Pemahaman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film Indie (Studi Pada Produser Film Indie “Jalang” dan “Kremi”)
SKRIPSI
PEMAHAMAN PERAN PRODUSER DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
FILM INDIE
(Studi Pada Produser Film Indie “Jalang” dan “Kremi”)
Disusun Oleh :
Endrip Wahyutama
(08220136)
Dosen Pembimbing :
1. Zen Amiruddin, M.Med.Kom
2. Isnani Dzuhrina, M.Adv
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
\-I
l
LEMBAR PERSETUJUAI{ SKRIPSI
Nama
Endrip Wahyutama
NIM
08220136
Jurusan
Ilmu Komunikasi
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi
Pematraman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi
(Studi Pada Produser Film Indie "Jalang" dan
Menyetujui,
w
Pembimbing
I
\-
Zel Amiruddin, M.Md.Kom
Mengetahui,
Ketua Jurnsan llmu Komunikesi
SugengWinarno, Il[,A
o'Kremi")
Film Indie
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Judul Skripsi
Endrip Wahyutama
08220136
Ilmu Komunikasi
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pemahaman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film Indie
(Studi Pada Produser Film Indie'oJalang" dan "Kremi")
Telah dipertatrankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS
PadaHari
: Selasa
Tanggal : I September2Ol5
Tempat
: GKB I Ruang 605
Mengesahkan,
Dekan FISIP
UMM
Dewan Penguji:
Penguji
I
2. Arum Martikasari, M.Med.Kom
Penguji
II
3. Zen Amiruddin, M.Med.Kom
Penguji
III
4. Isnani Dzuhriru, M.Adv
Penguji IV
1. Frida Kusumastuti, Dra.,
M.Si
-
PER}IYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah
ml:
Nama
Endrip Wahyutama
Tempat, tanggal Lahir
Malang,26 Mei 1990
Nomor Induk Mahasiswa
08220136
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan
Ilmu Komunikasi
Menyatakan batrwa karya ihniah (skripsi) dengan judul:
Pematraman Peran ProduserDalam Manajemen Produksi Film Indie
(Studi Pada Produser Film Indie *Jalang" dan'oKremi')
Adalah bukan karyatulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhny4 kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan
benar.
Demikian suratpernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabilapernyataan
ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang,
I
September 2015
Yang Menyatakan,
&
Endrip lYahyutama
BERITA ACARA BIMBINGAI\I SKRIPSI
l.
Nama
2. Nim
3. Fakultas
4. Jurusan
5. Konsentrasi
6. Judul Skripsi
Endrip Wahyutama
08220t36
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Ilmu Komunikasi
Audio Visual
Pematraman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film
(Studi
Indie
Pada Film lndie "Jalang" dan *Kremi')
7. Pembimbing
l. Zen Amiruddin, M.Med.Kom
2. Isnani Dzuhrina" M.Adv
8. Kronologi Bimbingan
Tangal
Paraf Ppmbimbing
04 Desember2014
lzl
16 Janumi 2015
t
24 Apnl20l5
,,L
09 Februari 2015
(
23 Februari 2015
l7 April
a
2015
r-l
I
Paraf Pembimbing
14 Agustus 2015
I
L
Acc Proposal
Acc Seminar
;
g"
*
Acc Bab I
g
s^
I
18 Agustus 2015
Y
h
Acc Bab
II
Acc Bab
III
Acc Bab IV
;
I
Keterangan
Acc Judul
;
I
05 Agustus 2015
II
Acc Bab V
Acc
Seluruh
Naskah
Malang, 19 Agustus 2015
Disetujui
Pembimbing I
Zen Amiruddin, M.Med.Kom
na,
M.Adv
KATA PENGANTAR
Milik Allah
Alharndulillahhirobbil'alamin, Segala Puja dan Puji hanya
yang telah memberi
SWT, dengan seger.ap rasa syukur akan ke-Esaan Nya
allhfunya peneliti
nikmat dan anugerah yang sangat indah pada waktunya,
Pematraman Peran
dapat merampungkan penulisan skripsi yang berjudul
(Studi Pada Produser Film
Produser Datam Manalemen Produksi Film Indie
Indie "Jalang" dan
*Kremi') ini dapat terselesaikan dengan baik'
Perkembangan
fitm di
Indonesia dewasa
ini
banyak mengalami
Semakin banyak
kemajuan, setelah sempat mengalami masa keterpurukan'
pesan. Namun
pihak yang menggunakan film sebagai media penyampaian
agar pesan tersampaikan,
film memiliki proses yang cukup panjang. oleh
pemuatan
karena itu peran produser sangatlah penting dalam
film agar dapat
dianggap layak untuk dinikmati oleh para pecinta frlm'
Melalui skripsi ini, penulis ingin memaparkan tentang pemahaman
produksi' Teknik
produser film indie mengenai perannya dalam manajemen
analisa data yang digunakan dalam penetitian
ini
adatah teknik analisa
menjadi
interaktif Miles dan Huberman yang memiliki fungsi tepat untuk
tolak ukur pemalraman peran produser-produser tersebut.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
dari berbagai pihak'
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat
ucapan
oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:
fl
t. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Drs. H. Muhadjir
Efendi, MAP dan sehnuh pembantu rektor UMM.
Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Bapak Zen Aminrddin, M.Med.Kom dan Ibu Isnani Dzuhrina M.Adv
selaku pembimbing
I
dan
II
yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dafi, arabafr, yaog sangat bermaofaat, hingga
penulis dapat menyelesnikan skripsi ini dengan baik.
4.
Bapak Farid Rusman, M.Si selaku dosen wali yang telatr mendukung dan
memberi arahan sejak awal pe*uliahan hingga selesainya slripsi ini.
5.
Kedua oftmg tuaku Papa Alek dan Mama Atik yang senantiasa
dengan do'a, kasih ffiYmg, dorongar5 dukungan, nasehat, dan perhatian
yang tidak pernah berhenti selama penulis menyelesaikan skripsi ini, serta
kakakku Mbak Lia dan suaminya Mas Fajm yang telah mendukunglu
dalam mengerjakan skripsi.
Untuk barisan para mantan dm yang sempat mampir ke hati ini walau tak
saling memiliki, terima kreih telah pergi sehingga penulis dapat fokus
mengerjakan skripsi ini. Tanpakalian aku lebih baik.
7.
Keluarga besar Buuchbea{ Trip Family danPepn Community yang telah
memberikan A*ungan dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini serta menemani penulis di saat senang maupun susah. Kalian
suporter teftaikku.
Bekecot family , Novi Hailabi, Tiasukma Ary Drri, Rudi Hendra, Desy
Ikq Faishal PEY, Yethi lka, Erdh4
dan Nena terima kasih untuk semua
.
cerit4 pengatmaq tesery+ dao hari indah yang rudah kita
lewati
bersma selarra ini. Kalim srihebat terbaiklnr.
g.
Dan
sennua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesailtan
shipsi ini.
Terima l@sih atas sem,a yang telah mendukung dan mendoakanku. penulis
berharap semoga skripsi
dan
ini dapat brmanfaat bagi peneliti
padaa lfrususnya
pernhca@a umruunya
Malang,
I
September 2015
Penyusun
w
Endrip Wahyutama
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………
i
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………..
ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………………………
iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ………………………..…....
v
ABSTRAK ... ……………………………………………………………...
vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xvii
LAMPIRAN ................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………...
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….
6
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...…
6
D. Manfaat Penelitian …………………………………..…………...
6
BAB I I KAJIAN PUSTAKA
A.
Film sebagai Media Komunikasi Massa ……………........…..…
7
B. Fungsi Film …………………………………………..................... 9
C. Film Indie ........................................................................................ 11
D.
Pemahaman Peran...................... …………………………..…….. 13
E. Teori Interaksi Simbolik…................................……………...….... 14
F.
Manajemen Produksi Film ............................................................. 15
G.
Produser.......................................................................................... 20
H. Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film .......................... 25
I.
Definisi Konseptual ........................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Perspektif Penelitian .....…......…………….......
31
B. Subyek Penelitian..........................................................................
32
C. Sumber dan Jenis Data ……………………......…………….........
32
D. Unit Analis Data …......………………………………………......
33
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34
F. Analisis Data .................................................................................... 34
G. Keabsahan Data ................................................................................ 39
BAB IV PEMAHAMAN PERAN PRODUSER DALAM MANAJEMEN
PRODUKSI FILM INDIE JALANG DAN KREMI
A. Profil Subyek Penelitian………...............................…………........
40
B. Pemahaman Produser Tentang Perannya Dalam Manajemen Produksi
film Indie Jalang dan Kremi..........................................................
41
C. Bahasan Peran Produser dalam Film Indie (non-mainstream) dengan
Interaksi Simbolik ...............…………......................................….
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………..........
80
B. Saran …………………………………………………………….… 82
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf, Djafar. 1983. Jurnalistik Masa Kini (Pengantar ke Praktek Kewartawanan). Jakarta.
Ghalia Indonesia
Baksin, Askurifai. 2003. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film. Panduan Menjadi Produser. Jakarta: Pustaka
Konfiden
____________. 2008. Industri Perfilman Indonesia: Sebuah Kajian. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta. Kencana.
Kuswarno, Engkus, 2009, Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi,
Pedoman dan Contoh Penelitian, Bandung : Widya Padjadjaran.
McQuail, Dennis. 1996. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta. Erlangga.
Miles, Mathew B, and Huberman, A. Michael, 1992, Analisis Data Kualitatif, Terjemahan
Tjetjep Rohendi Rohidi, UI-Press, Jakarta
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Morissan. 2008. Manajement Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi.
