Tinjauan Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan CV Menotembo Kongo Bandung

(1)

6 2.1Pengertian Prosedur

Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian prosedur menurut beberapa para ahli:

Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi” (2010:15) mengemukakan Bahwa:

Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang”.

Pengertian prosedur menurut M.Nafarin (2010:9) dalam buku “pengangguran perusahaan”menjelaskan bahwa:

“Prosedur (Procedure) adalah urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai prosedur, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa prosedur adalah suatu urutan langkah- langkah pemrosesan data atau urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap suatu transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.


(2)

2.2Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut H. Lili M dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Akuntansi, (2010:18) menyatakan bahwa:

Laporan keuangan adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu.

Menurut Mursyidi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Dasar (2010:22) menyatakan bahwa:

Laporan keuangan merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja dan posisi keuangan suatu lembaga /organisasi /perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Menurut Walter, et, al., (2011:2) dalam buku yang berjudul “Akuntansi Keuangan” menyatakan bahwa:

“Laporan keuangan (financial statements) adalah dokumen bisinisyang digunakan perusahaan untuk melaporkan hasil aktivitasnya kepada berbagai kelompok pemakaiyang dapat meliputi manajer, investor kreditor, dan agen regulator”

Menurut Munawir (2010:5) dalam buku “Analisa Laporan Keuangan” laporan keuangan didefinisikan:

“Pada umumnya laporan keuangan itu terdiridari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/ menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas


(3)

menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Laporan keuangan adalah proses akuntansi yang digunakan sebagai media untuk berkomunikasi tentang informasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan kepada pemakainya sebagai sebagai salah satu bahan dalam pengambilan keputusan serta berfungsi sebagai bentuk pertanggung jawaban pihak manajemen.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2010:3):

“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

Sedangkan menurut Fahmi (2011:28) dalam buku “Analisis Laporan Keuangan”:

“Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan”.

Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan,dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan.


(4)

Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.

Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.

2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.

3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

2.2.3Pemakai Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:2) dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa:

Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan


(5)

masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.

Beberapa kebutuhan ini meliputi;

1. Investor : Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

2. Karyawan: Karyawan tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman :Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinka nmereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya :Pemasok dan kredit usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan : Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah : Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya. Mereka


(6)

juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat : Laporankeuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan isi informasi tambahan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun demikian, pelaporan informasi semacam itu berada di luar ruang lingkup kerangka dasar ini.Bagaimanapun juga, laporan keuangan yang diterbitkan didasarkan pada informasi yang digunakan manajemen tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.


(7)

2.2.4 Karakteristik Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010:5) dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan”, laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidakdapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tesebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

2. Relevan

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya informasi struktur dan besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi


(8)

pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya nilai prediktif laporan laba-rugi dapat ditingkatkan kalau akun- akun penghasilan atau badan yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.

3. Keandalan

Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapatdiandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar


(9)

diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.Misalnya jika tindakan hukum masih dipersengkatakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

1. Penyajian Jujur

Informasi harus digambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.Jadi misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. 2. Substansi mengungguli bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.

3. Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan


(10)

merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

4. Pertimbangan sehat

Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidak pastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat prabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidak pastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidak pastian, sehingga asset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak diperkenankan, misalnya pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan berlebihan dan sengaja menetapkan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tak netral, dan karena itu tidak memiliki kualitas andal.

5. Kelengkapan

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan beban.Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan


(11)

dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansinya.

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antara perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perushaan bersangkutan, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

2.2.5 Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:9) dalam buku “Analisa Laporan Keuangan” keterbatasan laporan keuangan antara lain:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.

2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing power) uang


(12)

2.2.6 Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan

Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:38) dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi” pengolahan data keuangan perusahaan diawali financial statement dari bukti-bukti transaksi yang berupa faktur, dokumen, nota, kuitansi dan bukti-bukti transaksi keuangan yang lainnya dan kemudian dicatatkan dalam pembukuan/catatan perusahaan sehingga hasil akhir dari proses pencatatan dan pengidentifikasian bukti itu akan menghasilkan informasi yaitu laporan keuangan. Akuntansi sendiri secara garis besar dapat dijelaskan sebagai proses pengolahan data transaksi keuangan dengan cara mengidentifikasian, melakukan pencatatan, menggolongkan, dan melaporkan hasil pemrosesan tersebut dalam suatu laporan.

