Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan APBD

Anggaran APBD harus dapat menyajikan informasi secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat meliputi tujuan, sasaran, sumber pendanaan pada setiap jenis objek belanja serta korelasi antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasi yang ingin dicapai dari suatu kegiatan yang dianggarkan. 3. Disiplin Anggaran Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumblah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggaran dalam APBDPerubahan APBD. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas umum daerah. 4. Keadilan Anggaran Pajak daerah, retribusi daerah, dan pungutan daerah lainnya yang dibebankan kepada masyarakat harus mempertimbangkan kemampuan untuk membayar. Dalam megalokasikan belanja daerah, pemerintah daerah harus mempertimbangkan keadilan dan pemerataan agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi pemberian pelayanan. 5. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal guna kepentingan masyarakat. 6. Taat Asas Penyusunan APBD tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang- undagan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan peratyran daerah lainnya Aspek lain dalam reformasi anggaran adalah perubahan paradigma anggaran daerah. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghasilkan anggaran daerah yang benar-benar mencerminkan kepentingan dan penharapan dari masyarakat daerah setempat terhadap pengelolaan keuangan daerah secara ekonomis, efisien, dan efektif. Paradigma anggaran daerah yang diperlukan tersebut adalah: 13 1. Anggaran daerah harus bertumpu pada kepentingan publik. 2. Anggaran daerah harus dikelola dengan hasil yang baik dan biaya yang rendah. 3. Anggaran daerah harus mampu mencerminkan transparansi dan akuntabilitas secara rasional untuk keseluruhan siklus anggaran. 4. Anggaran daerah harus dikelola dengan pendekatan kinerja performance oriented untuk seluruh jenis pengeluaran maupun pendapatan. 5. Anggaran daerah harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja disetiap organisasi yang terkait. 13 Ibid, hal 39-40.