Prinsip Profesionalitas Kerangka Teoritik

12 3 Kalthoum Alkandri The Transformation and challenges Of Islamic Education In A Globalized Memiliki kesamaan dalam membicarakan pendidikan Islam Pembahasan Kalthoum Alkandri lebih menekankan pada aspek umum tentang peranan kemajuan pendidikan Islam dalam era globalisasi dan modernitas. Penelitian ini kemudian berusaha memotret keberhasilan sebuah teori yang diadopsi dari kaidah Islam yang menfokuskan pada penelitian profesionalitas dan unsur musyawarah dalam melakukan pengembangan manajemen mutu pendidikan di SMP Muhammadiyah 3 Blora di Cepu sehingga menemukan format ketercapaian tujuan tentang pelaksanaan, hasil dan faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan prinsip-prinsip Islam khususnya musyawarah dan profesionalisme.

E. Kerangka Teoritik

1. Prinsip-prinsip Islam Dalam Pengembangan Manajemen

a. Prinsip Profesionalitas

Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. 12 Sedangkan profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional. 13 12 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1994, hlm. 265. 13 Marwan. Saridjo, Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Depag RI Amisco. 1996, hlm. 23. 13 Istilah profesi sudah cukup dikenal oleh semua pihak, dan senantiasa melekat pada pegawai karena tugas pegawai sesungguhnya merupakan suatu jabatan professional. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. 14 Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Ada beberapa istilah lain yang dikembangkan yang bersumber dari istilah profesi yaitu istilah professional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi secara tepat, berikut ini akan diberikan pengkelasan singkat mengeni pengertian istilah-istilah tersebut. Professional mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan professional ini telah mendapat pengakuan, baik secara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan 14 Botterman, Fricker, Membentuk Pribadi Unggul: Empat Pilar Utama Membangun Kompetensi Profesi dan pribadi. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005, hlm. 61. 14 oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. Sebagai contoh misalnya sebutan guru professional adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan ini dinyatakan dalam bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, dan sebagainya baik yang menyangkut kualifikasi maupun kompetensi. Sebutan pegawai professional juga dapat mengacu kepada pengakuan terhadap kompetensi penampilan unjuk kerja seorang pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pegawai. Dengan demikian, sebutan profesional’’ didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan kompetensi penampilan unjuk kerja suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Dalam Undang-Undang Guru pasal 1 ayat 4 dinyatakan bahwa: professional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dangan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain. 15 Jadi dapat dipahami arti profesional yaitu suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan profesional, para pegawai guru dan non guru secara bertahap diharapkan akan mencapai suatu derajat kriteria profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan menurut Undang-undang nomor 15 Marshall Cook, J. How to Be a Great Coach: 24 Poin Penting Seputar Peningkatan Produtivitas Pekerja, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Komputer. 2005 hlm. 92. 15 14 tahun 2005 yaitu berpendidikan akademik S-1 atau D-IV. Pada dasarnya profesionalime merupakan suatu proses berkesinambungan melalui berbagai program pendidikan dalam jabatan in-service. Istilah professional berasal dari profession, yang mengandung arti sama dengan occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Professional adalah para ahli di dalam bidangnya yang telah memperoleh pendidikan atau pelatihan yang khusus untuk pekerjaan itu. Kemudian bagaimanakah hubungan profesional dengan kompetensi. M. Arifin menegaskan bahwa : Kompetensi itu bercirikan tiga kemampuan profesional yang kepribadian, penguasa ilmu dan bahan pelajaran, dan ketrampilan mengajar yang disebut the teaching triad. Ini berarti antara profesi dan kompetensi memilki hubungan yang erat: profesi tanpa kompetensi akan kehilangan makna, dan kopetensi tanpa profesi akan kehilangan guna. 16 Mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi yang dilandasi dengan pendidikan keahlian ketrampilan, kejujuan dll tertentu. 17 Profesionalitas guru yang dimaksud adalah guru yang menjalankan tugas menjadi pendidik yang dituntut mampu mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas meliputi proses pembelajaran, administrasi guru, proses, 16 M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 1991. hlm. 105. 