Analisis Regresi Linier Berganda

54 ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan melalui penjualan untuk menghasilkan laba mengalami peningkatan menjadi 11. Nilai rata-rata Net Profit Margin pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 kembali mengalami peningkatan menjadi 0,14; hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan melalui penjualan untuk menghasilkan laba kembali mengalami peningkatan menjadi 14.

C. Analisis Regresi Linier Berganda

1. Interpretasi Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas dan profitabilitas terhadap return saham pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Variabel B t hitung Sig Total Debt to Assets Ratio Long Term Debt Ratio Time Interest Earned Return on Assets Return on Equity Net Profit Margin 0,240 -1,219 -0,105 -0,035 0,050 7,152 0,077 -0,582 -2,290 -1,777 3,530 2,236 0,940 0,567 0,033 0,091 0,002 0,037 F hitung Df Sig R Square 5,528 20 0,002 0,624 Sumber: data sekunder diolah, 2013 55 Hasil perhitungan regresi linier berganda di atas diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = -0,129 + 0,240 X 1 – 1,219 X 2 – 0,105 X 3 – 0,035 X 4 + 0,050 X 5 + 7,152 X 6 0,077 -0,582 -2,290 -1,777 3,530 2,236 Keterangan: Signifikan pada level 10 Signifikan pada level 5 Signifikan pada level 1 Parameter estimate b yang digunakan untuk mengukur sejauh mana X mampu meningkatkan probabilitas suatu event terjadi. Nilai konstan a adalah -0,129; hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya total debt to assets ratio, long term debt ratio, time interest earned, return on assets, return on equity dan net profit margin maka nilai return saham akan mengalami penurunan. b 1 = 0,240 ≠ 0 Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien b 1 adalah 0,240 dengan parameter positif, hal ini juga menunjukkan bahwa semakin terjadi peningkatan pada Total Debt to Assets Ratio , maka return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia semakin mengalami peningkatan. Total Debt to Assets Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan tingkat kepercayaan 95. b 2 = - 1,219 ≠ 0 Nilai koefisien b 2 adalah sebesar -1,219 dengan parameter negatif, hal ini menunjukkan bahwa semakin terjadi peningkatan pada Long Term Debt Ratio , maka Return Saham peruahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia semakin mengalami penurunan. Long Term Debt 56 Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan tingkat kepercayaan 95. b 3 = -0,105 = 0 Nilai koefisien b 3 adalah -0,105 dengan parameter negatif, hal ini juga menunjukkan bahwa semakin terjadi peningkatan pada Time Interest Earned , maka Return Saham pada perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia semakin mengalami penurunan. Time Interest Earned berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan tingkat kepercayaan 95. b 4 = -0,035= 0 Nilai koefisien b 4 adalah -0,035 dengan parameter negatif, hal ini juga menunjukkan bahwa semakin terjadi peningkatan pada Return on Assets , maka Return Saham pada perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia semakin mengalami penurunan. Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan tingkat kepercayaan 90. b 5 = 0,050= 0 Nilai koefisien b 5 adalah 0,050 dengan parameter positif, hal ini juga menunjukkan bahwa semakin terjadi peningkatan pada Return on Equity , maka Return Saham pada perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia semakin mengalami peningkatan. Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan tingkat kepercayaan 99. 57 b 6 = 7,152 = 0 Nilai koefisien b 6 adalah 7,152 dengan parameter positif, hal ini juga menunjukkan bahwa semakin terjadi peningkatan pada Net Profit Margin , maka Return Saham pada perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia semakin mengalami peningkatan. Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan tingkat kepercayaan 95. 2. Uji Ketepatan Parameter Uji t Berdasarkan analisis nilai t hitung untuk variabel Total Debt to Assets Ratio sebesar 0,077 dengan signifikansi 0,940 atau 94. Hal ini berarti kemungkinan menerima H sebesar 94 dan kemungkinan menerima H a adalah 6. Bisa juga dikatakan pengaruh Total Debt to Assets Ratio terhadap return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia tidak signifikan pada = 5. Nilai t hitung untuk variabel Long Term Debt Ratio sebesar -1,219 dengan signifikansi 0,567 atau 56,7. Hal ini berarti kemungkinan menerima H sebesar 56,7 dan kemungkinan menerima H a adalah 43,3. Bisa juga dikatakan pengaruh Long Term Debt Ratio Ratio terhadap return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia tidak signifikan pada = 5. Nilai t hitung untuk variabel Time Interest Earned sebesar -2,290 dengan signifikansi 0,033 atau 3,3. Hal ini berarti kemungkinan menerima H sebesar 3,3 dan kemungkinan menerima H a adalah 96,7. 58 Bisa juga dikatakan pengaruh Time Interest Earned terhadap return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia signifikan pada = 5. Nilai t hitung untuk variabel Return on Assets sebesar -1,777 dengan signifikansi 0,091 atau 9,1. Hal ini berarti kemungkinan menerima H sebesar 9,1 dan kemungkinan menerima H a adalah 90,9. Bisa juga dikatakan pengaruh Return on Assets terhadap return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia tidak signifikan pada = 5. Nilai t hitung untuk variabel Return on Equity sebesar 3,530 dengan signifikansi 0,002 atau 0,2. Hal ini berarti kemungkinan menerima H sebesar 0,2 dan kemungkinan menerima H a adalah 99,8. Bisa juga dikatakan pengaruh Return on Equity terhadap return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia signifikan pada = 5. Nilai t hitung untuk variabel Net Profit Margin sebesar 2,236 dengan signifikansi 0,037 atau 3,7. Hal ini berarti kemungkinan menerima H sebesar 3,7 dan kemungkinan menerima H a adalah 96,3. Bisa juga dikatakan pengaruh Net Profit Margin terhadap return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia signifikan pada = 5. 