Menurut Marisi purba (2010:27/28) dalam bukunya ”international Financial Reporting Standards” (IFRS) prosedur Penyusunan laporan keuangan ada 5 yaitu:

a. Laporan posisi keuangan atau Neraca b. Laporan laba rugi komprehensif c. Laporan perubahan ekuitas d. Laporan Arus Kas


(13)

1. Laporan Posisi Keuangan( Neraca)

Pengertian neraca menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:107) dalam bukunya “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”:

“Neraca adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu.Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu”.

Menurut Kasmir (2012:35) dalam bukunya “Analisis Laporan Keuangan”:

“Dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya.Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku.Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan”. Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

1. Aktiva

Pengertian aktiva menurut Munawir (2010:14) dalam bukunya “AnalisaLaporan Keuangan”:

“Aktiva adalah aktiva yang tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets)”.

Aktiva diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: a. Aktiva Lancar

Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal), contoh kas, investasi, piutang, persediaan,dan persekot.


(14)

Adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Dan berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aktiva tidak lancar yaitu : Investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap berwujud, beban yang ditangguhkan, dan aktiva lain-lain.

2. Hutang

Menurut Munawir (2010:18) dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan”:

“Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor”.

Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.

b. Hutang lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, penghasilan yang diterima dimuka.

c. Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannnya (jatuh temponya)

d. masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi : hutang obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang yang lain


(15)

2. Modal

Menurut Munawir(2010:19) dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan”:

“Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), laba ditahan.Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang- hutangnya”.

2. Laporan Laba Rugi

Menurut Kasmir (2012:58) dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan”:

“Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi”. Dan menurut Munawir (2010:26) dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” laporan laba rugi mempunyai prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagang atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang / service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.

2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum / administrasi (operating expenses).

3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang


(16)

terjadi diluar usaha pokok perusahaan (non operating / financial income and expenses).

4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extraordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut Munawir (2010:27) dalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan” Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan rugi laba atau dicantumkan dalam “Laporan Perubahan Modal” (Retained earning statement), tergantung pada konsep yang dianut perusahaan.

4. Laporan Arus Kas

Menurut Dwi Martani (2012:145) dalam buku “Akuntasi Keuangan Menengah Berbasis PSAK”:

“Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:257) dalam bukunya “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan” mengemukakan bahwa:

“Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi”.


(17)

Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa laporan arus kas merupakan laporan yang menginformasikan arus kas masuk dan arus kas keluar yang dihasilkan dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan atau pembiayaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Raja Adri (2012:36) dalam buku “Akuntansi Keuangan Versi IFRS”:

“Catatan atas laporan keuangan merupakan pengungkapan

(disclousure), baik yang bersifat keuangan maupun nonkeuangan, dari akun-akun yang dilaporkan atau peristiwa yang dihadapi oleh peristiwa yang dapat mempengaruhi posisi dan kinerja keuangan perusahaan, sehingga sering kali ditekankan bahwa catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

2.3 Pengertian Laporan Arus Kas

Menurut Dwi Martani (2012:145) dalam buku “Akuntasi Keuangan Menengah Berbasis PSAK”:

“Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:257) dalam bukunya “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan” mengemukakan bahwa:

“Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi”.


(18)

Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa laporan arus kas merupakan laporan yang menginformasikan arus kas masuk dan arus kas keluar yang dihasilkan dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan atau pembiayaan.

2.3.1 Tujuan Laporan Arus Kas

Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Teori Auntansi bahwa:

Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada periode tertentu.

Laporan ini akan membantu para investor,kreditor, dan pemakai lainnya untuk:

1. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang akan dating.

2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern.

3. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan lainnya terhadap posisi keuangan selama periode tertentu.


(19)

2.3.2 Pengelompokan Dalam Laporan Arus Kas 1. Kegiatan Operasi Perusahaan (Operating)

Kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan; seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang tidak dapat dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan.

2. Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan / Pendanaan (Financing)

Kegiatan yang termasuk dalam kegiatan pembiayaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan, berupa kegiatan mendapatkan sumber-sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut,meminjam dan membayar utang kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar utang tertentu.

