Efisiensi berkeadilan pilar pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis Syariah

Heri Junaidi
NIM. 09.3.00.1.08.01.0015

EFISIENSI BERKEADILAN
PADA KASUS USAHA SONGKET PALEMBANG

Disertasi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Doktor di Bidang Pengkajian Islam

Promotor:
Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA. MM
Prof. Dr. Ahmad Rodoni.

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011

ABSTRAK
Berdasarkan hasil studi ini disimpulkan bahwa efisiensi berkeadilan memiliki
nilai-nilai kekuatan ekonomi berbasis pemberdayaan dalam meningkatkan

kesejahteraan bersama. Nilai-nilai yang tidak berorientasi pada nilai ekonomis
semata seperti dipahami dalam teori trickle down effect maupun pareto optimum
yang hanya melahirkan kapitalis semu dan kejahatan moral karena kekayaan, harta,
dan penumpukan modal sebenarnya hanya dimiliki oleh para pelaku ekonomi
modal kuat, bukan oleh semua kalangan. Penguatan ekonomi berbasis
pemberdayaan berarti pemerintah berperan mengatur agar masyarakat kaya tidak
merugi (tidak worse off) dan masyarakat miskin memperoleh untung (menjadi
better off). Dalam perspektif tersebut, nilai-nilai efisiensi berkeadilan dipengaruhi
oleh nilai-nilai Islam yang mengarahkan seluruh umat Islam untuk meningkatkan
produkifitas namun tidak melupakan hak-hak orang lain dalam proses mendapatkan
hasil usaha.
Persamaan dan perbedaan dengan komunitas akademik lain (1) Efisiensi
berkeadilan yang termaktub dalam amandemen UUD 1945 pasal 33 (ayat 4) adalah
istilah yang diusung oleh Sri-Edi Swasono sebagai efisiensi sosial dalam mencapai
keadilan sosial ekonomi pada tataran mikro dan makro; (2) Jamaludin Atthiyah
menyebutkan bahwa sumber daya manusia dalam melakukan aktifitas dituntut
untuk melakukan efisiensi dengan tidak mengkonsumsi dan mengeksploitasi
nikmat Allah secara berlebihan; (3) Umar Chepra dan Mannan menilai efisiensi
berdasarkan maqa>s}id. Setiap penggunaan yang menggagalkan realisasi
maqa>s}id harus dipandang sebagai kesia-siaan, penetapan kesejahteraan dalam

pembangunan ekonomi dalam Islam harus bermuara kepada mas}lahat atau
kebaikan, dan kesejahteraan umat manusia untuk pemeliharaan lima mas}lahat
berdasarkan aturan syari’ah; (4) Muhammad Amin Suma menguatkan dengan
keadilan sosial secara menyeluruh dimana kemakmuran rakyat yang diutamakan,
bukan kemakmuran orang-seorang, berkeadilan dan berkemakmuran dengan
tawaran ekonomi berbasis kitab suci. Sumber data dan cara membaca melalui
pemahaman dan perbandingan efisiensi berkeadilan dari perspektif ekonomi
kapitalis, konsep ekonomi kerakyatan dan ekonomi Islam serta pada kasus usaha
songket Palembang
Hasil studi menyimpulkan bahwa keterbatasan pemahaman terhadap makna
efisiensi berkeadilan dalam implementasi merupakan penjelasan penting dalam
menjawab pertanyaan pada kasus usaha songket Palembang. Nilai-nilai efisiensi
berkeadilan belum terbangun pada usaha songket Palembang. Indikator penting
memperlihatkan aktifitas yang hanya berorientasi untung rugi ekonomi.

ii

ABSTRACT
Equitable efficeincy embodied in the amandement of 1945 constitution
article 33 (paragraph 4) is one of the basic values to build social efficiency in

Indonesia. The term introduced in the amandement by Sri-Edi Swasono, as also
strengthened by earlier thinkers such as Mohammad Hatta, Posner, Prabhat Ranjan
Sarkar, Sritua Arief, Mubyarto, Umar Chepra, Baqir Shadr, Jamaluddin Attiyah,
Amin Suma, Han-Joon Chang and Ilene Grabel.
The dissertation is then shown that (1) the concept of equitable efficiency
oriented economic efficiency is not only the view of the economic costs and
benefits, (2) the equitable efficiency is a concept to build empowerment,
balance, sustainability, equality and shared prosperity. The main source of this
dissertation is the work of economists thought that examines the concept
of equitable
efficiency and Palembang songket business activities. The data is
read through the concept of capitalist economics, Islam and the economy, while
providing a revision of the existing theories based on field findings and the concept
of Islamic Law reality (fiqh muamalah ). Actualization of the various theories are
assessed from activities of business development in South Sumatra in songket
(1)empowerment of capital, (2) development aspects of rights and mutual
obligations, (3) togetherness in human resource development, (4) free enterprise
and creativity, (5) enhance partnerships in distribution. In explore the equitable
efficiency in Palembang songket business done with the conceptual approach
and the comparative approach.

The study concluded that the values of equitable efficiency influenced the
concept of Islamic economics. The existence of such a term is needed to encourage
the accelaration of productivity that justice which every citizen can enjoy the
results in accordance with humanity and devotion dharma. It also reinforces the
implementation of the demands of Article 27 paragraph (2) of the 1945
Constitution (UUD 1945). Lack of understanding of the meaning of equitable
efficiency. Lack of and strength of the ideological struggle of economic democracy
building within the basic concept at the level of production and distribution
business Palembang’s Songket.
The effort to build a future songket waves business by holding on values of
parameters the Equitable efficeincy and mumalah maliyah and muamalah
ma’daniyah as reinforce basic awareness of Khalifatullah fi al-ardhi, contract
implementation in accordance with the values of Islamic law, and strengthening
partnership with the concept of sharing (murabaha and musharaka).

iii

iv

v


vi

vii

viii

ix

x

xi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Nim
Konsentrasi


: Heri Junaidi
: 09.2.00.1.09.01.0020
: Ekonomi Islam
xii

Dengan ini menyatakan bahwa disertasi Efisiensi Berkeadilan Pada Kasus
Usaha Songket Palembang adalah benar-benar karya saya sendiri, didukung
oleh berbagai sumber terkait. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan di
dalamnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Demikianlah surat
pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta,

