Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
2 tanah milik pribadi. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga BapakI Ketut Sandi dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 1.Identitas KeluargaBapak I Ketut Sandi
No Nama
Status Umur
tahun Tanggal lahir
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
1
I Ketut Sandi
Kawin 60
31Desember 1956 SD
Buruh harin lepas
Kepala Keluarga
2
Ni Ketut Latri
Kawin 66
01juli 1950 SD
Buruh harian lepas
Istri
3
Ni Wayan Sulasmi
Belum Kawin
27 28 Juni 1989
SLTP Buruh harian
lepas Anak
4
Ni Made Suarni
Belum Kawin
24 31 Desember 1992
SLTP Buruh harian
lepas Anak
5
I Komang Darmawan
Belum Kawin
20 12 Desember 1995
SLTP Buruh harian
lepas
Anak
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Ketut Sandi termasuk keluarga dengan ekonomi yang sederhana, atau golongan ekonomi menengah ke bawah. Sumber pendapatan keluarga ini berasal dari
pendapatan istri Bapak Ketut Sandi karenan bapak ketut sandi sebagai kepala keluarga mengalami penyakit struk seerta mengalami ganguan jiwa oleh sebab itu penghasilan
keluarga Bapak Ketut Sandi tidak tentu dalam berpenghasilan, karena istri dan anak anak beliau semuanya bekerja di toko bangunan milik saudara beliau, pengasilan yang di dapat
hanyalah melalui upah merakit besi bangunan ngulat besi jika ada pesanan di toko bangunan barulah mereka bekerja dan jika tidak ada pesanan maka mereka hanya bekerja
sebagai pegawai lepas di toko bangunan tersebut .jika ada pesanan besi dari toko barulah
3 mereka bekrja mengulat besi serta dari hasil tersebut mereka mendapattkan upah . ibu ketut
latri, ni wayan sulasmi dan ni made suarni bekerja dari jam 08.00- 17.00 Wita dengan upah per hari Rp. 25.000, sedagkan i komang darmawan bekerja sebagai pengirim barang
bangunan jika ada pesanan barulah ia bekerja .. Menurut hasil wawancara dengan Ibu Ni Ketut Latri, terkadang upah yang di terima
dari hasil bekerja sebagai buruh harian lepastidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dapur dan perawatan suaminya yang sedang sakit . Dan dari hasil bekerja
mengulat besi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi setidaknya dapat membantu keperluan sehari – hari.
Selain sebagai buruh harian lepas Ibu Ketut Latri juga terkadang membuat jejaitan untuk upakara seperti membuat ceper dan banten serta canang untuk keperluan sehari hari
dimana dalam pembelian bahan untuk ceper dan bantennya biasanyaIbuKetut Latri tidak perlu membeli janur karena di kebun belakang rumah beliau sudah terdapat pohon kelapa
yang dapat diambil janurnya sehingga mengurangi biaya produksi. Selain itu sisa dari ujung janur untuk pembuatan ceper tidak langsung dibuang oleh beliau, beliau menggunakan sisa
ujung janur sebagai tangkih dan kojong juga akan dijual sehingga beliau mendapatkan penghasilan tambahan sebesar Rp. 10.000.
Ibu Ketut Latri juga memelihara ayam kampung sebagai peliharaan dan jika sewaktu waktu ada upacara agama dan memerlukan ayam maka ayam tersebut dipergunakan sebagai
persembahan atau banten , dan tidak perlu lagi membeli ayam .