3. Arus Kas dari Kegiatan Investasi

Kegiatan yang termasuk Dalam Arus Kegiatan Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas antara lain menerima dan menagih pinjaman, utang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produksi.


(20)

2.3.3 Bentuk Laporan Arus Kas

1. Direct Method

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross), dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

2. Indirect Method

Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcile) dengan menghilangkan:

1. Pengaruh transakasi yang masih belum direalisai (deferral) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar yang

accrued seperti piutang dan utang pendek.

2. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti: Penyusutan, Amortisasi, Laba Rugi dari Penjualan Aktiva Tetap dan dari operasi yang dihentikan( yang berkaitan dengan kegiatan investasi), Laba Rugi pembatalan utang(transaksi pembiayaan).


(21)

27

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah permasalahan yang dijadikan topik penulisan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan objek penelitian yang penulis ambil

Menurut Supriati (2012:38) dalam bukunya yang berjudul “MetodePenelitian” pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian dilakukan”.

Adapun pengertian objek penelitian menurut Husein Umar (2013:18) dalam buku yang berjudul “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis” adalah :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal – hal lain jika dianggap perlu”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah sasaran tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian untuk mendapat kan suatu data. Berdasarkan penjelasan diatas dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah prosedur penyusunan CV Menotembo Kongo Bandung.


(22)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknis untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data – data yang akan diperoleh.

Metode Penelitian menurut Supriyati (2012:5) dalam bukunya yang berjudul “MetodePenelitian” adalah sebagai berikut :

“Tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan”.

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2010:29) dalam buku yang berjudul “Penulisan Karya Ilmiah” metode penelitian adalah :

“Cara peneliti yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dengan demikian dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematika serta suatu cara atau prosedur untuk mendapatkan data terhadap suatu permasalahan dan tujuan serta kegunaan tertentu tanpa harus membuat perbandingan atau menghubungkan dengan objek yang lain.

Dalam melaksanakan penelitian ini, untuk memperoleh data dan fakta yang berkaitan dengan tujuan judul yang diambil dalam tugas akhir ini, penulis


(23)

menggunakan metode deskriptif, yaitu mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung.

Menurut Sugiyono (2013:29) dalam bukunya “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi” metode deskriptif adalah :

“Metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Sedangkan menurut Supriyati (2012:174) dalam bukunya yang berjudul “MetodePenelitian” metode deskriptif adalah sebagai berikut :

“Untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Peneliti bertindak sebagai pengamat.Lahanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai suatu masalah dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini aktivitas yang dilakukan penulis adalah menggambarkan atau menguraikan secara jelas objek yang diteliti mengenai Prosedur Penyusunan CV Menotembo Kongo Bandung, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah tersebut.


(24)

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data setidaknya dilakukan berbagai banyak cara agar data yang diperoleh sempurna sesuai dengan yang diinginkan agar penelitian berlangsung mudah.

Menurut Sugiyono (2013:27) dalam buku yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi” menyatakan bahwa :

“Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan sekunder”.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut :

1. Studi Lapangan (Field Research)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung perusahaan yaitu CV Menotembo Kongo Bandung. Adapun cara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

a. Pengamatan (Observasi)

Menurut Sugiyono (2013:145) dalam buku “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi” mengemukakan tentang observasi adalah :

“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan”.


(25)

Dari penjelasan tentang observasi diatas, penulis melakukan observasi dalam penelitian ini di CV Menotembo Kongo Bandung.

b. Wawancara (interview)

Menurut Sugiyono (2013:231) dalam buku yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi” wawancara adalah : “Pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontstruksikan makna dalam suatu topic tertentu”.

Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa wawancara yaitu mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan Manager dan bagian keuangan CV Menotembo Kongo Bandung dengan maksud untuk mendapat keterangan dari permasalahan yang akan diteliti.

c. Mengumpulkan Data (Dokumentasi)

Menurut Sugiyono (2013:240) dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi” mengemukakan pendapatnya mengenai dokumen adalah :

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya – karya monumental dari seseorang”.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa Dokumentasi yaitu mengumpulkan bahan – bahan yang tertulis berupa data tentang


(26)

penyusunan CV Menotembo Kongo Bandung yang diperoleh dari Bagian Keuangan.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data – data dari berbagai bahan pustaka yang relevan dan referensi lain yang berhubungan dengan materi yang akan dikaji.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek darimana data tersebut diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah. Sumber data yang diperoleh penulis merupakan data yang didapat langsung dari CV Menotembo Kongo Bandung Sumber data terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder,

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2013:187) dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi” pengertian data primer adalah :

“Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Sedangkan Menurut Suharsimi Arikunto (2010:87) dalam bukunya yang berjudul “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” menjelaskan bawa data primer merupakan :

“Data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya.”


