41
pengusaha kacang asin bogares bahwa kualitas bahan baku kacang yang baik adalah apabila kacang tersebut berukuran besar. Tetapi apabila kacang yang
berkualitas tidak baik atau mempunyai ukuran kecil maka biasanya para pengusaha menjualnya kepada pedagang sate ayam atau pedagang rujak.
4.2.1.1.3 Daerah pemasok bahan baku
Persediaan bahan baku sangat mempengaruhi berjalan lancar atau tidaknya kegiatan produksi suatu perusahaan. Menurut hasil penelitian diketahui bahwa
keadaan tentang persediaan bahan baku kacang di sekitar tempat lokasi industri tidak mencukupi sehingga mengakibatkan para pengusaha berusaha untuk
mencari daerah lain yang menyediakan bahan baku kacang yang cukup melimpah. Untuk lebih jelasnya mengenai daerah yang menjadi pemasok bahan baku adapt di
lihat pada tabel 4.7 sebagai berikut. Tabel 4.7
Daerah pemasok bahan baku Pada industri kecil kacang asin bogares
Di Desa Bogares Kidul Daerah pemasok bahan baku
Responden Desa Bogares
Kidul Sekitar Desa
Bogares Kidul Luar wilayah
Kabupaten Tegal
R-01 V V
V R-02 V
V V
R-03 V V
V R-04 V
V V
R-05 V V
V Total 5
5 5
100 100
100 Sumber: Data primer yang di olah
Menurut pengusaha kacang asin bogares daerah yang menjadi lokasi untuk mendapatkan bahan baku kacang selain di daerah sendiri biasanya para pengusaha
membelinya dari daerah lain seperti: Brebes, dan Pemalang. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan pengusaha untuk pengangkutan bahan baku kacang
tergantung dari jumlah bahan baku kacang yang dibawa, jarak yang ditempuh dan
42
alat angkut yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian biaya yang harus dikeluarkan untuk pengangkutan bahan baku kacang yang terbesar yaitu Rp.
50.000,00 sedangkan biaya yang terendah yaitu Rp. 10.000 yaitu apabila membeli bahan baku dari daerah sendiri. Harga bahan baku kacang perkilogram yaitu Rp.
4.000,00 dan sewaktu-waktu harga ini akan berubah-ubah tergantung kelangkaan bahan baku dipasaran yaitu apabila musim panen belum tiba. Selain harga
ditentukan dengan kecil besarnya persediaan bahan baku, harga juga ditentukan oleh besarnya biaya produksi seperti kenaikan bahan bakar minyak.
4.2.1.1.4 Perkembangan jumlah bahan baku kacang pada tahun 2001-2005
pada industri kecil kacang asin bogares.
Jumlah kebutuhan bahan baku suatu industri tergantung dari berbagai hal, diantaranya permintaan pasar dan kemampuan memproduki barang tersebut, serta
modal yang dimiliki oleh pengusaha. Jumlah bahan baku kacang yang dipergunakan dalam membuat kacang asin bogares setiap bulannya dalam setahun
berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini. Tabel.4.8
Perkembangan Jumlah Bahan Baku Kacang dalam ton pada Industri Kecil Kacang Asin Bogares Tahun 2001-2005
Tahun Responden
2001 2002 2003
2004 2005
Total Rata-rata R-01 29.7
51.8 62.1
72.5 79.2
295.2 59.0
R-02 33.1 47.5
61.4 66.2
94.5 302.8
60.6 R-03 33.7
53.8 66.2
74.5 84.9
313.1 62.6
R-04 29.0 49.5
63.4 69.3
82.8 293.9
58.8 R-05 35.6
55.9 67.3
72.5 93.2
324.5 64.9
Jumlah 161.1 258.5
320.4 355.0
434.5 Rata-rata 32.2
51.7 64.1
71.0 86.9
Sumber: Data primer yang di olah.
