6. 9. Kemasaman Tanah pH KAJIAN POTENSI KESUBURAN TANAH PADA LAHAN SENTRA PERTANAMAN HORTIKULTURA DI SUMATERA BARAT.

Stigma Volume XII No.2, April – Juni 2004 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Solok, Tanah Datar dan kabupaten Agam yang berlangsung mulai bulan Januari sampai Agustus 2002. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan penjelajahan ke daerah sentra tanam- an hortikultura di Sumatera Barat. Pemilihan lo- kasi pengambilan contoh komposit mengguna- kan metoda purposive random sampling pada daerah sentra penanaman sayuran untuk 9 keca- matan-kecamatan yaitu 4 kecamatan di Kabupa- ten Solok , 2 kecamatan di Kabupaten Agam dan 3 kecamatan di kabuapten Tanah Datar. Pengam- bilan contoh tanah komposit yang dilakukan dengan pengeboran berkedalaman 0-20 cm pada titik-titik dalam satu lokasi menggunakan sistem zik-zak, kemudian contoh-contoh terkumpul dia- duk menjadi satu sampel. Secara terinci menge- nai jumlah dan lokasi pengambilan sampel tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel.1. Contoh Komposit pada tanah-tanah pertanam- an hortikultura di Sumatera Barat. No. Kecamatan Jumlah Sampel Dikumpul Dianalisis A Kabupaten Solok 13 13 1. 2. 3. 4. Lembah Gumanti Danau Kembar Lembang Jaya Gunung Talang 7 2 2 2 7 2 2 2 B Kabupaten Tanah Datar 11 11

5. 6.

7. Pariangan Salimpaung X Koto 3 5 3 3 5 3 C Kabupaten Agam 12 12

8. 9.

IV Angkat Candung Banuhampu S Puar 6 6 6 6 J u m l a h 36 36 Dari Tabel 1 terlihat bahwa dapat dilihat bah- wa contoh yang terkumpul dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 buah dan semua contoh tanah dianalisis di laboratorium. Pengamatan terhadap sifat kimia tanah ada- lah pH tanah dengan pH meter, P-tersedia dengan metoda Bray II, N-total dengan alat Kjeidhal, C- organik dengan Walkley dan Black, KTK dan kation dapat ditukar dengan metoda pencucian dengan Amonium Acetat pH 7,0 dan kejenuhan basa. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Fisik Daerah Berdasarkan fisografi dan bahan induk tanah di daerah-daerah studi umumnya berasal dari ba- han vulkanik dari gunung api seperti gunung Marapi, Singgalang dan gunung Talang. Dengan demikian order tanahnya umumnya adalah Ando- sol yang tersebar di kecamatan Lembang Gu- manti, Danau Kembar, Banuhampu Sungai Puar, dan IV angkat Candung. Salimpaung dan keca- matan Pariangan serta sebagian kecil juga terda- pat tanah Inceptisol yaitu di kecamatan Lembang Jaya dan Gunung Talang.. Dengan demikian sifat kesuburan tanah daerah tersebut ditentukan oleh asal bahan induk tanah tersebut, serta proses- proses pembentukan tanah yang berlangsung di daerah studi tersebut. Status Kesuburan Tanah Kesuburan kimia tanah penting diketahui ter- utama dalam hubungannya dengan input atau perlakuan yang harus diberikan kepada tanaman. Penilaian kesuburan kimia tanah untuk daerah studi dapat dilihat dari uraian sebagai berikut;

1. Kemasaman Tanah pH

Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menentukan pertumbuhan tanaman. Hasil analisis pH tanah di daerah survei dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan kemasaman tanah pH pada kedalaman 0-20 cm No Lokasi Contoh pH H 2 O Kriteria Kab Solok 1 Lembah Gumanti 5.36 Masam 2 Danau Kembar 4.88 Masam 3 Lembang Jaya 5.77 Agak Masam 4 Gunung Talang 6.12 Agak Masam Kab Tanah Datar 5 Pariangan

5.23 Masam

6 Salimpaung

4.81 Masam

7 X Koto

5.32 Masam

Kab Agam 8 IV Angkat Candung 5.14 Masam 9 Banuhampu S Puar 5.18 Masam Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa reaksi tanah umumnya tergolong masam kecuali untuk keca- matan Lembang Jaya dan Gunung Talang tergo- long agak masam, namun pertumbuhan tanaman sayuran dan cabe masih baik. Hal ini mungkin disebabkan tanah kesua kecamatan tersebut ter- masuk order Inceptisol sedangkan tanah lainnya tergolong Andisol. ISSN 0853-3776 AKREDITASI DIKTI No. 52DIKTIKEP1999 tgl. 12 Nopember 2002 135 Stigma Volume XII No.2, April – Juni 2004

2. Kandungan C-Organik dan N Total