Sistem Informasi Akademik Di SMA LPPN Bandung
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan Tugas Akhir pada Program Studi Sistem Informasi jenjang S1 Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Disusun Oleh : LENI FITRIANI
1.05.08.482
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
i penilaian.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah metode
pendekatan sistem dengan pendekatan object oriented atau berorientasi objek.
Pendekatan object oriented adalah cara memandang persoalan menggunakan
model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkobinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas.yang menggunakan beberapa alat bantu
dan teknik pengerjaan, seperti use case diagram, activity diagram, sequence
diagram, collaboration diagram, component diagram, class diagram dan
deployment diagram. Dan model pengembangan yang digunakan adalah model
Prototype. Dimana model Prototype merupakan suatu metode dalam
pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh
pemakai (user). dengan diterapkannya sistem informasi akademik yang berbasis
client server dengan menggunakan bahasa pemograman Netbeans 7.0.1 dan
database MySQL , maka akan mempermudah dalam mengelola seluruh data
akademik.
Dengan diterapkannya perancangan sistem informasi di SMA LPPN Bandung diharapkan dapat mempermudah dalam mengelola seluruh data akademik tanpa harus terjadi redudansi data dan kesalahan dalam mengelola data tersebut. Sehingga sekolah atau instansi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara maksimal.
(3)
ii grade distribution, scheduling, and assessment.
The approach used in this study is the method of approach to object-oriented approach to system or object object-oriented. Object-object-oriented approach is a way of looking at problems using models organized around the concept that mengkobinasikan object data structure and behavior of a entitas.yang using several tools and working techniques, such as the use case diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram , class diagrams and deployment diagrams. And the development model used is Prototype models. Where Prototype Model is a method in the development of systems that use this approach to make something fast and gradual program that can be evaluated by the user (the user). with the application of academic information systems based on client server using Netbeans 7.0.1 programming language and MySQL database, it will be easier to manage the entire academic data.
With the implementation of information system design in high school Bandung LPPN expected to ease in managing the entire academic data without having to place the data redundancy and errors in managing the data. So the school or agency can achieve the goals set to maximum.
(4)
iii
memberikan kekuatan kepada penulis sehingga atas izin nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang mengambil judul “Sistem Informasi Akademik di SMA LPPN Bandung” .
Penulis menyadari penuh, bahwa skipsi penelitian ini masih terlalu jauh dari sempurna, baik dari segi penelitian maupun segi isi dari materi didalam skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada kedua orangtua dan adikku tercinta atas cinta dan kasih sayang yang sangat luar biasa. Secara khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
3. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Universitas Komputer Indonesia.
4.
Diana Effendi,ST.,MT. selaku Wali Dosen MI-10 angkatan 2008 yang telahmembantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.
5. Imelda, S.T., M.T. selaku pembimbing yang telah membantu kelancaran dari
berbagai permasalahan mengenai penyusunan.
(5)
iv
dukungan, semangat serta kasih sayang kepada penulis.
9. Temen- temen MI-10 angkatan 2008, Ka Fadli beserta keluarganya, teman –
teman dan saudaraku yang telah memberikan dorongan semangat kepada penulis.
10.Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas dorongannya.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kekurangan, tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan
Bandung, 1Juni 2012
Penulis
(6)
v
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... ..i
ABSTRACT ... ..ii
KATA PENGANTAR ... ..iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ..xi
DAFTAR GAMBAR ... ..xiii
DAFTAR SIMBOL ... ..xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Maksud Penelitian ... 6
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7
(7)
vi
2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11
2.1.1 Pengertian Sistem ... 12
2.1.2 Karateristik Sistem ... 12
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15
2.2.1 Siklus Informasi ... 16
2.2.2 Kualitas Informasi ... 17
2.2.3 Nilai Informasi ... 18
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18
2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 18
2.4 Sejarah Java ... 20
2.5 Sejarah Program Java ... 20
2.6 Perangkat Lunak Pendukung ... 21
2.6.1 Sekilas Tentang Netbean 7... 21
2.6.2 Sekilas Tentang MySQL ... 22
2.6.3 iReport... 22
2.7 Jaringan Komputer ... 23
2.8 Topologi Jaringan ... 23
2.9 Client-Server ... 24
(8)
vii
3.1 Objek Penelitian ... 29
3.1.1 Sejarah Singkat SMA LPPN ... 29
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 29
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 30
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 31
3.2 Metode Penelitian ... 34
3.2.1 Desain Penelitian ... 34
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 35
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 35
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 36
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 36
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 37
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 38
3.3 Pengujian Software ... 41
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 42
4.1.1 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 42
(9)
viii
4.1.1.5 Activity Diagram yang Berjalan ... 49
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 57
4.2 Perancangan Sistem ... 58
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 58
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 58
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 59
4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 59
4.2.3.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Diusulka ... 60
4.2.3.3 Definisi Use Case dan Deskripsinya yang Berjalan ... 60
4.2.3.4 Skenario Use Case yang Diusulkan ... 61
4.2.3.5 Activity Diagram yang Diusulkan ... 65
4.2.3.6 Sequence Diagram yang Diuslkan ... 70
4.2.3.7 Collaboration Diagram ... 74
4.2.3.8 Class Diagram ... 77
4.2.3.9 Component Diagram ... 78
4.2.3.7 Deployment Diagram ... 78
4.2.4 Kodefikasi ... 79
4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 81
(10)
ix
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1 Implementasi ... 100
5.1.1 Batasan Implementasi ... 100
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 100
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 101
5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 102
5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 106
5.1.5.1 Implementasi Menu Utama ... 106
5.1.5.2 Implementasi Menu File ... 107
5.1.5.3 Implementasi Menu Input ... 107
5.1.5.4 Implementasi Menu Proses ... 108
5.1.5.5 Implementasi Menu Laporan ... 108
5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 109
5.1.7 Penggunaan Program ... 111
5.1.7.1 Form Login ... 111
5.1.7.2 Form Menu Utama ... 113
5.1.7.3 Form Menu Master ... 113
5.1.7.4 Form Menu Proses ... 118
(11)
x
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 134
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 135 6.2 Saran ... 136
DAFTAR PUSTAKA
(12)
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Seperti yang telah kita ketahui bersama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengalami perkembangan dengan pesat dan selaras dengan perkembangan masyarakat saat ini yang mencari pelayanan serba fleksibel, serba mudah, dan memuaskan dari segala aspek. Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi khususnya teknologi komputer, dengan adanya komputer di dapat manfaat berupa kemudahan menyimpan, dan mengolah berbagai data secara cepat dan tepat serta mendukung aktivitas kerja dan kegiatan lainnya. Selain itu komputer juga telah banyak membantu pekerjaan manusia dimana proses pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien dan memberikan hasil kerja yang lebih baik.
Peranan teknologi komputer kini sudah merambah kedalam setiap sisi kehidupan manusia, tidak hanya dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan termasuk didalamnya lembaga pendidikan. Lembaga Pendidikan merupakan sarana atau wadah yang berfungsi sebagai tempat dilakukannya kegiatan belajar mengajar, pelatihan serta pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan. Komputer adalah sarana yang digunakan untuk membantu mencapai hasil kerja yang maksimal dan dapat menunjang informasi yang cepat dan akurat. Kehadiran komputer didalam suatu organisasi atau sekolah saat ini merupakan suatu kebutuhan yang berguna untuk menunjang efisiensi
(13)
kinerja sehingga akan mendapatkan dampak yang positif didalam suatu aktifitas sekolah.
