STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

SKRIPSI
LU’LU’UN NAADLIRAH

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA
PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA
PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
2016

Oleh:

LU’LU’UN NAADLIRAH
NIM : 201210410311162

iv

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA
PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Pada tanggal 04 Juni 2016

Oleh:
LU’LU’UN NAADLIRAH
NIM: 201210410311162
Tim Penguji:
Penguji I

Drs. Didik Hasmono, Apt., MS.
NIP: 195809111986011001

Penguji II

Penguji III

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt.
NIP: 114.3110522

Rully Yuliandhari,S.Farm.,Apt.,M.Farm.Klin.
NRP. 05070420

Penguji IV


Penguji V

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS.
NIP UMM: 114.07040450

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS.
NIP UMM: 144.0609.0449

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur selalu tercurahkan kepada Allah SWT., yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Studi penggunaan ACE-INHIBITOR pada Pasien Chronic Kidney
Disease (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan)” dengan tepat waktu.

Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
untuk kedua orang tua tercinta Drs. H. Ahmad Bambang Mansyuro bin H. Musyafa’
Santriman dan Hj. Endang Kuswati binti Husen Yasin, atas cinta kasih yang
diberikan serta menjadi motivator terbesar, untuk do’a yang tiada henti mengiringi.
Terima kasih juga kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Direktur

Rumah

Sakit

Muhammadiyah

Lamongan

yang

telah


mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan.
3. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yang
telah banyak membantu dalam melakukan penelitian di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan
4. Ibu Lusi, mas Heri serta staf pegawai Rekam Medik yang telah banyak
membantu pelaksanaan penelitian di RS Muhammadiyah Lamongan.
5. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku pembimbing I, yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, memberi
masukan serta semangat kepada penulis, sampai selesainya skripsi ini.

viiv

6. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing II yang
telah banyak banyak membantu dan memberi dorongan serta ide kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Rully Yuliandhari, S.Farm., Apt., M.Farm.Klin. selaku pembimbing
III serta pembimbing Rumah Sakit yang telah banyak sekali membantu
dalam kelancaran penulis dalam penelitian serta banyak memberikan

masukan, mengarahkan penulis.
8. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. dan ibu Dra. Lilik
Yusetyani, Apt., Sp.FRS. selaku dosen Penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan serta motivasi demi kesempurnaan
skripsi ini.
9. Seluruh dosen, laboran, dan staf tata usaha Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
10. Kakak tersayang Nasrullah Ahmad yang telah membantu serta selalu
mendo’akan adiknya.
11. Sahabat-sahabatku Laila Syahzana dan Dias Tiara Putri Utomo yang telah
banyak memotivasi dan memberi semangat kepada penulis,
12. Teman, sahabat sekaligus saudara seperantauan kost 397, Ririn dan Ira
terima kasih telah menemani perjalanan selama 4 tahun.
13. Seluruh teman-teman farmasi angkatan 2012 yang telah berjuang bersama
penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekurangan dan ketidaksempurnaan
penulisan skripsi dan dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan bidang farmasi klinis bagi penulis maupun pembaca.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Mei 2016

Lu’lu’un Naadlirah

vii
v

RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan)
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu proses patofisiologis dengan
etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan
irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang
tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. CKD dapat menimbulkan gejala
berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/menit/1,73 m2. Penyebab utama
CKD Menurut NKF 2010 adalah hipertensi dan diabetes mellitus. Hipertensi
merupakan salah satu etiologi dari Chronic Kidney Disease (CKD), dikerenakan
adanya peningkatan tekanan kapiler intraglomerular yang merangsang aktivasi

RAAS yang dapat menyebabkan vasokonstriksi, sehingga terjadi penurunan fungsi
glomerulus secara progresif (Morgando et al, 2012). Salah satu tujuan pemberian
terapi pada CKD adalah untuk mengatasi komplikasi seperti hipertensi.
Renin-angiotensin-aldosteron system (RAAS) memiliki peran penting dalam
banyak patofisiologi perubahan yang mengarah untuk perkembangan penyakit
ginjal. RAAS dianggap sebagai sistem endokrin dan peran utamanya adalah untuk
menjaga tekanan darah. Manfaat kontrol tekanan darah dalam memperlambat
perkembangan penyakit ginjal telah ditunjukkan dalam beberapa uji klinis dan
pertanyaan golongan tertentu seperti Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
(ACE-I) dan Angiotensin Reseptortor Blocker (ARB) memberikan manfaat
renoprotektif selain untuk menurunkan tekanan darah. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa ACEI dan ARB mendukung fungsi ginjal dibandingkan
golongan antihipertensi lainnya (M. Baltatzi, et al., 2011).
ACE-Inhibitor menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II,
dimana angiotensin II adalah vasokonstriktor kuat yang juga merangsang sekresi
aldosterone. ACEI juga memblok degradasi bradikinin dan merangsang sintesa zatzat yang menyebabkan vasodilatasi, termasuk prostaglandin E2 dan prostasiklin.
Peningkatan bradikinin meningkatkan efek penurunan tekanan darah dari ACEI,
tetapi juga bertanggung jawab terhadap efek samping batuk kering yang sering
dijumpai pada penggunaan ACEI. ACEI secara efektif mencegah hipertrofi
ventrikel kiri dengan mengurangi perangsangan langsung oleh angiotensin II pada

sel miokardial. ACE inhibitor membiarkan pembuluh darah melebar dan
membiarkan lebih banyak darah mengalir ke jantung, sehingga menurunkan
tekanan darah. (Syamsudin, 2011; Depkes RI 2006).