Jakarta : Kencana
Nawawi, Bustal. 1992. Manajemen Produksi Film. Jakarta: Yayasan Citra
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Saroengallo, Tino. 2007. Dongeng Sebuah Produksi Film : Dari Sudut Pandang Seorang
Manajer Produksi.
Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumanto. 1990. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset
Sumarno, Marselli. 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film. Grasindo. Jakarta
Widagdo, M. Bayu, dan Winastwan Gora S. 2007. Bikin Film Indie Itu Mudah. Yogyakarta:
Penerbit Andi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi memberikan dampak yang besar bagi
kemajuan arus informasi media massa sebagai salah satu penyampai pesan dan
informasi. Dalam hal ini media massa memiliki peranan penting pada
kehidupan masyarakat modern yang tidak dapat dipisahkan dari jurnalistik dan
pers. Dahulu masyarakat menyamakan media massa dengan surat kabar atau
majalah, karena media massa yang paling tua adalah media cetak. Namun
seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat mengenal radio sebagai
media massa yang cepat dalam menyampaikan informasi. Kemudian
menyusul media elektronik seperti televisi, film, yang berfungsi sebagai media
penyampai pesan kepada khalayak, atau banyak yang menyebutnya dengan
istilah komunikasi. Seperti yang didefinisikan oleh Mary B. Cassata dan
Molefi K. Asante ( Mulyana, 2007:69), bahwa komunikasi adalah transmisi
informasi dengan tujuan mempengaruhi khayalak.
Dalam kaitan dengan yang tersebut diatas, komunikasi yang tercipta
dalam media film hanya berjalan satu arah yaitu dari komunikator kepada
komunikan (audience). Film merupakan bagian dari media komunikasi massa,
yang memiliki kekuatan untuk menjangkau segmen sosial. Film sering
dijadikan sebagai media untuk menyampaikan maksud dan pesan tertentu.
Pada dasarnya film sebagai media komunikasi yang tidak terlepas dari
jurnalistik dan pers, dimana pers mempunyai tiga fungsi utama yakni
1
memberikan informasi, hiburan, serta kontrol sosial. Sebagaimana pers
dianggap sebagai fungsi kontrol masyarakat atau sering juga disebut sebagai
pengawas dan penjaga demokrasi (Assegaf, 1983:12).
Film merupakan salah satu bagian dari sarana komunikasi yang efektif
dalam penyebarluasan ide dan gagasan untuk mengungkapkan kreativitas yang
direkam pada pita selluloid, pita video atau teknologi lainnya. Film juga
merupakan media ekspresiseni dan budaya yang dapat melukiskan kehidupan
manusia dan watak sebuah bangsa. Film mengandung 3 unsur yakni edukasi,
estetika dan komersial. Sehingga berfungsi sebagai media hiburan dan
pengetahuan, sarana pengekspresian diri, media penerangan dan pendidikan
serta pengembangan budaya bangsa.
Perkembangan film di Indonesia dewasa ini banyak mengalami
kemajuan, setelah sempat mengalami masa keterpurukan. Produksi film
Indonesia sekarang jumlahnya semakin banyak, hampir setiap bulannya film
Indonesia ditayangkan di bioskop. Menurut Himawan Pratista (2008:9), film
dapat diklasifikasikan berdasarkan asal produksi serta cara distribusinya yakni
studio besar dan studio independen, Hollywood dan non-Hollywood (Eropa,
Asia, atau Amerika Latin),mainstream dan non-mainstream (indie), serta
rating dan non-rating.
Film-film non-mainstream (indie) berarti film yang diproduksi dengan
biaya yang relatif lebih kecil, diproduksi oleh kelompok-kelompok atau
komunitas-komunitas penggiat film, dan secara manajemen produksi tidak
melibatkan banyak kerabat kerja atau crew produksi dengan tujuan untuk
meminimalisir budget produksi. Film-film independen sering sekali lekat
2
dengan sebutan sinema non-mainstream, selain biaya produksi yang minim,
film independen juga seringkali mengangkat tema yang kontroversial, cara
bertutur unik, festival-oriented, crew produksi yang sedikit, dan sebagainya.
