4 dengan Ibu Ketut Latri, istri Bapak I Ketut Sandi beliau mengatakan bahwa
beliau menyekolahkan anak-anak beliau hannya sampai jenjang tamat SMP karena keadaan ekonomi dan keadaan kepala keluarga yang sedang sakit,
sedangkan beliau sendiri hanya tamatan SD tapi beliau ingin anak-anaknya mengenyam pendidikan yang setinggi-tingginya bahkan sampai kuliah, namun
karena terkendala biaya dan ekonomi maka beliau hanya mampu menyekolahkan anak anaknya hanya sampai jenjang pendidikan sembilan tahun, sehingga karena
keterbatasan ekonomi dan biaya tersebut setelah tamat SMP semua anak anak beliau sekarang sudah bekerja sebagai buruh harian lepas di toko bangunan milik
saudara beliau yang juga sebagai kelihan dines dusun Mas. 3. Kesehatan
Dari segi kesehatan keluarga Bapak I Ketut Sandi sebagian besar memiliki kesehatan yang baik. Namun Bapak Ketut Sandi sendiri mengalami
struk dan ganguan jiwa. Dari hasil wawancara dengan Ibu Latri beliau mengatakan bahwa Bapak Ketut Sandi dulu pernah menjalani perawatan di
RS.Sajiwani gianyar biaya perawatan sudah mendapatkan tanggungan dari JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara dapat digunakan pada rumah sakit
negeri atau instansi – instansi yang bekerja sama. Ibu Latri hanya mengeluarkan biaya untuk obat-obatan yang tidak ditanggung dari JKBM. Setelah menjalani
perawatan Bapak Ketut Sandi saat ini sudah tidak lagi meminum obat. Keadaan Bapak Ketut Sandi saat ini sangat memprihatinkan keadaan beliau yang
mengalami penyakit struk dan tidak bisa berjalan serta mengalami sedikit gangguan jiwa mengakibatkan beliau hanya makan di dalam kamar dan
terkadang berteriak memanggil istri dan anknya serta jika anggota kelurga sibuk bekerja terkadang bapak Ketut Sandi membuang kotoran BAB di dalam
kamarnya atau di depan pintu kamarnya. Selain itu menurut keterangan Ibu Ketut Latri untuk perhatian pemeritah desa ia dan kelurganya sudah sangat diperhatikan
mengingat segala kartu sejenis JKBM atau JAMKESMAS sudah mereka dapatkan dan dari kartu tersebut mereka mendapatkan keringanan di bidang
pengobatan jika ada anggota kelurga yang sakit. 4. Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak I Ketut Sandi beragama Hindu. Untuk keperluan sembayang sehari-harinya maupun untuk rahinan kajeng kliwon,
tilem, purnama, serta hari raya besar seperti galungan, kuningan pagerwesi,
5 nyepi dan lain-lain Istri dan anaknya membuat canang sendiri dan banten
sendiri. Ibu Ketut Latri mengatakan bahwa untuk keperluan banten menghabiskan biaya yang lumayan besar, yaitu kurang lebih berkisar
Rp.100.000 per bulannya. Bapak Ketut Sandi masuk menjadi krama Banjar, jadi terdapat beberapa
pengeluaran untuk upacara keagamaan seperti ngayah di pura apabila ada piodalan di pura maupun di sanggah upacara dewa yadnya. Biaya untuk
keperluan sosial merupakan biaya tak terduga, iuran pun biasa keluar dengan nominal Rp 200.000.
5. Sosial
Untuk biaya sosial, keluarga Bapak I Ketut Sandi mengeluarkan biaya Rp. 200.000 untuk sumbangan pembangunan pura atau balai banjar. Dan setiap
bulannya dikenakan pada iuran banjar sebesar Rp 50.000 per bulannya. 6. Lain-Lain
Terkadang jika ada ngayah di Pura maka Ibu Ketut Latri akan libur dari pekerjaannya sehingga sulit untuk mendapatkan uang. Beliau mengatakan
bahwa jika tidak bekerja karena ada ngayah maka terkadang beliau meminjam uang terlebih dahulu di saudaranya yang punya toko bangunan tempat beliau
bekerja.