Juli 2011

Heri Junaidi
NIM. 09.3.00.1.08.01.0015

Kata Pengantar


Dengan rahmat dan Inayah Allah Swt penelitian disertasi berjudul
“Efisiensi Berkeadilan (Studi Kasus Usaha Songket Palembang)” yang merupakan
hasil pergulatan akademik selama masa studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dapat diselesaikan, salawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw. Disertasi ini merupakan penggalian
mendalam terhadap salah satu kalimat dalam amandemen keempat tahun 2004,
Pasal 33 yang dikenal sebagai pasal pengelolaan ekonomi, ayat keempat
“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
xiii

prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Konsep efisiensi berkeadilan yang diusung Sri-edi Swasono memberikan
banyak nilai yang memerlukan penafsiran yang lebih mendalam terhadap nilai-nilai
efisiensi berkeadilan tersebut terutama bagaimana mengimplementasikan ke
wilayah usaha mikro dan usaha kecil seperti usaha songket Palembang yang
menjadi kajian studi ini. Walaupun tidak mencerminkan keadaan usaha mikro dan
usaha kecil secara menyeluruh, namun hasil penelitian ini dapat memberikan
gagasan dan pemikiran untuk mengarusutamakan (mainstreaming) produktifitas

usaha mikro dan usaha kecil dalam melakukan persaingan global di dunia usaha.
Bagi sebagian kalangan, efisiensi berkeadilan mungkin masih sangat asing,
padahal didalamnya mempunyai nilai-nilai filosofis yang sangat penting untuk
dipahami oleh segenap komponen bangsa Indonesia di tengah kondisi usaha mikro
dan usaha kecil yang masih belum mampu bersaing. Seperti jaringan kebersamaan
(ukhuwah), solidaritas kerja, keuntungan dan produksi yang tidak memfokus pada
orang perorang, kemitraan yang sama-sama menguntungkan, memberdayakan dan
berkesinambungan, serta keterbawasertaan unit usaha kecil dan mikro dalam
program pembangunan lokal dan nasional. Keberhasilan konsep tersebut juga
masih bergantung pada kesadaran tindakan dalam menjalankan aspek-aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Studi ini lebih ditegaskan pada hasil observasi dan wawancara mendalam,
sehingga alur pendalaman materipun mengikuti aktifitas yang muncul dalam studi
ini. Sehingga konsep-konsep perhitungan dalam konsep ekonomi sebagai kajian
sekunder untuk mempertajam analisis studi. Pada bab II dikaji efisisiensi
berkeadilan dalam perdebatan akademik sehingga menemukan perbandingan
konsep terutama konsep efisiensi berkeadilan dalam perspektif kapitalis, ekonomi
Islam dan ekonomi kerakyatan.
Bab III menggali implementasi efisiensi berkeadilan dalam ranah produksi
dengan studi kasus utama usaha songket Palembang. Untuk mencapai kajian pada

ranah tersebut, digali terlebih dahulu akar budaya songket, karekteristik usaha
hingga penjelasan-penjelasan yang sangat terkait dengan bab-bab selanjutnya. Pada
bab IV penilaian efisiensi berkeadilan dalam ranah kemitraan distribusi. Bab ini
menggali berbagai dinamika yang berhubungan dengan kemitraan dalam aktifitas
penjualan songket serta akad-akad yang terjadi seiring dengan aktifitas tersebut.
Pada bab V lebih difokuskan untuk meramu problematika dan dinamika yang
muncul lebih mendalam sehingga memunculkan beberapa tawaran-tawaran
teoritisasi penguat atas teori efisiensi berkeadilan. Seperti penegasan dalam
“efisiensi berkeadilan sosial” dan “efisiensi humanis spritualis” beserta
argumentasi-argumentasinya. Bab VI merupakan kesimpulan studi, implikasi dan
beberapa rekomendasi tawaran pendalaman studi.
xiv

Seiring dengan selesainya penelitian diucapkan penghargaan dan terima
kasih kepada mereka yang banyak sekali memberi bantuan yang amat berharga dari
banyak pihak secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih dan
sembah sujud serta doa yang tiada henti disampaikan kepada orang tua, ayahanda
almarhum Umar Usman dan ibunda Mariana, Almarhum M. Natsir dan Siti
Nurjannah yang telah memberikan ketauladanan tut wuri handayani kepada ananda
hingga mencapai gelar Doktor bidang pengkajian Agama Islam serta karier yang

sejalan dengan cita-cita masa kecil penulis, menjadi seorang pendidik. Selanjutnya
diucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Azumardi Azra, MA, Prof. Dr. Suwito,
MA, Dr. Fuad Jabali. MA dan Dr. Yusuf Rahman, MA yang memberikan berbagai
masukan berkenaan dengan proses awal penulisan dan masa-masa work in progress
disertasi ini.
Terima kasih juga diucapkan kepada Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin
Suma, SH, MA. MM, dan Prof. Dr. Ahmad Rodoni yang keduanya menjadi
promotor penulis. Berbagai masukan, komentar selama proses studi ini menjadi
bagian yang sangat berharga dalam memperkuat data dan analisis disertasi, Prof.
Dr. Atho Muzhar, MA yang memberikan masukan terutama dalam penyederhanaan
judul dan metodologi disertasi yang diolah selama masa perkuliahan bersama
beliau. Terima kasih juga kepada Prof. Dr. Sri-Edi Swasono yang penulis sempat
menjadi mahasiswa tamu dalam perkuliahan beliau di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Berbagai informasi dan data baik dalam buku-buku, makalah seminar,
tulisan dalam berbagai media serta naskah ajar beliau menjadi data primer dalam
memahami konsep efisiensi berkeadilan tersebut. Kemudian semua tim teaching
dalam berbagai mata kuliah yang disajikan selama masa studi penulis, kesemuanya
juga diucapkan terima kasih. Jaza>kumulla>h Khairul jaza>’
Selama awal-awal pendalaman materi pra-proposal, penulis mendapatkan
banyak informasi dan masukan. Terima kasih terutama kepada Prof. Dr. Sirozi,

MA. Phd, dengan motivasi dan spiritnya awalnya sehingga dapat kembali
melanjutnya program S3 di sekolah pascasarjana UIN Jakarta ini. Prof. Dr. Izzan
Fautanu. MA yang motivasi awal dan perhatiannya selama studi ini mengingatkan
untuk tetap fokus studi. Dr. Izzomiddin, MA, Dr. Edison Saifullah, Lc, yang tidak
pernah lelah mengajarkan penulis untuk memahami pemikiran tokoh-tokoh
ekonom Muslim dunia. Dr. Muhammad Adil, Dr. Muhajirin,Dr. Kusnadi, Dr. Nur
Fitriyani yang setiap saat menjadi teman dialog ilmiah penulis.
Segenap tim kerja di lingkungan IAIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr.
Aflatun Mukhtar, MA, Rektor IAIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Duski
Ibrahim, MA, Dekan Fakultas Syari’ah beserta seluruh jajaran yang banyak
membantu memberikan kemudahan baik dari aspek admintrasi izin belajar, bantuan
pendanaan hingga selesai studi ini. Kepada Juwita Anggraini, SHI, MHI yang
banyak membantu dalam mengisi kuliah yang menjadi tanggung jawab penulis
selama masa studi ini, sekaligus memberikan waktu berlama-lama mengedit aspek
kebahasaan disertasi ini. tidak lupa mitraku Kun Budianto, SE. MHI, Dra. Nurmala
Hak, MHI, Drs. Legawan Isa, MHI, Yusida Fitri, MA, Titin Suhartini, ME,
xv

