2 3.
Ketut Joki Anak
21 SD
Bekerja Keluarga Bapak I Wayan Dio menempati rumah sederhana. Di rumah yang
sederhana itu dirinya hanya tinggal bersama ibunya yang disebut dengan Dadong Dio dan anaknya yang bernama Ketut Joki. Bapak I Wayan Dio sudah bercerai dengan
istrinya sejak 20 tahun lalu, sedangkan anak perempuannya, Luh Diani sudah menikah keluar. Mereka bertiga menempati bangunan dengan ukuran kurang lebih 5 x
6 meter. Bangunan tersebut terbuat dari batako beratapkan seng, dengan lantai berbahan semen. Bangunan tersebut berisi kamar tidur, dapur, kamar suci untuk
tempat beribadah serta kamar tamu yang sekaligus juga dipakainya untuk tidur. Kamar tidur nampak pengap, serta pencahayaan dan sirkulasi udara yang kurang.
Tempat tidurnya terbuat dari kasur kapuk disertai dengan dipan. Dapur miliknya terlihat sangat sederhana, disana hanya terdapat kompor, beberapa alat masak dan
bahan masakan. Bapak I Wayan Dio tidak memiliki kamar mandi. Kamar mandi digunakan bersama-sama dengan keluarga yang terdapat disatu kawasan rumahnya.
Bapak I Wayan Dio sempat mengenyam pendidikan di SD 1 Abang, namun mengaku tidak menamatkan sekolahnya karena faktor ekonomi dan tuntutan untuk
membantu orang tua. Anak-anaknya dikatakan telah tamat sekolah dasar namun tidak melanjutkan pendidikan berikutnya karena alasan yang sama. Bapak I Wayan Dio
mengatakan dirinya bekerja sebagai pedagang keliling menjual perabotan rumah tangga yang bergantian dengan anak laki-lakinya. Saat ini, penghasilan beliau
dikatakan tidak menentu.
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1. Pendapatan Keluarga
Saat ini pendapatan keluarga I Wayan Dio dapat dikatakan tidak menentu. Mereka cenderung bertumpu pada bantuan dari pemerintah maupun
keluarga disekitar rumahnya.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga a.
Kebutuhan Sehari-hari
Pengeluaran sehari-hari Bapak I Wayan Dio adalah untuk kebutuhan pangan sehari-hari yaitu beras kurang lebih ½ kg yang merupakan bantuan
dari pemerintah. Bahan pangan lain juga didapat dari pemberian keluarga ataupun apabila mendapat penghasilan yang lumayan saat itu.
b. Pendidikan
3 Bapak I Wayan Dio tidak memiliki pengeluaran untuk biaya pendidikan
karena anaknya sudah tidak melanjutkan sekolah lagi.
c. Kesehatan
Saat ini Bapak I Wayan Dio mengaku menderita penyakit hipertensi. Beliau sudah sempat berobat ke puskesmas dan diberikan obat
– obatan. Beliau mengaku mendapat pengobatan gratis saat ke puskesmas.
d. Kerohanian
Bapak I Wayan Dio dan keluarga memeluk agama Hindu dan menjunjung tradisi kerohanian Hindu Bali dan adat Desa Terunyan. Kebutuhan
kerohanian sehari-hari keluarga beliau sudah dipenuhi oleh keluarga yang berada disekitar rumah mereka.
e. Sosial
Hubungan keluarga Bapak I Wayan Dio dengan anggota keluarga lain maupun dari tetangganya terlihat harmonis, dimana mereka saling
membantu apabila salah satu keluarga memiliki kegiatan upacara keagamaan maupun untuk kebutuhan sehari-hari.
4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pertemuan dimulai dari tanggal 27 Juli 2016 dimana diawali dengan perkenalan biasa yang kemudian dilanjutkan dengan berbincang-bincang ditambah
dengan identifikasi atas masalah-masalah yang dialami keluarga dan menjadi prioritas dari KK Dampingan itu sendiri sesuai dengan tujuan dari program KK Dampingan
dari KKN PPM 2016 dari Universitas Udayana. Program KK Dampingan terdiri dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan pemberian solusi berupa saran ataupun
pemberian bantuan untuk menyelesaikan permasalahan KK Dampingan itu sendiri.
2.1 Permasalahan Keluarga
a. Kesehatan Keluarga
Saat ini Bapak I Wayan Dio mengatakan dirinya sedang menderita penyakit hipertensi. Keluhan yang dirasakan berupa sakit kepala. Penyakit
ini dikatakan sudah dimilikinya sejak lama namun sejak bercerai dengan istrinya dikatakan semakin parah dan sampai mengganggu aktivitas sehari-
harinya, hingga menyebabkan produktivitasnya menurun. Keluhan ini dikatakan muncul tidak menentu namunmembaik setelah istirahat atau
meminum loloh. Beliau mengatakan dirinya sudah sempat berobat ke puskesmas pembantu di desa, namun keluhan penyakit tersebut masih saja
diarasakan. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama.
b. Ekonomi Keluarga
Keluarga bapak I Wayan Dio bekerja sebagai pedagang. Pendapatannya dikatakan tidak menentu. Saat kondisi sedang sakit, Bapak I Wayan Dio
digantikan oleh anak laki-lakinya. Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga ini mendapat bantuan dari pemerintah berupa sumbangan beras miskin
ataupun bahan makanan lain dari tetangga terdekat. Bapak I Wayan Dio dulunya bekerja sebagai petani bawang tetapi karena pernah menderita
rugi, pekerjaannya sebagai petani tidak dilanjutkannya lagi.
2.2
Masalah Prioritas
Berdasarkan identifikasi atas masalah-masalah KK Dampingan, dapat ditentukan prioritas masalah yang dapat dipecahkan terlebih dahulu. Adapun prioritas dari 2