SMA LPPN yang beralamat di Jl.Rajawali Timur no.76 merupakan salah satu sekolah menengah atas yang terletak di salah satu wilayah Kota Bandung.
Jumlah siswa-siswi yang mendaftar di SMA LPPN selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Daftar Jumlah Siswa Siswi Pendaftar Per Tahun
Tahun Pelajaran Jumlah Siswa/i Pendaftar
2009 484 Orang
2010 396 Orang
2011 454 Orang
( Sumber : Arsip SMA LPPN Bandung )
Jumlah siswa-siswi yang ada di SMA LPPN dari kelas 1 sampai kelas 3 mencapai 454 orang dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1.2 Daftar Jumlah Siswa Siswi Tahun 2011
Kelas X Kelas XI Kelas XII Total
Jumlah 150 148 156 454
(14)
Dengan banyaknya siswa-siswi yang ada di SMA LPPN Bandung akan menimbulkan berbagai masalah baik itu dalam proses pengolahan data siswa, pembagian kelas, penjadwalan dan pengolahan nilai akhir siswa. Untuk menangani masalah-masalah yang ada, maka pihak SMA LPPN harus mempunyai sistem informasi akademik yang terintegrasi dengan baik agar dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikannya.
Adapun masalah yang terjadi di SMA LPPN Bandung diantaranya yaitu, proses penerimaan calon siswa baru, pembagian kelas, penjadwalan dan pengolahan akhir nilai siswa yang dalam prosesnya masih menggunakan menggunakan Microsoft word dan excel, sehingga dalam pengolahan data tersebut memerlukan waktu yang lama karena penyampaian informasi yang diperoleh tidak tepat waktu.
Seperti halnya dalam pengolahan data calon siswa baru, dimana untuk mengetahui informasi mengenai jumlah siswa yang mendaftar dan diterima dalam pengolahannya masih memerlukan waktu yang relatif lama karena harus dilakukan pengecekan satu persatu untuk semua pendaftar.
Kemudian dalam proses pembagian kelas, masalah yang didapat yaitu sering terjadi adanya redudansi data seperti ada kesamaan nama siswa yang tercatat pada beberapa kelas dan pada saat membagi siswa laki-laki dan perempuan pada setiap kelas.
Permasalahn lainnya yaitu pada proses pembagian jadwal mata pelajaran dan pengolahan akhir nilai siswa. Dalam pembagian jadwal kelas, bagian kurikulum sering mengalami kesulitan karena harus mencocokan antara dokumen
(15)
guru, data siswa dan data mata pelajaran. Sedangkan dalam proses pengolahan data nilai siswa, guru di SMA LPPN masih menggunakan sistem pencatatan buku sehingga proses pendataan nilai akhir berjalan lambat, dimana nilai yang diolah masih dihitung secara manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan.
Dengan adanya suatu aplikasi yang akan dikembangkan, diharapkan dapat membantu masalah- masalah diatas, sehingga pihak sekolah dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada setiap siswanya serta memberikan kemudahan kepada sumber daya manusia yang terlibat. Selain itu dengan adanya aplikasi baru diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari lembaga pendidikan tersebut khususnya SMA LPPN Bandung.
Berdasarkan permasalahan yang di uraikan diatas, maka penulis mengambil judul untuk penelitian tugas akhir ini adalah “ Sistem Informasi Akademik di SMA LPPN Bandung.”
(16)
1.2 Indentifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu :
1. SMA LPPN belum mempunyai aplikasi yang dapat membantu dalam
mengolah data akademiknya dengan baik sehingga dapat memungkinkan data yang ada hilang, keamanan data kurang terjamin karena media penyimpanan yang terbatas dan dalam proses pencarian data masih memerlukan waktu yang lama.
2. Proses pengolahan data pendaftaran siswa baru di SMA LPPN masih
belum efektif karena harus dilakukan pengecekan semua siswa yang mendaftar sehingga memerlukan waktu yang sangat lama.
3. Dalam proses pembagian kelas untuk siswa baru sering terjadi redudansi
data seperti ada kesamaan nama siswa yang tercatat pada beberapa kelas dan pada saat membagi siswa laki-laki dan perempuan pada setiap kelas.
4. Dalam pembagian jadwal kelas, proses pengecekan jam pelajaran masih
membutuhkan waktu lama karena pembagian jadwal jam pelajaran harus di cek satu persatu untuk mengetahui kelas yang digunakan apakah sudah terisi atau belum.
5. Proses pengolahan nilai siswa masih berjalan lambat karena masih
menggunakan pencatatan buku dan sering terjadi kesalahan dalam perhitungan nilai
(17)
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Akademik yang sedang berjalan di SMA
LPPN Bandung saat ini.
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Akademik di SMA LPPN
Bandung saat ini.
3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Akademik yang sedang berjalan
di SMA LPPN Bandung saat ini.
4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Akademik di SMA LPPN
Bandung saat ini.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem informasi akademik di SMA LPPN Bandung, yang dapat membantu para pegawai/guru dalam mengolah data akademik, dapat menyimpan data lebih banyak serta terjaga keamanannya, dan memudahkan pencarian data apabila sewaktu-waktu diperlukan dengan waktu yang relatif singkat, sehingga dengan adanya sistem informasi yang didukung oleh teknologi informasi dapat mendukung efektivitas kerja SMA LPPN Bandung.
(18)
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Akademik di SMA LPPN Bandung
yang sedang berjalan saat ini.
2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Akademik di SMA LPPN
Bandung.
3. Untuk melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi Akademik di SMA
LPPN Bandung.
4. Melakukan tahap implementasi yang sesuai untuk menentukan kualitas
dari Sistem Informasi Akademik di SMA LPPN Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan dari penelitian yang dilakukan ini menghasilkan beberapa kegunaan antara lain:
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Memudahkan para pegawai/guru SMA LPPN dalam mengolah data
akademik.
2. Bagi SMA LPPN Bandung, dengan dibangunnya software aplikasi ini
dapat terbantu dalam pengelolaan data akademiknya.
3. Aplikasi yang dirancang mampu menyimpan data dalam jumlah besar dan
(19)
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Sebagai salah satu bahan referensi bagi penulis dan pembaca yang akan
melakukan penelitian khususnya penelitian sistem informasi akademik.
2. Peneliti bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat
dibangku kuliah dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan.
3. Dapat menambah wawasan, pengetahuan tentang masalah-masalah yang
berkaitan dengan sistem informasi akademik.
1.5 Batasan masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Sistem yang dibangun hanya menangani pengolahan data akademik yang
terdiri dari pengolahan data siswa baru, pembagian kelas baru, pembagian jadwal pelajaran dan pengolahan nilai akhir siswa.
2. Sistem pendaftaran yang ditetapkan oleh SMA LPPN Bandung adalah
siswa yang telah melakukan pendaftaran ulang maka siswa tersebutlah yang akan diterima.
3. Sistem informasi akademik ini hanya membahas penerimaan peserta didik
baru pada tahun ajaran baru, tidak membahas pendaftaran siswa pindahan/ mutasi dari sekolah lain.
