LANDASAN TEORI BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN SANDOL DESA CANDI GARON KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Bentuk Pertunjukan Kata “Bentuk” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti wujud yang ditampilkan. Bentuk merupakan suatu media atau alat untuk komunikasi menyampaikan arti yang terkandung oleh bentuk itu sendiri untuk menyanpaikan peran tertentu dari pencipta kepada masyarakat sebagai penerima.2005:135 Bentuk musik adalah suatu gagasan atau ide yang nampak dalam pengolahan atau susunan semua unsur musik dalam sebuah komposisi melodi, irama, harmoni dan dinamika. Ide ini mempersatukan nada-nada musik serta terutama bagian-bagian komposisi yang dibunyikan satu persatu sebagai kerangka. Bentuk musik dapat dilihat juga secara praktis sebagai “wadah” yang “diisi” oleh seorang komponis dan diolah sedemikian hingga menjadi musik yang hidup Prier SJ, 1996: 3. Definisi dari bentuk adalah unsur dasar dari semua perwujudan. Bentuk seni sebagai ciptaan seniman merupakan wujud dari ungkapan isi pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indra. Bentuk fisik yaitu bentuk yang dapat diamati, sebagai sarana untuk menuangkan nilai-nilai yang diungkapkan seorang seniman, sedangkan isi adalah bentuk ungkapan, yaitu mengenai nilai-nilai atau pengalaman jiwa. Bentuk ungkapan suatu karya seni pada hakikatnya bersifat fisik, seperti garis, warna, suara, manusia, bunyi-bunyian alat, gerak tubuh dan kata. Bentuk fisik dalam tari dapat dilihat melalui elemen-elemen bentuk pertunjukannya, yaitu bentuk penataan tari secara keseluruhan Indriyanto, 2002 :15 . Bentuk adalah wujud yang dapat dilihat. Wujud yang dimaksudkan kenyataan secara konkret dapat dilihat dan didengar , sedangkan wujud abstrak hanya dapat dibayangkan Bastomi, 1992 : 55 . Bentuk lahiriah suatu karya seni adalah wujud yang menjadi wadah seni. Wadah seni dikatakan bermutu apabila wujud itu mampu memperlihatkan keindahan serta berisi suatu pesan dan menyampaikan pesan tertentu kepada orang lain Bastomi, 1992 : 80. Bentuk lahiriah suatu seni dapat diamati dan dihayati. Bentuk hasil seni ada yang visual yaitu hasil seni yang dapat dihayati dengan indra pandang yaitu seni rupa, tetapi ada yang hanya dapat dihayati oleh indra dengar yaitu seni musik Bastomi, 1992 :2. Bentuk dalam karya musik adalah kerangka musikal sebagaimana halnya kerangka bagi makhluk hidup sehingga sangat besar peranannya bagi suatu karya musik Kurniasih, 2006 :5. Bentuk seni pertunjukan merupakan sebuah ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan perwujudan norma- norma estetik-artistik yang berkembang sesuai zaman, dan wilayah dimana bentuk seni pertunjukan itu tumbuh dan berkembang Susetyo. 2009 :1. Menurut Jazuli 2001:72-74, jenis dan bentuk pertunjukan berkaitan dengan materi pertunjukan. Jenis pertunjukan meliputi teater, tari, musik, sedangkan bentuknya dapat berupa tradisional, kreasi perkembangan, modern atau kontemporer. Pertunjukan mengandung pengertian untuk mempertunjukan sesuatu yang bernilai seni kepada penonton. Penonton akan mempunyai kesan setelah menikmati pertunjukan dan akan merasakan kepuasan pada dirinya, sehingga menimbulkan perubahan dalam diri penonton yang ditunjukan dengan diperolehnya wawasan dan pengalaman baru. Pertunjukan harus direncanakan terlebih dahulu sebelum ditampilkan kepada penonton, pertunjukan dilakukan oleh pelaku atau pemain yang membutuhkan latihan, dalam pertunjukan pelaku atau pemain menampilkan pertunjukan di tempat pentas dengan diiringi musik dan dekorasi yang menambahkan keindahan pertunjukan Jazuli, 1994:60. Pertunjukan tidak hanya menampilkan serangkaian gerak yang tertata baik, rapi dan indah, tetapi juga harus dilengkapi dengan berbagai tata rupa atau unsur- unsur lain yang dapat mendukung penampilannya, dengan demikian pertunjukan akan mempunyai daya tarik dan pesona untuk membahagiakan penonton yang menikmatinya. Unsur-unsur pendukungpelengkap sajian pertunjukan antara lain : iringan musik, tata rias dan busana, tata suara, tata pentas dan tata lampu Jazuli, 1994 : 9-26. Bentuk dalam karya musik adalah kerangka musikal sebagaimana halnya kerangka bagi makhluk hidup sehingga sangat besar peranannya