Yuswalina, SH, dan Drs. Sunaryo, MHI dalam Labarotorium Terpadu Fakultas
Syari’ah dimana penulis diamanatkan untuk memimpinnya serta semua civitas
akademik di lingkungan IAIN Raden Fatah. Terima kasih atas semua kebersamaan
yang terbangun walau saya sering meninggalkan tugas untuk izin belajar ini.
Kepada Prof. Dr. Suyitno, MA; Dr. Rr. Rina Antasari, SH. M.Hum, Nilawati,
MHI, Rika Lidyah, SE, MSi, Titin SE. Msi, Dinul Alfian Akbar, SE>. Msi, M.
Fatah, MA Kolega dalam Lembaga Kajian Hukum Islam (LKHI) Fakultas
Syari’ah. Semoga sekecil apapun bantuan dari kolega civitas IAIN Raden Fatah
Palembang akan menjadi amal.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para pegawai Perpustakaan
sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Nasional yang
telah memberikan kemudahan untuk mendapatkan data-data dalam studi ini, juga
kepada semua staff administrasi yang telah memberikan berbagai kemudahan
dalam semua proses studi ini. Para responden dari pengrajin, perajin songket yang
dengan keikhlasan memberikan waktu untuk berdialog dengan berbagai pertanyaan
sebagai penguat data primer studi, tidak ada ucapan kecuali terima kasih atas
semua informasi yang diberikan.
Kepada adik-adikku, M. Zazili, SE, Sulhana, Sri Mulyati, S.Sos MM, Isman
Komari, SPd, MM, Eka Izzati, SE, Karsten Lohmeyer, Mustika Aini SE, Made,
Ana Yusro, S.Kes, Farizal Hadriyanto, S.Kes, Rodhi Sabirin, SE, RA. Marisa serta
semua keponakan yang turut mendoakan, memberikan bantuan finansial yang tidak
terbatas. Kepada Kanda Komaruzzaman, Maryani, Imron, Yuliana, Dewi Hasriani,
Putu, Julailah yang turut mendoakan, tidak ada ucapan kecuali terima kasih dan
semoga amal ibadah tersebut mendapatkan imbalan yang tidak terhingga dari Allah
Swt.
Dalam proses penulisan disertasi ini, banyak sekali para sahabat yang dapat
menjadi tempat berkomunikasi ilmiah, berlama-lama membaca berbagai
kekurangan dari aspek hurup, kalimat, hingga paragraf yang mungkin tidak relevan
dalam tulisan ini. Beberapa diantaranya Mas Tris, Ramadhanita, dan Dian Indriyani
yang selalu mencoba mengkritisi dan memperbaiki semua logika tulisan ini, Mas
Dekky, Mbak Ani, Mas Azan yang memberikan waktu berlama-lama untuk
mengkaji konsep ekonomi konvensional dan sistem ekonomi Islam, serta temanteman yang membantu dalam menguatkan pemahaman dalam bahasa Arab dan
Bahasa Inggris seperti Dr. Edison, Eva Nugraha, dan Sholeh Sakni. Kepada rekan
seangkatan kuliah tahun 2009 dan semua teman pada mata kuliah isu-isu ekonomi
Islam kontemporer, teman-teman dalam IMPASS (Ikatan Mahasiswa Pascasarjana
Sumatera Selatan) yang diketui oleh Syarifuddin, MA bersama Jhon Supriyanto,
MA, Maryuzi dan Abdul Hadi, MA yang memberikan nilai bahwa rentan waktu
berjuang hidup di kost semakin menambah persahabatan, keakraban, sekaligus
mempertajam dalam arisan pikiran kita. termasuk mereka yang buku-bukunya
dipinjam dan dibedah serta memberikan semangat dan motivasi untuk dapat
menyelesaikan studi ini, tiada kata kecuali ucapan, semoga apa yang telah
diberikan dengan segenap keikhlasan dapat menjadi pahala dari Allah, Swt.
xvi

Akhirnya secara sangat khusus ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada istriku Herlina yang telah menjadi fondasi aktifitas belajar dan karier, Ia
juga membangunkan nilai pengertian dan kesabarannya, memahami persoalan dan
dinamika perjuangan selama masa kuliah ini tanpa sedikitpun mengeluh. Dari
dirinya aku menemukan sebuah nilai ” cintailah buku seperti sungai, karna sungai
mengalir selamanya. Ia juga membuat saya bertemu pada satu kesimpulan
”kebahagian hadir dan memberi arti, saat kepahitan pernah singgah dan mengisi
kehidupan kita”. Terima kasih atas semua sugesti yang diberikan selama ini.
Kepada anak-anakku Nabilah Dea Afifah, Adrian Rofiq dan Alfian Ridwan,
ketiganya menjadi motivasi dan semangat perjuangan ini, walau dalam kesendirian
penulis selalu berungkap kata ”maafkan ayahanda tidak bisa selalu hadir bersama
menemani selama masa studi kalian, dan maafkan kasih sayang ayah berkurang
demi studi ini.
The last not the least, terucap terima kasih kepada guruku Drs. H. Mahir
Mallawi, MA yang semangat mengajar dan membimbingnya selalu kuikuti.
Khamami Zada, Yudhi R. Haryono, Pramono U. Tahtowi, Busman Edyard, Dr.
Mesraini, Dr. Nurhasanah, Dr. Suwendi, Dr. Asrina Irnaz, kritik panjenangan
selama berlatih menulis selalu ikut memotivasi untuk terus mempertajam tulisanku
dari masa ke masa.
Pada akhirnya, karya ini hanyalah awal untuk pengembangan ilmu dan
pengetahuan penulis, Sebagai sebuah karya ilmiah, tulisan ini memiliki nilai
perdebatan, dan karenanya menjadi sebuah studi yang menarik dan terus untuk
dapat dikaji secara ilmiah, untuk itu sumbang saran, ajakan dialog dan diskusi,
akan diterima dengan hati lapang. Di atas semua itu, saya sendirilah yang
bertanggung jawab atas segala kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam penelitian
ini.
Ciputat, 2011

TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

A. Huruf Konsonan

=
‫= ب‬
‫= ت‬
‫= ث‬
‫أ‬

'
b
t
th

‫ز‬
‫س‬
‫ش‬
‫ص‬

=
=
=
=

z
s
sh
s}
xvii

‫ق‬
‫ك‬
‫ل‬
‫م‬

=
=
=
=

q
k
l
m

‫= ج‬
‫= ح‬
‫= خ‬
‫= د‬
‫= ذ‬
‫=ر‬

j
h{
kh
d
dh
r

‫ض‬
‫ط‬
‫ظ‬
‫ع‬
‫غ‬
‫ف‬

=
=
=
=
=
=

d{
t}
z}

gh
f

‫ن‬
‫و‬
‫ه‬
‫ء‬
‫ي‬

=
=
=
=
=

n
w
h
`
y

B. Huruf Vokal
Vokal Tunggal:
Vokal Panjang:

a=´ ; i= ; u=
a< = ‫ ; ا‬i> = ‫ ; ي‬ū = ‫و‬

Vokal Rangkap:

ay = ‫ ; ا ي‬aw = ‫ا و‬

DAFTAR ISI
Abstrak.......................................................................................................
Persetujuan Promotor................................................................................
Persetujuan Tim Penguji...........................................................................
Surat Pernyataan........................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................
Transliterasi Arab.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................
B. Permasalahan............................................................................
C. Definisi Operasional................................................................
D. Penelitian Terdahulu................................................................
xviii

ii
v
vii
xiii
xiv
xviii
1
1
8
10
15

E.
F.
G.
H.
I.
J.
BAB II

A.
B.
C.
D.
BAB III

Tujuan......................................................................................
Manfaat ..................................................................................
Landasan Teori.........................................................................
Kerangka Berpikir....................................................................
Metodologi.............................................................................
Sistematika Penulisan ............................................................
EFISIENSI BERKEADILAN DALAM
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI
......................................................
Ekonomi Kapitalis..................................................................
Ekonomi Kerakyatan..............................................................
Ekonomi Islam .......................................................................
Perbandingan Efisiensi Berkeadilan.......................................

20
20
20
25
26
30

32
32
49
72
103

PRODUK USAHA BERASAS
KEKELUARGAAN............
Karakteristik Usaha ................................................................
Pendayagunaan kapital ...........................................................
Hak dan Kewajiban Bersama..................................................
Kebebasan Berusaha dan Berkreatifitas..................................

109

DISTRIBUSI BERBASIS
KEMITRAAN...............................
A. Pola Kemitraan........................................................................
B. Etika Nilai kemitraan……………………………………….
C. Kemitraan yang berkeadilan ……. ………………………….

156

A.
B.
C.
D.
BAB IV

BAB V

A.
B.
C.
D.
E.
F.

PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
BERWAWASAN HUMANIS
SPRITUAL............................
Analisis SWOT Usaha............................................................
Penguatan Sumber Daya Manusia..........................................
Corak Usaha Berbasis Nilai…………………………………
Strategi Pengembangan Usaha……. ………………………..
Membangun Pola Usaha Berbasis Kemitraan .......................
Rekonstruksi Pengembangan Usaha........................................

BAB VI
A.
B.
C.

PENUTUP..............................................................................
Kesimpulan............................................................................
Implikasi ...............................................................................
Saran ......................................................................................
xix

109
127
138
149

156
172
191

198
198
204
212
234
241
268
275
275
278
280

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN….…………………………………………….
INDEKS…………………………………………………………………...
GLOSARI…………………………………………………………………
BIOGRAFI PENULIS

xx

274
310
309
326

Pengantar Penulis
Dengan rahmat dan Inayah Allah Swt penelitian saya
tentang “Efisiensi Berkeadilan Usaha Songket Palembang” dapat
diterbitkan dengan judul Efsiensi Berkeadilan: Membangun Ekonomi
Kerakyatan Berbasis Syari’ah. Buku ini merupakan hasil pergulatan
akademik selama masa penelitian disertasi saya pada pengkajian
Islam Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2011), Disertasi yang kemudian menjadi buku ini merupakan
penggalian mendalam terhadap salah satu kalimat dalam
amandemen keempat tahun 2004, Pasal 33 yang dikenal sebagai
pasal pengelolaan ekonomi, ayat keempat “Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Konsep efisiensi berkeadilan yang diusung Sri-edi
Swasono memberikan banyak nilai yang memerlukan penafsiran
yang lebih mendalam terhadap nilai-nilai efisiensi berkeadilan
tersebut terutama bagaimana mengimplementasikan ke wilayah
usaha mikro dan usaha kecil seperti usaha songket Palembang
yang menjadi kajian studi ini. Walaupun tidak mencerminkan
keadaan usaha mikro dan usaha kecil secara menyeluruh, namun
hasil penelitian ini dapat memberikan gagasan dan pemikiran
untuk mengarusutamakan (mainstreaming) produktifitas usaha
mikro dan usaha kecil dalam melakukan persaingan global di
dunia usaha.
Bagi sebagian kalangan, efisiensi berkeadilan mungkin
masih sangat asing, padahal didalamnya mempunyai nilai-nilai
filosofis yang sangat penting untuk dipahami oleh segenap
komponen bangsa Indonesia di tengah kondisi usaha mikro dan
usaha kecil yang masih belum mampu bersaing. Seperti jaringan
kebersamaan (ukhuwah), solidaritas kerja, keuntungan dan
produksi yang tidak memfokus pada orang perorang, kemitraan

yang sama-sama menguntungkan, memberdayakan dan
berkesinambungan, serta keterbawasertaan unit usaha kecil dan
mikro dalam program pembangunan lokal dan nasional.
Keberhasilan konsep tersebut juga masih bergantung pada
kesadaran tindakan dalam menjalankan aspek-aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Seiring dengan selesainya penelitian diucapkan
penghargaan dan terima kasih kepada mereka yang banyak sekali
memberi bantuan yang amat berharga dari banyak pihak secara
langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih dan
sembah sujud serta doa yang tiada henti disampaikan kepada
orang tua, ayahanda almarhum Umar Usman dan ibunda
Mariana, Almarhum M. Natsir dan Siti Nurjannah yang telah
memberikan ketauladanan tut wuri handayani kepada ananda
hingga mencapai gelar Doktor bidang pengkajian Agama Islam
serta karier yang sejalan dengan cita-cita masa kecil penulis,
menjadi seorang pendidik. Selanjutnya diucapkan terima kasih
kepada Prof. Dr. Azumardi Azra, MA, Prof. Dr. Suwito, MA, Dr.
Fuad Jabali. MA dan Dr. Yusuf Rahman, MA yang memberikan
berbagai masukan berkenaan dengan proses awal penulisan dan
masa-masa work in progress disertasi ini.
Terima kasih juga diucapkan kepada Prof. Dr. Drs. H.
Muhammad Amin Suma, SH, MA. MM, dan Prof. Dr. Ahmad
Rodoni yang keduanya menjadi promotor penulis. Berbagai
masukan, komentar selama proses studi ini menjadi bagian yang
sangat berharga dalam memperkuat data dan analisis disertasi,
Prof. Dr. Atho Muzhar, MA yang memberikan masukan
terutama dalam penyederhanaan judul dan metodologi disertasi
yang diolah selama masa perkuliahan bersama beliau. Terima
kasih juga kepada Prof. Dr. Sri-Edi Swasono yang penulis sempat
dibimbing dan menjadi mahasiswa tamu dalam perkuliahan
beliau di Fakultas Ekonomi UI dan sekolah pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Berbagai informasi dan data baik
dalam buku-buku, makalah seminar, tulisan dalam media surat
kabar dan internet serta naskah ajar beliau menjadi data primer
dalam memahami konsep efisiensi berkeadilan tersebut.
Kemudian semua tim teaching dalam berbagai mata kuliah yang
ii