4. Proses pembagian wali kelas, 1 guru untuk 1 kelas
5. Proses perhitungan nilai akhir siswa dilakukan berdasarkan ketentuan dari
(20)
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun tempat yang dijadikan acuan untuk memperoleh sumber data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dalam skripsi ini adalah Penelitian ini di laksanakan di SMA LPPN, yang bertempat di Jalan Rajawali Timur no.76 Bandung dengan waktu penelitian sebagai berikut :
Tabel 1.3 Waktu Penelitian
No Nama Kegiatan
Tahun 2012
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengumpulan Data Kebutuhan User
Observasi
Wawancara
2 Mengembangkan Prototype
Perancangan Prosedur Perancangan Diagram Evaluasi prototype
3 Mengkodekan Prototype
Struktur Program Struktur Menu Desain Input/Output Pengujian
(21)
Sistem Prototype Implementasi Sistem Prototype
(22)
11
2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut (Jogiyanto 2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedure – prosedure yang saling
berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.”
Dari kedua pendekatan di atas, penulis dapat mengambil kesimpilan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk satu kesatuan utuh untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.
(23)
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut (McLeod dalam Al-Barha Bin Ladjamudin 2005 : 3). Mendefinisikan sistem sebagai berikut :
”Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama utuk mencapai suatu tujuan .”
Begitu pula ( Robert G. (1993) dalam buku Al-Barha Bin Ladjamudin 2005 : 3), mendefinisikan :
”Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.”
Selain itu (Gerald .J 1991 dalam buku Al-Barha Bin Ladjamudin 2005 : 3) menjelaskan bahwa pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa :
”Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto Hartono (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen
(components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment),
(24)
dan sasaran (objective) atau tujuan (goal). dari sistem itu sendiri, dimana karekteristik atau sifat-sifat sistem seperti berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut supra system.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
(25)
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (Input) merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.
7. Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
(26)
Input Proses Output Sub
sistem
Sub sistem
Sub sistem Sub
sistem
Sub sistem
Penghubung
Boundary Boundary Boundary
Lingkungan luar
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem [Sumber : Jogiyanto (2005 : 6)]
2.2. Konsep Dasar Informasi
Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi dapat didefinisikan :
“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
(27)
Sedangkan pengertian Data adalah :
“ Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.”
Kejadian – kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang
tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti
tempat, benda dan orang yang betul ada dan terjadi.
Menurut Gordon. B. Davis ( 1995) dalam buku Al-Bahra Bin Jadmudin (2005 : 8) Informasi dapat didefinisikan :
”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih
berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini
maupun yang akan datang.”
Sumber informasi adalah data. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Al-Barha Bin Jadmudin (2005 : 9).
2.2.1 Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau yang dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :
(28)
Input (Data)
Proses (Pengolahan Data)
Output (Informasi)
Gambar 2.2 Siklus Informasi
[Sumber : Albahara bin Ladjamudin (2005 : 11)]
2.2.2 Kualitas Informasi
Adapun kualitas dari suatu informasi dalam buku Albahara Bin Ladjamudin (2005 : 11) tergantung dari tiga hal yaitu :
1. Relevan ( revelancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut
terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkulitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat (accurate), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh
kebutuhan informasi tersebut tersampaikan ( Completeness), seluruh pesan
telah benar atau sesuai ( Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah
lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user ( Security ).
3. Tepat waktu (Time Lines), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat
(29)
2.2.3 Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem dimungkinkan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Dalam menganalisis dan merencanakan perancangan suatu sistem daharus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Darimana data atau informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2002:13) system informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
(30)
a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu laporan-laporan yang diperlukan.
Dari ketiga pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu. Adapun kegiatan sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk
diproses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses
informasi.
4. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Control, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
(31)
2.4 Sejarah Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di
berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi ke dalam
p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (JVM).
Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general
purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi
implementasi seminimal mungkin. (http://id.wikipedia.org/wiki/Java/16 Mei
2012).
2.5 Sejarah Pemograman Java
Java dikembangkan pertama kali oleh James Gosling dari Sun
Microsystems pada tahun 1990-an. Java pertama kali dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan sebuah bahasa computer yang ditulis satu kali dan dapat dijalankan dibanyak sistem computer. Dari pertama dikembangan, Java telah memiliki tujuh generasi hingga saat ini. Pembagian katagori Java terjadi sejak generasi ke-2 (Java 2) dan terbagi menjadi tiga paket, yaitu :
(32)
1. J2EE (Java 2 Enterprise Edition)
J2EE bisa digunakan pada pemograman aplikasi server atau aplikasi berbasis web server.
2. J2SE (Java 2 Standard Edition)
Paket ini paling banyak digunakan pada pembuatan aplikasi desktop.
3. J2ME (Java 2 Micro Edition)
Banyak digunakan untuk pembuatan aplikasi pada wireless device atau mobile device.
James Gosling, Mike Sheridan dan Patrick Naughton memulai proyek bahasa
java pada bulan Juni 1991. Bahasa ini awalnya diberi nama Oak yaitu sebuah
pohon “ek” yang berada diluar kantor James gosling pada waktu itu. Pada tanggal
13 November 2006, Sun Microsystem meluncurkan bahasa java sebagai bahasa
pemograman open source dibawah ketentuan GNU General public License
(GPL). Irawan (2011 : 2).
2.6 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Netbeans versi 7,
iReport 4.5.1 dan menngunakan MYSQL mengelola database.
2.6.1 Sekilas Tentang Netbeans 7
Netbeans IDE adalah sebuah open source lingkungan pengembangan
terintegrasi.NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java ( Java SE (termasukJavaFX ), Java ME , web , EJB dan ponsel aplikasi) di luar
(33)
Tim NetBeans merilis NetBeans IDE 7.0.1, yang memiliki dukungan penuh untuk
rilis resmi Java SE 7 platform. (http://en.wikipedia.org/wiki/netbeans/16 Mei
2012).
2.6.2 Sekilas tentang MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi
GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan
MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya
SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian
basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
(http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/16 Mei 2012).
2.6.3 iReport
iReport adalah sebuah mandiri program open source grafis yang
menyediakan kemampuan laporan desainer, dan mampu menjalankan laporan dengan menggunakan semua sumber data yang didukung oleh mesin
(34)
2.7 Jaringan Komputer
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri
atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses
informasi (peramban web). (http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/16
Mei 2012).
2.8 Topologi Jaringan
1) Star Network /Topologi Star
Beberapa node dihubungkan dengan suatu node pusat (central node atau
hostnode) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua
komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central node. Central node
melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasi diantara node yang lainnya
2) Hierarchical Tree Network / Topologi Pohon
Network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang, yang terdiri dari
central node dihubungkan dengan node yang lain secara berjanjang.
Cenral node biasanya berupa large computer atau main frame computer
sebagai host computer yang merupakan jenjang tertinggi ( top
hierarchical) yang bertugas mengkoordinasi atau mengendalikan node
jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini computer atau micro
(35)
3) Mesh Network / Topologi Mesh
Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
4) Bus Network/Topologi Bus
Bentuk ini mengubungkan beberapa node dalam jalur data (bus).
Masing-masing node dapat melakukan tugas-tugas operasi yang
berbeda-beda.Seperti halnya pada loop network, tidak ada central node dan semua
node mempunyai status yang sama. Karena jalur data (bus) terbuka maka
awal dan akhir bus harus diberi terminator, sebagai penutup jalur data.
5) Ring Network/Topologi Ring
Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan bus network.
Jika salah satu node yang lain tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan
mempengaruhi komunkasi node yang lain karena tepisah dari jalur data.
Hal ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka
akan mempengaruhi node yang lainnya.