bagi suatu karya musik Kurniasih, 2006 :5. Pertunjukan secara garis besar digolongkan menjadi dua, yaitu 1 perilaku manusia atau disebut budaya pertunjukan, 2 pertunjukan budaya yang meliputi pertunjukan seni, olahraga, ritual, festival-festival dan berbagai bentuk keramaian Bastomi, 1992:55. Seni pertunjukan merupakan sebuah ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai – nilai budaya dan perwujudan norma – norma, estetik – estetik yang berkembang sesuai dengan zaman, dan wilayah dimana bentuk seni pertunjukan itu tumbuh dan berkembang Susetyo, 2009: 1. Aspek-aspek yang terdapat di dalam suatu pertunjukan musik adalah meliputi: 2.1.1 Perlengkapan penyajian: yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kelengkapan suatu pertunjukan musik, dalam hal ini panggung mempunyai peranan yang sangat penting. 2.1.2 Bentuk dan Struktur penyajian: Merupakan jenis penyajian yang dipakai oleh seniman dalam menyajikan suatu tampilan kesenian, termasuk di dalamnya waktu penyajian. 2.1.3 Alat musik yang digunakan: yaitu segala peralatan kesenian yang digunakan dalam penyajian kesenian. 2.1.4 Urutan penyajian kesenian: yaitu bagaimana cara kesenian tersebut ditampilkan atau disajikan beserta urutan penyajiannya. Semua aspek-aspek pertunjukan tersebut di atas berhubungan dengan kelengkapan dan keberhasilan di dalam suatu penyajian di dalam musik. Menurut Susetyo 2009: 9-11, bentuk penyajian suatu pertunjukan musik meliputi urutan penyajian, tata panggung, tata rias, tata busana, tata suara, tata lampu, dan formasi. 1. Urutan Penyajian Urutan sajian adalah urut-urutan penyajian yang merupakan bagian keseluruhan pementasan. Dalam sebuah bentuk pertunjukan seni, baik musik maupun tari, mempunyai urut-urutan dari bagian pembukaan, pertunjukan inti, dan bagian penutup akhir. 2. Tata panggung Sebuah pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat dan ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan tersebut. Tempat pertunjukan tersebut biasa dikenal dengan panggung. Secara umum panggung terbagi menjadi dua, yaitu panggung terbuka dan panggung tertutup. Panggung terbuka adalah panggung yang terbuat di lapangan terbuka dan luas. Sedangkan panggung tertutup panggung yang dibuat dalam ruang tertutup, seperti di dalam sebuah gedung.Panggung tertutup dapat pula disebut panggung proscenium, yaitu panggung konvensional yang memiliki ruang proscenium atau suatu bingkai gambar dimana penonton menyaksikan pertunjukan Lathief, 1986: 5. 3. Tata Rias Fungsi rias adalah mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan untuk memperkuat ekspresi dan untuk menambah daya tarik penampilan. Tata rias untuk pertunjukan berbeda untuk rias untuk sehari-hari. Riasan yang digunakan biasanya adalah rias panggung untuk arena terbuka, yaitu pemakaian rias tidak terlalu tebal dan lebih utama harus nampak halus dan rapi. 4. Tata Busana Busana merupakan pakaian dalam suatu pementasan. Fungsi busana untuk mendukung tema atau isi dan untuk memperjelas peran seseorang dalam suatu sajian pertunjukan seni. Selain itu, busana juga berungsi untuk mendukung suatu penyajian kesenian Sandol, sehingga menambah daya tarik maupun perasaan pesona pada penontonnya. 5. Tata Suara Tata suara sound system merupakan sarana penyambung dari suara yang berfungsi sebagai pengeras suara baik dari vokal maupun instrumen musik, yang perlu diamati dari tata suara adalah spoot anjerophone pada peralatan atau pembagian yang benar dari distribusi. 6. Tata Lampu Suatu pertunjukan tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya pencahayaan. Pencahayaan dalam suatu pertunjukan diperlukan apabila pertunjukan tersebut dilaksanakan pada saat malam hari, dan di dalam sebuah gedung pertunjukan atau ruang tertutup. Tata lampu difokuskan pada jenis lampu pertunjukan, seperti lampu sorot, lampu panggung, spoot, serta arah yang diperlukan, dan warna lampu. 