Pelaksanaan guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa mata

136 dan membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar. Perencanaan Pembelajaran sangat penting bagi seorang guru sebelum guru melakukan proses belajar mengajar karena dengan menyusun perencanaan pembelajaran guru bisa mengetahui apa yang akan dia lakukan dalam proses belajar tersebut dan juga guru dapat memahami dan mencermati seperangkat pengetahuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru yang terkait dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi : konsep tujuan, tujuan sebagai instrumen pengukuran, komponen- komponen tujuan pembelajaran, serta manfaat tujuan pembelajaran, selain itu seorang guru juga memahami dan mencermati hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar dalam rangka merencanakan pembelajaran yakni meliputi : apa arti media pembelajaran dan bagaimana memilih media pembelajaran. Sehingga dengan sendirinya tujuann pembelajaran tercapai dengan baik.

2. Pelaksanaan guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa mata

pelajaran SKI di MTs Ma’arif Sudimoro Pacitan Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaranpembelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam 137 pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum. 9 Sunhaji, dalam bukunya strategi pembelajaran menjelaskan bahwa “prosedur pembelajaran adalah rangkaian perbuatan guru-murid dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual di kelas atau aplikasi dari perencanaan pembelajaran ”. 10 Sedangkan, Wina Sanjaya dalam bukunya yang berjudul Desain Dan Perencanaan Pembelajaran menjelaskan bahwa “pelaksanaan program pembelajaran, yaitu kegiatan mengadakan pra tes, menyampaikan materi pembelajaran, mengadakan psikotes, dan melakukan perbaikan ”. 11 Landasan filsafat psikologi , pendidikan, ekonomi dan sebagainya serta pesan-pesan dari kurikulum lainnya dari kurikulum tersebut akan sangat mempengaruhi warna perencana di samping untuk tingkatan pendidikan mana kurikulum tersebut dan model-model pengembangan perencanaan apa yang digunakan. Semua aspek tersebut akan tergambarkan dalam bagian Kegiatan Belajar Mengajar KBM atau scenario pembelajaran. Setelah semua rencana, strategi, metode, media, dan teknik serta langkah-langkah sudah dibuat, dan pembelajaran akan segera dimulai. Guru membuka pelajaran, menjelaskan materi, murid menyimak kalau perlu bertanya, mengevaluasi dan menutup pelajaran. Tapi karena pelaksanaan pembelajaran itu tentu saja sangat spesifik dipengaruhi oleh berbagai hal : 9 https:curriculumstudy.files.wordpress.com200710pelaksanaanpembelajaran.doc. diakses senin 29 februari 2016. Pukul 15.10 10 Sunhaji, Strategi Pembelajaran. Yogyakarta:Grafindo Litera Media,2009 , hal.4 11 Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran …, hal.77 138 a. Siapa yang belajar? b. Apa yang dipelajari? c. Dimana dia belajar? d. Pesan-pesan apa yang diamanatkan kurikulum? e. Siapa yang mengajarnya? Belajar mengajar sebagai suatu proses sudah barang tentu harus dapat mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar yakni: a. Kemana proses tersebut akan diarahkan? b. Apa yang harus dibahas dalam proses tersebut? c. Bagaimana cara melakukannya? d. Bagaimana mengetahui berhasil tidaknya proses tersebut? 12 Semua faktor-faktor di atas akan mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran secara detail. Untuk menganalisis detail pelaksanaan pembelajaran harus diperhatikan : a. Materi bahan ajar b. Pola pembelajaran c. Model desain instruksional pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan beberapa tahap pelaksanaan pembelajaran antara lain: a. Membuka pelajaran Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan siswa 12 Sunhaji, Strategi Pembelajaran …, hal.22 139 siap secara mental untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.pada kegiatan ini guru harus memperhatikan dan memenuhi kebutuhan siswa serta menunjukan adanya kepedulian yang besar terhadap keberadaan siswa. Dalam membuka pelajaran guru biasanya membuka dengan salam dan presensi siswa, dan menanyakan tentang materi sebelumnya ,Tujuan membuka pelajaran adalah : 1 Menimbulkan perhatian dan memotivasi siswa 2 Menginformasikan cakupan materi yang akan dipelajari dan batasan – batasan tugas yang akan dikerjakan siswa 3 Memberikan gambaran mengenai metode atau pendekatan –pendekatan yang akan digunakan maupun kegiatan pembelajaran yang akn dilakukan siswa. 4 Melakukan apersepsi, yakni mengaitkan materi yangtelahdipelajari dengan materi yang akan dipelajari. 5 Mengaitkan peristiwa aktual dengan materi baru. b. Penyampaikan Materi Pembelajaran Penyampaian materi pembelajaran merupakan inti dari suatu proses pelaksanaan pembelajaran. Dalam penyampaian materi guru menyampaikan materi berurutan dari materi yang paling mudah terlebih dahulu,untuk memaksimalakan penerimaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru maka guru menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi dan menggunakan media sebagai alat bantu penyampaian materi pembelajaran. 