Hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 40 No.1 November 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 32 3 Kepemimpinan partisipatif. Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha meminta dan menggunakan saran-saran dari para bawahannya namun pengambilan keputusan masih tetap berada pada pemimpin. 4 Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi. Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahannya untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik.

2. Hubungan Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan

Gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha untuk membangun dan meningkatkan motivasi kerja karyawan, karena di dalam pola kepemimpinan terdapat unsur mempengaruhi bawahan. Apabila pola kepemimpinannya baik maka dengan sendirinya akan lebih mudah dalam membentuk motivasi kerja karyawan. Pada umumnya, seorang karyawan mau bekerja karena adanya keinginan agar ia dapat memenuhi kebutuhannya sebagai timbal balik apabila ia telah menyelasaikan tugasnya. Menurut Thoha 2012:121, hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja sangat erat, dimana gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi kerja. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat mempengaruhi motivasi kerja bawahannya, oleh karena itu maka gaya kepemimpinan sangat diperlukan dalam suatu organisasi. 3. Motivasi a. Pengertian Motivasi Menurut Moekijat dalam Manullang 2008:194, “Motivasi adalah sebagai pengaruh terhadap tingkah laku dan apabila kita menerima faham bagian yang terbesar dari pada pengaruh terhadap tingkah laku manusia ini adalah pada kebutuhan dasar”. Menurut Sarwoto dalam Manullang 2008:193, “Motivasi adalah proses pemberian motif penggerak bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien”. Dari beberapa definisi diatas mengenai motivasi, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu pemberian dorongan dalam hal bekerja, sehingga para karyawan mau bekerja dengan sukarela tanpa adanya paksaan demi tercapainya suatu tujuan. Menurut Hasibuan 2007:146 tujuan motivasi kerja antara lain sebagai berikut: 1 Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. 2 Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 3 Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan. 4 Meningkatkan kedisiplinan karyawan. 5 Mengefektifkan pengadaan karyawan. 6 Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. 7 Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan. 8 Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan. 9 Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

c. Jenis-jenis Motivasi Kerja