PENUTUP PERENCANAAN KOMUNIKASI DALAM PERSIAPAN GO PUBLIC (Desain Perencanaan Komunikasi dalam Hubungan Investor pada Masa Persiapan Pra IPO Sebagai Bagian dari Persiapan Go Public PT. Pertamina Gas Jakarta).

261

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Konteks komunikasi dalam hubungan investor yang sedang dikembangkan
oleh PT Pertamina Gas saat ini berada dalam tahap koordinasi dan rujukanrujukan arahan (seperti konsinyering, RUPS, rapat BOD dan BOC).
Komunikasi ini dilakukan untuk mematangkan suatu konsep dan mendapat
rujukan dari semua pihak yang terlibat seperti BPH Migas, BP Migas, PT.
Pertamina (Persero), PT Pertamina Retail, Pemda, dan Ditjen Migas.
Hubungan investor di PT Pertamina Gas dikelola oleh Departemen Hubungan
Pemerintah dan Masyarakat. Departemen ini berdiri di bawah Sekretaris
Perusahaan.
2. Sebuah perencanaan komunikasi tidak terlepas dari desain. PT. Pertamina Gas
menyebut desain perencanaan komunikasi sebagai pola perencanaan
komunikasi. Pola perencanaan komunikasi yang dianut oleh PT. Pertamina
Gas merupakan pola perencanaan komunikasi milik PT. Pertamina (Persero).
3. Perencanaan komunikasi terdiri dari riset yang hasilnya akan dianalisi
menggunakan metode analisis SWOT, analsis khalayak dan potret masalah,
arahan atau kebijakan komunikasi dan landasan komunikasi, strategi

komunikasi, dan evaluasi.

262

4. Teknik pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode desk
research, focus group discussion (FGD), round table discussion (RTD),
content analisys (CA), face to face (FTF) dan indepth interview.
5. Publik atau khalayak PT. Pertamina Gas terbagi menjadi dua yaitu khalayak
sasaran primer dan khalayak sasaran sekunder. Dalam lingkup hubungan
investor untuk saat ini publik utama PT. Pertamina Gas adalah BPH Migas,
Ditjen Migas, BP Migas, PT. Pertamina (Persero) dan Pertamina Retail.
Alasannya adalah public tersebut berhubungan langsung dalam setiap project
dan kegiatan bisnis yang dilakukan PT. Pertamina Gas. Pemda dijadikan
publik sekunder karena peranan Pemda terhadap perusahaan dan frekuensi
komunikasi yang dilakukan oleh PT. Pertamina Gas.
6. Penentuan tujuan (goals) dari suatu program dilakukan dengan cara membuat
justifikasi terhadap strategi (reputasi) yang sudah ditetapkan dengan memilih
target-target perubahan. Kemudian membuat implikasi-implikasi dari setiap
pernyataan korporat untuk menentukan objectives program.
7. Strategi komunikasi dimulai dengan merumuskan pesan. Ketika merumuskan

pesan PT. Pertamina Gas memilih isu yang menyangkut masyarakat, produksi
gas dan peluang perusahaan untuk diangkat, serta isu tersebut yang memiliki
nilai berita untuk disampaikan. Suatu isu menjadi penting apabila menyangkut
eksistensi perusahaan.
Untuk merumuskan suatu isu menjadi tema komunikasi Humas PT. Pertamina
Gas menggunakan kata-kata yang mudah dicerna, eye catching dan mampu

263

merepresentasikan perusahan. Fungsi dari tema komunikasi ini adalah untuk
memberi pesan dan kesan kepada publik.
8. Dalam perencanaan komunikasi, aspek-aspek pemilihan komunikator juga
ditentukan. Berdasarkan pertimbangan penguasaaan bahasa, cara berbicara
(kemampuan public speaking), public figure, kemudahan untuk diterima oleh
publik, kemampuan untuk menguasai materi dan kedudukan dalam perusahan
maka PT Pertamina Gas memilih Bapak Harjana Kodiyat (Direktur
Pengembangan dan Niaga) sebagai komunikator. Fungsi dari komunikator ini
adalah mewakili Perusahaan dalam menyampaikan pesan kepada publik.
9. Penentuan budget atau anggaran adalah melalui rapat anggaran. Di dalam
rapat anggaran terdapat pengusulan aktivitas-aktivitas rencana-rencana kerja.