disajikan selama masa studi penulis, kesemuanya juga diucapkan
terima kasih. Jaza>kumulla>h Khairul jaza>’
Selama awal-awal pendalaman materi pra-proposal, penulis
mendapatkan banyak informasi dan masukan. Terima kasih
terutama kepada Prof. Dr. Sirozi, MA. Phd, dengan motivasi dan
spiritnya awalnya sehingga dapat kembali melanjutnya program
S3 di sekolah pascasarjana UIN Jakarta ini. Prof. Dr. Romli, SA,
MA yang semangat belajar nya selalu kuikuti. Prof. Dr. Izzan
Fautanu. MA yang motivasi awal dan perhatiannya selama studi
ini mengingatkan untuk tetap fokus studi. Dr. Izzomiddin, MA,
Dr. Edison Saifullah, Lc, yang tidak pernah lelah mengajarkan
penulis untuk memahami pemikiran tokoh-tokoh ekonom
Muslim dunia. Dr. Muhammad Adil, Dr. Muhajirin, Dr. Kusnadi,
Dr. Nur Fitriyani yang setiap saat menjadi teman dialog ilmiah
penulis.
Segenap tim kerja di lingkungan IAIN Raden Fatah
Palembang, Prof. Dr. Aflatun Mukhtar, MA, Rektor IAIN Raden
Fatah Palembang, Prof. Dr. Duski Ibrahim, MA, Dekan Fakultas
Syari’ah beserta seluruh jajaran yang banyak membantu
memberikan kemudahan baik dari aspek admintrasi izin belajar,
bantuan pendanaan hingga selesai studi ini. Kepada Juwita
Anggraini, SHI, MHI yang banyak membantu dalam mengisi
kuliah yang menjadi tanggung jawab penulis selama masa studi
ini, sekaligus memberikan waktu berlama-lama dengan tekun dan
tabah mengedit aspek kebahasaan disertasi ini.
Kepada semua mitraku Kun Budianto, SE. MHI, Dra.
Nurmala Hak, MHI, Drs. Legawan Isa, MHI, Yusida Fitri, MA,
Titin Suhartini, ME, Yuswalina, SH, dan Drs. Sunaryo, MHI
dalam Labarotorium Terpadu Fakultas Syari’ah dimana penulis
diamanatkan untuk memimpinnya serta semua civitas akademik
di lingkungan IAIN Raden Fatah. Terima kasih atas semua
kebersamaan yang terbangun walau saya sering meninggalkan
tugas untuk izin belajar ini. Kepada Prof. Dr. Suyitno, MA; Dr.
Rr. Rina Antasari, SH. M.Hum, Nilawati, MHI, Rika Lidyah, SE,
MSi, Titin SE. Msi, Dinul Alfian Akbar, SE. Msi, M. Fatah, MA
Kolega dalam Lembaga Kajian Hukum Islam (LKHI) Fakultas
Syari’ah. Semoga sekecil apapun bantuan dari kolega civitas IAIN
Raden Fatah Palembang akan menjadi amal.

iii

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para pegawai
Perpustakaan sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Perpustakaan Nasional yang telah memberikan
kemudahan untuk mendapatkan data-data dalam studi ini, juga
kepada semua staff administrasi yang telah memberikan berbagai
kemudahan dalam semua proses studi ini. Para responden dari
pengrajin, perajin songket yang dengan keikhlasan memberikan
waktu untuk berdialog dengan berbagai pertanyaan sebagai
penguat data primer studi, tidak ada ucapan kecuali terima kasih
atas semua informasi yang diberikan.
Kepada adik-adikku, M. Zazili, SE, Sulhana, Sri Mulyati,
S.Sos MM, Isman Komari, SPd, MM, Eka Izzati, SE, Karsten
Lohmeyer, Mustika Aini SE, Made, Ana Yusro, S.Kes, Farizal
Hadriyanto, S.Kes, Rodhi Sabirin, SE, RA. Marisa serta semua
keponakan yang turut mendoakan, memberikan bantuan finansial
yang tidak terbatas. Kepada Kanda Komaruzzaman, Maryani,
Imron, Yuliana, Dewi Hasriani, Putu, Julailah yang turut
mendoakan, tidak ada ucapan kecuali terima kasih dan semoga
amal ibadah tersebut mendapatkan imbalan yang tidak terhingga
dari Allah Swt.
Dalam proses penulisan disertasi ini, banyak sekali para
sahabat yang dapat menjadi tempat berkomunikasi ilmiah
mengkaji konsep ekonomi konvensional dan sistem ekonomi
Islam diantaranya Mas Tris, Mas Dekky, Mbak Ani, Mas Azan,
kemudian Ramadhanita dengan bantuan menelaah indeks buku,
dan menjadi editor akhir hingga menjadi buku. Komunitas Kost
H. Maus yang sering sekali memberi support untuk konsisten
dalam belajar yang digawangi oleh Dian Indriyani serta temanteman yang membantu dalam menguatkan pemahaman dalam
bahasa Arab dan Bahasa Inggris seperti Dr. Edison, Eva
Nugraha, MA dan Sholeh Sakni. MA. Kepada rekan seangkatan
kuliah tahun 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
termasuk teman-teman dalam IMPASS (Ikatan Mahasiswa
Pascasarjana Sumatera Selatan) yang diketui oleh Syarifuddin,
MA bersama Jhon Supriyanto, MA, Maryuzi dan Abdul Hadi,
MA yang memberikan nilai bahwa rentan waktu berjuang hidup di
kost semakin menambah persahabatan, keakraban, sekaligus mempertajam
dalam arisan pikiran kita. termasuk mereka yang buku-bukunya
dipinjam dan dibedah serta memberikan semangat dan motivasi
iv

untuk dapat menyelesaikan studi ini, tiada kata kecuali ucapan,
semoga apa yang telah diberikan dengan segenap keikhlasan
dapat menjadi pahala dari Allah, Swt.
Akhirnya secara sangat khusus ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada istri Herlina dan anak-anak tercinta Nabilah
Dea Afifah, Adrian Rofiq dan Alfian Ridwan yang telah menjadi
fondasi aktifitas belajar dan karier, mereka membangunkan nilai
pengertian dan kesabarannya, memahami persoalan dan dinamika
perjuangan selama masa kuliah ini tanpa sedikitpun mengeluh,
sehingga dalam proses kutemukan sebuah kesimpulan”kebahagian
hadir dan memberi arti, saat kepahitan pernah singgah dan mengisi
kehidupan kita, maafkan ayahanda tidak bisa selalu hadir bersama
menemani selama masa studi kalian, dan maafkan kasih sayang
ayah berkurang demi studi ini.
The last not the least, terucap terima kasih kepada guruku
Drs. H. Mahir Mallawi, MA yang semangat mengajar dan
membimbingnya selalu kuikuti. Dr. Khamami Zada, Mas Yudhi
R. Haryono, MA, Dr. Pramono U. Tahtowi, Busman Edyard,
MA, Dr. Mesraini, Dr. Nurhasanah, Dr. Suwendi, Dr. Asrina
Irnaz, dan Dr. Thabib al-Asyhar. Kritik panjenangan selama
berlatih menulis selalu ikut memotivasi untuk terus mempertajam
tulisanku dari masa ke masa.
Pada akhirnya, karya ini hanyalah awal untuk
pengembangan ilmu dan pengetahuan penulis, Sebagai sebuah
karya ilmiah, tulisan ini memiliki nilai perdebatan, dan karenanya
menjadi sebuah studi yang menarik dan terus untuk dapat dikaji
secara ilmiah, untuk itu sumbang saran, ajakan dialog dan diskusi,
akan diterima dengan hati lapang. Di atas semua itu, saya
sendirilah yang bertanggung jawab atas segala kesalahan dan
ketidaksempurnaan dalam penelitian ini.
Ciputat, 2011

