dhcpif", pada kasus kita adalah eth0.

STIKOM


(48)

38

Sebuah client / laptop akan tersambung ke Interface ini akan di batasi oleh "walled garden" sampai di authorisasi. Client / laptop hanya akan dapat memperoleh DNS dan WebSite yang sudah di-approved oleh "walled garden". Authentikasi (dan authorisasi) di CoovaChilli akan dilakukan menggunakan salah satu dari dua cara berikut. Apakah itu menggunakan MAC based authentication (menggunakan pilihan macauth di chilli.conf) atau menggunakan cara "Universal Access Method" (UAM). Metode yang kedua menggunakan captive portal yang akan menginisiasi proses authentikasi. Saat sebuah client yang tidak ter-authentikasi berusaha untuk mengakses Web (pada port 80), permohonan untuk menyambung ke Web akan di tangkap oleh CoovaChilli dan akan di redirect ke captive portal. Dalam kasus kita, kita akan menggunakan sebuah perl-script dengan nama hotspotlogin.cgi (yang di jalankan oleh apache melalui https).

Hotspotlogin.cgi akan menyajikan halaman ke user dengan kolom username dan password. Data authentikasi ini akan di forward ke FreeRADIUS server, yang akan kemudian mencocokan informasinya ke back end menggunakan PAP, CHAP, atau MSCHAPv2. FreeRADIUS back-end disini adalah mysql, tentunya bisa servis lain seperti LDAP, Kerberos, unix passwd file atau Active Directory.

User kemudian akan ditentukan apakah ditolak atau diijinkan oleh FreeRADIUS, yang akan disampaikan oleh hotspotlogin.cgi dalam bentuk message penolakan atau halaman dengan berita "sukses" dan link untuk logout untuk user.

STIKOM


(49)

39 3.4 Ubuntu 13.04

3.4.1 Sejarah Ubuntu 13.04

Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan. Ubuntu dirancang untuk kepentingan penggunaan pribadi, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas.

Proyek Ubuntu resmi disponsori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Berikut adalah sekilas tampilan dari ubuntu 13.04 Raring Ringtail yang bisa dilihat pada Gambar 4.1.

Sumber : wikipedia.org Gambar 4.1 Ubuntu 13.04

Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas. Namun, beberapa software khususnya driver

STIKOM


(50)

40

menggunakan Proprietary software. Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) dan GNU Lesser General Public License (GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang disfungsi, keamanan dan stabilitas. Ubuntu juga berfokus pada internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang. Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk melakukan tugas administratif, sehingga akun root dapat terus terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan.

3.4.2 Persyaratan Sistem Ubuntu 13.04

Versi Desktop Ubuntu sekarang mendukung x86 32 bit dan 64 bit. Dukungan tidak resmi juga tersedia untuk PowerPC, IA-64 (Itanium), Playstation 3 (Namun Sony telah mencabut dukungan untuk OtherOS lain pada 1 April 2011), dan beberapa handphone. GPU yang didukung diperlukan untuk menjalankan efek visual seperti Unity Shell. Dalam kasus GPU yang tidak memadai, Unity dapat direduksi menjadi Unity 2D yang membutuhkan hardware yang lebih rendah. Berikut adalah spesifikasi dan kebutuhan Ubuntu 13.04 Raring Ringtail yang harus dipenuhi, yang terlihat seperti pada Gambar 4.2.