7. Formasi Formasi dalam suatu pertunjukan seni musik merupakan hal yang sangat penting. Suatu pertunjukan tanpa penampilan yang tepat tidak dapat menarik para pendengar untuk mendengar, terlebih tanpa melihatnya lebih dahulu. Bentuk formasi pemain biasanya terdapat pada bentuk-bentuk yang besar dan tidak berpindah tempat. Tata letak formasi ini dapat diamati dan biasanya berhubungan dengan jenis dan tema pertunjukannya. Pertunjukan mengandung pengertian untuk mempertunjukan sesuatu yang bernilai seni kepada penonton. Penonton akan mempunyai kesan setelah menikmati pertunjukan dan akan merasakan kepuasan pada dirinya, sehingga menimbulkan perubahan dalam diri penonton yang ditunjukan dengan diperolehnya wawasan dan pengalaman baru. Pertunjukan harus direncanakan terlebih dahulu sebelum ditampilkan kepada penonton, pertunjukan dilakukan oleh pelaku atau pemain yang membutuhkan latihan, dalam pertunjukan pelaku atau pemain menampilkan pertunjukan di tempat pentas dengan diiringi musik dan dekorasi yang menambahkan keindahan pertunjukan Jazuli, 1994:60. Pertunjukan tidak hanya menampilkan serangkaian gerak yang tertata baik, rapi dan indah, tetapi juga harus dilengkapi dengan berbagai tata rupa atau unsur-unsur lain yang dapat mendukung penampilannya, dengan demikian pertunjukan akan mempunyai daya tarik dan pesona untuk membahagiakan penonton yang menikmatinya. Unsur-unsur pendukungpelengkap sajian pertunjukan antara lain: iringan musik, tata rias dan busana, tata suara, tata pentas dan tata lampu Jazuli, 1994 : 9-26. Menurut Jazuli 2001:72-74, jenis dan bentuk pertunjukan berkaitan dengan materi pertunjukan. Jenis pertunjukan meliputi teater, tari, musik, sedangkan bentuknya dapat berupa tradisional, kreasi perkembangan, modern atau kontemporer. Menurut Murgiyanto 1992: 14, pertunjukan kesenian mempunyai aspek- aspek yang berkaitan dengan suatu tampilan kesenian. Aspek-aspek yang berkaitan dengan suatu penyajian kesenian dalam hal ini pertunjukan musik, meliputi: 1. Musik atau lagu tembang Musik yaitu rangkaian suarabunyi yang dihasilkan dari instrumen alat musik yang dimainkan secara harmonis oleh seorang atau sekelompok pemusik. Lagu yaitu rangkaian atau nadamelodi yang disertai syair dan dibawakan oleh seorangsekelompok penyanyi. 2. Alat musik Alat musik adalah segala jenis instrumen musik baik melodis bernada maupun ritmis tak bernada yang berfungsi sebagai pembawa melodi atau sebagai iringan dalam sebuah karya musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut alat musik. Namun, istilah umumnya diperuntukkan bagi perangkat ditujukan khusus untuk musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi. 3. Pemain Pemain adalah orang yang memainkan alat musik yang menyajikan lagu dalam sebuah pertunjukan musik. Pemain adalah penyaji dalam pertunjukan, baik yang terlibat langsng maupun tidak langsung untuk mengetengahkan atau menyajikan bentuk pertunjukan. Beberapa pertunjukan ada yang hanya melibatkan pelaku laki-laki, pelaku perempuan, dan menampilkan pelaku laki-laki bersamaan dengan pelaku perempuan. Pelaku pertunjukan dilihat dari umur, dapat bervariasi, misalnya anak-anak, remaja atau orang dewasa Cahyono, 2006:241. 4. Penonton Penonton adalah orang yang menonton sebuah pertunjukan. Suatu pertunjukan atau penyajian musik tidak akan berlangsung tanpa adanya penonton. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994 : 1068 . 5. Perlengkapan pementasan Perlengkapan pementasan adalah segala peralatan atau benda yang berfungsi sebagai penunjang dan pendukung dalam sebuah pementasan kesenian. 6. Tempat pementasan Tempat pementasan adalah tempat dimana sebuah pertunjukan kesenian tersebut akan disajikan kepada penikmat. Sebuah pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat dan ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan tersebut. Tempat pertunjukan tersebut biasa dikenal dengan panggung. Secara umum panggung terbagi menjadi dua, yaitu panggung terbuka dan panggung tertutup. Panggung terbuka adalah panggung yang terbuat di lapangan terbuka dan luas, sedangkan panggung tertutup yang dibuat dalam ruang tertutup, seperti di dalam sebuah gedung. Tempat pertunjukan yang ada di Indonesia misalnya lapangan terbuka atau arena terbuka, pendapa dan pemanggungan atau staging.Jazuli, 1994 : 20. Panggung juga menempatkan hal-hal yang perlu untuk ditonjolkan agar terhindar dari kesemrawutan dan hiruk pikuk penonton, selain itu panggung juga memudahkan penempatan dan pengontrolan elemen-elemen estetis seperti lampu asap dan efek-efek lainnya. Sama halnya dengan penempatan peralatan musik, dengan adanya panggung semua dapat dilokalisir di satu area yang dapat memudahkan instalasi peralatan dan pemakaian. 