viii
vi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pola penggunaan obat
golongan ACE-Inhibitor pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan terkait dengan jenis obat,
dosis, frekuensi pemberian dan hal lain terkait data laboratorium dan data klinik
pada pasien CKD, serta tingkat keberhasilan terapi.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat observasional
dengan metode retrospektif dikarenakan peneliti tidak langsung berinteraksi dengan
pasien. Rancangan penelitian dilakukan secara deskriptif dimaksudkan karena
untuk mendeskripsikan pola penggunaan ACE-Inhibitor pada pasien CKD. Kriteria
inklusi merupakan pasien dewasa yang terdiagnosa Chronic Kidney Disease (CKD)
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan dengan data
Rekam Medik Kesehatan (RMK) lengkap meliputi data demografi pasien, data
terapi ACE-Inhibitor, dan data laboratorium pada periode 1 Januari 2015 sampai 31

Desember 2015.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari 181 RMK pasien CKD 23
diantaranya mendapat terapi ACE-Inhibitor, 21 RMK memenuhi kriteria inklusi
sedangkan 2 lainnya masuk kriteria eksklusi (pasien merupakan pasien anak).
Dibandingkan dengan perempuan, pasien laki-laki lebih banyak yaitu sebanyak 11
pasien (52%) menderita Chronic Kidney Disease (CKD) dengan usia paling banyak
lebih dari 51 tahun yaitu sebanyak 9 pasien (43%). Pola terapi ACE-Inhibitor yang
digunakan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yaitu
captopril 2x25 mg (PO) sebanyak 2 pasien (9%), captopril 3x12,5 mg (PO)
sebanyak 1 pasien (5%), dan lisinopril 2x10 mg (PO) sebanyak 5 pasien (22%),
lisinopril 1x10 mg (PO) sebanyak 13 pasien (59%), dan lisinopril 1x5 mg (PO)
sebanyak 1 pasien (5%). Penggunaan lisinopril lebih banyak yaitu 19 pasien (86%)
digunakan dibandingkan dengan captopril yaitu sebanyak 4 pasien (14%). Selain
pemberian antihipertensi tunggal, pemberian antihipertensi ACE-Inhibitor juga
dikombinasi dengan antihipertensi lain yaitu kombinasi 2 obat sebanyak 8 pasien
(38%), kombinasi 3 obat antihipertensi sebanyak 10 pasien (47%), serta kombinasi
4 obat antihipertensi yaitu sebanyak 1 pasien (5%). Penggunaan kombinasi yang
paling banyak yaitu kombinasi 3 obat antihipertensi sebanyak 10 pasien (47%)
(Lisinopril 1x10 mg (PO), diuretik furosemide 1x20 mg (IV) dan amlodipin 1x10
mg (PO)).


vii
ix

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii
LEMBAR PENGUJIAN .....................................................................................iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iv
RINGKASAN .....................................................................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................viii
ABSTRACT ........................................................................................................ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................x
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ......................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah .................................................................................4

1.3

Tujuan Penelitian ..................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum ..............................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................4

1.4

Manfaat Penelitian ................................................................................4
1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................4
1.4.2 Bagi Rumah Sakit ........................................................................5

x

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Tinjauan tentang Ginjal.........................................................................6

2.2

Chronic Kidney Disease .......................................................................9
2.2.1 Definisi dan Kriteria ....................................................................9
2.2.2 Epidemiologi ...............................................................................10
2.2.3 Klasifikasi Stadium CKD ............................................................11
2.2.4 Etiologi ........................................................................................12
2.2.5 Patofisiologi .................................................................................13
2.2.6 Manifestasi Klinik .......................................................................16
2.2.7 Komplikasi CKD .........................................................................17
2.2.7.1 Hipertensi .........................................................................17
2.2.7.2 Anemia.............................................................................18
2.2.7.3 Osteodistrofi Renal ..........................................................18
2.2.7.4 Gangguan Elektrolit .........................................................18
2.2.8 Penatalaksanaan CKD .................................................................19
2.2.8.1 Penatalaksanaan CKD Menurut Derajat ..........................19
2.2.8.2 Penatalaksanaan Terapi pengganti Fungsi .......................20
2.4.8.2.1 Dialisis....................................................................20
2.4.8.2.2 Pengganti Ginjal/ Transplantasi Ginjal ..................21
2.2.9 Tinjauan Terapi Komplikasi CKD ..............................................21
2.2.9.1 Hipertensi .........................................................................21
2.2.9.2 Anemia.............................................................................22
2.2.9.3 Osteodistrofi Renal ..........................................................22
2.2.9.4 Gangguan Elektrolit .........................................................23

