Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015
1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Tanaman kapas Gossypium hirsutum L tanaman penghasil serat yang merupakan bahan baku
utama Industri Tekstil dan Produk Tekstil ITPT dari serat alam. Kebutuhan bahan baku kapas terus
meningkat, seiring dengan perkembangan jumlah penduduk
yang mendorong
semakin berkembangnya industri TPT di dalam negeri,
terlihat dengan meningkatnya industri pemintalan serat kapas dari sekitar 6,1 juta spdl spindel tahun
1997 menjadi sekitar 7,8 juta spdl pada saat ini, atau
dalam 15
tahun terakhir
mengalami pertumbuhan sekitar 2 per tahun.
Pada periode yang sama kebutuhan bahan baku TPT
dari serat
kapas terus
meningkat, ketergantungan akan serat kapas impor sekitar
454-762 ribu ton kapas. Kebutuhan serat kapas tersebut setara dengan 1,5 juta ton kapas berbiji
atau sekitar 1,2 juta ha pertanaman kapas pada tingkat produksi 1.250 kgha. Untuk mendukung
pengembangan
pertanaman kapas
tersebut diperlukan ketersediaan benih unggul bermutu
secara 6 enam tepat, yaitu : tepat jenis, jumlah, mutu, waktu, tempat dan lokasi. Salah satu wacana
dalam pengembangan industri benih kapas adalah pengembangan
kerjasama kemitraan
antara produsen kebun induk kapas dengan penghasil
teknologivarietas yaitu Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Balittas Malang.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015
2
Rendahnya kinerja
perkapasan nasional
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: i lahan yang tersedia kurang potensial untuk kapas,
umumnya lahan tadah hujan yang ketersediaan airnya terbatas; ii waktu tanam tidak optimal
sehingga sering mengalami kekeringan dan gagal panen; iii benih tidak tersedia secara 6 tepat
jumlah, jenis, mutu, waktu, tempat dan lokasi; iv aplikasi pemupukan belum memenuhi standar 5
tepat jumlah, jenis, waktu, tempat dan harga; v pemeliharaan tanaman belum optimal; dan vi
kelembagaan petani belum tertata dengan baik.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri TPT akan serat kapas, Pemerintah cq.
Ditjen Perkebunan sejak tahun 1978 telah melakukan berbagai upaya fasilitasi dan dukungan
peningkatan produksi kapas, mulai dari Intensifikasi Kapas Rakyat IKR s.d Program Akselerasi
Pengembangan Kapas.Terkait dengan hal tersebut, maka
sejak tahun
2007 pemerintah
telah memfasilitasi upaya percepatan peningkatan areal
dan produksi tanaman kapas. Penggunaan dana
APBN-TP tersebut diharapkan tepat sasaran meningkatkan kinerja perkapasan nasional, efektif
dan efisien, maka perlu adanya acuan pelaksanaan berupa
Pedoman Teknis
Pengembangan Tanaman Kapas Tahun 2015, yang nantinya dapat
menjadi acuan dalam pelaksanaan oleh Provinsi KabupatenKota yang membidangi perkebunan.
B. Sasaran Nasional
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015
3
Sasaran nasional dari kegiatan Pengembangan Tanaman Kapas adalah meningkatkan produksi
dan produktivitas tanaman kapas agar kontribusi serat kapas terhadap industri tekstil dan produk
tekstil TPT dalam negeri dapat meningkat.
C. Tujuan
Tujuan kegiatan Pengembangan Tanaman Kapas tahun 2015 adalah:
1. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu kapas berbiji melalui penanaman kapas sesuai
baku teknis yang benar sehingga mampu meningkatkan kontribusi serat kapas pada
industri tekstil dan produk tekstil TPT dalam negeri.
2. Memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha di wilayah pengembangan sehingga
meningkatkan kesejahteraan petani.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015
4
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan