Penaksiran Volume Pohon Jati (Tectona Grandis) Melalui Diameter Tunggak (Studi Kasus Kph Kendal).
Judul Skripsi :Penaksiran Volume Pohon Jati (Tectona grandis) Melalui Diameter
Tunggak (Studi Kasus KPH Kendal)
Nama
: Bataria Annisa Tamara
: E14090078
NIM
Disetujui oleh
セ@
Pembimbing
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
06 MAR 2015
3
Geofisika wilayah Batang, Kendal, KPH Kendal termasuk tipe iklim C, serta
curah hujan ratarata tahunan adalah 3070 mrnltahun (Perhutani 2010).
Gangguan hutan yang sering terjadi adalah pencurian kayu, kebakaran hutan,
hama dan penyakit, serta permasalahan dengan masyarakat. Pencurian kayu tahun
20082011 menunjukkan tingkat yang berfluktuatif dengan ratarata mencapai 458
tunggak setiap tahunnya atau 196 kejadian dengan nilai kerugian Rp 206.711 juta
setiap tahunnya. Besamya nilai kerugian terse but diakibatkan tingginya tekanan
sosial masyarakat sekitar hutan terhadap hutan (Perhutani 2012).
Evaluasi kejadian kebakaran hutan pada tahun 20082011 menunjukkan
penurunan setiap tahun. Kebakaran pada tahun 2011 mencapai luas areal 53.80 ha.
Lebih rendah jika dibandingkan dengan kebakaran tahun 2006 yang mencapai
luas areal 457.45 ha. Secara umum, lokasi yang mengalami kebakaran hutan tidak
mengakibatkan kematian tegakan sehingga tindakan yang dilakukan adalah
pemeIiharaan pada lokasi bekas terbakar dan pembinaan masyarakat desa
setempat (Perhutani 2012).
Serangan hama yang merusak tanaman jati ada delapan jenis, sedangkan
penyakit hanya satu jenis. Dampak yang terjadi sangat berpengaruh terhadap
kualitas tegakan dan produksi hasil kayu yang diperoleh. Permasalahan tenurial
yang terjadi dengan masyarakat antara lain penggunaan kawasan hutan sebagai
lahan masyarakat, seperti lahan pertanian, rumah dan Japangan. Permasalahan
lainnya adalah perebutan kayu bagian puncak pohon oleh masyarakat ketika pihak
perhutani sedang melakukan kegiatan penebangan, sehingga mengganggu
kegiatan penebangan (Perhutani 2012).
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Petak Tebangan A2/2014, Petak 13 A dengan
KU VII dan bonita 3.5 4.5 , RPH Pucung Kerep, BKPH Subah, KPH Kendal,
Jawa Tengah, pada minggu ke3 bulan Februari sampai dengan minggu pertama
bulan Maret 2014. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 1.
-' --
I.
l '
..1
"
.-/
IJ
,of
- ---, - - "
.....
BAG . H.tJT.
セMオG・@
A H
M N セ@
M
....
'_tLN セ . AZ@ . . ,."
.}
セN
,
I -
セZR
セ@ Zセ@
"
. L@ Mセ
Mセ@
Sumber : Perum Perhutani KPH Kendal.
Gambar 1 Lokasi penelitian di BKPH Subah, KPH Kendal, Jawa Tengah
M
15
LAMPlRAN
Lampiran i Peta risalah hutan pada lokasi peneiitian
PETA H,Ujl RtSAL.AH HUTAH
. rm:EJ
[J.U
.
'.
I
Peta hasil risaiah hutan pada petak 13 A, RPH Pucung Kerep, BKPH Subah, KPH
Kendal, Jawa Tengah.
''
16
Lampiran 2 Foto kegiatan pengambilan pohon contoh dan pencatatan data di
lapangan.
