BAB III
TEMUAN
Berdasarkan penelitian yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan pada penerapan akuntansi
terhadap aset tetap Pemerintah yang diterapkan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo, antara lain
sebagai berikut.
A. Kelebihan
1. Penilaian aset tetap pemerintah daerah menggunakan prinsip dasar yaitu harga perolehan historical cost
2. Diadakannya perputaran jabatan di setiap tahunnya, hal ini untuk menghindari para pegawai yang melakukan kecurangan dalam bentuk
apapun terutama dalam bidang aset.
B. Kelemahan
1. Di dalam neraca Kabupaten Sukoharjo, sistem pencatatan yang digunakan masih menggunakan single entry.
2. Banyaknya aset tetap yang sulit diakui, hal ini terkait dengan banyaknya jenis aset tetap yang dimiliki pemerintah termasuk aset budayasejarah
dikarenakan jumlahnya yang sangat besar.
54
3. Kurangnya dokumen-dokumen pendukung yang dapat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam mencatat data yang menyebabkan nilai aset
sulit diyakini kewajarannya. 4. Berdasarkan Laporan Keuangan tahun 20062007 Kabupaten Sukoharjo,
terdapat salah satu kebijakan akuntansi yang menurut Standar Akuntansi Pemerintahan yang sampai dengan saat ini belum diterapkan yaitu aset
tetap belum dilakukan penyusutan. 5. Pengamanan atas aset kurang memadai, misalnya hilangnya perangkat
computer dan CPU tidak pada jam kerja. Hal ini dikarenakan banyaknya Sumber Daya Manusia yang kurang memperhatikan tugasnya dalam
bidang aset daerah.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam rangka pembaharuan aset tetap daerah di dalam menghadapi era globalisasi ini, diperlukan adanya suatu Standar Akuntansi Pemerintahan yang
secara nasional baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sehingga pertanggungjawaban laporan keuangan pemerintah dapat lebih
transparan, auditabel dan dapat diakses dengan baik oleh publik. Dari uraian tersebut penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1. Penerapan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan harus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku dengan mempertimbangkan kondisi daerah.
2. Banyaknya klasifikasi aset tetap dan besarnya nilai aset tetap pemerintah sehingga menimbulkan banyaknya aset tetap pemerintah yang sulit diakui
seperti aset budayasejarah. 3. Penilaian aset tetap pemerintah daerah tetap menggunakan prinsip dasar
yaitu nilai historis atau harga perolehan. 4. Peningkatan aset tetap dari tahun 20062007 sebesar Rp. 122.960.094,00
yaitu bertambahnya aset tetap sebesar 123.150.294.109,00 ditambah dengan penambahan pengadaan barang dan jasa sebesar Rp. 63.000.000,00
56