43
Selama tahun 2001-2005 rata-rata pengusaha industri kecil kacang asin Bogares mengalami peningkatan penggunaan bahan bakunya, ini menunjukkaan
bahwa para pengusaha kecil tersebut mengalami perkembangan yang baik, seperti tercantum pada tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel.4.9 Perkembangan Jumlah Bahan Baku Kacang pada Industri Kecil Kacang Asin
Bogares Tahun 2001-2005 Peningkatan
Responden 2001-2002 2002-2003 2003-2004 2004-2005 Jumlah Mean R-01 74.2
20.0 16.7
9.3 120.2
30.1 R-02 43.5
29.2 7.9
42.7 123.2
30.8 R-03 59.9
23.1 12.5
13.9 109.4
27.3 R-04 70.8
28.0 9.4
19.5 127.7
31.9 R-05 56.8
20.5 7.6
28.6 113.5
28.4 Jumlah 305.2
120.7 54.1
113.9 Mean 61
24 11
23 Sumber: Data primer yang di olah.
Pada pengusaha R-01, rata-rata peningkatan bahan baku setiap tahunnya 30,1, pengusaha R-02 meningkat 30,8, R-03 sebesar 27,3, R-04 sebesar
31,9, dan R-05 sebesar 28,4. Rata-rata peningkatan tertinggi pada pengusaha R-04 dan terendah R-03. secara umum dari keseluruhan pengusaha. Dari kelima
pemilik industri, rata-rata perkembangan tertinggi yaitu pada R-04 yaitu sebesar 31,9. Pada tahun 2001 rata-rata penggunaan bahan baku mencapai 32,2 ton dan
meningkat 61 pada tahun 2002 menjadi 51,7 ton, dan terus meningkat yaitu pada tahun 2003 sebesar 24 dengan penggunaan 64,1 ton, pada tahun 2004
meningkat 11 dengan rata-rata penggunaan bahan baku mencapai 71 ton dan pada tahun 2005 meningkat 23 dengan rata-rata 86,9 ton setiap tahunnya.
Dari tabel di atas nampak bahwa perkembangan jumlah bahan baku setiap pemilik industri rata-rata mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun
44
persentasenya semakin kecil dan mengalami peningkatan kembali dalam kurun waktu tahun 2004-2005.
Perkembangan Jumlah Bahan Baku
10 20
30 40
50 60
70 80
2001-2002 2002-2003
2003-2004 2004-2005
Kurun Waktu
P er
sen tase
R-01 R-02
R-03 R-04
R-05
Gambar 1. Grafik Perkembangan Jumlah Bahan Baku Setiap Pemilik Industri Jumlah bahan baku untuk setiap usaha kacang asin bogares pada umumnya
mengalami peningkatan. Pada tahun 2001 bahan baku yang digunakan oleh pemilik industri seluruhnya berjumlah 161,1 ton, tahun 2002 meningkat 258,5 ton,
tahun 2003 meningkat menjadi 320,4 ton, tahun 2004 meningkat 355 ton dan tahun 2005 naik 434.5 ton.
Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan jumlah bahan baku pada industri kecil kacang asin bogares dapat di lihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Perkembangan Jumlah Bahan Baku Ton pada Industri Kecil Kacang Asin
Bogares Tahun 2001-2005 No.
Tahun Jumlah Bahan Baku
Pertambahan 1 2001
161.1 2 2002
258.5 97.4
60.46 3 2003
320.4 61.9
23.95 4 2004
355 34.6
10.80 5 2005
434.5 79.5
22.39 Sumber: Data primer yang di olah
45
Dari tabel 4.8 di atas nampak bahwa jumlah bahan baku industri kecil kacangasin bogares rata-rata mengalami peningkatan tapi persentasenya semakin
kecil. Hal ini dapat di lihat bahwa pada tahun 2001-2002 terjadi peningkatan sebesar 60,46, tahun 2002-2003 persentasenya turun menjadi 23,95, tahun
2003-2004 turun lagi menjadi 10,80 dan tahun 2004-2005 terjadi peningkatan 22,39.
Perkembangan Jumlah Bahan baku
60.46
23.95
10.80 22.39
10 20
30 40
50 60
70
2001-2002 2002-2003
2003-2004 2004-2005
Kurun Waktu P
er sen
tase
Gambar 2. Perkembangan jumlah bahan baku pada tahun 2001-2005
4.2.1.2 Permodalan