E. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas kajian ini maka penulis merasa perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang terkait sebagai berikut:
1. Kisah
Kisah berasal dari kata al-qassu yang berarti mencari aau mengikuti jejak. Dikatakan
ثأ تْصصق ” artinya: “saya mengikuti atau mencari jejaknya”. Kata al-qasas adalah bentuk masdar firman Allah dalam.
صصق ه ثا ىلع اَدتْ ف Q.S al- kahfi 18: 64 Maksudnya kedua orang itu kembali lagi untuk mengikuti jejak
dari mana kedunya itu datang dan firman-Nya melalui lisan Ibnu Musa هتخآ ْتل ق
هْيِصق dan berkatalah Ibnu Musa kepada saudaranya yang perempuan: ikutilah Dia al-Qasas 28:11. Maksudnya, ikutilah jejaknya sampai kamu melihat siapa
yang mengambilnya. Qasas berati berita yang berurutan. Firman Allah
ه ْ إ قحْل صصقلْا ل ا
sesungguhnya ini adalah berita yang benar Ali Imran 3: 62. Dan firman- Nya:
بْاْا يل أٌ ْ ع ْم ْيصصق ىف ك ْدقل sesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal Yusuf 12: 111. Sedang al-
Qissah berati urusan, berita, perkara dan keadaan. 2.
Komparasi Komparasi bisa diartikan sebagi muq
āran, metode tafsir ini menekankan kajiannya pada aspek perbandingan tafsir al-
Qur‟an. Penafsiran yang menggunakan metode ini pertama kali menghimpun sejumlah ayat-ayat al-
Qur‟an,kemudian mengkajinya dan meneliti penafsiran sejumlah penafsir
mengenai ayat-ayat tersebutdalam karya mereka. Melalui cara ini penafsir mengetahui posisi dan kecendrungan para penafsir sebelumnya yang
dimaksudkan dalam objek kajiannya.
8
3. Perseteruan
Perseteruan dalam Kamus Bahasa Indonesia diairtikan sebagai perihal bermusuhan; permusuhan.
9
4. Tafsir Tafsīr al-Qur’an al-Aẓīm
Tafsir al- Qur’an Al-‘Adẓīm atau lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Kathīr ini
adalah salah satu dari antara tafs īr bil ma’tsur yang shahih, jika kita tidak
mengatakan yang paling shahih. Di dalamnya diterangkan riwayat-riwayat yang diterima dari Nabi Saw. Dari Sahabat-
sahabat besar dan Tabi‟in. riwayat-riwayat yang dho‟if yang terdapat di dalam tafsir Ibnu Kathīr, di tinggalkan semuanya,
di samping diberikan komentar-komentar yang sangat memuaskan. Berikut uraian singkat perjilidnya dalam kitab
Tafsīr al-Qur’an Al-‘Adẓīm: Jilid pertama terdiri atas 576 halaman dimulai dari surat Al-F
ātihah 1 sampai surat An-
Nisa‟ 4. Jilid dua terdiri atas 567 halaman dimulai dari surat Al- Maida 6 sampai surat An-Nahl 16. Jilid tiga terdiri atas 549 halaman dimulai
dari surat Al- Isra‟17 sampai surat Yāssin 36. Jilid empat terdiri atas 551
halaman dimulai dari surat Ash-Shaffat 37 sampai surat An-N ās 144.
Selain itu, ia selalu memaparkan masalah-masalah hukum yang ada dalam berbagai madzhab, kemudian mendiskusikannya secara komprehensif. Kitab ini
8
Abd. Mui‟in Salim, Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: 2010, 46.
9
Penyusun Tim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet 1, Jakarta: Baalai Pustaka, 1988, 87.
pernah digabung dalam penerbitnya dengan Ma‟alim At-Tanzil karya Al- Baghawi, tetapi juga pernah di terbitkan seara independen dalam empat jilid
berukuran besar. 5.
Tafsir al-Misbah Karya ini diberi judul: Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-
Qur’an, yang kemudian biasa disingkat dengan tafsir al-Misbah saja. Pemilihan al-Misbah sebagai nama tafsirnya, bukan tanpa dasar sama sekali. Sebagaimana
yang diketahui, nama ini berasal dari bahasa Arab yang artinya lampu, pelita, lentera yang berfungsi memberikan penerangan bagi mereka yang berada dalam
kegelapan. Dengan memilih nama ini, penulisnya berharap agar karyanya itu dapat
dijadikan sebagai penerang bagi mereka yang berada dalam suasana kegelapan dalam mencari petunjuk yang dapat dijadikan pedoman hidup. Tafsir ini terdiri
dari 15 jilid yang membahas 30 juz, dengan rincian jilid 1 terdiri dari surah al- Fatihah sampai dengan al-Baqarah, Jilid 2 surah Ali Imran sampai dengan an-
Nisa, jilid 3 surah al-Maidah, jilid 4 surah al- An‟am, jilid 5 surah al-A‟raf
sampai dengan at-Taubah, jilid 6 surah Yunus sampai dengan ar- Raa‟d, jilid 7
surah Ibrahim sampai dengan al-Isra, jilid 8 surah al-Kahf sampai dengan al- Anbiya, jilid 9 surah al-Hajj sampai dengan al-Furqan, jilid 10 surah asy-
Syu‟ara sampai dengan al-
„Ankabut, jilid 11 surah ar-Rum sampai dengan Yasin, jilid 12 surah as-Saffat sampai dengan az-Zukhruf, jilid 13 surah ad-Dukhan sampai
dengan al- Waqi‟ah, jilid 14 surah al-Hadad sampai dengan al-Mursalat, dan jilid
15 surah Juz A‟mma. Tafsirnya dicetak pertama kali pada bulan
Sya‟ban 1421 H November 2000 M yang diterbitkan oleh penerbit Lentera Hati. Adapun bahasa yang
digunakan dalam tafsir ini adalah bahasa Indonesia serta penyusunan ayat-nya disesuaikan dengan susunan yang ada dalam susunan mushaf Ustmani. Tafsir al-
Mishbah adalah sebuah tafsir al-Qur ‟an lengkap 30 Juz pertama dalam kurun
waktu 30 tahun terakhir yang ditulis oleh tafsir terkemuka Indonesia. Warna ke Indonesia penulis memberi warna yang menarik dan khas serta sangat relevan
untuk memperkaya khasanah pemahaman dan penghayatan umat Islam terhadap rahasia makna ayat Allah swt
.
10
Berdasarakan dari beberapa istilah di atas maka yang dimaksud dari judul penelitian ini adalah perseteruan antara nabi Adam as. dan Iblis yang mana
dalam perseteruan tersebut berkaitan dengan penolakan sujud iblis kepada nabi Adam as. dan hasutan Iblis terhadap Adam as, kisah tersebut dijelaskan kan
dalam kedua kitab tafsir yaitu Tafsīr al-Qur’an al-Aẓīm dan al-Mishbah
F. Kajian Pustaka