Rencana-rencana Kerja tersebut kemudian diajukan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dalam bentuk rencana kerja dan anggaran untuk
medapat persetujuan RUPS. Setelah ditentukan besarnya anggaran yang
disetujui, berikutnya adalah realisasi melalui usulan pelaksanaan pekerjaan
dalam bentuk proposal. Laporan pertanggung jawaban realisasi dibuat untuk
mengontrol keuangan.
10. Eksekusi perencanaan komunikasi dilakukan dengan cara menentukan momen
yang pas untuk kemudian dibuat suatu jadwal.
11. PT. Pertamina Gas melakukan evaluasi terhadap progarm komunikasi
terutama dalam tahap ketika komunikasi dilakukan dengan cara trial dan error.

264

B. SARAN
B.1. Saran Praktis
1. Untuk mengkomunikasikan Perusahaan kepada publik diperlukan corporate
identity. Kategorinya yaitu tidak hanya merepresentasikan PERTAMINA,
tetapi juga mampu merepresentasikan PT. Pertamina Gas sebagai entitas
bisnis terpisah, serta visi dan budaya Perusahaan. Contoh corporate identity
adalah corporate color, logo, slogan, seragam, dan sikap yang ditunjukkan

oleh anggota Perusahaan kepada publik.
2. Mulai membuat konsep Company Profile dan Annual Report sesuai dengan
nilai-nilai dan positioning Perusahaan yang ingin diangkat. Pembuatan
Company Profile dan Annual Report dapat dilakukan melalui kerja sama
dengan konsultan.
3. Menjelang pelaksanaan IPO di tahun 2010, sebaiknya Perusahaan mulai
mengumpulkan data-data mengenai peraturan-peraturan go public dan
menjalin hubungan dengan BKPM, Bapepam dan badan permodalan
lainnya.
4. Mulai mencari data-data mengenai underwriter atau penjamin emisi efek,
yang sesuai dengan philosophy, tujuan dan perhatian Perusahaan. Informasi
yang harus dimiliki perusahaan tentang penjamin emisi efek adalah kriteria
Bapepam tentang penjamin emisi efek, pengalaman, reputasi, kapabilitas
distribusi, kekuatan modal dan keadaan keuangan, komitmen dan
kemampuan menciptakan pasar, dan fleksibilitas penjamin emisi efek.

265

5. Membuat publikasi atau pemberitaan untuk dimuat di media massa.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan awareness masyarakat mengenai

PT. Pertamina Gas
6. Departemen Hubungan Pemerintah dan Masyarakat PT. Pertamina Gas
hanya memiliki satu staff. Melihat loading pekerjaan yang tinggi, dan maka
penulis menyarankan untuk membuat Sub Departemen sesuai dengan
kebutuhan. Contohnya adalah Sub Departemen Government Relations,
Media Relations, Industrial Relations, CSR, dsb. Tujuan dari pembuatan
Sub Departemen ini adalah untuk memaksimalkan fungsi komunikasi
Perusahaan.

B.2. Saran Akademis
1. Dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis
mengharapkan untuk penelitian yang akan datang peneliti dapat lebih
memfokuskan penelitian pada Hubungan Investor di PT. Pertamina Gas.
Fokus yang diharapkan tidak hanya terbatas pada perencanaan komunikasi
saja, namun juga hal yang lain seperti peran finansial public relations dalam
pembuatan prospektus, dan sisi komunikasi lainnya yang terdapat dalam
hubungan investor.
Parameter waktu atau kondisi Perusahaan pun diharapkan dapat berbeda.
Tidak terpaku pada persiapan pra IPO saja, tetapi juga pada kondisi


266

Perusahaan lainnnya seperti setelah go pubic, pada saat krisis, dan lain
sebagainya.
2.

Literatur dalam bentuk buku yang penulis gunakan masih terbatas.
Sehingga penulis banyak menggunakan jurnal-jurnal asing di internet
sebagai literatur.
Keterbatasan ini disebabkan oleh kekurangan buku yang berkaitan dengan
hubugan investor (mengulas sisi komunikasi secara rinci). Buku yang
dimaksud tidak hanya buku yang berisi teori tetapi juga tidak ditemukannya
jurnal penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian penulis.
Penulis mengharapkan peneliti dapat mencari dan menemukan literatur
tertulis yang berkaitan dengan hubungan investor (mengulas sisi
komunikasnya). Sehinggga penelitian yang dilakukan dapat lebih maksimal.

3. Data yang penulis peroleh masih sangat terbatas. Hal ini dikarenakan
kurangnya literatur sebagai dasar teori dan kurangnya narasumber. Penulis
harapkan pada penelitian selanjutnya peneliti dapat memperoleh teori yang

lebih mendukung yang dapat digunakan sebagai kerangka konsep penelitian
dan narasumber yang lebih banyak untuk mendukung keabsahan data.