3. Uji Ketetapan Model a. Koefisien Determinasi R Square Berdasarkan uji regresi linier berganda diperoleh nilai R 2 sebesar 0,624. Nilai R 2 sebesar 62,4, artinya variabel Total Debt to 59 Total Assets Ratio, Long Term Debt Ratio, Time Interest Earned, Retun on Assets, Return on Equity dan Net Profit Margin dapat menjelaskan perubahan pada return saham perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia sebesar 62,4. b. Penilaian Model dalam Analisis Regresi Linier Berganda Uji F Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah slope koefisien parameter secara simultan berbeda atau sama dengan nol. Jadi, uji ini dilakukan untuk melihat secara persamaan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 5,528. Derajat kebebasan df n-k 27-7 = 20, diketahui F tabel = 2,60. Penentuan ketepatan model berdasarkan asumsi di atas maka model dinilai fitsesuai dengan data karena nilai F hitung = 5,5282,60 p 0,05. 4. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah penguji asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS. Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diperoleh hasil sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian asumsi residual yang mendistribusi normal. Berikut adalah hasil pengujian normalitas: 60 Tabel 4.9 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Kolmogorov Smirnov Z p value Keterangan Unstandardized Residual 0,669 0,762 Normal Sumber: Data sekunder diolah, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 for windows diperoleh nilai kolmogorov smirnov z untuk residual µ i sebesar 0,669 dengan probability 0,762. Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa p 0,05; maka menunjukkan bahwa distribusi data dalam penelitian normal. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen. Hasil pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Pengujian Multikolinearitas No Variabel Tolerance VIF Keterangan 1. DAR 0,143 6,998 Tidak Terjadi Multikolinearitas 2. LDR 0,175 5,711 Tidak Terjadi Multikolinearitas 3. TIE 0,419 2,389 Tidak Terjadi Multikolinearitas 4. ROA 0,419 2,385 Tidak Terjadi Multikolinearitas 5. ROE 0,290 3,448 Tidak Terjadi Multikolinearitas 6. NPM 0,471 2,122 Tidak Terjadi Multikolinearitas Sumber: data sekunder diolah, 2013 Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas tidak ada korelasi antar variabel independen yang sempurna ditunjukkan dengan nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10. Dengan demikian dapat disimpulkan 61 bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Gejala heteroskedastisitas merupakan salah satu penyimpangan asumsi klasik yang berarti keadaan homoiskesdatisitas tidak terpenuhi. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji park. Berikut adalah hasil pengujian heteroskedastisitas: Tabel 4.11 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Variabel t hitung Sig. Keterangan DER 0,009 0,993 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas DAR -0,518 0,610 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas LDR -0,318 0,754 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas ROA -1,242 0,229 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas ROE 0,964 0,346 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas NPM 1,311 0,205 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Sumber: data sekunder diolah, 2013 Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai p 0,05; sehingga menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat permasalahan heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan korelasi error di antara berbagai atau beberapa observasi dalam waktu time atau ruang space . Berikut adalah hasil pengujian autokorelasi: 62 Tabel4.12 Hasil Pengujian Autokorelasi Model Durbin Watson Kriteria Keterangan 1 1,391 -2 sd +2 Tidak Terjadi Autokorelasi Sumber: data sekunder diolah, 2013 Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi diperoleh nilai Durbin- Watson sebesar1,391 yang berada di antara -2 sampai +2 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi. Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa asumsi-asumsi dari model regresi linear klasik, penaksiran OLS memiliki varians yang terendah di antara penaksir-penaksir linear lainnya: dalam hal ini, penaksiran OLS disebut sebagai penaksir tak bias linear terbaik best linear unbiased estimatorsBLUE.

D. Pembahasan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2010.

0 3 20

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas Dan Pasar Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2012).

0 2 11

ANALISIS PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Solvabilitas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Solvabilitas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 9

ANALISIS PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Solvabilitas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

1 3 14

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI ISSI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI ISSI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14