Dalam film untuk mendapatkan suatu keberhasilan membawa kepuasaan
dan dapat diterima oleh para khalayak, dalam artian disini adalah inti ceritanya
atau pesan dapat di transformasikan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan
semua ini, film memiliki proses yang cukup panjang, sebab film merupakan
gabungan dari dua unsur inti yaitu seni dan teknologi yang harus direncanakan
secara matang dalam suatu produksi film. Merancang proses produksi boleh
dikatakan aktivitas merumuskan seluruh proses kegiatan yang akan dilakukan
untuk mewujudkan rancangan produk. Rumusan kegiatan tersebut sangat
berguna untuk pedoman kerja dan pegangan aktivitas penjadwalan serta
susunan anggaran. Dalam rumusan proses tersebut haruslah tergambarkan
secara jelas jenis aktivitas dan jumlah aktivitas. Semua gambaran diatas biasa
disebut dengan manajemen produksi, yang merupakan semua aktivitas dalam
mewujudkan sebuah karya film sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
Dalam manajemen produksi sebuah film, proses produksi film
melibatkan suatu kerabat kerja yang masing-masing memiliki peran dan
tanggung jawab sesuai dengan bidang pekerjaanya.Mulai dari produser,
sutradara, penata kamera, kameramen, penulis naskah, penata artistik, dan
sebagainya.Dengan demikian dapat dipahami bahwa lahan pekerjaan di bidang
perfilman menjadi semakin terbuka dan penuh persaingan serta menuntut
dimilikinya kemampuan professional pada bidang pekerjaan tertentu.
3
Istilah produser seringkali diartikan sebagai pemilik modal pembuatan
sebuah film. Meskipun boleh jadi penyandang dana sebuah film berposisi
sebagai produser, namun produser bukanlah seorang yang menanggung
seluruh biaya produksi film. Tugas dan wewenang produser adalah menjadi
fasilitator dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari tahap awal hingga
akhir, termasuk menyiapkan segala formulir dan catatan produksi bagi
kelancaran shooting di lapangan(Widagdo: 2007, 11). Jadi peran produser
sangatlah penting dalam pembuatan film, sebagai salah satu contoh film yang
gagal karena peran produsernya yang amburadul dan tidak memahami
perannya adalah film Azrax, dimana ketika itu sang Produser yaitu Gatot
Brajamusti tidak memahami peran-perannya sehingga film yang dihasilkan
gagal dalam produksinya.
Menurut Tino Saroengallo (2007: 153) di Indonesia, kerancuan
seringkali terjadi tentang perbedaan antara Produser Eksekutif dengan
Produser. Pada era keemasan film nasional, sebutan Produser biasanya
berkaitan dengan pemilik modal. Pemilik modal disebut Produser. Jabatan
Produser lebih tinggi dibandingkan dengan Produser Eksekutif. Produser
Eksekutif disejajarkan dengan jabatan Produser Pelaksana. Padahal Produser
Pelaksana sebenarnya adalah terjemahan yang paling tepat untuk Line
Producer. Salah penafsiran tentang jabatan tersebut mungkin terjadi karena
pengertian kata executive yang diterjemahkan sebagai kata yang berkaitan
dengan kata dalam bahasa Inggris to execute (melaksanakan) atau execution
(pelaksanaan).
4
Selanjutnya Tino Saroengallo (2007: 153) berpendapat bahwa di
produksi film hollywood kerancuan tentang peran produser dan eksekutif
produser tidak terjadi karena pemilik modal akan masuk dalam jajaran
investor. Walaupun ada pemilik modal yang aktif selama proses produksi film
tersebut maka pemilik modal akan dimasukkan ke dalam jajaran Produser
Pendamping. Produser Pendamping (Associate Producer) merupakan orang
memiliki suara penentu dalam proses pembuatan sebuah film namun
seringkali tidak terlibat dalam proses pembuatan film secara langsung.
Sebutan tersebut seringkali diberikan kepada salah seorang pemodal yang
tidak hanya memasukkan uangnya untuk pembuatan film tersebut tetapi juga
cukup aktif selama proses pembuatan meski tidak terlibat langsung dalam
keseharian produksi.
Dibedakan dengan hanya pemilik modal atau investor. Atau sebaliknya,
sebutan Produser Pendamping juga diberikan kepada seorang yang berperan
dan tanggungjawab sangat besar selama proses pembuatan sebuah film namun
tidak menerima upah karena keterbatasan anggaran sehingga orang tersebut
dibayar dalam bentuk saham. Sebutan Produser Pendamping menunjukkan
bahwa jerih payahnya dibayar dengan kepemilikan atas film tersebut. (Tino
Saroengallo: 2007, 153)
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pemahaman peran produser film dalam manajemen produksi dalam hal ini
film indie yang dijadikan penelitian adalah film Jalang dan film Kremi karena
kedua film tersebut pada saat ini merupakan film indie yang sangat bagus dan
5
sering dijadikan film tamu di pemutaran Malang dan kota – kota di Indonesia
lainnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana produser film indie Jalang dan Kremi memahami perannya
dalam sebuah manajemen produksi film indie?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana produser film
indie Jalang dan Kremi memahami perannya dalam sebuah manajemen
produksi film indie.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada mahasiswa dan
para pembaca secara luas. Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat
menjadikan kontribusi wacana dan masukan untuk para filmmaker indie dalam
memproduksi film-film indie lainnya khususnya yang memegang peran
sebagai produser.
