Laporan Kerja Praktek Penelitian Pemisahan Hidrogen dengan Elektrolis

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENELITIAN PEMISAHAN HIDROGEN DENGAN

ELEKTROLISIS

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek Jurusan Teknik Elektro Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

Reza Herdaning Putra

13105010

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR...iv

DAFTAR PUSTAKA………..v

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1Latar belakang...1

1.2Tujuan...2

1.3Batasan masalah...2

1.4Metode penulisan...2

1.5Sistematika penulisan...3

BAB II SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN...5

2.1 Eksistensi & Perkembangan INTI (1974 – 2004)………..5

BAB III LANDASAN TEORI...9

3.1Power supply DC...12

3.2 Penyearah...12

3.3 Regulator tegangan...13

3.4 Rangkaian Power supply 12Vdc dengan IC 78012 dan 79012…………..14

3.5 Larutan elektrolit………....15

3.6 Hidrogen...18

BAB IV POKOK PEMBAHASAN...20

4.1 Percobaan I...20


(3)

4.2 Percobaan II...21

4.3 Percobaan III...22

4.4 Percobaan IV...23

4.5 Percobaan V...25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...29

5.1 Kesimpulan...29

5.2 Saran...29


(4)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENELITIAN PEMISAHAN HIDROGEN DENGAN

ELEKTROLISIS

DI PT. INTI

Oleh :

Reza Herdaning Putra 13105010

Disetujui dan disahkan di Bandung pada tanggal : 18 februari 2009

Koordinator Kerja Praktek

Tri Rahajoeningroem, M.T. NIP : 4127.70.04.015

Pembimbing Kerja Praktek

Tri Rahajoeningroem, M.T. NIP : 4127.70.04.015

Ketua Jurusan Teknik Elektro

Muhammad Aria, S.T. NIP : 4127.70.04.008


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sekarang ini kebutuhan akan minyak bumi semakin meningkat. Di sisi lain minyak bumi itu sendiri merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Bisa kita lihat bahwa peran dari minyak bumi yang diolah itu sangat besar, salah satunya adalah sebagai bahan bakar untuk berbagai alat-alat transportasi. Semakin menipisnya minyak bumi dan gas alam menyebabkan harga untuk sumber daya alam ini meningkat hampir setiap saat. Untuk itu disini dilakukan sebuah penelitian untuk mengembangkan gas hidrogen untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif bagi kendaraan bermotor. Untuk itu pada penelitian ini dibutuhkan beberapa stainles steel, sebuah power supply DC 12V, dan gelas ukur. Nantinya power supply DC ini akan berfungsi sebagai aki untuk melakukan proses pereaksian pemisahan hidrogen dari H2O. Dimana nantinya

H2O ini akan dicampur dengan larutan KoH agar air tersebut menjadi air

elektrolit. Kemudian nantinya hidrogen yang sudah terpisah akan dimasukkan ke gelas yang berisi murni air. Baru kemudian air tersebut bisa kita ukur berapa besar kadar hidrogenya dan bisa kita pergunakan sebagai sumber energi alternatif bagi kendaraan bermotor. Penelitian ini tentunya akan sangat berguna dikarenakan jika kita dapat menemukan formula yang tepat maka kita dapat menggantikan peran dari bensin sampai 100%. Dan tentunya dari segi biaya, bahan bakar hidrogen ini jauh lebih murah daripada bensin.


(6)

BAB II

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

2.1 Eksistensi & Perkembangan INTI (1974 – 2004)

Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian & Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomuniasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistim Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).

Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi, seperti perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka selama lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi, INTI telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan.

2.2 Milestone Sejarah INTI

Era 1974 - 1984

Fasilitas produksi yang dimiliki INTI antara lain adalah:

• Pabrik Perakitan Telepon

• Pabrik Perakitan Transmisi

• Laboratorium Software Komunikasi Data

• Pabrik Konstruksi & Mekanik


(7)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Dasar utama dari penelitian ini adalah berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu oleh Stanley meyer, seorang penemu pertama sumber energi alternatif yang berasal dari hidrogen. Dimana disini sebuah larutan bernama KoH atau NaOH jika kita campurkan pada air murni akan menyebabkan air tersebut berubah menjadi larutan elektrolit. Dan nantinya larutan elektrolit ini akan kita manfaatkan sebagai media untuk memisahkan senyawa hidrogen dari H2O. Bentuk dasar wadah untuk tempat pereaksian dapat dilihat di bawah ini :

Gambar III.1 bentuk dasar wadah generator pemisah hidrogen.