STIKOM


(51)

41

Sumber : wikipedia.org Gambar 4.2 Syarat sistem ubuntu

STIKOM


(52)

42 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Masalah

Captive portal adalah salah satu sistem keamanan area hotspot yang cara kerjanya meminta calon pengguna layanan internet untuk memasukkan informasi akun miliknya kemudian sistem akan mencocokkan dengan informasi akun yang terdapat didalam database dari server Captive portal. Proses permintaan dan pengiriman akun calon pengguna dilakukan oleh Coovachilli. Jika informasi akun yang dinputkan oleh tamu sama dengan informasi akun yang ada di dalam database, maka user akan dapat menggunakan internet di area hotspot tersebut. Salah satu faktor penting yang diperlukan untuk membangun suatu sistem keamanan Captive portal adalah pembuatan maupun proses permintan dan pengiriman user id yang dilakukan oleh Coovachilli kemudian diimplementasikan pada suatu Jaringan Komputer. Dengan adanya Coovachilli dan Jaringan Komputer maka kita bisa membuat suatu layanan captive portal yang saling tehubung antara beeberapa client dengan server pada suatu topologi jaringan

Dalam tahap pembahasan ini yang dilakukan yaitu membuat Coovachilli dan Jaringan Komputer, yang sesuai dengan kriteria sistem keamanan Captive portal yang akan diterapkan pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO)

STIKOM


(53)

43 4.1.1 Kondisi Awal Area Hotspot 4.1.1.1 Sistem Keamanan Area Hotspot

Sistem keamanan yang digunakan pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO) adalah WPA2 Enterprise. Sistem keamanan WPA2 Enterprise merupakan teknologi keamanan hotspot yang paling terbaru dan paling aman dibandingkan teknologi keamanan lainnya.

Namun, sistem keamanan ini memiliki kelemahan yaitu konfigurasi secara manual yang harus dilakukan oleh calon pengguna internet sebelum dapat menggunakan internet cukup rumit dan tidak praktis. Calon pengguna layanan internet harus membuat sebuah network profile dengan ketentuan – ketentuan yang sesuai dengan karakteristik keamanan WPA2 Enterprise dan proses pembuatan tersebut dilakukan calon pengguna secara manual.

4.1.1.2 Topologi Jaringan

Untuk menerapkan sistem keamanan WPA2 Enterprise pada area hotspot, PT PERTAMINA (PERSERO) menggunakan topologi jaringan dengan susunan access point terhubung dengan server kemudian server terhubung langsung dengan modem seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Topologi Area Hotspot

STIKOM


(54)

44

4.1.2 Perancangan Sistem Keamanan Captive portal

Untuk menyelesaikan permasalahan pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO), maka sistem keamanan WPA2 Enterprise yang sudah diterapkan pada area hotspot tersebut akan diganti menggunakan sistem keamanan Captive portal. Namun, penggantian sistem keamanan ini hanya diterapkan untuk pengguna tamu saja. Untuk seluruh pekerja (Employee) di PT PERTAMINA (PERSERO) tetap menggunakan sistem keamanan WPA2 Enterprise. Penjelasan lebih lanjut ditampilkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Keamanan Area Hotspot

STIKOM


(55)

45 4.1.3 Kriteria Perangkat yang Diperlukan

Berdasarkan sistem keamanan Captive portal yang akan dibangun, maka untuk membangun Coovachilli dan Jaringan Komputer maka diperlukan spesifikasi komputer berikut ini :

Spesifikasi komputer

o Prosesor : Intel(R) Core(TM)2 Duo 64 bits

o RAM : 2 GB DDR3

o Harddisk : SATA Kapasitas 250 GB o Ethernet card : LAN card on-board

o Sistem Operasi : Linux Ubuntu 13.04 Raring Ringtail

4.2 Pembahasan

Apabila semua kebutuhan yang mendukung pembuatan captive portal sudah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah intalasi packet, konfigurasi Coovachilli, melakukan pengujian ip, dan terakhir menjalankan Coovachilli

Pada bagian instalasi nantinya akan melakukan instalasi terhadap beberapa packet yang dibutuhkan dalam pembuatan captive portal, misalkan packet-packet tersebut adalah easyhotspot, freeradius, database, dan juga Coovachilli.

