dari 100 tahun karena memiliki sifat alami sebagai anti bakteri dan anti jamur serta sifatnya yang tidak toksik terhadap kulit manusia. Dengan nanoteknologi,
dimungkinkan untuk pembuatan partikel perak pada skala nano sehingga secara kimia lebih reaktif dibandingkan partikel perak yang lebih besar.
Nanopartikel perak memiliki sifat yang stabil dan aplikasi yang potensial dalam berbagai bidang antara lain sebagai katalis, detektor sensor optik, dan agen
antimikroba. Sebagian besar pemanfaatannya adalah sebagai agen antimikroba Haryono, dkk. 2008. Nanopartikel perak memiliki luas permukaan yang relatif
besar sehingga meningkatkan kontak mereka dengan bakteri atau jamur, dan mampu meningkatkan efektivitas bakterisid
a
dan fungisidanya Montazer, dkk. 2012
.
Kemampuan antibakteri nanopartikel perak dipengaruhi oleh karakteristik fisik nanomaterial seperti ukuran, bentuk, dan sifat permukaan. Selain itu, rasio
luas permukaan terhadap volume semakin meningkat dengan semakin kecilnya ukuran partikel sehingga nanopartikel perak memiliki kemampuan antibakteri
yang lebih kuat Haryono, dkk. 2008. Semakin kecil ukuran nanopartikel perak, semakin besar efek antimikrobanya Guzman, dkk. 2009.
2.2 Sintesis Nanopartikel Perak dengan Metode Reduksi
Metode ini menggunakan proses reaksi reduksi pada garam-garam perak seperti perak nitrat, perak sulfat, perak perflorat, dan garam-garam yang
mengandung perak lainnya. Zat-zat lain yang digunakan untuk pembuatan nanopartikel perak yaitu stabilisator, zat pengikat, zat pereduksi, aquades dan
katalis untuk mempercepat reaksi Chou dan Lu, 2008.
Mailu 2010 melakukan sintesis nanopartikel perak dengan metode reduksi kimia karena prosesnya mudah dan sederhana. Garam perak yang
digunakan yaitu perak nitrat AgNO
3
1x10
-3
M dan zat pereduksinya adalah natrium sitrat Na
3
C
6
H
5
O
7
. Reaksi pembuatan nanopartikel perak dari AgNO
3
dengan agen pereduksi natrium sitrat adalah sebagai berikut : 4Ag
+
+ C
6
H
5
O
7
Na
3
+ 2H
2
O ---- 4Ag + C
6
H
5
O
7
H
3
+ 3Na
+
+ H
+
+ O
2
Keuntungan metode reduksi dibandingkan dengan metode lainnya menurut Chou dan Lu 2008 adalah:
a Mudah dilakukan
b Biaya murah
c Peralatan yang digunakan sederhana
d Cocok digunakan untuk skala kecil
2.3 Pengaruh Konsentrasi AgNO
3
terhadap Ukuran Partikel
Dalam beberapa tahun terakhir, sintesis nanopartikel dengan mengontrol ukuran atau kontrol bentuk telah menjadi fokus penelitian baru. Karena
pertumbuhan proses nanokristalin dikendalikan oleh konsentrasi garam perak dan reduktor, ada kemungkinan untuk memanipulasi bentuk dan ukuran dari
nanopartikel perak dengan memvariasi konsentrasi garam perak dan reduktornya
Zielinska, dkk. 2009.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ukuran partikel dalam sintesis yaitu temperatur larutan, konsentrasi garam dan agen pereduksi dan waktu reaksi
Sileikaite, dkk. 2006. Bentuk dan ukuran nanopartikel perak merupakan hal penting dalam penentuan sifat optik, listrik, magnet, katalis dan antimikroba.
Antibakteri nanopartikel perak dipengaruhi oleh ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel semakin besar efek antimikroba Guzman, dkk. 2009.
2.4 Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri pada Binder Bahan Baku