2.9 Client-Server
Client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga
(36)
sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai
back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah
workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut
akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server
yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap
beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil
pemrosesan tersebut kepada klien.(http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server/16
Mei 2012).
2.10 Pengertian Pengujian Sistem
Langkah terakhir sebelum sistem/perangkat lunak diserahkan kepada user adalah melakukan pengujian(testing) terhadap sistem/perangkat lunak tersebut.
Menurut Roger S. Pressman (2002: 596) “ Pengujian sistem adalah sederetan pengujian yang berbeda yang tujuan utamanya adalah sepenuhnya menggunakan
sistem berbasis komputer.”
Meskipun masing-masing pengujian memiliki tujuan yang berbeda, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah semua element sistem telah diintegrasi dengan tepat dan melakukan fungsi-fungsi yang dialokasikan.
Pendekatan pengujian pertama disebut pengujian black box dan yang kedua
(37)
1. Black-Box Testing
Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat
lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan
persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusahaa
menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
2. White-Box Testing
Pengujian white box kadang sering disebut pengujian glass-box, adalah
metode desain test case yang menggunakan stuktur kontrol desain prosedural
untuk memperoleh test case. Dengan menggunakan metode pengujian white box,
perekayasa sistem dapat melakukan test case yang :
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul
telah digunakan paling tidak satu kali
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false
3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas
operasirasional mereka
(38)
2.11 Pengertian Akademik
Akademi (bahasa Yunani: Ἀκαδημία) adalah suatu institusi pendidikan tinggi, penelitian, atau keanggotaan kehormatan. Nama ini berasal dari
sekolah filsafat Plato yang didirikan pada sekitar tahun 385 SM di Akademia,
sebuah tempat suci Athena, dewi kebijaksanaan dan kemampuan, di sebelah
utara Athena, Yunani. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Akademik/16 Mei 2012).
2.11.1 Pengolahan Nilai Akhir Siswa
Pengolahan nilai akhir siswa di SMA LPPN Bandung menggunakan rumus yang telah di tentukan, yaitu :
a. Nilai Raport (NR)
dihitung dengan menggunakan rumus : NR = (2 x NH) + (NU) + (2 x NS)
5
Keterangan :
NH = Nilai Harian
NU = Nilai UTS
(39)
b. Nilai Perhitungan Remedial
Perhitungan untuk ramedial dilakukan jika ada nilai dari salah satu nilai ada yang kurang memenuhi standar nilai kelulusan, baik itu dari nilai ulangan harian, nilai UTS maupun UAS. Dengan ketentuan standar nilai kelulusan diatas 6,00 untuk nilai ulangan harian dan 7,00 untuk nilai UTS dan UAS.
Jika nilai akhir siswa sama dengan atau lebih dari 6,00 tidak perlu melakukan ulangan perbaikan tapi jika nilai akhir siswa kurang dari 6,00 maka siswa harus mengikuti ulangan perbaikan (ramedial). Dan nilai yang di dapat akan di tambahkan ke nilai Ujian Sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi masing-masing guru.
(40)
29
3.1 Objek Penelitian
Penelitian di lakukan di SMA LPPN yang beralamat di Jl.Rajawali Timur No.76 Bandung. Sistem informasi akademik yang dirancang meliputi proses penerimaan calon siswa baru, pembagian kelas dan wali kelas siswa baru, pembagian jadwal mata pelajaran dan pemberian informasi nilai akhir.
3.1.1 Sejarah Singkat SMA LPPN Bandung
SMA LPPN Bandung merupakan yayasan lembaga pusat pendidikan nasional yang berdiri pada tanggal 17 Agustus 1957. Berdasarkan Akta Notaris no.80, sekolah ini mulai beroperasi pada tanggal 23 April 1957 yang berpusat dikota Bandung.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi SMA LPPN adalah terwujudnya sumber daya manusia berakhlak mulia yang mampu bersaing pada era global.
Sedangkan Misi dari SMA LPPN yaitu :
a. Meningkatkan pengamalan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dan akhlak mulia yang berdasarkan nilai - nilai Agama, Rasa kebangsaan, budaya bangsa dan memelihara lingkungan hidup.
(41)
b. Meningkatkan propesional dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat ilmu
pengetahuan ,keterampilan, sikap dan nilai – nilai dengan berbasis ICT
dalam mewujudkan sekolah ber standar nasional.
c. Membantu mempasilitasi pengembangan potensi peserta didik secara utuh
dalam rangka meningkatkan masyarakat belajar (learning society).
d. Mengembangkan sikap kebersamaan berekpresi melalui : seni dan budaya.
olah raga dan life skil.
e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan di SMA LPPN Bandung berdasarkan Prinsip MBS ( Managemen Berbasis Sekolah ).
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Kepala Sekolah Komite Sekolah Wks.bid .Kurikulum Wks. Bid. Kesiswaan Wks.Bid. Sarana Prasarana Wks.Bid Humas Jabatan
Wali kelas Guru Tata Usaha
bendahara
Unit perpustakaan
Siswa
Masyarakat
(42)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi akademik SMA LPPN Bandung diatas, berikut deskripsi tugas masing-masing dari setiap bagian adalah sebagai berikut :
1. Komite Sekolah
Adapun tugas komite sekolah adalah :
a. Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai dengan program yang
ditetapkan
b. Bersama pihak sekolah menyusun dan menetapkan standar pelayanan
pembelajaran di sekolah
c. Bersama pihak sekolah merumuskan dan menetapkan visi misi
sekolah.
2. Kepala sekolah
Kepala Sekolah memiliki tugas memipin seluruh pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pengajaran di Sekolah, meliputi:
a. Mengatur Penyelenggaraan Pendidkan dan Pengajaran
b. Kemampuan menggerakan staf, guru, dan karyawan
c. Mengelola administrasi Sarana dan Prasarana
d. Menyusun Program Supervisi
3. Wakasek Bidang Kurikulum
a. Pembinaan Tugas Guru
(43)
c. Pelaksanaan Penilaian
d. Kegiatan Intra Kulikuler
4. Wakasek Bidang Kesiswaan
a. Perencanaan dan Pelaksanaan PSB
b. Kegiatan Eksrakulikuler
c. Pembinaan Osis
d. Tata Tertib
e. Lulusan Sekolah
5. Wakasek Bidang Humas
a. Kerjasama dengan komote Sekolah ,Orang Tua /wali Siswa
Masyarakat dan Lembaga lainnya
b. Pendayagunaan Sumber daya lingkungan
c. Penyelenggaraan hari hari besar Nasional dan Upacara sekolah
6. Wakasek Bidang Sarana Prasarana
a. Inventarisasi barang
b. Pendayagunaan sarana prasarana
c. Pemeliharaan
d. ( Pengamanan, Penghapusan , Pengembangan)
(44)
7. Tata Usaha
Kepala Tata Usaha mempunyai tugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi kebutuhan sekolah, guru dan siswa dan melaporkan hasil kerja setiap periodenya kepada kepala sekolah.