Pada bagian konfigurasi nantinya akan dilakukan beberapa konfigurasi terhadap Coovachilli, konfigurasi tersebut meliputi mengaktifkan Coovachilli, merubah konfigurasi pada /etc/chilli/wwwsh, /etc/chilli/up.sh, /etc/chilli/default, dan juga konfigurasi untuk menjalankan Coovachilli,

STIKOM


(56)

46

Pada bagian pengujian ip nantinya akan dicocokkan terhadap beberapa ip yang terhubung dengan sistem captive portal, ip tersebut nantinya akan melakukan proses redirect yang dilakukakn oleh Coovachilli, kesalahan yang sering terjadi ketika saat mensetting ip dari modem ke server, karena ip akan selalu berubah-ubah jika kita memasang / melepas modem dari server. jadi admin harus teliti dalam merubah ip tersebut.

Setelah kebutuhan untuk membuat captive portal sudah dijalankan, langkah selanjutnya ialah menjalankan Coovachilli. Apabila Coovachilli sudah aktif maka Coovachilli akan menjalankan tugasnya dengan meminta user id dan password dari user tersebut sebagai autentntikasi user, sehingga user harus memasukkan user id dan password sesuai dengan user id dan password yang berada di dalam database

4.2.1 Instalasi

Untuk membangun sebuah sistem keamanan captive portal, maka terlebih dahulu sudah terinstal dan sudah di konfigurasi beberapa paket ataupun kebutuhan yang nantinya diperlukan dalam membangun sebuah captive portal. Beberapa paket tersebut meliputi easyhotspot, freeradius, database maupun LDAP Server. karena nantinya data user id akan di kelola kedalam database.

Setalah semua paket terpasang kedalam server langkah selanjutnya yaitu membuat aplikasi captive portal, yang bertujuan untuk meminta user id dan password ketika ingin mengakses internet, kemudian mengirimkan data tersebut kedalam suatu server yang terdapat database, selanjutnya database akan

STIKOM


(57)

47

mencocokkan data dari user dengan data dari database. Apakah data tersebut sama atau tidak.

Pekerjaan selanjutnya adalah menginstall paket yang bernama Coovachilli. Namun paket ini sudah tidak tersedia di repo Ubuntu 13.04, jadi paket ini perlu di download secara manual. Untuk mendownloadnya, ikuti perintah – perintah di bawah ini :

1. wget http://ap.coova.org/chilli/coova-chilli_1.2.2_i386.deb 2. dpkg -i coova-chilli_1.2.2_i386.deb

4.2.2 Konfigurasi Coovachilli

Setelah semua paket sudah terinstal dan dikonfigurasi, maka langkah selanjutnya untuk membuat sistem captive portal yaitu dengan mengkonfigurasi coovachilli. Coovachilli nantinya akan difungsikan sebagai aplikasi yang akan mengirim user id dan password ke dalam database

1. Mengaktifkan Coovachilli

Secara default Coovachilli di setting dalam keadaan tidak aktif, maka untuk menjalankan Coovachilli harus mengaktifkannya terlebih dahulu dengan masuk kedalam direktori /etc/default/chilli dan merubah isi file

START_CHILLI=0 ubah menjadi START_CHILLI=1

2. Mendownload dan menginstall paket Haserl

Setelah paket Coovachilli sudah terinstall dan diaktifkan maka langkah selanjutnya untuk mengkonfigurasi Coovachilli yaitu mengintall

STIKOM


(58)

48

paket Haserl. Paket haserl berfungsi untuk konfigurasi www pada Coovachilli. Untuk mendownload dan menginstall paket haserl bisa menggunakan perintah

wget http://sourceforge.net/projects/haserl/files/haserl/0.8.0/haserl-0.8.0.tar.gz/download

tar -zxvf haserl-0.8.0.tar.gz

cd haserl-0.8.0;./configure;make;sudo make install

3. Merubah konfigurasi pada /etc/chilli/wwwsh

Mengkonfigurasi letak paket haserl yang sudah terinstal, dan paket tersebut diletakkan pada /usr/local/bin

haserl=$(which haserl 2>/dev/null) ubah menjadi :

haserl=/usr/local/bin/haserl

4. Merubah konfigurasi pada /etc/chilli/up.sh

Langkah selanjutnya yaitu menambahkan beberapa baris berikut pada file /etc/chilli/up.sh

may not have been populated the first time; run again

[ -e "/var/run/chilli.iptables" ] && sh /var/run/chilli.iptables 2>/dev/null

# force-add the final rule necessary to fix routing tables

iptables -I POSTROUTING -t nat -o $HS_WANIF -j MASQUERADE

STIKOM


(59)