v

TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

A. Huruf Konsonan
‫' = أ‬
‫=ز‬
‫ = ب‬b
‫=س‬
‫ = ت‬t
‫=ش‬
‫ = ث‬th
‫=ص‬
‫ = ج‬j
‫=ض‬
‫ = ح‬h{
‫=ط‬
‫ = خ‬kh
‫=ظ‬
‫ = د‬d
‫=ع‬
‫ = ذ‬dh
‫=غ‬
‫= ر‬
r
‫=ف‬

z
s
sh
s}
d{
t}
z}

gh
f

‫ق‬

=
‫ك‬
‫ل‬
‫م‬
‫ن‬
‫و‬
‫ه‬
‫ء‬
‫ي‬

B. Huruf Vokal
Vokal Tunggal: a = ´ ; i = ; u =
Vokal Panjang: a< = ‫ ; ا‬i> = ‫ ; ي‬ū = ‫و‬
Vokal Rangkap: ay = ‫ ; ا ي‬aw = ‫ا و‬

vi

q
=
=
=
=
=
=
=
=

k
l
m
n
w
h
`
y

DAFTAR ISI
Pengantar Penulis
Transliterasi Arab
Pendahuluan ……………………………………………………...
Menuju Efisiensi Berkeadilan……………………..
Kesatu
A. Latar Belakang dan Permasalahan……………………
B. Penelitian Terdahulu………………………………….
C. Landasan Teori……………………………………….
D. Metodologi……………………………………………
Kedua
Efisiensi Berkeadilan Dalam Perkembangan
Pemikiran Ekonomi…………………………………
A. Ekonomi Kapitalis……………………………………
B. Ekonomi Kerakyatan…………………………………
C. Ekonomi Islam……………………………………….
D. Perbandingan Nilai Efisiensi Berkeadilan……………
Produk Usaha Berasas Kekeluargaan……………
Ketiga
A. Karakteristik Usaha………………………………….
B. Pendayagunaan Kapital………………………………
C. Hak dan Kewajiban Bersama…………………………
D. Kebebasan Berusaha dan Berkreatifitas...……………
Keempat Distribusi Berbasis Kemitraan……………………
A. Pola Kemitraan……………………………………….
B. Etika Nilai Kemitraan………………………………..
C. Kemitraan yang Berkeadilan…………………………
Kelima
Pengembangan Produksi dan Dstribusi
Berwawasan Humanis Spritual……………………
A. Analisis SWOT Usaha……………………………….
B. Penguatan Sumber Daya Manusia……………………
C. Corak Usaha Berbasis Nilai………………………….
D. Strategi Pengembangan Usaha……………………….
E. Membangun Usaha Berbasis Kemitraan…………….
F. Rekonstruksi Pengembangan Usaha…………………
Keenam Kesimpulan, Implikasi dan Saran…………………
Lampiran………………………………………………………...
Indeks ……………………………………………………………
Glosari…………………………………………………………….
Biografi Penulis ………………………………………………….

vii

i
vi
1
13
13
33
41
50
57
57
85
124
175
186
186
216
236
251
263
263
291
323
334
334
342
356
392
404
449
463

Pendahuluan
Pembangunan dengan teori trickle down effect
diusung Walt W. Rostow1, Evsey Domar dan Roy Harrod
yang dikenal Harrod-Domar2 dan analisis pareto
optimumnya Vilfredo Federico Damaso Pareto3 yang
keduanya diharapkan menjadi pendekatan kemakmuran
rakyat ternyata justru melahirkan kapitalis semu dan
1

Walt. W. Rostow, the Stages of Economic Growth: a Non
Communist Manifesto (1960) dalam N.S. mirovitskaia; William Ascher,
Guide to Sustainable Development and Environmental Policy (Durham:
Duke University Press, 2001); lihat juga Johan Norberg, in Defense of
Global Capitalism (Washinton: Cato Intitute, 2001); Jonathan Porritt,
Capitalism as if the World Matter (London: Cromwell Press, 2007).
2
Lihat K. R. Gupta, Economics of Development and Planning:
History, Principles, Problems and Policies (New Delhi: Atlantic
Publishers and Distributors, 2009); lihat juga Kaushik Basu, Analytical
Development Economics: the Less Developed Economy Revisited
(Cambridge: MIT Press, 2003).
3
Benoit Mandelbrot dan Richard L. Hudson, the (mis) Behavior
of Markets: a Fractal View of Risk, Ruin, and Reward (New York: Basic
Books, 2004; Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld,
Microeconomics 5th Ed (New Jersey: Prentice-Hall Inc., 2007); Lihat
juga M. Fay and T. Yepes, “Investing in Infrastructure: What is Needed
from 2000 to 2010?” World Bank Policy Research Working Paper 3102,
Washington DC; Suroso Imam Jadjuli, Reformasi Ilmu Pengetahuan dan
Pembangunan Masyarakat (Surabaya: Pascasarjana Universitas
Airlangga, 2007); D.N. Dwivedi, Microeconomis: Theory and
Application, Singapore: Perason Education, ltd, 2008. lihat juga Bruce D
Craven; Sardar M N Islam, Optimization in Economics and Finance
(New York: Springer, 2005). Penegasan terhadap pola yang berkembang
lihat Sri-Edi Swasono,”Welfare Kontemporernya Boulding, Pareto,
Edgeworth, Samuelson, Arrow, Galbraith dan Scitovsky” dalam
Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial: dari Klasik dan Neoklasikal
sampai ke the End of Laisse-Faire (Jakarta: Perkumpulan Perkasa,
2010).