2.3

Tinjauan Obat Antihipertensi ................................................................23
2.3.1 Golongan Diuretik .......................................................................23
2.3.2 Golongan Beta Bloker .................................................................24
2.3.3 Golongan Calcium Channel Bloker.............................................25
2.3.4 Golongan Angiotensin Reseptor Bloker ......................................25
2.3.5 Golongan ACE-inhibitor .............................................................26
2.3.5.1 Captopril ..........................................................................28
2.3.5.2 Lisinopril..........................................................................29

xi

2.3.5.3 Enalapril ...........................................................................30
2.3.5.4 Ramipril ...........................................................................31
2.3.5.5 Perindopril .......................................................................32
2.3.5.6 Quinapril ..........................................................................33
2.4

Studi Penggunaan ACE-Inhibitor pada CKD .......................................34

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
3.1

kerangka Konseptual .............................................................................36

3.2

Kerangka Operasional ...........................................................................38

BAB IV METODE PENELITIAN
4.1

Rancangan Penelitian ............................................................................39

4.2

Populasi dan Sampel .............................................................................39
4.2.1 Populasi Penelitian ......................................................................39
4.2.2 Sampel Penelitian ........................................................................39

4.3

Kriteria Data Inklusi dan Eksklusi .......................................................39
4.3.1 Kriteria Data Inklusi ....................................................................39
4.3.2 Kriteria Data Eksklusi .................................................................40

4.4

Jumlah Sampel ......................................................................................40

4.5

Bahan Penelitian ...................................................................................40

4.6

Instrumen Penelitian .............................................................................40

4.7

Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................40

4.8

Definisi Operasional .............................................................................40

4.9

Metode Pengumpulan Data ...................................................................41

4.10 Analisis Data .........................................................................................42
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1

Demografi Pasien ..................................................................................44
5.1.1 Jenis Kelamin Pada pasien CKD .................................................44
5.1.2 Usia Pasien CKD .........................................................................44
5.1.3 Status pada Pasien CKD ..............................................................44

5.2

Klasifikasi Stage pasien ........................................................................45

5.3

Penyakit Penyerta..................................................................................45
xii

5.4

Terapi ACE-Inhibitor yang diterima Pasien .........................................46
5.4.1 Distribusi Pemberian ACE-I Tunggal .........................................46
5.4.2 Distribusi Pemberian Kombinasi 2 Antihipertensi ......................47
5.4.3 Distribusi Pemberian Kombinasi 3 Antihipertensi ......................48
5.4.4 Distribusi Pemberian Kombinasi 4 Antihipertensi ......................49

5.5

Dosis yang Digunakan pada Pasien ......................................................49

5.6

Terapi Lain yang diterima Pasien CKD ................................................50

5.7

Tindakan / Prosedur yang diterima Pasien............................................52

5.8

Kondisi Pasien saat Keluar Rumah Sakit..............................................52

BAB VI PEMBAHASAN..................................................................................53
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1

Kesimpulan ..........................................................................................64

7.2

Saran ....................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................65

xiii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1

Klasifikasi CKD ..........................................................................11

Tabel II.2

Penyebab CKD ............................................................................12

Tabel II.3

Penatalaksanaan CKD .................................................................19

Tabel II.4

Golongan Diuretik .......................................................................24

Tabel II.5

Golongan Calcium Channel Bloker.............................................25

Tabel II.6

Golongan Angiotensin Reseptor Bloker ......................................26

Tabel II.7

Golongan ACE-Inhibitors ...........................................................27

Tabel V.1

Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien CKD ................................44

Tabel V.2

Distribusi Usia pada Pasien CKD................................................44

Tabel V.3

Distribusi Status pada Pasien CKD .............................................44

Tabel V.4

Distribusi klasifikasi Stage pada Pasien CKD.............................45

Tabel V.5

Distribusi penyakit penyerta pasa pasien CKD ...........................45

Tabel V.6

Distribusi Antihipertensi Yang Diterima Pada CKD ..................46

Tabel V.7

Distribusi Pemberian Antihipertensi Tunggal .............................46

Tabel V.8

Distribusi Pemberian Kombinasi 2 Antihipertensi ......................47

Tabel V.9

Distribusi Pemberian Kombinasi 3 Antihipertensi ......................48

Tabel V.10

Distribusi Pemberian Kombinasi 4 Antihipertensi ......................49

Tabel V.11

Dosis ACE-Inhibitor Yang Digunakan .......................................49

Tabel V.12

Terapi Lain Yang Diterima Pasien ..............................................50

Tabel V.13

Tindakan Yang Diterima Pasien CKD ........................................52

Tabel V.14

Kondisi Pasien Saat Keluar Rumah Sakit ...................................52

xiv

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Struktur Anatomi Ginjal ..............................................................6

Gambar 2.2

Struktur Nefron Ginjal .................................................................7

Gambar 2.3

Glomerulus Ginjal .......................................................................8

Gambar 2.4

Progresivitas CKD .......................................................................15

Gambar 2.5

Klasifikasi Hipertensi ..................................................................17

Gambar 2.6

Terapi Antihipertensi ...................................................................22