(27)

Dari definisi data primer diatas dapat disimpulkan bawah data primer adalah dokumen yang didapat secara langsung melalui pihak pertama dan didapatkan melalui observasi atau wawancara.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2013:187) dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi” pengertian data sekunder adalah :

“Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:88) dalam bukunya yang berjudul “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” menjelaskan pengertian data sekunder adalah :

“Data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan”.

Dari definisi diatas mengenai data sekunder dapat disimpulkan bawah data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua, biasanya diperoleh melalui buku – buku dan lain –lain”.

Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dimana sumber data primer dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh data langsung pada bagian keuangan, berupa penjelasan dan penjabaran yang diungkapkan mengenai prosedur penyusunan Laporan Keuangan CV Menotembo Kongo Bandung. Sedangkan sumber data sekunder dimana data yang diperoleh penulis secara tidak langsung atau melalui


(28)

sumber lain yang sudah tersedia sebelum peneliti melakukan penelitian. Contohnya seperti dari buku – buku yang berkaitan dengan prosedur penyusunan Laporan Keuangan CV Menotembo Kongo Bandung.


(29)

Review of procedure making financial statement 0n

CV Menotembo Kongo Bandung

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Jenjang Studi Diploma III Program Studi Akuntansi

Disusun oleh :

Mislan S Siahaan

21312023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(30)

vi

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Rumusan Masalah ... 4

1.4Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4.1 Maksud Penelitian... 4

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.5Kegunaan Penelitian ... 5

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5


(31)

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1Pengertian Prosedur ... 6

2.2Pengertian Laporan Keuangan ... 7

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 7

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan... 8

2.2.3 Pemakai Laporan Keuangan ... 9

2.2.4 Karakteristik Laporan Keuangan ... 12

2.2.5 Keterbatasan Laporan Keuangan ... 16

2.2.6 Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan ... 17

2.3Pengertian Laporan Arus Kas ... 22

2.3.1 Tujuan Laporan Arus Kas ... 23

2.3.2 Pengelompokan Dalam Laporan Arus Kas ... 24

2.3.3 Bentuk Laporan Arus Kas ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

3.1Objek Penelitian ... 26

3.2Metode Penelitian ... 28

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data... 30

3.2.2 Sumber Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 35

4.1Hasil Penelitian ... 35


(32)

viii

4.1.1.3 Singkat Perusahaan ... 35

4.1.1.4Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

4.1.1.5UraianTugas ... 37

4.1.1.6Aktivitas Perusahaan ... 40

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 40

4.1.2.1Prosedur penyusunan Laporan Keuangan... 40

4.1.2.2Metode Pencatatan Arus Kas CV Menotembo Kongo Bandung... 52

4.2Pembahasan ... 55

4.2.1 Analisa Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan CV Menotembo Kongo Bandung... 55

4.2.2 Analisa Metode Pencatatan Laporan Arus Kas CV Menotembo Kongo Bandung... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 59

5.2Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(33)

Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu

Dwi Martini, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita dan Edward Fahmi Irha. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABETA. Rajawali

Pers.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:Salemba Empat.

H. Lili M. 2010 Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: Graha Ilmu

Husein Umar. 2011.Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (2nded). Jakarta: Rajawali Pers

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

M. Nafarin. 2010. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat

Marisa Purb. 2010. International Financial Reporting Standards. Yogyakarta: Graha Ilmu

Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Raja Adri Satriawan Surya. 2012. Akuntansi Keuangan Versi IFRS+. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sofyan Syafri Harahap. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.


(34)

Suharsimi Arikunto. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Supriati. 2012.Metode Penelitian. Bandung: Labkat Press UNIKOM

Umi Narimawati. 2010.Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Genesis


(35)

iii

Salam Sejahtera,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini, karena dengan ridho dan rahmat – Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul: TINJAUAN PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN CV. MENOTEMBO KONGO BANDUNG.

Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi Diploma Tiga (D3) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak baik moril dan materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan dalam mengerjakan laporan tugas akhir ini.

2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(36)

iv

5. Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom, selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, khususnya dosen Jurusan Akuntansi yang telah mendidik penulis selama penulis menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.

7. Staf kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mbak Senny, Mbak Dona) 8. Yang terhormat Bapak Madi Sitorus,SH selaku Maager Keuangan yang

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama ini.

9. Pembimbing di Bagian Keuangan CV Menotembo Kongo Bandung,Ibu Emilia.

10.Segenap Karyawan yang bekerja di CV Menotembo Kongo Bandung. 11.Yang tercinta, Ibu, Kakak yang telah memberikan doa, dukungan,

semangat dan bantuan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

12.Ibu Junita Samosir yang telah memberikan semangat motivasi kepada penulis.

13.Sahabat seperjuangan bimbingan Nijar, Meilky, Gilas, Ridwan, Ria, Lili, Novita, Triska, Annisa, Yuli, Fauziah yang sama – sama berjuang tak kenal lelah menyelesaikan laporan tugas akhir ini.


(37)

v

kekeluargaan yang telah terjalin selama ini.

15.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungan yang tulus.

16.Sahabat luar biasa Amrin sianipar yang telah memberikan semangat dan waktu dalam memotivasi melakukan tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak yang membacanya. Amin.

Bandung, Agustus 2015 Penulis

Mislan S Siahaan NIM: 21312023


(38)

(39)

(40)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mislan S Siahaan

Tempat, tanggal lahir : Panamparan, 24 Januari 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Kristen Protestan Status : Mahasiswa

Alamat Rumah : Panamparan Habinsaran Telepon : 082168554559

Pendidikan Formal

Tahun 1998-2004, SD Negeri 173619 Panamparan, Tahun 2004-2007, SMP Negeri 2 Sigumpar,

Tahun 2007-2010, SMK Swasta Karya Pendidik Balige,

Tahun 2012-sekarang, Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi


(41)

(1)

iv

4. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak., Ak., CA ,selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

5. Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom, selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, khususnya dosen Jurusan Akuntansi yang telah mendidik penulis selama penulis menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.

7. Staf kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mbak Senny, Mbak Dona) 8. Yang terhormat Bapak Madi Sitorus,SH selaku Maager Keuangan yang

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama ini.

9. Pembimbing di Bagian Keuangan CV Menotembo Kongo Bandung,Ibu Emilia.

10.Segenap Karyawan yang bekerja di CV Menotembo Kongo Bandung. 11.Yang tercinta, Ibu, Kakak yang telah memberikan doa, dukungan,

semangat dan bantuan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

12.Ibu Junita Samosir yang telah memberikan semangat motivasi kepada penulis.

13.Sahabat seperjuangan bimbingan Nijar, Meilky, Gilas, Ridwan, Ria, Lili, Novita, Triska, Annisa, Yuli, Fauziah yang sama – sama berjuang tak kenal lelah menyelesaikan laporan tugas akhir ini.


(2)

v

14.Semua sahabat di kelas Ak-8 angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuan, persahabatan, keceriaan dan kekeluargaan yang telah terjalin selama ini.

15.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan dukungan yang tulus.

16.Sahabat luar biasa Amrin sianipar yang telah memberikan semangat dan waktu dalam memotivasi melakukan tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak yang membacanya. Amin.

Bandung, Agustus 2015 Penulis

Mislan S Siahaan NIM: 21312023


(3)

(4)

(5)

51

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mislan S Siahaan

Tempat, tanggal lahir : Panamparan, 24 Januari 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Kristen Protestan Status : Mahasiswa

Alamat Rumah : Panamparan Habinsaran Telepon : 082168554559

Pendidikan Formal

Tahun 1998-2004, SD Negeri 173619 Panamparan, Tahun 2004-2007, SMP Negeri 2 Sigumpar,

Tahun 2007-2010, SMK Swasta Karya Pendidik Balige,

Tahun 2012-sekarang, Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi


(6)