1

2

kejahatan moral karena kekayaan, harta, dan penumpukan
modal sebenarnya hanya dimiliki oleh para pelaku ekonomi
modal kuat, bukan oleh semua kalangan.
Asumsi dasar yang dibangun bahwa manusia rasional
adalah manusia yang dengan dasar inisiatifnya sendiri
mengejar keuntungan maksimal dengan pengorbanan yang
minimal, bersaing di pasar bebas, dan menjadi pelaku yang
bebas dengan berpedoman pada laissez faire, laissez
passer.4 Ini artinya dalam dunia ekonomi berlaku hukum
“mendapatkan untung yang sebesar-besarnya”. Untuk
mendapatkan untung inilah kadang-kadang cara-cara yang
tidak bermoral dilakukan. Apakah caranya itu
mengakibatkan matinya usaha dagang orang lain atau tidak,
bukan menjadi pertimbangan. Asumsi yang selama ini
dijadikan acuan dalam pengembangan tersebut bersumber
dari mitos kapitalisme Smitan, yaitu: kebutuhan manusia
yang tidak terbatas, sumber-sumber ekonomi yang terbatas

4

Lihat M. Teresa Lunati, Ethical Issues in Economic: from
Altruism to Cooperation to Equity (London: Mac Millan Press, 1997;
Deborah Waynes, ”Management of the United Nations Laissez-Passer,”
Articel 11.2 of Justatute (United Nations: Geneva, 2005); Sukasah
Sahdan, ”Menyikapi Paham-Paham Paradoks,” Jurnal Kebebasan: Akal
dan Kehendak, Vol. II, Edisi 35, Tanggal 23 Juni 2008; Perbandingan
lihat juga Karl W. Roskamp, “Pareto Optimal Redistribution, Utility
Interdependence and Social Optimum”, Journal Review of World
Economics, vol. 109, no. 2/Juni, 1973; lihat juga Deliarnov, Ekonomi
Politik (Jakarta: Erlangga, 2006). Laissez faire ini berasal dari bahasa
Prancis yang secara harfiah berarti membiarkan berbuat/melakukan.
Tuturan laissez faire secara lengkap “laissez faire, laissez passer, le
monds va de lui-meme” (biarkanlah, jangan campur tangan, alam semesta
dapat mengatur dirinya sendiri). Kalimat ini dilontarkan oleh kaum
fisiokrat Francis yang dipelopori oleh F. Quesney Mirabeau, A.R.J.
Turgot dan du Pont. Lihat Sumitra Djojohadikusumo, Perkembangan
Pemikiran Ekonomi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1991).

3

dan berupaya memaksimalisasi kepuasan pribadi, bersaing
dalam kompetisi sempurna.5
Dalam pemikiran liberal klasik yang mengadvokasi
pasar bebas, kebebasan individu dan intervensi negara
minimal dalam perekonomian menjadi icon penting
perjuangan isme ini. Konstruk intervensi dilatarbelakangi
oleh (1) lahirnya ilmu ekonomi kesejahteraan (welfare
economics), yang dibidani oleh Arthur Pigou yang
bertentangan dengan konsepsi neoklasik, cabang ini
menunjukkan bahwa satu perekonomian yang semata
berdasarkan pasar bebas dan perilaku maksimisasi individu
bisa saja menghasilkan alokasi sumber daya yang tidak
optimal secara sosial. Hal ini menjustifikasi campur tangan
negara dalam memanipulasi harga; (2) pemikiran ekonomi
Keynesian yang menunjukkan bawah suatu perekonomian
pasar bebas bisa saja tidak mencapai alokasi optimal pada
saat tingkat output yang ada dalam kondisi kerja penuh.6
Selanjutnya dikenal pula neo-liberalis, dimana
doktrin ini memperjuangkan fundamentalisme pasar, yaitu
pandangan yang menekankan bahwa mekanisme pasar akan
5

Sri-Edi Swasono, Ekspose Ekonomika: Waspadai Globalisme
dan Pasar Bebas (Yogyakarta: PUSTEP-UGM, 2010). Lihat juga M.
Teresa Lunati, Ethical Issues in Economic: from Altruism to Cooperation
to Equity (London: Mac Millan Press, 1997); Deborah Waynes,
”Management of The United Nations Laissez-Passer,” Articel 11.2 of
Justatute (United Nations: Geneva, 2005); Sukasah Sahdan, ”Menyikapi
Paham-Paham Paradoks,” Jurnal Kebebasan: Akal dan Kehendak, Vol.
II, Edisi 35, Tanggal 23 Juni 2008, 27. Karl W. Roskamp, “Pareto
Optimal Redistribution, Utility Interdependence and Social Optimum”,
Journal Review of World Economics, Vol. 109, No. 2/Juni, 1973. Lihat
juga Deliarnov, Ekonomi Politik (Jakarta: Erlangga, 2006).
6
Hayek, “Price Expectations, Monetary Disturbances, and
Malinvestments” in Profits, Interest, and Investment (New York:
Augustus M. Kelley, 1975). Lihat juga Ed Silvo, Transfomation: Change
the Market Place and You Change the World (California: Regal Books,
2010).

4

berjalan dengan baik apabila ia bebas bergerak tanpa
kendali dan intervensi dari pemerintah. Isme ini dikaitkan
deregulasi, liberalisasi pasar, dan kebijakan fiskal ketat
sebagai bentuk pengurangan intervensi pemerintah, dan
privatisasi.7 Pada akhirnya Islam dijadikan alat kritik
terhadap praktek kapitalisme dengan asumsi bahwa
perkembangan ilmu ekonomi sejak abad XVII sampai
sekarang mengalami perubahan paradigma, dari paradigma
Merkantilis, Fisiokrat, Klasik, Neo-Klasik, Marxian,
Keynesian, termasuk yang terakhir paradigma Syari’ah.8
Pendeknya, bahwa teori tersebut memproyeksikan
hasil kemajuan oleh sekelompok masyarakat, sehingga
dengan sendirinya keuntungan yang didapat akan merembes
ke bawah. Akibat dari hal tersebut akan menciptakan
lapangan kerja baru, serta berbagai peluang ekonomi yang
menciptakan produksi dan distribusi kepada masyarakat luas.
Selanjutnya, penggunaan sumber daya dan dana yang
terbatas dalam pola dan dengan cara yang membawa
kepuasaan optimal. Ini berarti secara makro ditunjukkan
dengan besaran pendapatan perkapita, dan secara mikro
para pelaku ekonomi mengejar maksimal utilitas untuk
konsumen, dan maksimal laba untuk produsen. Titik berat
dari tujuan tersebut mengejar kekayaan semata yang pada
akhirnya membuat individu semakin kehilangan sisi
sosialnya sebagai manusia. Untuk itu perbandingan
pemikiran ekonomi sosial, ekonomi kerakyatan dan
7

Andrew Heywood, Politics (Basingstoke, London: Palgrave,
2002); David N. dan Michael Veseth, Introduction to International
Political Economy (New Jersey: Pearson Education Inc, 2005).
8
Lihat Kuntowijoyo dan A E Priyono, Paradigma Islam:
Interpretasi untuk Aksi (Bandung: Mizan, 2008); Muhammad AS Hikam,
Islam, Demokratisasi, dan Pemberdayaan Civil Society (Jakarta:
Erlangga, 2000). Lihat juga M. Umer Chapra, The Future of Economic:
an Islamic Perfective).