Gambar 2.7

Struktur Kimia Captopril .............................................................28

Gambar 2.8

Struktur Kimia Lisinopril ............................................................29

Gambar 2.9

Struktur Kimia Enalapril .............................................................30

Gambar 2.10 Struktur Kimia Ramipril ..............................................................31
Gambar 2.11 Struktur Kimia Perindopril ..........................................................32
Gambar 2.12 Struktur Kimia Quinapril .............................................................33
Gambar 3.1

Kerangka Konseptual ..................................................................37

Gambar 3.2

Kerangka Operasional .................................................................38

Gambar 5.1

Skema Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...........................................43

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ......................................................................71
Lampiran 2 Surat Pernyataan ..............................................................................72
Lampiran 3 Ethical Clirence ...............................................................................73
Lampiran 4 Nilai Data laboratorium Normal ......................................................74
Lampiran 5 Lembar Pengumpul Data .................................................................75
Lampiran 6 Tabel Induk Pasien CKD .................................................................182
Lampiran 7 Perhitungan Nilai GFR ....................................................................193

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ACE-I

Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

AKD

Acute Kidney Disease

ALO

Acute Lung Oedema

ARB

Angiotensin Reseptortor Blocker

BUN

Blood Urea Nitrogen

Ca

Calsium

CCB

Calcium Channel Bloker

CKD

Chronic Kidney Disease

DM

Diabetes Mellitus

DM ND

Diabetes Mellitus Nefropati Diabetik

GDA

Gula Darah Acak

HT

Hipertensi

IV

IntraVena

JKN

Jaminan Kesehatan Nasional

K

Kalium

KRS

Keluar Rumah Sakit

LED

Laju Endap Darah

LFG

Laju Filtrasi Glomerulus

LPD

Lembar Pengumpul Data

MRS

Masuk Rumah Sakit

Na

Natrium

NKF

National Kidney Foundation

PerNefrI

Perhimpunan Nefrologi Indonesia

PO

PerOral

xvii

PPI

Proton Pump Inhibitor

PRC

Packed Red Cells

RAAS

Renin, Angiotensin, Aldosteron Sistem

RBC

Red Blood Cell

RHuEPO

Recombinant human erythropoietin

RMK

Rekam Medik Kesehatan

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ACE-I

: Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

AKD

: Acute Kidney Disease

ARB

: Angiotensin Reseptortor Blocker

BUN

: Blood Urea Nitrogen

Ca

: Calsium

CCB

: Calcium Channel Bloker

CKD

: Chronic Kidney Disease

DM

: Diabetes Mellitus

LFG

: Laju Filtrasi Glomerulus

K

: Kalium

Na

: Natrium

NKF

: National Kidney Foundation

PerNefrI

: Perhimpunan Nefrologi Indonesia

RAAS

: Renin, Angiotensin, Aldosteron Sistem

RBC

: Red Blood Cell

RHuEPO

: Recombinant human erythropoietin

RMK

: Rekam Medik Kesehatan

xix

65

DAFTAR PUSTAKA

Alatas, Husain, 2002. Anatomi dan fisiologi Ginjal, In: Husain Alatas, Taralan
Tambunan, partini P. trihono, Sudung O., Pardede. Buku ajar nefrologi
anak. edisi 2, Jakarta: Balai penerbit FKUI.
Alam, Hadibroto, 2007. Gagal Ginjal. Jakarta: PT Gramedia.
Alhazzani, Waleed MD, Alenezi, Farhan MD, Jaeschke, Roman Z. MD, Moayyedi,
Paul MD, Cook, Deborah J. MD: 2013. Proton Pump Inhibitors versus
Histamine 2 Receptor Antagonists for Stress Ulcer Prophylaxis in
Critically Ill Patients: A Systematic Review and Meta-Analysis. Critical
Care Medicine: March 2013 - Volume 41 - Issue 3 - p 693–705doi:
10.1097/CCM.0b013e318275873.
Anonim,
2015.
Chemical
Structure
of
Captopril,
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/captopril#section=2DStructure. [Diakses pada 15 Oktober 2015]
Anonim,
2015.
Chemical
Structure
of
Perindopril,
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/captopril#section=2DStructure. [Diakses pada 15 Oktober 2015]
Anonim,
2015.
Chemical
Structure
of
Quinapril,
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/captopril#section=2DStructure. [Diakses pada 15 Oktober 2015]
Anonim,
2015.
Chemical
Structure
of
Ramipril,
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/captopril#section=2DStructure. [Diakses pada 15 Oktober 2015]
BHS, 2008. ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME (ACE) INHIBITORS.
British Hypertension Society.
Briggs, J.P, (eds). 2009. Overview of Kidney Function and Structure, In:
Greenberg Arthur, MD, Primer on KIDNEY DISEASE. 5th edition, United
State, National Kidney Foundation.
Brunton, Laurence, Keith Parker, Donald Blumenthal, Lain Buxton, 2008.
Goodman & Gilman’s Manual of Pharmacology and Therapeutics.
United State: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Chunnaedy, Swanty dan Sudung O. Pardede, 2009. Penyakit Ginjal Kronik pada
Anak, Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.
Davey, Patrick, 2005. At a Glace MEDICINE, Jakarta: Erlangga.