Pemberian nomor pada kayu
Pem bagian batang
Pengukuran diameter pangka1 kayu
Pemotongan kayu ranting oleh warga
Pencatatan data dan penandaan tunggak
Pohon Jati yang sudah diteres
Pengangkutan kayu sete1ah ditebang
Pengukuran tinggi tunggak
:1
Tunggak (Studi Kasus KPH Kendal)
Nama
: Bataria Annisa Tamara
: E14090078
NIM
Disetujui oleh
セ@
Pembimbing
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
06 MAR 2015
3
Geofisika wilayah Batang, Kendal, KPH Kendal termasuk tipe iklim C, serta
curah hujan ratarata tahunan adalah 3070 mrnltahun (Perhutani 2010).
Gangguan hutan yang sering terjadi adalah pencurian kayu, kebakaran hutan,
hama dan penyakit, serta permasalahan dengan masyarakat. Pencurian kayu tahun
20082011 menunjukkan tingkat yang berfluktuatif dengan ratarata mencapai 458
tunggak setiap tahunnya atau 196 kejadian dengan nilai kerugian Rp 206.711 juta
setiap tahunnya. Besamya nilai kerugian terse but diakibatkan tingginya tekanan
sosial masyarakat sekitar hutan terhadap hutan (Perhutani 2012).
Evaluasi kejadian kebakaran hutan pada tahun 20082011 menunjukkan
penurunan setiap tahun. Kebakaran pada tahun 2011 mencapai luas areal 53.80 ha.
Lebih rendah jika dibandingkan dengan kebakaran tahun 2006 yang mencapai
luas areal 457.45 ha. Secara umum, lokasi yang mengalami kebakaran hutan tidak
mengakibatkan kematian tegakan sehingga tindakan yang dilakukan adalah
pemeIiharaan pada lokasi bekas terbakar dan pembinaan masyarakat desa
setempat (Perhutani 2012).
Serangan hama yang merusak tanaman jati ada delapan jenis, sedangkan
penyakit hanya satu jenis. Dampak yang terjadi sangat berpengaruh terhadap
kualitas tegakan dan produksi hasil kayu yang diperoleh. Permasalahan tenurial
yang terjadi dengan masyarakat antara lain penggunaan kawasan hutan sebagai
lahan masyarakat, seperti lahan pertanian, rumah dan Japangan. Permasalahan
lainnya adalah perebutan kayu bagian puncak pohon oleh masyarakat ketika pihak
perhutani sedang melakukan kegiatan penebangan, sehingga mengganggu
kegiatan penebangan (Perhutani 2012).
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Petak Tebangan A2/2014, Petak 13 A dengan
KU VII dan bonita 3.5 4.5 , RPH Pucung Kerep, BKPH Subah, KPH Kendal,
Jawa Tengah, pada minggu ke3 bulan Februari sampai dengan minggu pertama
bulan Maret 2014. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 1.
-' --
I.
l '
..1
"
.-/
IJ
,of
- ---, - - "
.....
BAG . H.tJT.
セMオG・@
A H
M N セ@
M
....
'_tLN セ . AZ@ . . ,."
.}
セN
,
I -
セZR
セ@ Zセ@
"
. L@ Mセ
Mセ@
Sumber : Perum Perhutani KPH Kendal.
Gambar 1 Lokasi penelitian di BKPH Subah, KPH Kendal, Jawa Tengah
M
15
LAMPlRAN
Lampiran i Peta risalah hutan pada lokasi peneiitian
PETA H,Ujl RtSAL.AH HUTAH
. rm:EJ
[J.U
.
'.
I
Peta hasil risaiah hutan pada petak 13 A, RPH Pucung Kerep, BKPH Subah, KPH
Kendal, Jawa Tengah.
''
16
Lampiran 2 Foto kegiatan pengambilan pohon contoh dan pencatatan data di
lapangan.
Pemberian nomor pada kayu
Pem bagian batang
Pengukuran diameter pangka1 kayu
Pemotongan kayu ranting oleh warga
Pencatatan data dan penandaan tunggak
Pohon Jati yang sudah diteres
Pengangkutan kayu sete1ah ditebang
Pengukuran tinggi tunggak
:1