17 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1994, hlm. 789. 16 evaluasi dan hasil, spiritual, dedikasi serta sikap interaksi sosial yang dilakukan. 18 Jadi yang dimaksud dengan profesionalitas adalah profesi yang artinya bidang keahlian tertentu, sedangkan profesionalitas adalah orang yang mampu menjalankan profesi dengan keahlian tertentu. Di dalam al- Qur’an tidak ada istilah kata profesionalistas secara eksplisit, namun secara implisit al- Qur’an menjelaskan profesionalisitas. Dalam pembelajaran profesionalitas ini kita dituntut agar menyerahkan segala sesuatu pada ahlinya. Profesionalitas merupakan sikap dari seorang profesional, dan profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok, yang disebut profesi, artinya pekerjaan tersebut bukan pengisi waktu luang atau sebagai hobi belaka. Jika profesi diartikan sebagai pekerjaan maka profesional dapat diartikan sebagai pandangan untuk selalu berfikir, berpendirian, bersikap dan bekerja sungguh-sungguh, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi demi keberhasilan pekerjaannya. 19 Dengan pengertian tersebut, profesionalitas sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu perusahaan, organisasi dan lembaga. Perusahaan, organisasi dan sejenisnya tersebut kalau ingin berhasil 18 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen. Jakarta : BP Media Pustaka Mandiri, 2006, hlm. 44. 19 Kunandar, Guru Profesional, Jakarta : Rajawali Pers, 2007, hlm. 45. 17 program-programnya, maka harus melibatkan orang-orang yang mampu bekerja secara profesional. Tanpa sikap dan perilaku profesional maka lembaga, organisasi tersebut tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, bahkan bisa mengalami kebangkrutan. Dalam realitas masyarakat, banyak ditemukan adanya perusahaan, organisasi, dan lembaga yang maju, sedang atau biasa-biasa. Diantara faktor yang mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan atau lembaga tersebut adalah sikap dan perilaku profesional dari orang-orang yang terlibat didalamnya, terutama para pemimpinnya. Sementara itu profesionalitas kerja merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang, baik sendiri atau bersama orang lain, untuk memproduksi suatu komoditi atau memberikan jasa. Islam membuka pintu kerja bagi setiap muslim agar ia dapat memilih amal atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, pengalaman, dan pilihannya. Islam tidak membatasi suatu pekerjaan secara khusus kepada seseorang, kecuali demi pertimbangan kemaslahatan masyarakat dan lingkungan. Islam tidak akan menutup peluang kerja seseorang kecuali jika pekerjaan itu akan merusak fisik ataupun mental. Setiap pekerjaan yang merusak diharamkan oleh Islam. Terdapat delapan etos kerja profesional yaitu: 1 Kerja adalah Rahmat 2 Kerja adalah Amanah 3 Kerja adalah Panggilan 18 4 Kerja adalah Aktualisasi 5 Kerja adalah Ibadah 6 Kerja adalah Seni 7 Kerja adalah Kehormatan 8 Kerja adalah Pelayanan 20 Delapan etos kerja tersebut menunjukkan bahwa seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya tidak didasarkan atas perintah atasan melainkan keinginan yang kuat untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan dan dilaksanakan.

b. Prinsip Musyawarah

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Implementasi Pendidikan Spiritual Di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Cepu Blora Tahun 2015.

1 3 29

PRINSIP-PRINSIP ISLAM DALAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN DI SMP MUHAMMADIYAH BOARDING Prinsip-Prinsip Islam Dalam Pengembangan Manajemen Mutu Pendidikan Di Smp Muhammadiyah Boarding School (Mbs) Cepu Blora Tahun 2015.

0 2 18

PRINSIP-PRINSIP ISLAM DALAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN DI SMP MUHAMMADIYAH BOARDING Prinsip-Prinsip Islam Dalam Pengembangan Manajemen Mutu Pendidikan Di Smp Muhammadiyah Boarding School (Mbs) Cepu Blora Tahun 2015.

0 1 24

POLA PENDIDIKAN ISLAM SISTEM BOARDING SCHOOL DI SMP-SMA SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL Pola Pendidikan Islam Sistem Boarding School Di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School Gemolong Sragen Tahun 2012/ 2013.

0 2 20

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS).

1 4 51

PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISL

0 0 14

PRINSIP PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM dalam

0 0 6

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) SMA MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 7

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) SMA MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 30

B. Sumber Data - PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) SMA MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 10