66

Depkes RI, 2004. Angka kejadian penyakit-penyakit kronik di Indonesia.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI.
Depkes RI, 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta:
DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK, DITJEN
BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN.
Diatari Putu W. harjaningsih Woro, 2007, Evaluasi Penggunaan ACE Inhibitor
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUP DR SARDJITO
YOGYAKARTA. Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada.
Diego, Marta, Gloria Godoy, Sigrid Mennickent and Ricardo Godoy, 2011,
CHEMICAL STABILITY OF ENALAPRIL MALEATE DRUG
SUBSTANCE AND TABLETS BY A STABILITY-INDICATING
LIQUID CHROMATOGRAPHIC METHOD. Chili: Pharmacy
Department, Pharmacy School, University of Concepción.
Dipiro, Cecily V, 2009. Chapter 74: Renal Disorders, Chronic Kidney Disease. In:
Dipiro, Cecily V., Barbara G. Wells, Joseph T. Dipiro, Terry L.
Schwinghammer, 2009. Pharmacotherapy Handbook, Seventh edition.
New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Dussol, Bertand, MD, PhD; Julie Moussi-Frances, MD; Sophie Morange, MD;
Claude Somma-Delpero, MD, PhD, 2012. A Pilot Study Comparing
Furosemide and Hydrochlorothiazide in Patients With Hypertension and
Stage 4 or 5 Chronic Kidney Disease. France: The Journal of Clinical
Hypertension Vol 14 | No 1 | January 2012.
Espinel, Eugenia, Jorge Joven, Iván Gil, Pilar Suñé, Berta Renedo, Joan Fort,and
Daniel Serón, 2013. Risk of Hyperkalemia in Patients with Moderate
Chronic Kidney Disease initiating Angiotensin Converting Enzyme
Inhibitors or Angiotensin Receptor Blockers: a randomized study. Spain:
BioMed Central (BMC).
Ginting, F. L., 2008. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) Yang
Dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Tahun 2007, Medan: Skripsi Mahasiswa FKM USU.
Gunawan, Sulistia, Gan, Setiabudy, Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan Terapi
Edisi 5. Jakarta: Universitas Indonesia, dalam: Muchtar, Nur Rizkah, Heedy
Tjitrosantoso, Widdhi Bodhi.2015, Studi Penggunaan Obat Antihipertensi
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Perawatan Di Rsup
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Juli 2013 - Juni 2014. Manado:
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115.
HARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015
ISSN 2302 – 2493.

67

Hasbullah, hamizah binti., 2014. Karakteristik Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Di Rs Wahidin Sudirohusodo Tahun 2014. Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.
Hutchison, Alastar L., Anand Vardhan, 2009. Peritoneal Dialysis. In: Greenberg
Arthur, MD, Primer on KIDNEY DISEASE, 5th edition, United State:
National Kidney Foundation.
Jain, Arsh K., Meaghan S. Cuerden, Ian McLeod, Brenda Hemmelgarn, et al. 2012.
Reporting of the estimated glomerular filtration rate was associated with
increased use of angiotensin-converting enzyme inhibitors and
angiotensin-II receptor blockers in CKD, International Society of
Nephrology, Kidney international.
Katzung, Bertram G. 2007. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran.
KDIGO, 2012. Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management
of Chronic Kidney Disease. National Kidney Foundation.
Khandekar, Ashwinikumar dr., 2015, Physiology of renal, http://kidneyadvice.net .
India. [Diakses pada 25 November 2015]
Lacy, Charles F., Lora L. Armstrong, Morton P. goldman, Leonard L. Lance, 2007.
Drug Information Handbook. 17th edition. Ohio: Lexi’ Comp.
M., Baltatzi, Savopoulos Ch.,Hatzilotios A., 2011. Role of angiotensin converting
enzyme inhibitors and angiotensin receptor blockers in hypertension of
chronic kidney disease and renoprotection. Study results. Greece:
Propedeutic Medical Department, AHEPA Hospital, Aristotles University of
Thessaloniki.
Mann, Johannes FE, George L Bakris, MD. 2015. Antihypertensive therapy and
progression of nondiabetic chronic kidney disease in adults. Canada:
Friedrich Alexander University of Erlangen-Nürnberg International Scholar,
Population Health Research Institute, McMaster University, Canada.
Morgando, Elsa, Pedro Leão Neves (2012). Hypertension and Chronic Kidney
Disease: Cause and Consequence – Therapeutic Considerations,
Antihypertensive Drugs, Prof. Hossein Babaei (Ed.), ISBN: 978-953-510462-9, InTech
Muchtar, Nur Rizkah, Heedy Tjitrosantoso, Widdhi Bodhi.2015, Studi
Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Yang Menjalani Perawatan Di Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Periode Juli 2013 - Juni 2014. Manado: Program Studi Farmasi FMIPA
UNSRAT Manado, 95115. PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi –
UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 2302 – 2493.

