39 Tabel 15. Penentuan Interval Irigasi yang Disarankan
Parameter Satuan Tahap Pertumbuhan
Vegetatif Pembu-
ngaan Pembentu-
kan Buah Pemata-
ngan Kedalaman
bersih irigasi, dx mm 16.4 16.4 16.4 16.4
Interval irigasi, fx
hari 8.3 5.9 5.4 10.1 Interval irigasi
aktual,f hari 8 5
5 10 Kedalaman
bersih irigasi baru,dn
mm 15.8 14.0 15.2 16.2 Kedalaman kotor
irigasi,d mm 18.6 16.4 17.8 19
Volume kotor irigasi,G
lhari 16.2 14.3 15.5 16.5 Waktu Aplikasi
Jamhari 0.6
0.5 0.5
0.6 Dari Tabel 15. dapat dilihat kedalaman bersih untuk seluruh lahan
sebesar 16.4 mm. Interval irigasi yang dipilih pada masa vegetatif 8 hari, pada masa pembungaan 5 hari, pada masa pembentukan buah 5 hari dan pada masa
pematangan 10 hari. Kedalaman kotor irigasi berkisar antara 16.4 mm – 19 mm. Waktu aplikasi pemberian air irigasi berkisar antara 0.5 jamhari – 0.6
jamhari. Terlihat bahwa semakin besar jumlah air irigasi kotor maka waktu aplikasi irigasi semakin lama.
Penentuan jadwal pemberian irigasi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi irigasi tetes. Hal ini didasarkan pada pertimbangan untuk memenuhi
kebutuhan air tanaman dengan tepat dan untuk menghindari kelebihan air irigasi, sehingga tanaman menjadi layu serta dapat pula menyebabkan
limpasan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan efisiensi irigasi tetes dengan menggunakan micro spray maka diperlukan penerapan jadwal irigasi
secara tepat.
G. ANALISIS JARINGAN PERPIPAAN
Tipe emitter didesain agar selain menyalurkan kebutuhan air untuk irigasi juga melembabkan daerah sekitar tanaman. Besarnya debit tergantung
dari tekanan operasi yang diberikan. Dengan nilai keseragaman debit aliran yang kurang baik yaitu antara 83.67 -86.78 dapat mempengaruhi
40 besarnya air yang disalurkan, hal tersebut dapat mengganggu untuk
pertumbuhan tanaman yang ada. Jaringan irigasi sangat mempengaruhi pula nilai keseragaman ini.
Banyaknya kerusakan dari alat yang dipergunakan oleh jaringan irigasi mempengaruhi. Jaringan sistem irigasi meliputi pipa utama dengan diameter 3
inch, pipa sub utama dengan diameter 2 inch, pipa manifold dengan diameter ¾ inch, pipa lateral dengan diameter ½ inch dan emitter. Kerusakan banyak
terjadi pada jaringan pipa manifold, pipa lateral dan emitter. Adanya kerusakan pada jaringan ataupun alat yang hilang menyebabkan nilai
keseragaman penyebaran debit EU yang ada kurang dari 95. Rekapitulasi data jaringan irigasi dapat dilihat pada Tabel 15. Rekapitulasi data jaringan
irigasi diseluruh lokasi penelitiandapat dilihat pada Lampiran 9. Layout jaringan perpipaan di lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 10.
Rekapitulasi data jaringan irigasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Tabel 15. Rekapitulasi Data Jaringan Irigasi
Keterangan : B :Berfungsi ; R : Rusak ; T : Tidak ada Dari data yang diperoleh dapat diketahui kerusakan yang terjadi pada
jaringan pipa manifold di Blok Ciheuleut sebesar 14.3, Blok Tajur sebesar 10.5, Blok Pakuan sebesar 7.3, dan Blok Ciawi sebesar 10. Pada
No Data Blok
Kebun Ciheuleut Sukasari
Tajur Muarasari
Pakuan Ciawi
1. Luas Blok
1904 m
2
5168.9 m
2
2946.35 m
2
1452 m
2
2. Jumlah Bedeng
56 bedeng 63 bedeng 59 bedeng 22 bedeng
3. Panjang manifold
84 m 94.5 m
88.5 m 33 m
4. Panjang lateral
1836.8 m 6312.6 m
2755.4 m 1173.2 m
5. Jenis tanaman
Melon Pepaya
melon Tomat
melon Melon
6. Kondisi Manifold
B 49 57 55 30 R 7 6 4 3
T 0 0 0 0 7. Kondisi
Lateral B 102 27
118 66
R 8 99 0 0
T 2 0 0 0 8.
Kondisi Sprayer
B 2442 7857 3003 1152 R 114 0
T 0 1387 449 0
41 jaringan pipa lateral kerusakan yang terjadi di Blok Ciheuleut sebesar 9.8,
Blok Tajur sebesar 36.67, Blok Pakuan dan Blok Ciawi jaringan pipa lateral yang ada dalam kondisi yang baik. Kerusakan yang terjadi pada emitter di
Blok Ciheuleut sebesar 4.66, Blok Tajur sebesar 17.65, Blok Pakuan sebesar 14.95, dan Blok Ciawi dalam kondisi yang baik.
Kerusakan yang terjadi pada jaringan irigasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pemeliharaan jaringan yang tidak terlaksana dengan
baik, kondisi iklim juga sangat mempengaruhi karena jaringan pipa manifold, lateral dan emitter berada diatas permukaan tanah dan tidak terlindungi oleh
bangunan, jaringan yang rusak tidak segera tertangani tetapi tetap dibiarkan sehingga memperbesar kerusakan yang terjadi. Kerusakan tersebut dapat
menyebabkan nilai keseragaman penyebaran EU kurang dari 95 . Untuk meningkatkan keseragaman penyebaran debit EU dapat dilakukan melalui
penempatan posisi pipa lateral yang datar, penggantiann komponen irigasi yang rusak. Untuk mengurangi kerusakan komponen irigasi dilakukan,
melalui pemeliharaan dan perawatan jaringan irigasi secara intensif. Perbaikan dan penggantian komponen-komponen yang mendukung
jaringan irigasi sangat diperlukan. Masing-masing Blok berbeda tergantung dari besarnya kerusakan dan kebutuhan alat yang ada. Blok Ciheuleut sebesar
Rp. 444600,-, Blok Tajur yang tergabung dengan Blok Sukasar sebesar Rp. 1554300,-, Blok Pakuan yang tergabung dengan Blok Muarasari sebesar Rp.
404100,-, dan Blok Ciawi sebesar Rp. 168000,-. Rincian biaya kebutuhan komponen di lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 11.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.