6
PEMAHAMAN PERAN PRODUSER DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
FILM INDIE
(Studi Pada Produser Film Indie “Jalang” dan “Kremi”)
Disusun Oleh :
Endrip Wahyutama
(08220136)
Dosen Pembimbing :
1. Zen Amiruddin, M.Med.Kom
2. Isnani Dzuhrina, M.Adv
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
\-I
l
LEMBAR PERSETUJUAI{ SKRIPSI
Nama
Endrip Wahyutama
NIM
08220136
Jurusan
Ilmu Komunikasi
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi
Pematraman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi
(Studi Pada Produser Film Indie "Jalang" dan
Menyetujui,
w
Pembimbing
I
\-
Zel Amiruddin, M.Md.Kom
Mengetahui,
Ketua Jurnsan llmu Komunikesi
SugengWinarno, Il[,A
o'Kremi")
Film Indie
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Judul Skripsi
Endrip Wahyutama
08220136
Ilmu Komunikasi
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pemahaman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film Indie
(Studi Pada Produser Film Indie'oJalang" dan "Kremi")
Telah dipertatrankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS
PadaHari
: Selasa
Tanggal : I September2Ol5
Tempat
: GKB I Ruang 605
Mengesahkan,
Dekan FISIP
UMM
Dewan Penguji:
Penguji
I
2. Arum Martikasari, M.Med.Kom
Penguji
II
3. Zen Amiruddin, M.Med.Kom
Penguji
III
4. Isnani Dzuhriru, M.Adv
Penguji IV
1. Frida Kusumastuti, Dra.,
M.Si
-
PER}IYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah
ml:
Nama
Endrip Wahyutama
Tempat, tanggal Lahir
Malang,26 Mei 1990
Nomor Induk Mahasiswa
08220136
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan
Ilmu Komunikasi
Menyatakan batrwa karya ihniah (skripsi) dengan judul:
Pematraman Peran ProduserDalam Manajemen Produksi Film Indie
(Studi Pada Produser Film Indie *Jalang" dan'oKremi')
Adalah bukan karyatulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhny4 kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan
benar.
Demikian suratpernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabilapernyataan
ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang,
I
September 2015
Yang Menyatakan,
&
Endrip lYahyutama
BERITA ACARA BIMBINGAI\I SKRIPSI
l.
Nama
2. Nim
3. Fakultas
4. Jurusan
5. Konsentrasi
6. Judul Skripsi
Endrip Wahyutama
08220t36
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Ilmu Komunikasi
Audio Visual
Pematraman Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film
(Studi
Indie
Pada Film lndie "Jalang" dan *Kremi')
7. Pembimbing
l. Zen Amiruddin, M.Med.Kom
2. Isnani Dzuhrina" M.Adv
8. Kronologi Bimbingan
Tangal
Paraf Ppmbimbing
04 Desember2014
lzl
16 Janumi 2015
t
24 Apnl20l5
,,L
09 Februari 2015
(
23 Februari 2015
l7 April
a
2015
r-l
I
Paraf Pembimbing
14 Agustus 2015
I
L
Acc Proposal
Acc Seminar
;
g"
*
Acc Bab I
g
s^
I
18 Agustus 2015
Y
h
Acc Bab
II
Acc Bab
III
Acc Bab IV
;
I
Keterangan
Acc Judul
;
I
05 Agustus 2015
II
Acc Bab V
Acc
Seluruh
Naskah
Malang, 19 Agustus 2015
Disetujui
Pembimbing I
Zen Amiruddin, M.Med.Kom
na,
M.Adv
KATA PENGANTAR
Milik Allah
Alharndulillahhirobbil'alamin, Segala Puja dan Puji hanya
yang telah memberi
SWT, dengan seger.ap rasa syukur akan ke-Esaan Nya
allhfunya peneliti
nikmat dan anugerah yang sangat indah pada waktunya,
Pematraman Peran
dapat merampungkan penulisan skripsi yang berjudul
(Studi Pada Produser Film
Produser Datam Manalemen Produksi Film Indie
Indie "Jalang" dan
*Kremi') ini dapat terselesaikan dengan baik'
Perkembangan
fitm di
Indonesia dewasa
ini
banyak mengalami
Semakin banyak
kemajuan, setelah sempat mengalami masa keterpurukan'
pesan. Namun
pihak yang menggunakan film sebagai media penyampaian
agar pesan tersampaikan,
film memiliki proses yang cukup panjang. oleh
pemuatan
karena itu peran produser sangatlah penting dalam
film agar dapat
dianggap layak untuk dinikmati oleh para pecinta frlm'
Melalui skripsi ini, penulis ingin memaparkan tentang pemahaman
produksi' Teknik
produser film indie mengenai perannya dalam manajemen
analisa data yang digunakan dalam penetitian
ini
adatah teknik analisa
menjadi
interaktif Miles dan Huberman yang memiliki fungsi tepat untuk
tolak ukur pemalraman peran produser-produser tersebut.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
dari berbagai pihak'
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat
ucapan
oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:
fl
t. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Drs. H. Muhadjir
Efendi, MAP dan sehnuh pembantu rektor UMM.
Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
3.
Bapak Zen Aminrddin, M.Med.Kom dan Ibu Isnani Dzuhrina M.Adv
selaku pembimbing
I
dan
II
yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dafi, arabafr, yaog sangat bermaofaat, hingga
penulis dapat menyelesnikan skripsi ini dengan baik.
4.
Bapak Farid Rusman, M.Si selaku dosen wali yang telatr mendukung dan
memberi arahan sejak awal pe*uliahan hingga selesainya slripsi ini.
5.
Kedua oftmg tuaku Papa Alek dan Mama Atik yang senantiasa
dengan do'a, kasih ffiYmg, dorongar5 dukungan, nasehat, dan perhatian
yang tidak pernah berhenti selama penulis menyelesaikan skripsi ini, serta
kakakku Mbak Lia dan suaminya Mas Fajm yang telah mendukunglu
dalam mengerjakan skripsi.
Untuk barisan para mantan dm yang sempat mampir ke hati ini walau tak
saling memiliki, terima kreih telah pergi sehingga penulis dapat fokus
mengerjakan skripsi ini. Tanpakalian aku lebih baik.
7.
Keluarga besar Buuchbea{ Trip Family danPepn Community yang telah
memberikan A*ungan dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini serta menemani penulis di saat senang maupun susah. Kalian
suporter teftaikku.
Bekecot family , Novi Hailabi, Tiasukma Ary Drri, Rudi Hendra, Desy
Ikq Faishal PEY, Yethi lka, Erdh4
dan Nena terima kasih untuk semua
.
cerit4 pengatmaq tesery+ dao hari indah yang rudah kita
lewati
bersma selarra ini. Kalim srihebat terbaiklnr.
g.
Dan
sennua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesailtan
shipsi ini.
Terima l@sih atas sem,a yang telah mendukung dan mendoakanku. penulis
berharap semoga skripsi
dan
ini dapat brmanfaat bagi peneliti
padaa lfrususnya
pernhca@a umruunya
Malang,
I
September 2015
Penyusun
w
Endrip Wahyutama
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………
i
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………..
ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………………………
iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ………………………..…....
v
ABSTRAK ... ……………………………………………………………...
vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xvii
LAMPIRAN ................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………...
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….
6
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...…
6
D. Manfaat Penelitian …………………………………..…………...
6
BAB I I KAJIAN PUSTAKA
A.
Film sebagai Media Komunikasi Massa ……………........…..…
7
B. Fungsi Film …………………………………………..................... 9
C. Film Indie ........................................................................................ 11
D.
Pemahaman Peran...................... …………………………..…….. 13
E. Teori Interaksi Simbolik…................................……………...….... 14
F.
Manajemen Produksi Film ............................................................. 15
G.
Produser.......................................................................................... 20
H. Peran Produser Dalam Manajemen Produksi Film .......................... 25
I.
Definisi Konseptual ........................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Perspektif Penelitian .....…......…………….......
31
B. Subyek Penelitian..........................................................................
32
C. Sumber dan Jenis Data ……………………......…………….........
32
D. Unit Analis Data …......………………………………………......
33
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34
F. Analisis Data .................................................................................... 34
G. Keabsahan Data ................................................................................ 39
BAB IV PEMAHAMAN PERAN PRODUSER DALAM MANAJEMEN
PRODUKSI FILM INDIE JALANG DAN KREMI
A. Profil Subyek Penelitian………...............................…………........
40
B. Pemahaman Produser Tentang Perannya Dalam Manajemen Produksi
film Indie Jalang dan Kremi..........................................................
41
C. Bahasan Peran Produser dalam Film Indie (non-mainstream) dengan
Interaksi Simbolik ...............…………......................................….
70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………..........
80
B. Saran …………………………………………………………….… 82
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf, Djafar. 1983. Jurnalistik Masa Kini (Pengantar ke Praktek Kewartawanan). Jakarta.
Ghalia Indonesia
Baksin, Askurifai. 2003. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film. Panduan Menjadi Produser. Jakarta: Pustaka
Konfiden
____________. 2008. Industri Perfilman Indonesia: Sebuah Kajian. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta. Kencana.
Kuswarno, Engkus, 2009, Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi,
Pedoman dan Contoh Penelitian, Bandung : Widya Padjadjaran.
McQuail, Dennis. 1996. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta. Erlangga.
Miles, Mathew B, and Huberman, A. Michael, 1992, Analisis Data Kualitatif, Terjemahan
Tjetjep Rohendi Rohidi, UI-Press, Jakarta
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Morissan. 2008. Manajement Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi.