68

Muhammad, As’adi. 2012. Serba-serbi gagal ginjal. Dalam; Nur Rizkah Muchtar,
Heedy Tjitrosantoso, Widdhi Bodhi. Program Studi Farmasi FMIPA
UNSRAT Manado, ‘Studi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Perawatan Di Rsup Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado Periode Juli 2013 - Juni 2014’ PHARMACONJurnal
Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 2302 – 2493.
Muller, Markus M., Christof Giesen, Kai Zachrowski, Torsten ton, Erhard Seifried.
2015. Transfusion of Packed Red Cells. Institute for Transfusion
Medicine and Immunohaematology, Goethe University Hospital.
NKF, 2010. https://www.kidney.org/ [Diakses pada : 22 November 2015.]
Neugarten, Joel. 2002. Gender and the Progression of Renal Disease, New York:
Renal Division, Montefiore Medical Center, Albert Einstein College of
Medicine, Bronx.
Novoa JM López, Martínez-Salgado C, Rodríguez-Peña AB, López-Hernández FJ.
2010. Common pathophysiological mechanisms of chronic kidney
disease: therapeutic perspectives., Spain: Elsivier.
O’callaghan chris., 2009. “At a glance sistem ginjal edisi 2,” Jakarta; penerbit
Erlangga.
Penefri, 2011. Report of Indonesian Renal Registry. Jakarta, Perkumpulan
Nefrologi Indonesia (PERNEFRI).
Puspitasari Arum, 2014. Hubungan Penampilan Peran Dengan Stres Pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik Di Unit Hemodialisa Rsud Panembahan Senopati
Bantul, Yogyakarta: Skripsi Program Studi Fakultas Kedokteran Dan
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Rachmadi, dedy, mahesa. 2010 Gangguan Ginjal Kronik, Bandung: Departemen
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Rumah
Sakit Hasan Sadikin.
Rahardja, K., Tan Hoan Tjay, 2007. Obat-obat penting. Edisi keenam, Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, Gramedia.
Schieppati, Arrigo, Roberto Pisoni, and Giuseppe Ramuzzi, 2009. Pathophysiology
of Chronic Kidney Disease, In: Greenberg Arthur, MD, Primer on KIDNEY
DISEASE, 5th edition, United State, National Kidney Foundation.
Scioly, 2015, Nephron, the Science Olympiad Student Center
http://scioly.org/wiki/index.php/Anatomy/Excretory_System, [Diakses pada:
23 November 2015].
Sekarwana, Nanan, 2002, Gagal Ginjal Kronik. In: Husain Alatas, Taralan
Tambunan, partini P. trihono, Sudung O. Pardede, Buku ajar nefrologi
anak, edisi 2, Jakarta: Balai penerbit FKUI.

69

Sekarwana, nanan, 2004. Gagal Ginjal Kronik pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 6
No. 1, 68-84.
Setiawati Arini, Zunilda S. Bustami, 2005, Antihipertensi, dalam: Ganiswara SG.
Farmakologi dan Terapi. Edisi IV, Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Shuang, Huang Rong, Yi‑Ming Cheng, Xiao‑Xi Zeng, Sehee Kim, Ping Fu. 2016.
Renoprotective Effect of the Combination of Renin‑angiotensin System
Inhibitor and Calcium Channel Blocker in Patients with Hypertension
and Chronic Kidney Disease. China: Chinese Medical Journal.
Siallagan Herdiani, Drh. Rasmaliah, M. Kes, Drs. Jemadi, M.Kes. 2011,
Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Dirawat Inap Di Rs
Martha Friska Medan Tahun 2011, Medan: penelitihan mahasiswa dan staf
pengaja FKM USU.
Sigarlaki Herke J.O., 2006, Karakteristik Dan Faktor Berhubungan Dengan
Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah, Tahun 2006, Jakarta: IKM FK, Universitas
Kristen Indonesia.
Soewanto. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi, edisi III, Surabaya: RSU Dr.
Soetomo.
Solini Anna, Ele Ferrannini, MD. 2011, Pathophysiology, Prevention and
Management of Chronic Kidney Disease in the Hypertensive Patient
With Diabetes Mellitus, Italy: The Journal of Clinical Hypertension.
Steddon Simon, Neil Ashman, Alistair chesser, John Cunningham, 2013. Oxford
Handbook of Nephrology and Hypertension, Second edition. London:
Oxford University Press.
Stevens Lestey A., Nicholas Stoycheff, and Andrew S. Levey, 2009. Chapter 53:
Staging and management of Chronic Kidney Disease, in: Arthur Greenberg,
Primer on Kindey Disease. 5th ed. Philadelphia: National Kidney
Foundation, Saunders ELSIVIER.
Supadmi, woro. 2011. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Hipertensi pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Yogyakarta:
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Jurnal Ilmiah Kefarmasian,
Vol. 1, No. 1, 2011: 67 – 80.
Suwitra K. 2001. Gagal Ginjal Kronik Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1
Edisi ke-4. Jakarta: Balai pustaka FK UI.
Suwitra K., 2009. Penyakit Ginjal Kronik, dalam : Sudoyo, A.W., dkk., Buku Ajar
ILMU PENYAKIT DALAM, jilid 2 edisi kelima, Jakarta : Departemen