49 5. Konfigurasi file /etc/chilli/default

Kemudian buka file /etc/chilli/default dan sesuaikan parameter sesuai setting-setting dari beberapa paket yang sudah terkonfigurasi, paket-paket tersebut yaitu database, freeradius maupun easyhotspot. berikut adalah setting /etc/chilli/default :

Coova-Chilli Default Configurations.

# To customize, copy this file to /etc/chilli/config # and edit to your liking. This is included in shell scripts

# that configure chilli and related programs before file „config‟.

###

# Local Network Configurations #

# HS_WANIF=eth0 # WAN Interface toward the Internet HS_LANIF=eth1 # Subscriber Interface for client devices HS_NETWORK=10.1.0.0 # HotSpot Network (must include HS_UAMLISTEN)

HS_NETMASK=255.255.255.0 # HotSpot Network Netmask HS_UAMLISTEN=10.1.0.1 # HotSpot IP Address (on subscriber network)

HS_UAMPORT=3990 # HotSpot UAM Port (on subscriber network)

HS_UAMUIPORT=4990 # HotSpot UAM “UI” Port (on subscriber network, for embedded portal)

# HS_DYNIP=

STIKOM


(60)

50

# HS_DYNIP_MASK=255.255.255.0 # HS_STATIP=

# HS_STATIP_MASK=255.255.255.0 # HS_DNS_DOMAIN=

# DNS Servers

HS_DNS1=192.168.1.254 ###

# HotSpot settings for simple Captive Portal #

HS_NASID=nas01 HS_RADIUS=localhost HS_RADIUS2=localhost

HS_UAMALLOW=10.1.0.1,192.168.1.254,lestari-net.co.cc

HS_RADSECRET=easyhotspot # Set to be your RADIUS shared secret//sesuai yang kita isikan di /etc/freeradius/clients.conf

HS_UAMSECRET=easyhotspot # Set to be your UAM secret HS_UAMALIASNAME=chilli

# Configure RADIUS proxy support (for 802.1x + captive portal support)

# HS_RADPROXY=on

# HS_RADPROXY_LISTEN=127.0.0.1 # HS_RADPROXY_CLIENT=127.0.0.1 # HS_RADPROXY_PORT=1645

# HS_RADPROXY_SECRET=$HS_RADSECRET

STIKOM


(61)

51

# Example OpenWrt /etc/config/wireless entry for hostapd # option encryption wpa2

# option server $HS_RADPROXY_LISTEN # option port $HS_RADPROXY_PORT # option key $HS_RADPROXY_SECRET

# To alternatively use a HTTP URL for AAA instead of RADIUS:

# HS_UAMAAAURL=http://my-site/script.php

# Put entire domains in the walled-garden with DNS inspection

# HS_UAMDOMAINS=”.paypal.com,.paypalobjects.com”

# Optional initial redirect and RADIUS settings # HS_SSID=<ssid> # To send to the captive portal

# HS_NASMAC=<mac address> # To explicitly set Called-Station-Id

# HS_NASIP=<ip address> # To explicitly set NAS-IP-Address # The server to be used in combination with HS_UAMFORMAT to

# create the final chilli „uamserver‟ url configuration.

HS_UAMSERVER=$HS_UAMLISTEN

# Use HS_UAMFORMAT to define the actual captive portal url. # Shell variable replacement takes place when evaluated, so here # HS_UAMSERVER is escaped and later replaced by the pre-defined

STIKOM


(62)

52

# HS_UAMSERVER to form the actual “–uamserver” option in

chilli.