8. Bendahara
a. Mengkoordinir guru dan karyawan dalam peningkatan kesejahteraan
b. Menyerahkan gaji bulanan pegawai rutin setiap awal bulan
c. Mendayagunakan uang rutin sesuai dengan mata anggaran yang relevan
d. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan uang rutin ke Dinas
Pendidikan terkait
e. Menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana iuran Komite
Sekolah kepada pengurus Komite Sekolah .
f. Membuat pertanggungjawaban keuangan sekolah dengan sebaik-baiknya
9. Wali kelas
a. Menjaga kelancaran belajar dalam kelasnya
b. Menyelenggarakan administrasi kelas
c. Mengisi absensi siswa
d. Membuat biodata siswa binaannya
e. Mengontrol absensi setiap hari, minggu dan bulanannya
f. Mengkoordinator Kegiatan siswa di kelasnya
g. Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah-masalah siswa
(45)
10. Guru
Guru mempunyai tugas melaksanakan pendidikan/pengajaran di sekolah yang meliputi kegiatan mengajar, bimbingan pratikum dan bimbingan belajar.
11. Unit Perpustakaan
Petugas perpustakaan sekolah memiliki kewajiban guna melaksanakan pengelolaan perpustakaan sekolah secara maksimal.
12. Siswa
Siswa/Siswi mempunyai tugas untuk bertanggung jawab dan menaati peraturan yang berlaku di SMA LPPN Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai. Sehingga membutuhkan metode yang baik untuk mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang penulis gunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian tindakan. Dalam penelitian tindakan ini peneliti mencoba untuk mempelajari situasi yang ada saat ini dengan tujuan untuk memperbaikinya.
(46)
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah menggunakan metode deskriptif yaitu membuat gambaran dari objek yang diteliti secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang ada saat ini.
Metode Pengumpulan data adalah cara-cara yang di gunakan oleh penulis
untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan. Adapun
jenis dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan saat melakukan penelitian di SMA LPPN adalah :
3.2.2.1Sumber Data Primer (Observasi, Wawancara)
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara akurat untuk penelitian ini penelitian terjun langsung kelapangan untuk menganalisis dan melihat keadaan dari sistem yang berjalan saat ini dan memberikan evaluasi dari kinerja sistem tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan ini diantaranya:
1. Observasi
Yaitu penelitian langsung maupun tidak langsung untuk melihat sistem kerja dalam pembuatan lakukan oleh tempat dijadikan penelitian. Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati proses jalannya kegiatan akademik terutama yang berhubungan dengan proses Pendaftaran, pembagian kelas dan wali kelas siswa baru dan pengolahan nilai akhir siswa di SMA LPPN Bandung.
(47)
2. Wawancara
Yaitu teknik pengambilan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui telepon) untuk melihat sistem kerja yang lakukan oleh tempat yang dijadikan penelitian.
Wawancara dilakukan penulis secara tatap muka langsung dengan guru dan staf di SMA LPPN Bandung dengan waktu yang telah ditentukan dan disepakati terlebih dahulu, sehingga data yang diperoleh langsung dari sumber yang bersangkutan. Data yang diperoleh berupa semua data yang berhubungan dengan proses penerimaan calon siswa baru, pembagian kelas dan wali kelas siswa baru dan pengolahan nilai akhir siswa.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)
Untuk memperoleh data sekunder, penulis menggunakan metode literatur yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, catatan-catatan dan literatur lain yang dapat dijadikan referensi yang berhubungan dengan data-data yang berupa laporan.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem adalah hal yang sangat penting untuk dijelaskan. Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu:
(48)
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Penyusun menggunakan metode pendekatan sistem dengan pendekatan
object oriented atau berorientasi objek. Pendekatan object oriented adalah cara
memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkobinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas.
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem
Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses
prototype. Model proses prototype merupakan suatu metode dalam
pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh
pemakai (user). Berikut gambar dari metode pengembangan yang digunakan
penulis :
Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma
(Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak:
(49)
Dari pengertian metode prototype diatas, penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem
dengan prototype, yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang
sistem yang diinginkan dan dapat diterima oleh user sebagai pemakai.
Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan
dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya
dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian
ini adalah UML. UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa yang
biasanya di gambarkan secara grafik dan merupakan notasi dari metode yang digunakan untuk merancang secara cepat. UML adalah bahasa pemodelan sistem yang digunakan dan dapat mendukung dalam pendekatan berorientasi objek. Diagram yang digunakan dalam UML ini adalah sebagai berikut :
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
(50)
2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision
yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram
juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari
setiap use case diagram yang telah dibuat sebelumnya. Setiap objek yang
terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus
vertikal, kemudian pesan yang dikirim oleh objek digambarkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.
4. Collaboration Diagram
Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti
sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing
objek dan bukan pada waktu penyampaian suatu pesan. Setiap pesan
memiliki sequence number, di mana pesan dari level tertinggi memiliki
(51)
5. Class Diagram
Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar class di dalam
sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence
diagram yang telah d buat sebelumnya.
Class memiliki tiga area pokok :
Nama (stereotype), Atribut, dan Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan
dan anak-anak yang mewarisinya
3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
6. Deployment Diagram
Deployment atau physical diagram menggambarkan detail bagaimana
komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan
terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana
kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal
lain yang bersifat fisikal.
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di
(52)
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian
Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak (software) yang dibuat.
Dengan demikian, pengujian Black Box memungkinkan perekayasa
perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.
Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
(53)
42
4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada. Analisis sistem diperlukan untuk menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari dalam maupun dari luar organisasi, untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan – hambatan yang terjadi dan
kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada sistem tersebut
Pembahasan dalam analisis sistem yang akan dilakukan adalah pada bagian akademik adapun ruang lingkup kegiatannya adalah proses penerimaan siswa baru, pembagian kelas, penjadwalan dan pengolahan nilai akhir siswa di SMA LPPN Bandung.
4.1.1 Analisis Prosedur yang berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi penerimaan calon siswa baru, pembagian kelas, pembagian jadwal mata pelajaran dan pengolahan nilai akhir siswa di SMA LPPN.
(54)
4.1.1.1 Use Case Diagram yang berjalan
Use case diagram merupakan pemodelan untuk mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor didalam sistem yang sedang berjalan. Secara
kasar. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Berikut ini penggambaran use case yang berjalan untuk sistem informasi akademik.
Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan
System
calon siswa
siswa
Guru Panitia PSB
Kurikulum Pendaftaran
Pembagian Kelas
Penjadwalan
(55)
4.1.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya yang Berjalan
Aktor merupakan pihak – pihak yang berperan dalam sistem. Walaupun
symbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Tabel 4.2 Definisi Aktor dan Deskripsi yang Berjalan
No Actor Deskripsi
1 Calon Siswa Pihak yang melakukan proses pendaftaran
2 Siswa Pihak yang telah diterima menjadi siswa baru
3 Guru Pihak yang melakukan proses penilaian
4 Panitia PSB Pihak yang bertugas melakukan proses pendaftaran
5 Kurikulum Pihak yang bertugas melakukan proses Pembagian kelas dan
penjadwalan
4.1.1.3 Definisi Use Case yang Berjalan
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Tabel 4.3 Definisi Use Case dan Deskripsi yang berjalan
No Use Case Deskripsi
1 Pendaftaran Merupakan proses dimana calon siswa melakukan
pendaftaran untuk menjadi siswa baru
2 Pembagian
Kelas
Merupakan proses dimana kurikulum melakukan pengolahan data guru dan data siswa yang nantinya akan dilakukan pembagian kelas
3 Penjadwalan Merupakan proses dimana pihak kurikulum akan membuat
(56)
penjadwalan untuk proses belajar siswa
4 Penilaian Merupakan proses dimana guru memberikan penilaian
terhadap hasil ulangan harian, UTS dan UAS siswa yang mana hasil penilaian ini berupa raport.