70

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Schwinghammer Terry L., 2009. Chapter 2: Cardiovascular disorders,
Hypertension. In: Dipiro, Cecily V., Barbara G. Wells, Joseph T. Dipiro,
Terry L. Schwinghammer, 2009. Pharmacotherapy Handbook, Seventh
edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Syamsudin, 2011, Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovascular dan Renal,
Jakarta; Penerbit Salemba Medika.
Takács-Novák, Krisztina, Katalin Deák, Szabolcs Béni, Gergely Völgyi, 2013,
Physico-chemical profiling of the ACE-inhibitor Lisinopril: Acid-base
Properties. Hungary: Semmelweis University, Department of
Pharmaceutical Chemistry.
Tatro David S., 2007, A to Z Drug Facts, U.S: Wolters Kluwer Health.
Weinstein, Robert, MD. 2012. Clinical Practice Guide on Red Blood Cell
Transfusion. Washington, American Society of Hematology, adapted from
“Red Blood Cell Transfusion: A Clinical Practice Guideline from the AABB”
Ann Intern Med. 2012; 157:49-58.
Wilson Lorraine M. 2006, Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Kemih, dalam:
Price Sylvia A., Lorraine M. Wilson, PATOFISIOLOGI Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Jakarta: penerbit buku kedokteran ECG.
Wilson, Lorraine M. 2006, Gagal Ginjal Kronik, dalam: Price Sylvia A., Lorraine
M. Wilson, PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Jakarta: penerbit buku kedokteran ECG.
Www.kidney.org (National Kidney Foundation) di akses pada 09 Juli 2015.
Wu, Cho-Kai, Yao-Hsu Yang, Jyh-Ming Jimmy Juang, Yi-Chih Wang, Chia-Ti
Tsai, Ling-Ping Lai, Juey-Jen Hwang, Fu-Tien Chiang, Pau-Chung Chen,
Jiunn-Lee Lin, and Lian-Yu Lin, 2014. Effects of Angiotensin Converting
Enzyme Inhibition or Angiotensin Receptor Blockade in Dialysis
Patients: A Nationwide Data Survey and Propensity Analysis, Taiwan:
Wolters Kluwer Health, Inc.
Xie, X, et al, 2015, Renin-Angiotensin System Inhibitors and Kidney and
Cardiovascular Outcomes in Patients with CKD: A Bayesian Network
Meta-analysis of Randomized Clinical Trials. American Journal Kidney
Disease.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kidney Disease merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
menurunnya fungsi ginjal secara irreversibel. Penyakit gagal ginjal yang berat pada
umumnya dibagi menjadi dua kategori yaitu Chronic Kidney Disease dan Acute
Kidney Disease. Acute Kidney Disease (AKD) terjadi secara cepat, dalam beberapa
hari atau beberapa minggu, sedangkan Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan
perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat. Ginjal kehilangan
kemampuanya untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam
keadaan asupan normal. Chronic Kidney Disease (CKD) terjadi setelah berbagai
macam penyakit yang merusak nefron ginjal. Beberapa penyakit utama ginjal
utamanya menyerang glomerulus (glomerulonefritis), sedangkan jenis yang lain
terutama menyerang tubulus ginjal (Dipiro, 2009; Suwitra, 2009).
Chronic kidney disease (CKD) merupakan proses kerusakan pada ginjal
dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat menimbulkan gejala berupa
laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/menit/1,73 m2. Chronic Kidney Disease
sendiri memiliki kriteria seperti berikut: 1) Kerusakan ginjal (renal damage) yang
terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau
tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), dengan manifestasi: Kelainan
patologis, dan terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi
darah atau urin dan kelainan radiologi; 2) Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang
dari 60ml/menit/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal
(KDIGO, 2012).
Global Burden of Disease studi mengatakan bahwa CKD memasuki daftar
27 penyebab kematian terbesar di seluruh dunia pada tahun 1990, namun pada tahun
2010 meningkat menjadi 18. Penyakit ginjal merupakan salah satu penyakit yang
menyebabkan kematian utama di dunia, saat ini di Amerika Serikat sebanyak 26
juta orang dewasa telah menderita Chronic Kidney Disease (CKD), sedangkan
jutaan lainnya memiliki faktor resiko menderita CKD. Di Malaysia, dengan
1