HS_UAMFORMAT=http://\$HS_UAMLISTEN:\$HS_UAMUIPO RT/www/login.chi

# Same principal goes for HS_UAMHOMEPAGE.

HS_UAMHOMEPAGE=http://\$HS_UAMLISTEN:\$HS_UAMP ORT/www/coova.html

# This option will be configured to be the WISPr LoginURL as well

# as provide “uamService” to the ChilliController. The UAM

Service is

# described in: http://www.coova.org/CoovaChilli/UAMService #

# HS_UAMSERVICE= ###

# Features not activated per-default (default to off) #

# HS_RADCONF=off # Get some configurations from

RADIUS or a URL („on‟ and „url‟ respectively)

#

# HS_ANYIP=on # Allow any IP address on subscriber LAN #

# HS_MACAUTH=on # To turn on MAC Authentication #

STIKOM


(63)

53

# HS_MACAUTHDENY=on # Put client in „drop‟ state on MAC Auth Access-Reject

#

# HS_MACAUTHMODE=local # To allow MAC Authentication based on macallowed, not RADIUS

#

# HS_MACALLOW=”…” # List of MAC addresses to

authenticate (comma seperated) #

# HS_USELOCALUSERS=on # To use the /etc/chilli/localusers file

#

# HS_OPENIDAUTH=on # To inform the RADIUS server to allow OpenID Auth

#

# HS_WPAGUESTS=on # To inform the RADIUS server to allow WPA Guests

#

# HS_DNSPARANOIA=on # To drop DNS packets containing something other

# # than A, CNAME, SOA, or MX records #

# HS_OPENIDAUTH=on # To inform the RADIUS server to allow OpenID Auth

STIKOM


(64)

54

# # Will also configure the embedded login forms for OpenID

#

# HS_USE_MAP=on # Short hand for allowing the required google

# # sites to use Google maps (adds many google sites!) #

###

# Other feature settings and their defaults #

# HS_DEFSESSIONTIMEOUT=0 # Default session-timeout if not defined by RADIUS (0 for unlimited)

#

# HS_DEFIDLETIMEOUT=0 # Default idle-timeout if not defined by RADIUS (0 for unlimited)

#

# HS_DEFBANDWIDTHMAXDOWN=0 # Default WISPr-Bandwidth-Max-Down if not defined by RADIUS (0 for unlimited)

#

# HS_DEFBANDWIDTHMAXUP=0 # Default WISPr-Bandwidth-Max-Up if not defined by RADIUS (0 for unlimited) ###

# Centralized configuration options examples

STIKOM


(65)

55 #

# HS_RADCONF=url # requires curl

# HS_RADCONF_URL=https://coova.org/app/ap/config

# HS_RADCONF=on # gather the ChilliSpot-Config attributes in

# # Administrative-User login

# HS_RADCONF_SERVER=rad01.coova.org # RADIUS Server

# HS_RADCONF_SECRET=coova-anonymous # RADIUS Shared Secret

# HS_RADCONF_AUTHPORT=1812 # Auth port # HS_RADCONF_USER=chillispot # Username # HS_RADCONF_PWD=chillispot # Password ###

# Firewall issues #

# Uncomment the following to add ports to the allowed local ports list

# The up.sh script will allow these local ports to be used, while the default

# is to block all unwanted traffic to the tun/tap. #

HS_TCP_PORTS=”22 80 10000″ //saya membuka port 22 untuk

ssh, 80 untuk webinterface EHS dan 10000 untuk webmin.

STIKOM


(66)

56 ###

# Standard configurations #

HS_MODE=hotspot HS_TYPE=chillispot # HS_RADAUTH=1812 # HS_RADACCT=1813 # HS_ADMUSR=chillispot # HS_ADMPWD=chillispot ###

# Post-Auth proxy settings #

# HS_POSTAUTH_PROXY=<host or ip> # HS_POSTAUTH_PROXYPORT=<port>

# Directory specifying where internal web pages can be served # by chilli with url /www/<file name>. Only extentions like .html # .jpg, .gif, .png, .js are allowed. See below for using .chi as a # CGI extension.

HS_WWWDIR=/etc/chilli/www

# Using this option assumes „haserl‟ is installed per-default

# but, and CGI type program can ran from wwwsh to process requests

# to chilli with url /www/filename.chi HS_WWWBIN=/etc/chilli/wwwsh

STIKOM


(67)

57

# Some configurations used in certain user interfaces #

HS_PROVIDER=Lestari-Net

HS_PROVIDER_LINK=http://lestari-net.co.cc/ ###

# WISPr RADIUS Attribute support #

HS_LOC_NAME=”Lestari-Net HotSpot” # WISPr Location

Name and used in portal

# WISPr settings (to form a proper WISPr-Location-Id)

# HS_LOC_NETWORK=”My Network” # Network name

# HS_LOC_AC=408 # Phone area code # HS_LOC_CC=1 # Phone country code # HS_LOC_ISOCC=US # ISO Country code

Lakukan konfigurasi sesuai dengan kebutuhan, misalkan dari ip address, DNS maupun dari radius proxynya. Jika sudah dikonfigurasi lalu save

6. Menjalankan Coovachilli

Jika semua sudah terkonfigurasi langkah selanjutnya ialah menjalankan Coovachilli, masukkan perintah dibawah ini :

/etc/init.d/chilli start

STIKOM


(68)

58 7. Melakukan pengecekkan

Seharusnya saat ini server biilling hotspot sudah berjalan dengan baik, begitu juga dengan easyhotspotnya. lakukan pengecekan dengan perintah

ifconfig

Jika dalam result ifconfig telah muncul eth1 dan tun0 maka server anda sudah bisa digunakan. Hubungkan sebuah PC dengan kabel Lan ke eth1, dan pastikan PC tersebut menggunakan setting IP otomatis. dan lihat jika PC sudah mendapatkan IP DHCP dari coovachilli dengan maka coovachilli sudah bekerja dengan baik. Anda tinggal membuka browser dan buka alamat sembarang, disini harusnya anda diredirect ke halaman login (dalalam beberapa kali ujicoba sering kali coova merespon lambat sehingga user tidak di redirect kehalaman login). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Perintah ifconfig untuk melihat jaringan yang terhubung

STIKOM


(69)

59 8. Membuat symlink

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat symink untuk easyhotspot agar bisa dbuka di browser, dengan melakukan perintah dibawah ini

ln -s /opt/easyhotspot/htdocs /var/www/easyhotspot

Setelah itu silahkan buka http://ip-server-anda/easyhotspot untuk memulai menejemen hotspot harus memat, dan sebelumnya harus memastikan tiga file config easyhotspot sudah terisi dengan benar yaitu /opt/easyhotspot/htdocs/system/application/config/config.php,

/opt/easyhotspot/htdocs/system/application/config/database.php /opt/easyhotspot/htdocs/system/application/config/easyhotspot.php

9. Menginstall halaman login Coovachilli

Untuk menginstallnya anda bisa melakukan perintah dibawah : wget http://ndra.gmib26.net/files/www.zip

$cp www.zip /etc/chilli $cd /etc/chilli

$cp –r /etc/chilli/www /etc/chilli/www.bak $rm –rf /etc/chilli/www

$unzip –a www.zip

Untuk melakukan perubahan terhadap halaman login dari hotspot bisa dilakukan dengan mengedit file-file yang ada di /etc/chilli/www dan jika ingin mudah menggunakan atau ingin mendesain halaman login

STIKOM


(70)

60

yang sudah dibuat, bisa mencari file berekstensi .tmpl dan merubahnya sesuai dengan keinginan masing – masing.