Daftar Pustaka

Argenti, A. Paul. 2007. Corporate Communication Fourth Edition. Singapore:
McGraw – Hill.
Baskin, O. Aranoff, C. dan Laitmore, D. 1997. Public Relations: The Profession
and The Practice. Fourth Edition. Madison: Brown & Benchmark.
Beard, Mike. 2003. Running a Public Relations Department. India. Kogan Page Pvt.
Ltd.
Black, Sam dan Sharpe, L. Melvin. 1988. Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis.
Jakarta: PT Intermasa.
Cutlip, Scoot M., Center, Allen H. dan Broom, M. Glenn. 2000. Effective Public
Relations. Eighth Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall.
Cutlip, Scoot M., Center, Allen H. dan Broom, M. Glenn. 2006. Effective Public
Relations. Ninth Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall.
Darmojuwono, Subardjo. 1992. Perencanaan Komunikasi Teori dan Praktek.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah PR, Media


dan Periklanan. Jakarta: Gagas

Ulung.
Hendrix, A. Jerry dan Hayes C. Darrell. 2007. Public Relations Cases. Seventh
Edition. Belmont, CA: Thomson Wadsworth..
Hornby, AS. 1974. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English.
London: Oxford University Press

Jefkins, Frank. 1987. Public Relations Untuk Bisnis. Jakarta: PT Erlangga.
Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Edisi Keempat. Jakarta: PT Erlangga.
Jethwaney, N. Jaishri. Varma, Kumar Adarsh. Sarkar, Nath Narendra. 1994.
Public Relations Concepts, Strategies, and Tools. First Edition. Singapore :
S.S. Mubaruk and Brothers PTE, LTD.
Kim, Chan W dan Mauborgne, Renée. 2005. Blue Ocean Strategy. Jakarta: PT
Ikrar Mandiriabadi.
Kretarto, Agus. 2001. ˝Investor Relations˝Pemasaran dan Komunikasi Keuangan
Perusahaan Berbasis Kepatuhan. Jakarta: PT Grafiti Pers.
Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, T. Suzette. Toth L. Elizabeth, Van
Leuven K. James. 2004. Public Relations The Profession and The Practice.

New York: McGraw – Hill.
Moleong, Lexy J. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya
Moore, H. Frazier. 1988. Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus dan Masalah.
Bandung: CV Remaja Karya.
Morissan, M.A. 2006. Pengantar Public Relations, Strategi Menjadi Humas
Profesional. Tanggerang: Ramdina Prakarsa.

Mulayana, Deddy, M.A, Ph. D. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan
Kelima. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nawawi, H. dan Martini, H. M. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Rachmadi, F. 1996. ˝Public Relations˝ dalam Teori dan Praktek. Cetakan Keempat.
Jakarta: PT Gramedia.
Soenarko, SD. 1997. ˝Public Relations˝ Pengertian, Fungsi dan Perananannya.
Cetakan Pertama. Surabaya: Papyrus.

Susanto, S. Astrid. 1989. Komunikasi dalam Teori dan Praktek 3. Cetakan Pertama.
Bandung: Percetakan Binacipta.
Wilson, Laurie J. 2000. Handbook of Public Relations. Extending Strategic
Planning to Communication Tactics. Sage Publication Inc.

Artikel dari Website
Metcalfe, Jenni. 2002. Communication Planning for Scientist and Engineers.
Australia
Strategies for Going Public. 2004. USA: Deloitte Development LLC.
The Guide to Going Public. 1999. Canada: PricewaterhouseCoopers LLP.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Bursa Saham, akses tanggal 31 Mei 2007.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Saham . Akses tanggal 31 Mei 2007
www.organisasi.org. Akses tanggal 28 Agustus 2007
http://id.wikipedia.org/wiki/Investor. Akses tanggal 28 Agustus 2007

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemegang_saham. Akses tanggal 28 Agustus 2007
http://massofa.wordpress.com/2008/02/16/perencanaan-program-komunikasi. Akses
tanggal 6 Maret 2008
http://www.omafra.gov.on.ca/english/rural/facts/03-033.htm. Akses tanggal 6 Maret
2008

http://www.nifc.gov/preved/comm_guide/wildfire/fire_18.html.

Akses

tanggal

Maret 2008
http://www.cepatoolkit.org/html/resources/34/34404DBC-7BBF-48CA-BFCA1F5A3BBD906D/Section%204%20_final_.pdf. Akses tanggal 6 Maret 2008

6