9 termasuk sedang dengan bagian ujung termasuk tipis. Bidang perforasinya termasuk
tangga. Persentase sel kayu berbeda hanya pada pembuluh antara setiap bagian dengan
persentase tertinggi pada bagian tengah 60,34, sedangkan untuk persentase jari-jari dan parenkim tidak berbeda nyata. Parenkim bertipe paratrakea jarang dimana hanya
sedikit terdapat mengelilingi pori-pori. Variasi terhadap persentase pembuluh disamping batang pohon disebabkan berbagai faktor, diantaranya adalah faktor diameter, jumlah dan
susunan pori atau sebaran pori.
B. Raru Cotylelobium melanoxylon Pierre.
Secara makroskopis warna kayu raru adalah kuning kecokelatan. Memiliki tekstur yang agak halus, arah serat lurus, kesan raba licin dan kilap kurang mengkilap,
lingkaran tumbuhnya tegas.
a. Kayu wood
b. Penampang transversal
Transversal surface
10
c. Penampang tangensial d. Penampang radial
Tangential surface Radial surface
Gambar Figure 2. Raru skalascale : 250
μ
Tabel 3 Perbedaan karakter mikroskopis raru pada tingkat ketinggian dalam batang
Table 3. Differences of microscopic characteristics of raru at different hight level
No. Parameter yang diamati
Parameter observed Nilai rata-rata pada tingkat ketinggian dalam
batang Mean values at different hight level
Pangkal Bottom
Tengah Central
Ujung Top
1 Diameter pembuluh Vessel
diameter, μ
67.36 a 70.47 a
79.18 a 2
Panjang pembuluh Vessel length,
μ 470.51 a
436.34 a 442.32 a
3 Jumlah pembuluh
Sum of vessel 13.00 a
16.75 a 14.50 a
4 Tinggi jari-jari
Ray height, μ
738.50 a 812.50 a
878.80 a 5
Lebar jari-jari Ray width,
μ 44.39 a
44.37 a 44.98 a
6 Jumlah jari-jari
Sum of ray 6.25 a
6.00 a 5.25 a
7 Persentase pembuluh
Percentage of vessel, 26.13 a
31.84 a 36.92 a
8 Persentase jari-jari
Percentage of ray, 77.93 a
66.84 a 65.87 a
9 Persentase parenkim
Percentage of parenchyma,
39.70 a 39.70 a
30.70 a
10 Panjang serat
Fiber length, μ
1007.90 a 1037.90 a
1037.4 a 11
Diameter serat 21.57 a
20.32 a 20.47 a
11 Fiber diameter,
μ 12
Diameter lumen serat Fiber lumen width,
μ 5.03 a
4.85 a 4.62 a
13 Tebal dinding serat
cell wall thickness, μ
8.27 a 7.76 a
7.92 a Keterangan Remarks : Nilai rata-rata pada baris yang sama diikuti dengan huruf yang
sama tidak berbeda nyata pada taraf 5. Mean in row followed by a common letter are not significantly different at 5 level
Nilai rata-rata sifat anatomi kayu raru berdasarkan tingkat ketinggian dalam batang dapat dilihat pada Tabel 2. Dari tabel ini dapat dilihat bahwa faktor letak dalam
batang tidak mempengaruhi sifat anatomi kayu yang terbentuk. Pembuluh pori-pori kayu raru termasuk tata baur, umumnya soliter. Klasifikasi
pembuluh : diameter termasuk kategori kecil, panjang termasuk kategori sedang, jumlah termasuk agak banyak. Klasifikasi jari-jari : tinggi termasuk luar biasa tinggi, lebar
termasuk sempit dan jumlah bagian pangkal dan tengah termasuk agak jarang dengan bagian ujung termasuk jarang. Klasifikasi serat : panjang termasuk pendek, diameter
termasuk sedang, lumen bagian pangkal termasuk kecil dengan bagian tengah dan ujung termasuk sangat kecil dan tebal dinding bagian pangkal termasuk tebal dengan bagian
tengah dan ujung termasuk sedang. Bidang perforasi termasuk sederhana. Persentase sel kayu yang meliputi pembuluh, jari-jari dan parenkim tidak berbeda
nyata dengan kecenderungan persentase pembuluh dari pangkal ke ujung semakin meningkat, persentase jari-jari dan parenkim semakin menurun. Parenkim bertipe
paratrakea umumnya mengelilingi pori. Kecenderungan persentase pembuluh yang tinggi pada bagian pangkal disebabkan karena bagian pangkal adalah penopang bagi
seluruh bagian pohon, dimana pada bagian ini kemungkinan terjadi peningkatan fotosintesa, selain itu juga dipengaruhi lingkaran pertumbuhan.
12
C. Mobe Arthocarpus dadah Miq.