Nantinya untuk proses pereaksiannya kita akan memanfaatkan beberapa stainless steel yang akan disusun secara berpola. Karena prototype ini akan kita gunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan bermotor maka rangkaian power supplynya haruslah mempunyai kondisi keluaran yaitu 12Vdc, agar sama dengan output keluaran dari sebuah aki yang berharga sama yaitu 12Vdc. Agar proses pereaksian dapat terjadi, kita akan menggunakan sebuah teknik pemisahan yang memanfaatkan gejala resonansi. Seperti yang kita ketahui getaran resonansi terjadi akibat gerakan bolak-balik yang cepat pada sebuah kawat penghantar sebelum


(8)

BAB IV

POKOK PEMBAHASAN

Pada penelitian ini yaitu tahap pertama kita akan melakukan penentuan seberapa besar KoH yang dibutuhkan sebagai landasan awal kita dalam menentukan berapa banyak stainles steel yang akan kita butuhkan nantinya.

4.1 Percobaan I

Pada percobaan yang pertama ini jumlah KoH diset sebesar satu sendok teh, dengan jumlah stainles steel 3 buah yang berpola positif-negatif-positif seperti yang terlihat pada gambar IV.1 dibawah ini:

Gambar IV.1

Hasil dari percobaan pertama ini kurang memuaskan karena gelembung yang dihasilkan oleh proses reaksi oleh stainles steel masih sangat sedikit. Dan selama kurun waktu 30 menit gelembung udara yang naik ke permukaan tidak mampu memenuhi seluruh permukaan air dari wadah. Sehingga tentunya uap hidrogen yang berada diatas permukaan air bisa kita asumsikan masih sangat sedikit. Untuk gambar dari hasil pengamatan selama 30 menit bisa dilihat pada gambar IV.2 dibawah ini:


(9)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

A. Semakin banyak stainles steel maka proses reaksi akan semakin cepat. B. Kadar KOH maksimal untuk 1 liter air adalah 4 sendok teh.

C. Stainles steel yang memliki kutub yang sama tidak boleh diletakkan bersebelahan

5.2 Saran

Jika nantinya penelitian ini sudah akan diaplikasikan untuk kendaraan bermotor, maka disarankan sebaiknya pada saat penelitian-penelitian selanjutnya untuk melibatkan berbagai profesi yang meliputi bidang kimia, teknik elektro dan teknik mesin. Disamping itu pemilihan bahan juga harus sangat diperhatikan mengingat hidrogen merupakan senyawa yang mudah meledak. Sehingga dibutuhkan bahan-bahan yang memliki tingkat keamanan sangat baik untuk wadah yang nantinya berfungsi sebagai wadah reaksi proses elektrolisis.


(10)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. http: //www.wordpress.com

[2]. http://www.free –energy-info.com/d17.pdf

[3]. http://www.free –energy-info.co.uk


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sekarang ini kebutuhan akan minyak bumi semakin meningkat. Di sisi lain minyak bumi itu sendiri merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Bisa kita lihat bahwa peran dari minyak bumi yang diolah itu sangat besar, salah satunya adalah sebagai bahan bakar untuk berbagai alat-alat transportasi. Semakin menipisnya minyak bumi dan gas alam menyebabkan harga untuk sumber daya alam ini meningkat hampir setiap saat. Untuk itu disini dilakukan sebuah penelitian untuk mengembangkan gas hidrogen untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif bagi kendaraan bermotor. Untuk itu pada penelitian ini dibutuhkan beberapa stainles steel, sebuah power supply DC 12V, dan gelas ukur. Nantinya power supply DC ini akan berfungsi sebagai aki untuk melakukan proses pereaksian pemisahan hidrogen dari H2O. Dimana nantinya H2O ini akan dicampur dengan larutan KoH agar air tersebut menjadi air elektrolit. Kemudian nantinya hidrogen yang sudah terpisah akan dimasukkan ke gelas yang berisi murni air. Baru kemudian air tersebut bisa kita ukur berapa besar kadar hidrogenya dan bisa kita pergunakan sebagai sumber energi alternatif bagi kendaraan bermotor. Penelitian ini tentunya akan sangat berguna dikarenakan jika kita dapat menemukan formula yang tepat maka kita dapat menggantikan peran dari bensin sampai 100%. Dan tentunya dari segi biaya, bahan bakar hidrogen ini jauh lebih murah daripada bensin.