2

populasi 18 juta penduduk, diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal
pertahunnya. Di Negara-negara berkembang lainnya, insiden ini diperkirakan
sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk per tahun. Angka kejadian di Indonesia belum
dapat diketahui pasti. Selama dua dekade, penyebab penyakit ginjal kronik sebagian
besar disebabkan oleh glomerulonefritis kronis tetapi pada saat ini diabetes melitus
dan hipertensi merupakan penyebab utama dan diikuti oleh glomerolonefritis serta
penyakit kistik ginjal (Suwitra 2001).
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit
yang mendasarinya, termasuk diabetes, hipertensi, infeksi, mengurangi suplai darah
ke ginjal, obstruksi saluran kemih dan perubahan genetik. Tapi dalam
perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama (Novoa, et al,
2010). Pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan
fungsional nefron yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upaya
kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth
factors, hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh
peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus (Schieppati et al. 2009).
Proses adaptasi ini berlangsung singkat, yang akhirnya diikuti oleh proses
maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti
dengan penurunan fungsi nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah
tidak aktif lagi (M. Wilson, 2006).
Penatalaksanaan penyakit Chronic Kidney Disease secara umum meliputi:
terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya; pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid; memperlambat progresifitas dari fungsi ginjal; pencegahan dan terapi
terhadap penyakit kardiovaskular; pencegahan dan terapi terhadap komplikasi;
terapi pengganti ginjal berupa dialysis atau transplantasi ginjal (Stevens, et al,
2009). Beberapa guidelines internasional menunjukkan bahwa penggunaan
angiotensin- converting enzyme inhibitors dan angiotensin-II receptor antagonists
yang secara kolektif disebut juga renin, angiotensin, aldosteron sistem bloker
(RAAS Blocker) merupakan pilihan pengobatan untuk hipertensi pada kebanyakan
pasien dengan CKD (Jain et.al. 2012).

3

Dari penelitian yang dilakukan oleh M. Baltatzi, Savopoulos Ch. Dan
Hatzilotios A, didapatkan hasil bahwa Renin-angiotensin-aldosteron system
(RAAS) memiliki peran penting dalam banyak patofisiologi perubahan yang
mengarah untuk perkembangan penyakit ginjal. RAAS dianggap sebagai sistem
endokrin dan peran utamanya adalah untuk menjaga tekanan darah. Manfaat kontrol
tekanan darah dalam memperlambat perkembangan penyakit ginjal telah
ditunjukkan dalam beberapa uji klinis dan pertanyaan golongan tertentu seperti
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) dan Angiotensin Reseptortor
Blocker (ARB) memberikan manfaat renoprotektif selain untuk menurunkan
tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ACEI dan ARB
mendukung fungsi ginjal dibandingkan golongan antihipertensi lainnya (M.
Baltatzi, et al., 2011).
Dari jurnal Renin-Angiotensin System Inhibitors and Kidney and
Cardiovascular Outcomes in Patients With CKD: A Bayesian Network Metaanalysis of Randomized Clinical Trials, didapatkan hasil perbandingan tidak
menunjukkan efek yang signifikan terhadap risiko kematian kardiovaskular. ACEInhibitor secara signifikan mengurangi kemungkinan semua penyebab kematian
dibandingkan kontrol aktif. Dibandingkan dengan ARB, ACE-Inhibitor secara
konsisten dapat dikaitkan dengan probabilitas yang lebih tinggi untuk mengurangi
gagal ginjal, kematian kardiovaskular, atau semua penyebab kematian. Penggunaan
ACE inhibitor atau ARB pada pasien CKD dapat mengurangi risiko gagal ginjal
dan kejadian kardiovaskular. ACE inhibitor juga mengurangi resiko untuk semua
penyebab kematian dibandingkan golongan ARB untuk gagal ginjal, kematian
kardiovaskular, dan semua penyebab kematian pada pasien dengan CKD,
menunjukkan bahwa ACE-Inhibitor dan ARB tersebut bisa menjadi pilihan pertama
untuk pengobatan pada populasi ini (Xie, et al, 2015).
Efek samping yang sering muncul dari obat golongan ACE-Inhibitor yaitu
dapat menimbulkan batuk kering. Selain itu efek samping yang lain adalah adanya
gangguan fungsi ginjal dan hiperkalemia, hipotensi ortostatis, sesak nafas,
kehilangan rasa, reaksi alergi pada kulit, pusing, nyeri, sakit kepala (Raharja, 2007).

4

Atas dasar fakta yang diuraikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pola penggunaan obat golongan ACE Inhibitor pada pasien Chronic
Kidney Disease (CKD) dengan harapan bahwa kualitas hidup pasien dapat menjadi
lebih baik. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
dengan pertimbangan bahwa rumah sakit ini adalah Rumah Sakit rujukan bagi
rumah sakit lain di sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pola penggunaan obat golongan ACE-Inhibitor pada pasien
Chronic Kidney Disease (CKD) di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Memahami pola penggunaan obat golongan ACE-Inhibitor pada terapi
pasien Chronic Kidney Disease (CKD) untuk meningkatkan kualitas
hidup

1.3.2

Tujuan Khusus
a) Memahami pola terapi penggunaan obat golongan ACE Inhibitor
pada pasien CKD meliputi jenis, dosis, interval, frekuensi dan
tingkat keberhasilan terapi.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Bagi Peneliti
a) Memahami pola terapi farmakologi pada pasien CKD sehingga
farmasis dapat memberi pelayanan kefarmasian bersama dengan
petugas kesehatan lain.
b) Memberi informasi tentang penggunaan obat golongan ACE
Inhibitor yang sesuai pada terapi CKD sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas hidup pasien.

5

1.4.2

Bagi Rumah Sakit
a) Sebagai masukan untuk proses pengambilan keputusan atau
rekomendasi terapi dalam pelayanan farmasi klinis.
b) Sebagai masukan dan pertimbangan bagi Rumah dalam proses
pengadaan obat bagi pasien.