organic. Tanah tersebut memiliki kesuburan kimiawi yang tinggi namun miskin secara fisik, karena sangat poros tidak dapat menyimpan air secara baik.
Tanah hitam monmorilonit meliputi lebih dari setengan areal taman nasional termasuk pada hutan musim dan savana di Baluran. Tanah podsolik di daerah Glengseran memiliki
hutan musim yang lebih rapat vegetasinya dibandingkan hutan musim di tanah hitam. Tanah hitam sangat lengket di musim penghujan, tetapi retak dan belah dimusim kemarau.
Tanah alluvial meliputi daerah tenggara taman nasional. Pada tanah ini pada musim hujan sering tergenang air seperti berawa, sedangkan tanah berpasir terbatas bagian yang
berbatasan dengan laut BTNB, 2007.
2.1.3 Iklim
Baluran merupakan daerah yang beriklim kering dan bermusim kemarau cukup panjang. Iklim pada daerah ini sangat dipengaruhi oleh angin tenggara pasat selama
bulan April hingga Oktober dengan sangat sedikit hujan. Rata-rata lamanya musim kemaraukering 7- 8 bulan setiap tahunnya. Curah hujan rata-rata tiap tahun berkisar
antara 900 – 1 600 mmtahun. Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Maret BTNB, 2007.
Oleh karena musim kering yang cukup panjang di Baluran, air merupakan faktor pembatas yang penting di taman nasional ini. Penyebaran lokal satwaliar di taman
nasional Baluran sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air. Selama musim kemarau satwaliar mudah dijumpai di sekitar sumber air, tetapi pada musim penghujan satwaliar
lebih tersebar.
2.1.4 Flora dan Fauna
Menurut Partomihardja 1989, di Taman Nasional Baluran terdapat 6 tipe vegetasi yang berkembang di areal tersebut yaitu hutan payau, hutan pantai, hutan musim atau
hutan daun lebar gugur daun, hutan awet hijau, hutan pegunungan dan tipe vegetasi di daerah berawa. Tipe vegetasi sangat berkaitan dengan jenis satwaliar yang dapat
ditemukan di areal tersebut seperti burung, mamalia dan reptilia.
Hutan Payau mangrove. Semenanjung dan daerah berkarang kecil dapat
ditemukan mangrove di Bilik, Lempuyangan, Mesigit, Tanjung Sedano dan Bama. Vegetasi mangrove yang tumbuh agak intensif pada daerah berlumpur di Kelor dan Bilik.
Vegetasi di mangrove agak khas dengan keanekaragaman jenis tumbuhan yang rendah. Jenis tumbuhan mangrove yang terdapat di TN Baluran antara lain Avicennia alba,
Sonneratia alba, S. caseolaris, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, R. stylosa, Bruguiera gymnorrizha dan Lumnitzera racemosa. Daerah mangrove medukung kehidupan jenis
satwaliar seperti burung raja udang Alcedo caerulescens, cangak Ardea spp. dan kuntul Egretta spp.. Jenis mamalia yang dapat ditemukan di daerah mangrove adalah monyet
ekor panjang Macaca fascicularis, kucing bakau Felis veverrina dan biawak Varanus salvator.
Hutan Pantai. Hutan pantai terdapat antara Pandean dan Candibang serta
beberapa tempat seperti Labuan Merak, Bama, dan sebelah Timur dari Gatal. Tipe vegetasi ini umumnya didominasi oleh Barringtonia racemosa, Terminalia cattapa,
Pandanus sp. serta Svzygium spp. Jenis burung yang dapat dijumpai diderah ini seperti kangkareng Anthrococeros albirostris, pergam Ducula aenea, elang laut Pandion
haliaeetus, sedangkan jenis mamalia yang sering ke areal ini antara lain rusa Cervus timorensis, monyet Macaca fascicularis, lutung Trachypithecus auratus, babi hutan
Sus scrofa dan kadang banteng Bos javanicus pada musim kemarau sering satwliar minum di sumber air di hutan ini. Jenis reptile yang sering ditemukan di hutan ini adalah
biawak Varanus salvator.