(2)

BAB II

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

2.1 Eksistensi & Perkembangan INTI (1974 – 2004)

Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian & Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomuniasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistim Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).

Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi, seperti perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka selama lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi, INTI telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan.

2.2 Milestone Sejarah INTI

Era 1974 - 1984

Fasilitas produksi yang dimiliki INTI antara lain adalah:

• Pabrik Perakitan Telepon • Pabrik Perakitan Transmisi

• Laboratorium Software Komunikasi Data • Pabrik Konstruksi & Mekanik


(3)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Dasar utama dari penelitian ini adalah berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu oleh Stanley meyer, seorang penemu pertama sumber energi alternatif yang berasal dari hidrogen. Dimana disini sebuah larutan bernama KoH atau NaOH jika kita campurkan pada air murni akan menyebabkan air tersebut berubah menjadi larutan elektrolit. Dan nantinya larutan elektrolit ini akan kita manfaatkan sebagai media untuk memisahkan senyawa hidrogen dari H2O. Bentuk dasar wadah untuk tempat pereaksian dapat dilihat di bawah ini :

Gambar III.1 bentuk dasar wadah generator pemisah hidrogen.

Nantinya untuk proses pereaksiannya kita akan memanfaatkan beberapa stainless steel yang akan disusun secara berpola. Karena prototype ini akan kita gunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan bermotor maka rangkaian power supplynya haruslah mempunyai kondisi keluaran yaitu 12Vdc, agar sama dengan output keluaran dari sebuah aki yang berharga sama yaitu 12Vdc. Agar proses pereaksian dapat terjadi, kita akan menggunakan sebuah teknik pemisahan yang memanfaatkan gejala resonansi. Seperti yang kita ketahui getaran resonansi terjadi akibat gerakan bolak-balik yang cepat pada sebuah kawat penghantar sebelum


(4)

BAB IV

POKOK PEMBAHASAN

Pada penelitian ini yaitu tahap pertama kita akan melakukan penentuan seberapa besar KoH yang dibutuhkan sebagai landasan awal kita dalam menentukan berapa banyak stainles steel yang akan kita butuhkan nantinya.

4.1 Percobaan I

Pada percobaan yang pertama ini jumlah KoH diset sebesar satu sendok teh, dengan jumlah stainles steel 3 buah yang berpola positif-negatif-positif seperti yang terlihat pada gambar IV.1 dibawah ini:

Gambar IV.1

Hasil dari percobaan pertama ini kurang memuaskan karena gelembung yang dihasilkan oleh proses reaksi oleh stainles steel masih sangat sedikit. Dan selama kurun waktu 30 menit gelembung udara yang naik ke permukaan tidak mampu memenuhi seluruh permukaan air dari wadah. Sehingga tentunya uap hidrogen yang berada diatas permukaan air bisa kita asumsikan masih sangat sedikit. Untuk gambar dari hasil pengamatan selama 30 menit bisa dilihat pada gambar IV.2 dibawah ini:


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

A. Semakin banyak stainles steel maka proses reaksi akan semakin cepat. B. Kadar KOH maksimal untuk 1 liter air adalah 4 sendok teh.

C. Stainles steel yang memliki kutub yang sama tidak boleh diletakkan bersebelahan

5.2 Saran

Jika nantinya penelitian ini sudah akan diaplikasikan untuk kendaraan bermotor, maka disarankan sebaiknya pada saat penelitian-penelitian selanjutnya untuk melibatkan berbagai profesi yang meliputi bidang kimia, teknik elektro dan teknik mesin. Disamping itu pemilihan bahan juga harus sangat diperhatikan mengingat hidrogen merupakan senyawa yang mudah meledak. Sehingga dibutuhkan bahan-bahan yang memliki tingkat keamanan sangat baik untuk wadah yang nantinya berfungsi sebagai wadah reaksi proses elektrolisis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. http: //www.wordpress.com

[2]. http://www.free –energy-info.com/d17.pdf

[3]. http://www.free –energy-info.co.uk