7. Urutan penyajian Urutan sajian adalah urut-urutan penyajian yang merupakan bagian keeluruhan pementasan. Dalam sebuah bentuk pertunjukan seni, baik musik maupun tari, mempunyai urut-urutan dari bagian pembukaan, pertunjukan inti, dan bagian penutupakhir. 2.2 Pengertian Seni Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:1037, kata seni berarti: 1. Keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi kehalusannya, keindahaannya, dsb, 2. Karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran. Kesenian mengacu pada nilai keindahan estetika yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks Kurniawan, 2012:144. Seni atau berkesenian pada dasarnya adalah hasil rekayasa ciptaan manusia. Namun, rasa seni bukanlah hasil rekayasa. Rasa seni itu ada dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri setiap manusia. Manusia bukan hanya makhluk yang berpikir rasional, melainkan juga makhluk spiritual yang memiliki sisi-sisi kejiwaan atau kesadaran seperti berperasaan, mencintai keindahan, menginginkan keharmonisan dengan alam, sesama, dan Tuhan. Perwujudan atau ekspresi sisi manusia ini antara lain dituangkan dalam bentuk- bentuk tertentu, misalnya dalam bentuk olah kata, seperti bernyanyi dan berpuisi; dalam bentuk olah gerak atau tarian, lukisan, pahatan, dan sebagainya Ali, 2008:3. Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan pribadi dan masyarakat, untuk itu berbagai aktivitas seni seperti latihan dapat menumbuhkan kepekaan rasa dalam menanggapi seni, sikap percaya diri, terampil berkarya, serta mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya Sumaryanto, 2010:10. Suatu karya seni adalah sebuah teks keindahan yang mempunyai kualitas- kualitas estetis tertentu Sunarto, 2012:4. Pada dasarnya setiap orang memiliki rasa seni, akan tetapi kualitas dan kadar seni yang dimiliki setiap orang tentunya berbeda-beda. Hal ini juga berpengaruh terhadap nilai apresiasi, ekspresi, dan kreasi manusia terhadap karya seni. Seni juga berperan dalam kehidupan sosial manusia dalam hidup bermasyarakat. 2.3 Kesenian Kesenian berasal dari kata dasar “seni”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, seni adalah kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi luar biasa 2007: 1038. Kesenian adalah buah budi manusia dalam pernyataan nilai-nilai keindahan dan keluhuran, berfungsi sebagai pembawa keseimbangan antara lingkaran budaya fisik dan psikis Wardhana, 1990: 30. Seni adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan perasaan seseorang karena kehalusannya dan keindahannya. Sesuai dengan fitrahnya, manusia selalu mencintai keindahan Sudjono,1986: 11. Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa seni adalah ungkapan jiwa seseorang yang diwujudkan dalam bentuk estetis sesuai dengan keinginan penciptanya. Karya seni tersebut merupakan suatu hasil tindakan yang berwujud dan merupakan ungkapan cita-cita, keinginan, kehendak ke dalam bentuk fisik yang ditangkap oleh indera. Dengan demikian seni menjadikan seseorang merasa puas karena keindahannya. Menurut Jazuli 2007: 18 Kesenian pada hakikatnya merupakan upaya manusia untuk mengintepretasikan kembali pengalaman hidupnya. Sehingga saat ini kesenian tradisional hampir tidak dikenal siapa penciptanya. Triyanto 1993:20 menyatakan kesenian atau seni mempunyai fungsi budaya. Sebagai fungsi budaya seni merupakan sistem-sistem simbol yang berfungsi menata, mengatur, dan mengendalikan tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan ekspresi seninya, baik dalam tahapan kreasi pencipta karya, maupun dalam bahan ekspresi penikmat karya. Kayam 1991:15 berpendapat kesenian merupakan salah satu unsur atau elemen kebudayaan dan pada umumnya perkembangan kesenian mengikuti progam perubahan yang terjadi dalam kebudayaan suatu masyarakat dan sudah menjadi kenyataan bahwa kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan tidak lepas dari kebudayaan itu. Oleh sebab itu kesenian juga tidak dapat menghindarkan diri dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam kebudayaan yang meliputinya. 