10.Pengujian Coovachilli

Ketika user tamu ingin mengakses internet maka secara otomatis user langsung ke redirect ke halaman captive portal yang sudah dibuat. Pada halaman tersebut Coovachilli akan meminta user id dan password dari user tersebut sebagai autentntikasi user, sehingga user harus memasukkan user id dan password sesuai dengan user id dan password yang berada di dalam database. Beriikut tampilan Coovachilli ketika meminta user id dan password sebagai autentikasi user. Untuk melihat tampilan awal Coovachilli yang mendirect web bisa dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tampilan Coovachilli ketika meminta autentikasi user

STIKOM


(71)

61

Apabila user sudah memasukkan user id dan password kemudian Coovachilli akan mengirimkan data tersebut ke dalam database yang sudah dibuat, disini tugas dari database untuk mencocokkan data dari user dengan data dari database, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan Easyhotspot

Apabila cocok maka Coovachilli akan langsung memberikan layanan kepada user. Tetapi sebaliknya apabila data tidak cocok maka Coovachilli langsung mendrop packet tersebut sehingga user tidak bisa menggunakan internet.

STIKOM


(72)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat selama kerja praktek pada PT PERTAMINA (PERSERO) adalah:

1. Dengan adanya Coovachilli dan Jaringan Komputer, sistem keamanan Captive Portal dapat dibangun pada area hotspot milik PT PERTAMINA (PERSERO).

2. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, pengguna internet pada area hotspot khususnya tamu dapat dengan mudah mengakses internet.

3. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, layanan yang diberikan PT PERTAMINA (PERSERO) kepada tamu semakin baik.

5.2 Saran

Langkah-langkah konfigurasi yang telah dilakukan sebaiknya diterapkan pada komputer dengan sistem operasi Ubuntu 13.04 atau Ubuntu 10.04. Karena jika diterapkan pada sistem operasi yang berbeda, maka diperlukan penyesuaian pada paket – paket aplikasi yang perlu diinstall.

STIKOM


(73)

62

DAFTAR PUSTAKA

Cartealy, Imam. 2013. Linux Networking. Indonesia: Jasakom.

Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Indonesia: Mangosoft.

Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003. 2003. Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230. Indonesia: Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003.

Install Easyhotspot dan Konfigurasi Freeradius serta Coovachilli di Ubuntu 10.04 LTS Server Edition, http://ndra.gmib26.net/ diakses pada tanggal 26 Agustus 2013.

Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Coovachilli System.

Abdul, Kadir. 1999. Konsep & Pembuatan Captive Portal.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Waliyanto. 2000. Captive Portal untuk komunikasi nirkabel . J&J Learning. Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN LITERATUR, http://eprints.undip.ac.id/

diakses pada tanggal 14 September 2013

STIKOM


(1)

58 7. Melakukan pengecekkan

Seharusnya saat ini server biilling hotspot sudah berjalan dengan baik, begitu juga dengan easyhotspotnya. lakukan pengecekan dengan perintah

ifconfig

Jika dalam result ifconfig telah muncul eth1 dan tun0 maka server anda sudah bisa digunakan. Hubungkan sebuah PC dengan kabel Lan ke eth1, dan pastikan PC tersebut menggunakan setting IP otomatis. dan lihat jika PC sudah mendapatkan IP DHCP dari coovachilli dengan maka coovachilli sudah bekerja dengan baik. Anda tinggal membuka browser dan buka alamat sembarang, disini harusnya anda diredirect ke halaman login (dalalam beberapa kali ujicoba sering kali coova merespon lambat sehingga user tidak di redirect kehalaman login). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Perintah ifconfig untuk melihat jaringan yang terhubung

STIKOM


(2)

59 8. Membuat symlink

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat symink untuk easyhotspot agar bisa dbuka di browser, dengan melakukan perintah dibawah ini

ln -s /opt/easyhotspot/htdocs /var/www/easyhotspot

Setelah itu silahkan buka http://ip-server-anda/easyhotspot untuk memulai menejemen hotspot harus memat, dan sebelumnya harus memastikan tiga file config easyhotspot sudah terisi dengan benar yaitu