Savana. Areal savana yang merupakan ciri khas taman nasional di Jawa ini dengan
vegetasi klimak api sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Jenis rumput yang umumnya dominan di areal savanna antara lain Dichantium coricosum, Bracharia mutica,
dan Sorgum nitidum, sedangkan jenis semaknya adalah Eupatoriun odoratum dan Lantana camara. Jenis pohon yang tumbuh di tipe vegetasi ini adalah jenis yang berduri seperti
Acacia leucophloea, serta jenis lain seperti Corypha utan dan Zizyphus rotundifolius. Sekarang savanna di TN ini banyak diinvasi oleh Acacia nilotica. Banyak jenis satwaliar
yang hidup di tipe vegetasi ini antara lain berbagai jenis burung seperti ayam hutan Gallus varius dan Gallus gallus, tekukur Steptopelia chinensis, kutilang Pycnonotus
aurigaster, trucuk Pycnonotus goiavier, cabak Caprimulgus affinis serta merak hijau Pavo muticus. Jenis mamalia yang dapat ditemukan di savana adalah rusa Cervus
timorensis, kijang Muntiacus muntjak, dan ajag Cuon alpinus serta rase Viverrina malacensis.
Hutan Musim atau Hutan Gugur Daun. Vegetasi pada tipe hutan ini secara umum
dipengaruhi oleh ketersediaan air yaitu apabila musim kemarau banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya. Jenis tumbuhan yang terdapat pada tipe hutan ini antara lain
Acacia tomentosa, Grewia eriocarpa, Cordia obligua, Flacourtia indica, Tamarindus indica, Schoutenia ovata, Bombax valetoni, dan Schleichera oleosa. Banyak jenis burung yang
dapat dijumpai di tipe vegetasi ini antara lain merak hijau Pavo muticus, ayam hutan Gallus varius dan Gallus gallus, punai Treron spp dan kutilang Pycnonotus aurigaster.
Jenis mamalia yang sering ditemukan di hutan ini adalah kijang Muntiacus muntjak
Hutan Pegunungan dan Hutan Awet Hijau. Jenis tumbuhan yang umum dijumpai
pada tipe hutan ini termasuk Homalium foetidum, Emblica officinale, Aleurites moluccana, dan Mallotus philippinensis. Jenis tumbuhan pada hutan ini tidak menggugurkan daun
pada musim kemarau, karena cukup ketersediaan air di dalam tanah untuk tumbuhan tersebut. Jenis burung di hutan gunung antara lain rangkong badak Buceros rhinoceros
dan kecembang gadung Irena puella, sedangkan di hutan awet hijau dapat ditemukan pelatuk kijang Dryocopus javensis.
Hutan Tanaman Jati. Sekitar 5 600 ha sepanjang bagian Barat dari taman nasional
ditanami dengan jenis jati Tectona grandis. Selain jati pada hutan tanaman ini juga terdapat Schleichera oleosa, Erythrina fusca, Acacia leucophloea, Tamarindus indica,
Azadirachta indica dan Schoutenia ovata. Jenis hutan ini sebenarnya tipenya mirip dengan hutan musim. Jenis satwaliar yang dapat ditemukan antara lain Muntiacus
muntjak, Macaca fascularis, Gallus varius, Gallus gallus dan Pavo muticus.
Areal yang berawa. Jenis tumbuhan yang berada pada areal berair ini
kebanyakan jenis rerumputan. Tipe vegetasi ini terdapat di TNB di bagian Tenggara. Ketersedian air di areal ini cukup penting bagi satwaliar di Baluran pada musim kemarau,
sehingga pada waktu tersebut banyak dikunjungi oleh satwaliar berbagai jenis. Taman Nasional Baluran memiliki berbagai jenis satwaliar, tetapi sangat sedikit
informasi yang tersedia mengenai amphibia dan reptilia serta serangga dan ikan. Jenis mamalia yang hidup di TN ini sekitar 24 jenis mewakili 20 dari total jenis mamalia di
Jawa. Sedangkan jenis burung yang terdapat di TN Baluran sekitar 150 jenis hamper 33 jumlah jenis burung di Jawa 455 jenis Departemen Kehutanan, 2008.
Gambar II-1. Peta lokasi penelitian di Taman Nasional Baluran
Gambar II-2. Peta Taman Nasional Baluran
2.2 Keadaan Umum Taman Nasional Alas Purwo 2.2.1 Letak dan Aksesibilitas