4.1.1.4 Skenario Use Case yang Berjalan
1. Pendaftaran Siswa Baru Yang Sedang Berjalan
Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case Pendaftaran Siswa Baru dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Skenario Use Case Pendaftaran Siswa Baru yang Berjalan
Identifikasi Nama Use Case Pendaftaran Siswa Baru
Tujuan Menjelaskan proses pendaftran siswa baru
Deskripsi Aktor Calon Siswa, Panitia PSB
Skenario Utama Kondisi Awal Calon siswa datang ke SMA LPPN
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Calon siswa mengambil
formulir pendaftaran
2. Calon siswa mengisi formulir
pendaftaran
3. Calon siswa melengkapi
persyaratan dan menyerahkan formulir
(57)
persyaratan serta mengecek kelengkapan (jika lengkap panitia PSB akan mencatat, jika tidak maka dikembalikan lagi ke calon siswa untuk dilengkapi)
5. Panitia PSB akan Membuat laporan data
siswa baru
Kondisi Akhir Panitia PSB akan menyerahkan laporan data
siswa baru ke kepala sekolah yang
selanjutnya akan diberitahukan ke pihak yayasan.
2. Skenario Use Case Pembagian Kelas Yang Berjalan
Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case Pembagian Kelas dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Skenario Use Case Pembagian Kelas yang Berjalan
Identifikasi Nama Use Case Pembagian Kelas
Tujuan Menjelaskan proses pembagian kelas
Deskripsi
Aktor Siswa, Yayasan, PKS bidang Kurikulum
Skenario Utama
Kondisi Awal PKS bidang Kurikulum meminta data guru dan data siswa ke
Tata Usaha
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. PKS bidang kurikulum memeriksa data
siswa baru dan data guru
2. Kemudian PKS bidang kurikulum akan
(58)
kelas
3. Lalu PKS bidang kurikulum akan
membuat laporan pembagian kelas dan wali kelas
4. PKS bidang kurikulum akan menyerahkan
laporan pembagian kelas dan wali kelas ke kepala sekolah lalu oleh kepala sekolah akan diberitahukan ke pihak yayasan dan memasang hasil pembagian kelas di madding sekolah
Kondisi Akhir Yaysan menerima laporan pembagian kelas dan siswa dapat melihat pembagian kelas & wali kelas di madding sekolah.
3. Skenario Use Case Penjadwalan Yang Sedang Berjalan
Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case Penjadwalan dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Skenario Use Case Penjadwalan yang Berjalan
Identifikasi Nama Use Case Penjadwalan
Tujuan Menjelaskan proses pengolahan jadwal pelajaran
Deskripsi
Aktor Siswa, guru, PKS bidang kurikulum
Skenario Utama
Kondisi Awal PKS bidang Kurikulum meminta konfirmasi jadwal ke pihak
guru yang bersangkutan
(59)
1. PKS bidang kurikulum akan
menentukan guru dan mata
pelajaran siswa baru dan data guru
2. Guru akan mengkonfirmasi
kesediaannya untuk mengajar.
3. Setelah mendapatkan konfirmasi dari
guru yang bersangkutan, PKS bidang kurikulum akan membuat jawal pelajaran.
4. Jadwal pelajaran yang sudah di buat
kemudian diserahkan ke guru dan ditempel di madding sekolah untuk dilihat oleh siswa
Kondisi Akhir Guru menerima jadwal pelajaran dan siswa dapat melihat jadwal pelajaran di madding sekolah
4. Skenario Use Case Penilaian Yang Sedang Berjalan
Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case Penilaian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Skenario Use Case Penilaian
Identifikasi Nama Use Case Penilaian
Tujuan memberikan hasil nilai akhir berupa raport
Deskripsi Aktor Siswa, guru, wali kelas
Skenario Utama
(60)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Guru akan memeriksa NU,UTS dan
UAS
2. Guru akan mengolah data nilai akhir
3. Guru akan memeriksa nilai akhir( jika
lulus maka akan dicatat, jika tidak lulus akan diadakan ujian perbaikan nilai)
4. Siswa mengikuti ulangan
perbaikan dan mengisi form perbaikan
5. Siswa menyerahkan form
perbaikan
6. Guru akan menerima form perbaikan
nilai
7. Guru akan membuat laporan nilai akhir
8. Guru akan menyerahkan laporan nilai
akhir ke wali kelas & PKS bidang Kurikulum
9. PKS bidang Kurikulum & Wali kelas
akan menerima laporan nilai akhir
10.Wali kelas akan menginput nilai ke
raport
11.Setelah di input ke raport,wali kelas
akan menyerahkan raport ke siswa yang bersangkutan
Kondisi Akhir Siswa akan menerima raport
4.1.1.5 Activity Diagram yang berjalan
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang
(61)
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut adalah gambar activity diagram pada proses yang sedang berjalan :
1. Prosedur Pendaftaran Siswa Baru yang Berjalan
a) Calon siswa mengambil formulir pendaftaran ke Panitia penerimaan calon
siswa baru dan calon siswa baru mengisi form pendaftaran.
b) Setelah siswa mengisi formulir dan melengkapi persyaratan yang berikan
seperti ijazah, SKHUN, Foto copy raport, Pas photo 3x4 sebanyak 6 buah, ,maka formulir dan persyaratan tersebut dikembalikan kepada Panitia penerimaan calon siswa baru, Panitia mengecek kelengkapan persyaratan, jika persyaratan tidak lengkap maka formulir dan persyaratan dikembalikan lagi kepada siswa untuk dilengkapi.
c) Setelah formulir dan persyaratan lengkap, Panitia penerimaan calon siswa
baru akan mencatat pendaftaran calon siswa.
d) Dari data calon siswa yang diterima, Panitia penerimaan calon siswa baru
akan membuat laporan data jumlah siswa yang akan di serahkan ke pihak SMA LPPN.
e) Pihak SMA LPPN akan memberitahukan laporan data jumlah siswa baru
(62)
Gambar 4.2 ActivityDiagram Pendaftaran Siswa Baru Yang Sedang Berjalan
Calon Siswa PKS Bidang Kurikulum Pihak SMA LPPN Yayasan
Mengambil form pendaftaran
Mengisi form
Melengkapi & menyerahkan Prsyaratan Menerima Form
Memeriksa kelengkapan
Pencatata data calon siswa baru
Membuat Lap.data siswa baru
Menyerahkan Lap.data siswa baru Menerima Lap.data Siswa baru
Memberitahukan Lap.data siswa baru Menerima pemberitahuan Lap.data siswa baru Tidak lengkap
(63)
2. Prosedur Pembagian Kelas Baru yang Sedang Berjalan
1) Pembantu Kepala Sekolah Bidang Kurikulum meminta laporan siswa baru
dari panitia penerimaan siswa baru dan data guru dari tata usaha.
2) Kemudian Pembantu Kepala Sekolah Bidang Kurikulum melakukan
pembagian kelas dan wali kelas siswa baru.
3) Setelah di bagi kemudian PKS bidang kurikulum membuat laporan
pembagian kelas & wali kelas.
4) Laporan data pembagian kelas dan wali kelas yang sudah diolah
diserahkan kepada Kepala Sekolah dan kepala sekolah akan memberitahukan ke pihak yayasan dan memasang hasil pembagian kelas di madding sekolah untuk dilihat oleh siswa.