/opt/easyhotspot/htdocs/system/application/config/config.php, /opt/easyhotspot/htdocs/system/application/config/database.php

/opt/easyhotspot/htdocs/system/application/config/easyhotspot.php

9. Menginstall halaman login Coovachilli

Untuk menginstallnya anda bisa melakukan perintah dibawah : wget http://ndra.gmib26.net/files/www.zip

$cp www.zip /etc/chilli $cd /etc/chilli

$cp –r /etc/chilli/www /etc/chilli/www.bak $rm –rf /etc/chilli/www

$unzip –a www.zip

Untuk melakukan perubahan terhadap halaman login dari hotspot bisa dilakukan dengan mengedit file-file yang ada di /etc/chilli/www dan jika ingin mudah menggunakan atau ingin mendesain halaman login

STIKOM


(3)

60

yang sudah dibuat, bisa mencari file berekstensi .tmpl dan merubahnya sesuai dengan keinginan masing – masing.

10.Pengujian Coovachilli

Ketika user tamu ingin mengakses internet maka secara otomatis user langsung ke redirect ke halaman captive portal yang sudah dibuat. Pada halaman tersebut Coovachilli akan meminta user id dan password dari user tersebut sebagai autentntikasi user, sehingga user harus memasukkan user id dan password sesuai dengan user id dan password yang berada di dalam database. Beriikut tampilan Coovachilli ketika meminta user id dan password sebagai autentikasi user. Untuk melihat tampilan awal Coovachilli yang mendirect web bisa dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tampilan Coovachilli ketika meminta autentikasi user

STIKOM


(4)

61

Apabila user sudah memasukkan user id dan password kemudian Coovachilli akan mengirimkan data tersebut ke dalam database yang sudah dibuat, disini tugas dari database untuk mencocokkan data dari user dengan data dari database, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan Easyhotspot

Apabila cocok maka Coovachilli akan langsung memberikan layanan kepada user. Tetapi sebaliknya apabila data tidak cocok maka Coovachilli langsung mendrop packet tersebut sehingga user tidak bisa menggunakan internet.

STIKOM


(5)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat selama kerja praktek pada PT PERTAMINA (PERSERO) adalah:

1. Dengan adanya Coovachilli dan Jaringan Komputer, sistem keamanan

Captive Portal dapat dibangun pada area hotspot milik PT

PERTAMINA (PERSERO).

2. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, pengguna internet pada area hotspot khususnya tamu dapat dengan mudah mengakses internet.

3. Dengan adanya sistem keamanan Captive Portal, layanan yang diberikan PT PERTAMINA (PERSERO) kepada tamu semakin baik.

5.2 Saran

Langkah-langkah konfigurasi yang telah dilakukan sebaiknya diterapkan pada komputer dengan sistem operasi Ubuntu 13.04 atau Ubuntu 10.04. Karena jika diterapkan pada sistem operasi yang berbeda, maka diperlukan penyesuaian pada paket – paket aplikasi yang perlu diinstall.

STIKOM


(6)

62

DAFTAR PUSTAKA

Cartealy, Imam. 2013. Linux Networking. Indonesia: Jasakom.

Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Indonesia: Mangosoft.

Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003. 2003. Sistem Operasi: Bahan Kuliah IKI-20230. Indonesia: Gabungan Kelompok Kerja 21–28 IKI-20230 Semester Genap 2002/2003.

Install Easyhotspot dan Konfigurasi Freeradius serta Coovachilli di Ubuntu 10.04 LTS Server Edition, http://ndra.gmib26.net/ diakses pada tanggal 26 Agustus 2013.

Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Coovachilli System.

Abdul, Kadir. 1999. Konsep & Pembuatan Captive Portal.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Waliyanto. 2000. Captive Portal untuk komunikasi nirkabel . J&J Learning. Yogyakarta.

BAB II TINJAUAN LITERATUR, http://eprints.undip.ac.id/

diakses pada tanggal 14 September 2013

STIKOM