39
a. RektorKetuaDirektur perguruan Tinggi NegeriPerguruan Tinggi Kedinasan kepada pimpinan instansi atau pejabat lain yang ditunjuk jika pejabat yang
bersangkutan tidak ditunjuk oleh Sekretaris JenderalPimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian untuk menjadi pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit bagi Asisten Ahli dan Lektor, b. Pejabat
setingkat di
bawah RektorKetuaDirektur
Perguruan Tinggi NegeriPerguruan Tinggi Kedinasan kepada RektorKetuaDirektur
Perguruan Tinggi NegeriPerguruan Tinggi Kedinasan, jika pejabat tersebut ditunjuk sebagai pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, bagi Asisten
Ahli sampai dengan Lektor, c. Sekretaris JenderalPimpinan Lembaga pemerintah Non Kementerian atau pejabat
lain yang ditunjuk kepada Direktur Jenderal untuk angka kredit Lektor Kepala dan Profesor.
Bagi dosen pada perguruan tinggi agama diajukan oleh: a. Dekan Fakultas, atau Ketua Jurusan pada UniversitasInstitutSekolah Tinggi
kepada RektorKetua Perguruan Tinggi Negeri Kementerian Agama masing- masing untuk angka kredit Asisten Ahli dan Lektor,
b. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama atau pejabat lain yang ditunjuk kepada Direktur Jenderal untuk angka kredit Lektor Kepala dan Profesor.
9.2. Penetapan Angka Kredit
Setiap usulan penetapan angka kredit yang telah dinilai dan memenuhi persyaratan kemudian dilakukan penetapan oleh pejabat yang berwenang dengan ketentuan sebagai
berikut. Untuk jabatan Lektor Kepala dan Profesor adalah Direktur Jenderal.
Untuk jabatan Asisten Ahli dan Lektor adalah: a RektorKetuaDirektur bagi PTN atas nama menteri,
b Direktur Jenderal atau pejabat lain yang ditunjuk bagi perguruan tinggi yang diselenggarakan masyarakat di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan
Tinggi,
40
c Pimpinan unit kerja atau pejabat lain yang ditunjuk bagi perguruan tinggi yang berada di bawah kementerian lain,
d Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama atau pejabat lain yang ditunjuk bagi perguruan tinggi agama yang diselenggarakan masyarakat di
lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Agama. Keputusan penetapan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan dan hasilnya
digunakan untuk pertimbangan dalam pengangkatan danatau kenaikan jabatan danatau kenaikan pangkat dosen sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9.3. Penetapan Jabatan
Dengan mempertimbangkan hasil penetapan angka kredit, penetapan jabatan akademik dosen selanjutnya dilakukan oleh pejabat yang berwenang dengan ketentuan sebagai
berikut. 1 Untuk jabatan akademik Asisten Ahli dan Lektor adalah:
a. RektorKetuaDirektur bagi PTN, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Koordinator Kopertis bagi PTS, atas nama Menteri,
b. Pimpinan Unit kerja bagi perguruan tinggi non kementerian atau Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama bagi perguruan tinggi agama,
atas nama menteripimpinan instansi yang bersangkutan. 2 Untuk jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor adalah Menteri atau pejabat
lain yang ditunjuk.
10. Ketentuan Kenaikan Jabatan Akademik dan Penjaminan Mutu Keilmuan
Setiap orang dapat diangkat secara langsung menduduki jenjang jabatan fungsionalakademik tertentu berdasarkan hasil penilaian terhadap kualifikasi akademik,
kompetensi, dan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, kenaikan jabatan akademik merupakan hak setiap dosen yang telah menunjukkan kemampuan, prestasi,
dan kinerja dalam melaksanakan tugas jabatan akademik yang disandangnya. Secara umum proses kenaikan jabatan akademik dosen mempertimbangkan angka kredit yang