Jakarta : Kencana
Nawawi, Bustal. 1992. Manajemen Produksi Film. Jakarta: Yayasan Citra
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Saroengallo, Tino. 2007. Dongeng Sebuah Produksi Film : Dari Sudut Pandang Seorang
Manajer Produksi.
Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumanto. 1990. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset
Sumarno, Marselli. 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film. Grasindo. Jakarta
Widagdo, M. Bayu, dan Winastwan Gora S. 2007. Bikin Film Indie Itu Mudah. Yogyakarta:
Penerbit Andi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi memberikan dampak yang besar bagi
kemajuan arus informasi media massa sebagai salah satu penyampai pesan dan
informasi. Dalam hal ini media massa memiliki peranan penting pada
kehidupan masyarakat modern yang tidak dapat dipisahkan dari jurnalistik dan
pers. Dahulu masyarakat menyamakan media massa dengan surat kabar atau
majalah, karena media massa yang paling tua adalah media cetak. Namun
seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat mengenal radio sebagai
media massa yang cepat dalam menyampaikan informasi. Kemudian
menyusul media elektronik seperti televisi, film, yang berfungsi sebagai media
penyampai pesan kepada khalayak, atau banyak yang menyebutnya dengan
istilah komunikasi. Seperti yang didefinisikan oleh Mary B. Cassata dan
Molefi K. Asante ( Mulyana, 2007:69), bahwa komunikasi adalah transmisi
informasi dengan tujuan mempengaruhi khayalak.
Dalam kaitan dengan yang tersebut diatas, komunikasi yang tercipta
dalam media film hanya berjalan satu arah yaitu dari komunikator kepada
komunikan (audience). Film merupakan bagian dari media komunikasi massa,
yang memiliki kekuatan untuk menjangkau segmen sosial. Film sering
dijadikan sebagai media untuk menyampaikan maksud dan pesan tertentu.
Pada dasarnya film sebagai media komunikasi yang tidak terlepas dari
jurnalistik dan pers, dimana pers mempunyai tiga fungsi utama yakni
1
memberikan informasi, hiburan, serta kontrol sosial. Sebagaimana pers
dianggap sebagai fungsi kontrol masyarakat atau sering juga disebut sebagai
pengawas dan penjaga demokrasi (Assegaf, 1983:12).
Film merupakan salah satu bagian dari sarana komunikasi yang efektif
dalam penyebarluasan ide dan gagasan untuk mengungkapkan kreativitas yang
direkam pada pita selluloid, pita video atau teknologi lainnya. Film juga
merupakan media ekspresiseni dan budaya yang dapat melukiskan kehidupan
manusia dan watak sebuah bangsa. Film mengandung 3 unsur yakni edukasi,
estetika dan komersial. Sehingga berfungsi sebagai media hiburan dan
pengetahuan, sarana pengekspresian diri, media penerangan dan pendidikan
serta pengembangan budaya bangsa.
Perkembangan film di Indonesia dewasa ini banyak mengalami
kemajuan, setelah sempat mengalami masa keterpurukan. Produksi film
Indonesia sekarang jumlahnya semakin banyak, hampir setiap bulannya film
Indonesia ditayangkan di bioskop. Menurut Himawan Pratista (2008:9), film
dapat diklasifikasikan berdasarkan asal produksi serta cara distribusinya yakni
studio besar dan studio independen, Hollywood dan non-Hollywood (Eropa,
Asia, atau Amerika Latin),mainstream dan non-mainstream (indie), serta
rating dan non-rating.
Film-film non-mainstream (indie) berarti film yang diproduksi dengan
biaya yang relatif lebih kecil, diproduksi oleh kelompok-kelompok atau
komunitas-komunitas penggiat film, dan secara manajemen produksi tidak
melibatkan banyak kerabat kerja atau crew produksi dengan tujuan untuk
meminimalisir budget produksi. Film-film independen sering sekali lekat
2
dengan sebutan sinema non-mainstream, selain biaya produksi yang minim,
film independen juga seringkali mengangkat tema yang kontroversial, cara
bertutur unik, festival-oriented, crew produksi yang sedikit, dan sebagainya.