2.4 Kesenian Tradisional Pengertian kata tradisional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:1208, adalah 1. Adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat; 2. Penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:1038, kata kesenian berarti perihal seni; keindahan. Dijelaskan juga mengenai pengertian kesenian rakyat adalah kesenian masyarakat banyak dalam bentuk yang dapat menimbulkan rasa indah yang diciptakan sendiri oleh anggota masyarakat yang hasilnya merupakan milik bersama. Menurut Rozi 2009:29 kesenian tradisional adalah kesenian yang lahir dari masyarakat yang erat hubungannya dengan adat istiadat dan bersifat kedaerahan serta telah dirasakan sebagai milik dari masyarakat itu sendiri, diwariskan secara turun temurun dari angkatan tua kepada generasi muda. Kesenian tradisional bukan sesuatu yang bersifat baku, melainkan bersifat fleksibel karena kesenian tradisional dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat pendukungnya tanpa menghilangkan keasliannya. Tetapi kesenian tradisional juga dapat tergeser oleh kesenian-kesenian baru apabila masyarakat pendukungnya tidak mampu lagi menjaga kelestarian kesenian tradisional tersebut. Musik tradisional merupakan bentuk kesenian yang dilakukan dari waktu ke waktu dan diwariskan secara turun temurun. Karya seni yang ada tidak diketahui penciptanya atau penciptanya secara kolektif pada suatu kelompok masyarakat di daerah tertentu Bastomi dalam Aesijah, 2011: 21. Tradisi di dalamnya ada ciri kuat yaitu selalu bertolak dri kedaan masa lalu. Tradisi biasa dikatakan sebagai suatu situasi proses sosial yang unsur – unsurnya diwariskan atau diturunkan dari angkatan satu ke angkatan yang lain. Humardani dalam Aesijah, 2011: 22 Menurut Kayam dalam Suprayogi 2009: 12, kesenian tradisional adalah kesenian yang cukup lama berkembang sebagai warisan leluhur secara turun temurun dan merupakan hasil gagasan masyarakat pendukungnya yang mempunyai sifat atau ciri – ciri khas daerah – daerah yang bersangkutan, serta menjadi identitas suatu wilayah atau daerah pendukungnya. Kesimpulan yang dapat diambil mengenai kesenian tradisional adalah bentuk seni yang berakar dan bersumber dari masyarakat yang mempunyai sifat, bentuk, dan fungsi yang berkaitan dengan masyarakat dimana kesenian itu lahir dan berkembang. 2.5 Kerangka Berfikir Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir Berdasarkan Penelitian Kesenian Tradisional sangatlah banyak dengan ciri khas masing-masing daerah. Seni musik, seni rupa, seni drama dan seni tari merupakan empat dari cabang kesenian tradisional. Seni musik menghasilkan musik tradisional yang Kesenian Tradisional di Desa Candi Garon Seni Musik Seni Rupa Musik Tradisional Seting Tempat Komedi Tarian Sandul Kombinasi Seni Musik, Seni Rupa, Seni Drama dan Seni Tari Pengumpulan Data Observasi Wawancara Dokumentasi Bentuk Pertunjukan Kesenian Sandul Hasil data deskriptif Bentuk Pertunjukan Kesenian Sandul Desa Candi Garon, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang Seni Drama Seni Tari dalam penelitian ini adalah musik daerah, seni rupa menghasilkan seting tempat, seni drama menghasilkan seni komedi dan seni tari menghasilkan tarian Sandol. Musik bisa digunakan untuk mendukung seni-seni yang lain. Kombinasi musik karawitan, seni dekorasi, seni komedi dan seni tarian Sandol menjadikan suatu pertunjukan seni yang menarik. Empat kesenian tersebut dikemas menjadi satu sajian pertunjukan yang dapat dinikmati oleh penikmat seni khususnya seni tradisional. Setelah melakukan penelitian dengan berbagai teknik mendapatkan data, maka peneliti akan mendapatkan data sesuai masalah yang diinginkan yaitu mengenai bentuk pertunjukan kesenian Sandol. Dari penelitian yang dilakukan diharapkan peneliti mendapatkan data yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, yaitu data mengenai gambaran umum lokasi penelitian, kesenian Sandol desa Candi Garon, kecamatan Sumowono, kabupaten Semarang. Selain itu tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data uraian deskriptif mengenai bentuk pertunjukan kesenian Sandol khusunya bagi masyarakat di desa Candi Garon, kecamatan Sumowono, kabupaten Semarang. 23

BAB 3 METODE PENELITIAN