(64)
Gambar 4.3 ActivityDiagram Pembagian Kelas dan Wali Kelas Yang Sedang Berjalan
3. Prosedur Pembagian Jadwal Kelas baru yang Sedang Berjalan
1. Bagian kurikulum menentukan guru dan mata pelajaran
2. Setelah itu bagian kurikulum melakukan pembagian jadwal pelajaran
3. Data jadwal pelajaran telah diolah kemudian diserahkan ke guru dan
ditempel dimading kelas untuk dilihat oleh siswa.
PKS Bidang Kurikulum Kepala Sekolah Yayasan Siswa
Memeriksa Data Siswa & data guru Pembagian kelas & wali kelas
Membuat Lap.bagi kelas & wali kelas
Memasang hasil Pembagian
Menerima Laporan
Memberitahukan Laporan Menerima Pemberitahuan
(65)
Gambar 4.4 ActivityDiagram Penjadwalan Yang Sedang Berjalan
PKS Bidang Kurikulum Guru Siswa
Menentukan Guru & Mata Pelajaran Konfirmasi
Membuat Jadwal Pelajaran
Menyerahkan Jadwal Pelajaran Menerima Jadwal Pelajaran
(66)
4. Prosedur Pengolahan Nilai Akhir Siswa yang Sedang Berjalan
1). Guru memeriksa ulangan harian dan Ujian (UTS dan UAS) siswa, lalu mengolah nilai ulangan dan nilai Ujian (UTS dan UAS) siswa menjadi nilai akhir.
2). Dari data nilai akhir yang telah diolah Guru akan mengecek nilai akhir siswa, apabila nilai akhir siswa kurang dari 60 maka Guru akan mengadakan ulangan perbaikan terhadap siswa dengan memberikan form ulangan perbaikan dan nilai akhir. Apabila nilai siswa lebih dari atau sama dengan 60 Guru membuat 3 rangkap laporan kumpulan nilai akhir siswa untuk diarsipkan dan untuk di serahkan kepada PKS (Pembantu Kepala Sekolah) Bidang Kurikulum dan Wali Kelas.
3). Wali kelas memasukan nilai akhir ke raport siswa Dan raport yang telah diisi di serahkan kepada siswa.
(67)
Gambar 4.5 ActivityDiagram Penilaian Yang Sedang Berjalan
Siswa Guru Kuriulum Wali Kelas
Memeriksa NU,UTS,UAS
Mengolah Nilai Akhir
Mengikuti UP & mengisi form
Menyerahkan form Membuat Lap.Nilai Akhir
Menyerahkan Lap.Nilai Akhir Menerima Lap.Nilai Akhir
Menerima Lap.Nilai Akhir
Menginput Nilai ke Raport
Menyerahkan Raport Menerima Raport
Remedial
(68)
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi akademik yang sedang berjalan di SMA LPPN Bandung, maka dapat diketahui kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem, kekurangan-kekurangan tersebut di gambarkan pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Evaluasi Sistem yang Berjalan
No. Masalah Rencana Pemecahan
1 Belum adanya Aplikasi yang
dapat membantu pengolahan data akademik sehingga memungkin kan memiliki resiko lebih besar kehilangan data dan keamanan data yang kurang terjamin
Membangun Sistem Informasi Akademik yang dapat membantu pengolahan data sehinggan dapat meminimalisir resiko kehilangan dan keamanan data yang terjamin
2 Proses pembagian kelas baru
masih dilakukan secara manual sehingga dalam pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan sering adanya redudansi data
Membuat sistem pengolahan pembagian baru sesuai aturan yang berlaku di SMA
LPPN Bandung, sehingga dapat
memberikan output pembagian kelas secara otomatis sehingga dapat berjalan lebik efektif.
3 Proses pembuatan laporan
membutuhkan waktu yang lama
dan hasilnya kurang akurat
dikarenakan pegawai harus
mencari data-data yang
jumlahnya banyak yang telah di arsipkan sebelumnya.
Merancang sistem informasi akademik untuk mempermudah dalam pembuatan laporan akademik yang cepat, tepat, akurat dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
(69)
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem dilakukan apabila tahap dari analisis sistem telah selesai dilakukan. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang berjalan, maka diusulkan perancangan sistem baru, dimana kinerja dari suatu sistem yang baru diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada sebelumnya.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangam sistem ini adalah memberikan gambaran yang
jelas dan rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan user atau pemakai sistem
itu sendiri, sehingga memberikan kemudahan serta kecepatan kepada siswa dan kinerja pada pihak sekolah SMA LPPN dalam melakukan proses penerimaan calon siswa baru, pembagian kelas dan wali kelas siswa baru dan pengolahan nilai akhir siswa.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem informasi akademik berbasis client server ini dapat digambarkan sebagai sebagai sebuah fasilitas yang dapat memudahkan para pegawai/ guru dalam mengolah sistem akademik, dimana dalam proses pendaftaran siswa baru petugas tidak perlu mencatat data siswa ke dalam buku pendaftaran melainkan hanya diinput pada komputer begitu juga dengan proses pembagian kelas dan wali kelas, penjadwalan, dan penilain dilakukan secara terkomputerisasi.
(70)
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan ini mencakup use case diagram, activity diagram, , sequence
diagram, collaboration diagram, class diagram, component diagram dan
deployment diagram yang menghasilkan sistem lebih baik. Proses yang dirancang
diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu kesatuan komponen.
4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan
Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Berikut ini penggambaran use case yang diusulkan untuk sistem informasi akademik.
Gambar 4.6 Diagram Use Case yang Diusulkan System
Pendaftaran
Penjadwalan
Admin(TU)
Penilaian Pembagian Kelas
Guru
(71)
4.2.3.2 Definisi Aktor Dan Deskripsinya
Aktor merupakan pihak – pihak yang berperan dalam sistem. Walaupun
symbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Tabel 4.9 Definisi Aktor dan Deskripsi yang Diusulkan
No Aktor Deskripsi
1. Admin (tata usaha) Pihak yang bertugas dan memiliki akses penuh
terhadap sistem, yaitu dalam mengolah data siswa, data guru, laporan data siswa, dan laporan data guru .
2. Kurikulum Pihak yang bertugas dan memiliki akses dalam
mengolah jadwal kelas, dan pembagian kelas, wali kelas, laporan data wali kelas, laporan jadwal kelas dan laporan pembagian kelas.
3. Guru Pihak yang bertugas dan memiliki hak akses
terhadap sistem yaitu dalam proses Penilaian dan membuat laporan penilaian.
Tabel 4.9 Definisi Aktor dan deskipsi yang di usulkan
4.2.3.3Definisi Use Case Yang Diusulkan
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem.Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
(72)
Tabel 4.10 Definisi Use Case dan Deskripsi Yang Diusulkan
No Use Case Deskripsi
1. Pendaftaran Merupakan proses yang dikelola oleh bagian admin
yaitu Tata Usaha, dimana pihak admin akan menginput data siswa yang terdaftar di SMA LPPN Bandung lalu disimpan kedalam data base, dimana data siswa tersebut akan berkaitan dengan pembagian kelas
2. Pembagian Kelas Merupakan proses yang dikelola oleh bagian
Kurikulum dimana pihak Kurikulum membagi kelas, berdasarkan siswa dan kelas yang tersedia.
3. Penjadwalan Merupakan proses yang dikelola oleh kurikulum
dimana kurikulum akan menginput jadwal dan mengecek data jadwal pelajaran.
4. Penilaian Merupakan proses yang dikelola oleh guru dimana
pihk guru akan menginput dan menghitung nilai siswa.