5

ekonomi Islam menjadi pertimbangan penting untuk
menegaskan sistem ekonomi di Indonesia masa depan.
Kajian ini merupakan studi pertama yang menggali
nilai-nilai penting istilah efisiensi berkeadilan yang telah
diperjuangkan ekonom muslim, Sri-Edi Swasono dalam
pergulatan politik menggolkan pasal 33 dalam amandemen
UUD 1945 di MPR yang dikuatkannya dalam analisis
dalam buku-bukunya.9 Istilah efisiensi berkeadilan pada
dasarnya tertuang dalam amandemen keempat tahun 200410
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, pasal 33 yang mengatur pengelolaan ekonomi. Dalam
ayat keempat disebutkan bahwa perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.11 Dalam berbagai pemahaman efisiensi
9

Beberapa buku penting Sri-Edi Swasono yang banyak
membahas nilai-nilai efisiensi berkeadilan seperti Kebersamaan dan Asas
Kekeluargaan (Jakarta: UNJ Press, 2005; Indonesia dan Doktrin
Kesejahteraan Sosial (Jakarta: Prakarsa, 2006). Ekspose Ekonomika:
Mewaspadai Globalisasi dan Pasar Bebas (Jogjakarta: Pusat Studi
Ekonomi Pancasila-UGM, 2010); Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan
Sosial dari Klasikal dan Neoklasikal sampai ke the End of Laissez-Faire
(Jakarta: Perkumpulan Prakarsa, 2010); Kembali ke Pasal 33 UUD 1945
Menolak Neoliberalisme (Jakarta: Yayasan Hatta, 2010).
10
UUD 1945 Hasil Amandemen dan Proses Amandemen UUD
1945 Secara Lengkap (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), 26, 59.
11
Rumusan lengkap: BAB XIV Perekonomian Nasional dan
Kesejahteraan Sosial. Pasal 33 (1) Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan”, “(2) Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan memenuhi hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara”, “(3) Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”, “(4) Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

6

berkeadilan sudah menjadi asas, seperti yang tertuang
dalam UU No. 20 tahun 2008 Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah berasaskan bab II asas dan tujuan pada pasal 2
yang menyebutkan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah berasaskan (1) kekeluargaan; (2) demokrasi
ekonomi; (3) kebersamaan; (4) efisiensi berkeadilan; (5)
berkelanjutan; (6) berwawasan lingkungan.
Hal yang paling krusial dari pemahaman pada nilainilai Pancasila adalah sebuah kesatuan gagasan yang
koheren dan integratif. Sila pertama menjadi prasyarat atau
keniscayaan bagi sila kedua dan seterusnya. Artinya, tidak
mungkin mewujudkan sila kelima, tanpa berhasil
merealisasikan sila-sila sebelumnya. Begitulah pembukaan
atau mukadimmah konstitusi negara Republik Indonesia
menyebut empat sila awal tidak diikuti oleh kata sambung
“dan” melainkan frase “untuk mewujudkan” sila yang
terakhir. Maka membahas sila-sila Pancasila menjadi sia-sia
bila ia tidak menempatkan sila-sila sebelumnya sebagai
bagian yang integral atau semacam prakondisi bagi sila
berikutnya.12 Radar Panca Dahana seperti dikutip dari SriEdi Swasono menyebutkan bung Hatta (1966): …revolusi
yang dicetuskan dengan proklamasi 17 Agustus 1945 yang
disemangati Pancasila tidak mengenal jalan kanan atau
jalan kiri, tetapi hanya mengenal jalan lurus yang diridhoi
oleh Tuhan yang Maha Esa…; Bung Syahrir: …mengapa
kita mesti memilih antara Barat yang kapitalis dan Timur
yang menghamba? Kita tidak perlu menginginkan salah
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional”, “(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang”.
12
Radhar Panca Dahana, “Hikmah Kebudayaan Pancasila”,
http://www.metrotvnews.com, 12 Mei 2011; Lihat juga Radhar Panca
Dahana, Ekonomi-Politik Pancasila: Jejak Perlawanan Ekonom-Politik
Konstitusi Melawan Neoliberal (Jakarta: Kalam Nusantara, 2010).

7

satu dari keduanya. Kita mesti menolak kedua-duanya,
sebab kedua-duanya harus menjadi masa silam…; Jakob
Oetama (2005): pasal 33-nya Hatta mendahului the third
way Antony Giddens.
Studi ini melakukan komparasi dalam berbagai
sudut terutama dalam menelaah lewat kajian efisiensi
berkeadilan tersebut melalui ekonomi kerakyatan dan fiqh
muamalah. Studi ini juga memberikan wawasan yang lebih
mendetail dimulai dari akar sejarah penyatuan kata efisiensi
dan berkeadilan sehingga menjadi efisiensi berkeadilan dan
dianalisis melalui usaha songket Palembang sebagai salah
satu pintu masuk menilai implementasi efisiensi
berkeadilan terimplementasi atau tidak terimplementasi,
serta berbagai penyebab dan solusinya. Studi ini bermula
dari keinginan untuk memperoleh jawaban secara filosofis
mengenai efisiensi berkeadilan sebagai kekuatan demokrasi
ekonomi di Indonesia dan memiliki kekuatan dalam
meningkatkan pendayagunaan ekonomi kerakyatan.
Sebagai pintu kajian dilihat dari aktifitas produksi dan
distribusi usaha songket Palembang. Sehubungan dengan
itu, permasalahan yang ada dalam judul tersebut
diidentifikasi sebagai berikut.
Banyak hal yang dipahami dari efisiensi berkeadilan.
Diantaranya menyangkut pemahaman dari efisiensi
berkeadilan itu sendiri. Apakah konsep efisiensi
berkeadilan merupakan kontradiksi terhadap pareto
optimum? Kemudian nilai filosofis apa yang menjadikan
penyatuan kata ”efisiensi berkeadilan” disaat pemikiran
masih terpola pada pemisahan kata ”efisiensi”, dan
”berkeadilan”? Hal ini penting, untuk memaknai konsep
efisiensi itu sendiri dalam perkembangan ekonomi
kerakyatan di Indonesia, terutama memperdalan nilai-nilai
penyatuan kata ”efisiensi berkeadilan” yang diusung oleh
Sri-Edi Swasono sehingga termaktub dalam amandemen

8

pasal 33 UUD 1945. Ini membawa implikasi dari aspek
normatif; apa yang baik dan apa yang yang tidak baik; apa
yang harus dilakukan atau dihindari bukan semata-mata
dilihat dari aspek efisiensi sebagaimana dikenal dalam
ekonomi konvensional, melainkan bagaimana agar efisiensi
memiliki nilai keadilan sosial.
Hal yang juga menjadi perhatian penyatuan konsep
efisiensi dan konsep keadilan sosial sebagai sebuah proses
yang bersama-sama dan tidak menjadi parsial. Tetapi
pandangan yang mengedepankan kebersamaan ini nyaris
terkikis dari konstitusi negara RI, ketika te