140 Tujuan penyampaian materi pembelajaran adalah : 1 Membantu siswa memahami dengan jelas semua permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. 2 Membantu siswa untuk memahami suatu konsep atau dalil. 3 Melibatkan siswa untuk berpikir 4 Memahami tingkat pemahaman siswa dalam menerima pembelajaran. c. Menutup Pembelajaran Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengahiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini guru melakukan evaluasi tterhadap materi yang telah disampaikan. Tujuan kegiatan menutup pelajaran adalah : 1 Mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. 2 Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. 3 Membuat rantai kompetensi antara materi sekarang dengan materi yang akan datang. Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran adalah berlangsungnya proses interaksi siswa dengan guru pada suatu lingkungan belajar.Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan optimal, guru harus memperhatikan karakteristik siswa berdasarkan pengamatan yang terjadi di lapangan, guru yang humoris, 141 membantu dalam proses pembelajaran jika ada kesulitan, bersikap akrab seperti halnya seorang sahabat, adil tidak pilih kasih terhadap siswa, tidak suka mengomel, sikapnya patut di contoh sebagai seorang guru. Dengan memahami berbagai sikap guru yang disenangi oleh siswa ny, guru mampu mengontrol kelas dalam kegiatan pembelajaran yang berjalan dengan kondusif, sehingga tujuan pembelajaran pun dapat dicapai terutama dalam hal mengatasi kesulitan belajar siswa. Telah dimaklumi bersama bahwa kegiatan manajemen pengajaran guru mempunyai kedudukan sentral, sebab dialah yang berperan sebagai sutradara dan sekaligus sebagai aktor. Berhasil tidaknya suatu proses pengajaran juga sangat ditentukan oleh usaha guru dalam memberikan motivasi kepada peserta didik. Oleh karenanya, faktor guru dominan sekali dalam mempengaruhi kualitas pengajaran. Hal ini tidak berarti faktor- faktor yang lain tidak turut andil dalam mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar, hanya yang paling dominan adalah guru. Adapun variabel guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah kompetensi profesional yang dimilikinya, artinya kemampuan dasar harus yang dimilikinya misalnya bidang kognitif intelektual seperti penguasaan bahan, bidang sikap seperti mencintai profesi, dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil belajar siswa dan lain-lain. Dengan kata lain, dengan kompetensi profesional ini, maka guru dituntut untuk menguasai subjek materi yang diembankannya dan penguasaan metodologi pengajaran. 142 Di samping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas, artinya bahwa berlangsungnya proses belajar mengajar juga ditentukan oleh keadaan, kondisi kelas waktu berlangsungnya proses belajar mengajar. 13 Sejatinya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya yang mengarah kepada perubahan perilaku yang lebih baik. Ada tiga langkah strategis yang perlu diapersiasi bagi perubahan perilaku siswa dalam konteks pembelajaran si sekolah. Pertama, appersepsi, yaitu menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan kompetensi yang telah dikuasai mereka. Seperti pre test. Kedua, penyampaian materi dan latihan. Ketiga, adanya pelaksanaan pembelajaran yang di akhiri dengan evaluasiatau post test. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran. 14 Langkah-langkah tersebut diatas juga dapat digunakan sebagai strategi dalam mengatasi kesulitan belajar siswa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Strategi guru dalam mengajar sesuai dengan zaman. Tidak hanya menggunakan metode yang lama akan tetapi harus lebih dikembangkan dan sesuai dengan perkembangan pendidikan saat ini. Tentang pelaksanaan strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yaitu: a. Sesuai dengan RPP b. Guru berpenampilan menarik dan rapi 13 Sunhaji, Strategi Pembelajaran.., hal.20 14 Ahmad Barizi dan Muhammad Idris, Menjadi Guru Unggul. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2009, hal.90 143 c. Menyampaikan materi dengan suara yang jelas d. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan bab yang di ajarkan e. Guru memberikan pujian, nilai tambahan,kepada siswa yang aktif dan hukuman kepada siswa yang tidak mau mengerjakan tugas f. Guru yang kreatif mengubah strategi sesuai situasi dan kondisi

3. Evaluasi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa mata pelajaran

Dokumen yang terkait

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 8 13

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 5 68

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB IV sukses

0 0 28

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS NEGERI ARYOJEDING - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS NEGERI ARYOJEDING - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB V ikfi

0 0 10

UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KARANGREJO TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16