4.2.3.4Skenario Use Case Yang Di Usulkan
Skenario adalah rangkaian langkah – langkah yang menjabarkan sebuah
interaksi antara seorang pengguna dengan sebuah sistem. Adapun skenario use case yang diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Skenario Use Case Pendaftaran Siswa Baru yang di usulkan
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu Admin (Tata Usaha) dengan use case pendaftaran yang dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut :
(73)
Tabel 4.11 Skenario Use Case Pendaftaran Siswa Baru yang Diusulkan
Identifikasi
Nama Use Case Pendaftaran
Tujuan Mendaftar menjadi siswa baru
Deskripsi
Aktor Admin(Tata Usaha)
Skenario Utama
Kondisi Awal Admin telah melakukan login dan siswa sudah menyerahkan
form pendaftaran & persayaratan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. 1. Melakukan login
2. Validasi data login yang disi oleh tata usaha
(jika berhasil tata usaha login, jika tidak TU mengisikan kembali data login).
3. Menampilkan halaman home 4. membuka menu data siswa
5. Menampilkan form data siswa 6. Input data siswa baru
7. Simpan data siswa
8. Konfirmasi penyimpanan data siswa berhasil 9. Menampilkan data siswa
(74)
2. Skenario Use Case Pembagian Kelas yang Diusulkan
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu Admin dengan use case Pembagian Kelas yang dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut :
Tabel 4.12 Skenario Use Case Pembagian Kelas yang Diusulkan
Identifikasi Nama Use Case Pembagian Kelas
Tujuan Untuk menentukan kelas
Deskripsi
Aktor Kurikulum
Skenario Utama
Kondisi Awal Kurikulum telah melakukan login dan siswa yang
diinputkan sudah terdaftar sebagai siswa baru
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melakukan login
2. Validasi data login yang disi oleh
kurikulum (jika berhasil kurikulum
login, jika tidak kurikulum
mengisikan kembali data login)
3. Menampilkan halaman home
4. membuka menu pembagian
kelas
5. Menampilkan form pembagian kelas
6. Membagi calon siswa
kedalam kelas- kelas yang tersedia.
7. Menyimpan data kelas
8. Konfirmasi penyimpanan data
(75)
9. Menampilkan data siswa beserta kelasnya.
Kondisi Akhir Bagian kurikulum dapat mencetak laporan pembagian kelas berupa absen
3. Skenario Use Case Penjadwalan yang Diusulkan
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu Admin dengan use case penjadwalan yang dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut :
Tabel 4.13 Skenario Use Case Penjadwalan yang Diusulkan
Identifikasi Nama Use Case Penjadwalan
Tujuan Untuk melakukan penjadwalan mata pelajaran
Deskripsi
Aktor Kurikulum
Skenario Utama Kondisi Awal Kurikulum telah melakukan login
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1.Masuk halaman home
2. Membuka menu jadwal kelas
3. Menampilkan form jadwal kelas 4. Input data jadwal
5. Menyimpan data jadwal kelas
6. Memeriksa data penjadwalan apakah ada kesamaan pada jam masuk (jika ada maka harus menginput kembali jadwal, jika data tidak sama maka data akan tersimpan)
(1)
pembagian kelas Pilih kata kunci
pencarian, dan isi dengan data yang ada di database
Dapat
menampilkan data yang dicari
Dapat menampilkan data yang dicari
[√ ] diterima [ ] ditolak
Masukkan jumlah siswa lebih dari kuota yang telah ditentukan
Tidak dapat menampilkan data pembagian kelas di tabel kelas
Muncul peringatan “Kelas sudah terisi penuh.!!”
[√ ] diterima [ ] ditolak
8. Input Proses Penilaian
Tabel 5.13 Pengujian Form Proses Penilaian Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan pilih Nis siswa
yang telah terdaftar
Dapat menginput nilai siswa sesuai mata pelajaran dan kelas yang guru tersebut ajar
Dapat menginput nilai siswa sesuai mata pelajaran dan kelas yang guru tersebut ajar
[ √ ] diterima [ ] ditolak
Pilih kata kunci pencarian, dan isi dengan data yang ada di database
Dapat
menampilkan data yang dicari
Dapat menampilkan data yang dicari
[ √ ] diterima [ ] ditolak
Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )
Data Masukkan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih mata
pelajaran yang belum diinput oleh guru tersebut Tidak dapat melanjutkan proses penilaian untuk siswa Muncul peringatan “mata pelajaran tidak ada”
[√ ] diterima [ ] ditolak
(2)
134
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak ini dapat digunakan dengan baik dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
(3)
135 6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian secara menyeluruh terhadap Sistem Informasi Akademik yang sedang berjalan, penulis berusaha mencari penyelesaian masalahnya dengan membuat Sistem Informasi Akademik yang baru untuk memperbaiki dan mengurangi kesalahan yang ada pada Sistem Informasi Akademik yang sedang berjalan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Dengan diterapkannya Aplikasi Sistem Informasi Akademik yang baru diharapkan mampu mengolah data pendaftaran calon siswa baru, pembagian kelas siswa baru , pembuatan jadwal kelas serta pengolahan data nilai akhir siswa secara cepat serta memudahkan pencarian data-data apabila diperlukan.
2. Dengan adanya sistem informasi akademik yang dibuat, diharapkan dapat melakukan proses pembuatan laporan akademik menjadi lebih cepat, tepat dan mengurangi terjadinya kesalahan.
(4)
136
6.2 Saran
Penulis berharap agar informasi yang telah disampaikan dapat berguna bagi SMA LPPN Bandung dan aplikasi yang telah dibuat dapat membantu dalam meningkatkan sistem pelayanan akademik sesuai dengan yang diharapkan. Adapun saran terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kedepannya dapat mengembangkan sistem informasi akademik lebih lanjut yaitu membuat sistem informasi akademik berbasis web sehingga data akademik dapat dilihat secara online.
2. Untuk memudahkan calon siswa yang ingin melakukan pendaftaran di SMA LPPN diharapkan kedepannya dapat membuat aplikasi berbasis web sehingga calon siswa dapat mendaftar secara online.
3. Begitu juga dengan proses penilaian, untuk memudahkan pemberian informasi nilai kepada siswa dan orang tua siswa, kedepannya dapat membuat aplikasi berbasis web sehingga siswa dapat melihat nilainya secara online.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamudin.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.Yogyakarta
Jogiyanto.2005. Analisis dan Desain Sistem informasi : pendektan dan terstruktur teori dan praktik apnlikasi bisnis.Andi.Yogyakarta
Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku Satu, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
Irawan. 2011. Java Untuk Orang Awam . Maxikom, Palembang (http://id.wikipedia.org/wiki/Java/16 Mei 2012).
(http://en.wikipedia.org/wiki/netbeans/16 Mei 2012). (http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/16 Mei 2012). (http://en.wikipedia.org/wiki/JasperReports/16 Mei 2012)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/16 Mei 2012).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server/16 Mei 2012). ( http://id.wikipedia.org/wiki/Akademik/16 Mei 2012).
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama Lengkap : Leni Fitriani
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 24 April 1990 Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat Asal : Jl.Pangaritan rt 02/04 Kel.Cipadung Wetan Kel.Panyileukan
Telepon : 08986160624
E-mail : fil_akhwat@yahoo.co.id
II. Pendidikan Formal
Tahun 1996 – 2002 SDN Sukarela 02
Tahun 2002 – 2005 SMP GUNA DHARMA Tahun 2005 – 2008 SMK Muhammadiyah 2