Dalam film untuk mendapatkan suatu keberhasilan membawa kepuasaan
dan dapat diterima oleh para khalayak, dalam artian disini adalah inti ceritanya
atau pesan dapat di transformasikan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan
semua ini, film memiliki proses yang cukup panjang, sebab film merupakan
gabungan dari dua unsur inti yaitu seni dan teknologi yang harus direncanakan
secara matang dalam suatu produksi film. Merancang proses produksi boleh
dikatakan aktivitas merumuskan seluruh proses kegiatan yang akan dilakukan
untuk mewujudkan rancangan produk. Rumusan kegiatan tersebut sangat
berguna untuk pedoman kerja dan pegangan aktivitas penjadwalan serta
susunan anggaran. Dalam rumusan proses tersebut haruslah tergambarkan
secara jelas jenis aktivitas dan jumlah aktivitas. Semua gambaran diatas biasa
disebut dengan manajemen produksi, yang merupakan semua aktivitas dalam
mewujudkan sebuah karya film sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
Dalam manajemen produksi sebuah film, proses produksi film
melibatkan suatu kerabat kerja yang masing-masing memiliki peran dan
tanggung jawab sesuai dengan bidang pekerjaanya.Mulai dari produser,
sutradara, penata kamera, kameramen, penulis naskah, penata artistik, dan
sebagainya.Dengan demikian dapat dipahami bahwa lahan pekerjaan di bidang
perfilman menjadi semakin terbuka dan penuh persaingan serta menuntut
dimilikinya kemampuan professional pada bidang pekerjaan tertentu.
3
Istilah produser seringkali diartikan sebagai pemilik modal pembuatan
sebuah film. Meskipun boleh jadi penyandang dana sebuah film berposisi
sebagai produser, namun produser bukanlah seorang yang menanggung
seluruh biaya produksi film. Tugas dan wewenang produser adalah menjadi
fasilitator dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari tahap awal hingga
akhir, termasuk menyiapkan segala formulir dan catatan produksi bagi
kelancaran shooting di lapangan(Widagdo: 2007, 11). Jadi peran produser
sangatlah penting dalam pembuatan film, sebagai salah satu contoh film yang
gagal karena peran produsernya yang amburadul dan tidak memahami
perannya adalah film Azrax, dimana ketika itu sang Produser yaitu Gatot
Brajamusti tidak memahami peran-perannya sehingga film yang dihasilkan
gagal dalam produksinya.
Menurut Tino Saroengallo (2007: 153) di Indonesia, kerancuan
seringkali terjadi tentang perbedaan antara Produser Eksekutif dengan
Produser. Pada era keemasan film nasional, sebutan Produser biasanya
berkaitan dengan pemilik modal. Pemilik modal disebut Produser. Jabatan
Produser lebih tinggi dibandingkan dengan Produser Eksekutif. Produser
Eksekutif disejajarkan dengan jabatan Produser Pelaksana. Padahal Produser
Pelaksana sebenarnya adalah terjemahan yang paling tepat untuk Line
Producer. Salah penafsiran tentang jabatan tersebut mungkin terjadi karena
pengertian kata executive yang diterjemahkan sebagai kata yang berkaitan
dengan kata dalam bahasa Inggris to execute (melaksanakan) atau execution
(pelaksanaan).
4
Selanjutnya Tino Saroengallo (2007: 153) berpendapat bahwa di
produksi film hollywood kerancuan tentang peran produser dan eksekutif
produser tidak terjadi karena pemilik modal akan masuk dalam jajaran
investor. Walaupun ada pemilik modal yang aktif selama proses produksi film
tersebut maka pemilik modal akan dimasukkan ke dalam jajaran Produser
Pendamping. Produser Pendamping (Associate Producer) merupakan orang
memiliki suara penentu dalam proses pembuatan sebuah film namun
seringkali tidak terlibat dalam proses pembuatan film secara langsung.
Sebutan tersebut seringkali diberikan kepada salah seorang pemodal yang
tidak hanya memasukkan uangnya untuk pembuatan film tersebut tetapi juga
cukup aktif selama proses pembuatan meski tidak terlibat langsung dalam
keseharian produksi.
Dibedakan dengan hanya pemilik modal atau investor. Atau sebaliknya,
sebutan Produser Pendamping juga diberikan kepada seorang yang berperan
dan tanggungjawab sangat besar selama proses pembuatan sebuah film namun
tidak menerima upah karena keterbatasan anggaran sehingga orang tersebut
dibayar dalam bentuk saham. Sebutan Produser Pendamping menunjukkan
bahwa jerih payahnya dibayar dengan kepemilikan atas film tersebut. (Tino
Saroengallo: 2007, 153)
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pemahaman peran produser film dalam manajemen produksi dalam hal ini
film indie yang dijadikan penelitian adalah film Jalang dan film Kremi karena
kedua film tersebut pada saat ini merupakan film indie yang sangat bagus dan
5
sering dijadikan film tamu di pemutaran Malang dan kota – kota di Indonesia
lainnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana produser film indie Jalang dan Kremi memahami perannya
dalam sebuah manajemen produksi film indie?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana produser film
indie Jalang dan Kremi memahami perannya dalam sebuah manajemen
produksi film indie.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada mahasiswa dan
para pembaca secara luas. Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat
menjadikan kontribusi wacana dan masukan untuk para filmmaker indie dalam
memproduksi film-film indie lainnya khususnya yang memegang peran
sebagai produser.
6