6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Ketut Sandi diperoleh setelah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Identifikasi
permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu , Ibu Ketut Latri beserta anak – anaknya,. Adapun hal – hal yang
dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain berkenalan atau beramah – tamah, sosialisasi mengenai program KKN – PPM, berdiskusi dengan anggota keluarga Bapak Ketut
Sandi, melihat – lihat suasana tempat tinggal beliau serta mengikuti aktivitas keluarganya yaitu membantu pekerjaan mengulat besi dan menjaga toko bangunan untuk berjualan bahan
bangunan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan hasil wawancara dengan keluarga dampingan, diperoleh beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Ketut
Sandi sebagai berikut:
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan satu minggu pendampingan, telah dilakukan 25 kali pertemuan dengan keluarga Bapak I Ketut Sandi. Dalam jangka waktu tersebut telah
diidentifikasi beberapa permasalahan yang diperoleh melalui bincang – bincang bersama keluargaBapak I Ketut Sandi. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan
hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut : 1. Permasalahan ekonomi, dimana pendapatan keluarga Bapak Ketut Sandi sebagain
besar ditanggung oleh istri beliau yaitu IbuKetut Latri dan anak- anaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti kebutuhan dapur, biaya listrik dan biaya
perawatan Bapak Ketut Sandi. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut gaji yang di dapat oleh Ibu Latri dan anak-anaknya terkadang tidak mencukupi apalagi ketika
beliau tidak bekerja sehingga beliau terpaksa meminjam uang di saudaranya. 2. Permasalahan dalam kesehatan keluarga, dimana keluarga Bapak Ketut Sandi
sebagain besar memiliki kesehatan yang baik. Namun Bapak Ketut Sandi sendiri
memiliki kesehatan yang kurang baik dibandingkan anggota keluarga lainnya. Dari hasil wawancara dengan Ibu Latri beliau menuturkan bahwa Bapak Ketut Sandi
pernah dirawat 2 tahun yang lalu. Perawatan tersebut dilakukan di RS.Sanjiwani tanpa mengeluarkan biaya karena sudah mendapatkan tanggungan dari JKBM..
7
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi dan kesehatan:
2.2.1 Ekonomi
Permasalahan pokok yang dihadapi keluarga Bapak I Ketut Sandi adalah masalah ekonomi. Dimana dari segi keuangan sebagain besar pengeluaran sehari-hari ditanggung oleh
Ibu Latri dan anak-anaknya. Baik dari biaya listrik, pendidikan, hingga kebutuhan sehari-hari mengingat Bapak I Ketut Sandi sedang sakit dan tidak berpenghasilan..
Namun dari pendapatan Ibu Latri terbilang kecil, dimana beliau berpenghasilan kurang lebih Rp. 500.000 per bulannya.. Selain itu Ibu Latri juga menjual canang, banten dan
jejaitan untuk menambah penghasilan yang dimana setiap harinya mendapatkan tambahan uang dari menjual ceper dan tangkih sebesar Rp. 20.000.Pendapatan mereka tidak mampu
untuk menutupi pengeluaran keluarga selama sebulan. Apalagi saat ini bahan-bahan kebutuhan pokok harganya semakin melonjak.
2.2.2 Kesehatan
Kesehatan merupakan aset yang penting, namun dari hasil wawancara IbuKetut Latri suaminya Bapak Ketut Sandi mengalami struk sudah sejak beberapa tahun yang lalu
sebelumnya beliau tidak mengalami gangguan jiwa namun akibat beliau menerita penyakit tersebut mental dan pikirannya tertekan sehingga mengakibatkan Bapak Ketut Sandi
mengalami gangguan jiwa namun untuk permasalahan pengobatan Bapak Ketut Sandi mendapatkan tanggungan dari JKBM. Saat ini bapak Ketut Sandi hanya diam di dalam
kamarnya terkadang hanya keluuar di halaman rumahnya untuk BAB ataupun buang air kecil .