IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENDEKATAN MULTIPLE INTELLEGENCES RESEACH (MIR) DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU PERMATA HATI KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG 4
i IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENDEKATAN MULTIPLE INTELLEGENCES RESEACH
(MIR)
DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU “ PERMATA HATI “
KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Oleh :
MOCHAMAD AMIN 201110010322139
Program Kualifikasi S1 Untuk Guru Madin
Beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Angkatan 2011
JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
(2)
(3)
(4)
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
َ نِإ
َ
ََعَم
َِ ۡسُع
ۡلٱ
َ
َاٗ ۡسُي
“Badai Pasti Berlalu”
Karya ini kupersembahkan kepada :
Ibunda pusaka satu-satunya Siti Chalbiyah, yang senantiasa
memberikan ajimat berupa doa setiap malamnya. Istri dan
anak-anak tercinta, Asmaul Fitroh, Fahryan Tsaqofi, Fathun
Nabila, Usama Arrantizi, Qois Syahida, Usaid Rabbani dan
Ahmad Farhat yang sudah menunggu di Surga, semuanya
adalah semangatku untuk tetap bertahan dan terus berlayar di
tengah lautan badai kehidupan, karena kita semua yakin
“badai pasti akan be
rlalu, setiap satu kesulitan pasti ada dua
kemudahan”
.
Yakinlah kalian semua pasti akan sampai juga di pulau impian
yang bersama-sama telah kita diskusikan dan kita impikan tiap
malam....,
(5)
(6)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT sebagai awalan dan bentuk bahwa peneliti adalah seorang hambaNya, karena dengan segenap rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Implementasi Pembelajaran PAI melalui Multiple Intelligences Reseach (MIR)
di SD Islam Terpadu “Permata Hati” Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang”.
Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, yang selalu diharapkan syafā’atnya di Yaumul
Qiyāmah kelak, tak lupa pula kepada keluarga dan para sahabat Nabi serta orang-orang yang selalu mengikuti jejaknya.
Sehubungan dengan selasainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibunda peneliti, Ibu Siti Chalbiyah yang telah tulus memberikan dukungan
moril maupun materiil selama masa perkuliahan sehingga tersusunnya tugas akhir ini.
2. Penyelenggara program beasiswa Pemprov Jatim yang telah memberikan
kesempatan kepeda peneliti untuk menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberi kesempatan menuntut ilmu di kampus ini.
4. Bapak Prof.Dr. Tobroni, M.Si yang senantiasa dengan penuh keikhlasan
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, petunjuk dalam menyusun skripsi ini.
5. Ibu Nur Afifah Khurin Maknin S.Pd.I.M.Kes, selaku Ketua Jurusan yang
senantiasa memberikan motivasi serta meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, petunjuk dalam menyusun skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen PAI-UMM Malang yang telah memberikan ilmunya
(7)
vii
7. Kepala SD Islam Terpadu Permata Hati Ustadz Deden Jaenal Abidin, SHI,
M.PdI selaku pemberi izin penelitian serta bersedia menjadi narasumber dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Guru-guru SD Islam Terpadu Permata Hati yang telah memberikan
dukungan dan kerjasamanya dalam penelitian di SD Islam Terpadu Permata Hati.
9. Semua pihak yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Dengan harapan semoga Allah SWT senantiasa menerima segala jasa-jasanya dan dicatat sebagai amal shaleh.
Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat baik peneliti maupun bagi semua pihak yang membutuhkannya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnanya skripsi ini.
Malang, Peneliti
Mochamad Amin NIM. 201110010322137
(8)
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
ABSTRAK... v
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI ... ix
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 10
C. Tujuan Penelitian... 10
D. Manfaat Penelitian... 11
E. Batasan Istilah... 12
F. Sistematika Penulisan... 13
BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 15
A. Pembelajaran Agama pada Anak... 15
B. Konsep Multiple Intelligences... 44
(9)
ix
BAB III : METODE PENELITIAN... 66
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 68
B. Tempat Penelitian... 64
C. Sumber Data...69
D. Teknik Pengumpulan Data... 70
E. Teknik Analisis Data... 75
F. Uji Keabsahan Data... 77
BAB IV : PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN... 79
A. Penyajian Data dan Analisis Data... 79
B. Hasil Peneltian...102
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...169
A. Kesimpulan...169
B. Saran... .172
DAFTAR PUSTAKA... ...173
(10)
x
DAFTAR PUSTAKA
Agama,Kementrian.(2012)Tafsir AlQur’an Tematik..Jakarta : Penerbit Aku Bisa
Amani Ar-ramadi, Amani. (2006). Pendidikan Cinta Untuk Anak. Solo ; Aqwam.
Amstrong,Thomas.(2002) 7 Kinds of Smart.Menemukan dan Meningkatkan
Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
Armstrong, Thomas.(2002) Sekolah Para Juara; Menerapkan Multiple
Intelligences di Duma Pendidikan, terj. Yudhi Murtanto. Bandung: Kaifa.
Amstrong, Thomas. (2013). Kecerdasan Multiple di Dalam. Kelas Edisi Ketiga, terj. Dyah Widya Prabaningrtim Jakarta: Indeks.
Ansharullah,(2013). Pendidikan Islam berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple
Inteligences),Jakarta : STEP
Al-Qur’an , Syaamil. (2011). Edisi Ushul Fiqih. Jakarta ; Sygma Publishing.
Ar-Ramadi, Runi. (2009). Beginilah Sebaiknya Menjadi Guru. Jakarta ; Bayu
Media
Arifin,.(1987). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Biona Aksara .
Arifin, M.(1996). Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis
berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta : Bumi Aksara.
B. Uno, Hamzah. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara.
Chatib, Munif. (2012). Sekolahnya Manusia Bandung ; Kaifa.
Chatib, Munif. (2013). Gurunya Manusia Bandung ; Kaifa.
Daradjat, Zakiah.(1995) Metodik Khusus Pengajaran Islam. Jakarta : Bumi
Aksara,
Daradjat, Zakiah. (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
(11)
xi
Fuad Abdul Baqi,Muhammad.(2012) Al-lu’lu’ wal Marjan (Mutiara Hadist
Shahih Bukhari dan Muslim). Jakarta : Ummul Qura.
Husain Muslim bin AlHajjaj an-Naisaburi, Abul.(1981),Sahih Muslim bisy-Syarh
Imam An-Nawawi,. Beirut : Daarul-Fikr.
Justinus Reza Prasetya, Justinus,. Yeny Andriani.(2009). Melatih 8 Kecerdasan Majemuk pada Anak dan Dewasa Yogyakarta: Andi Offset.
Kamus, Tim Penyusun .(2007) Kamus Besar Indonesia, Cet. empat, Jakarta :
Balai Pustaka,
Langgulung, Hasan.(2000) Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta : Al-Husna
Zikra.
Majah, Ibnu.(2009). Sunan Ibnu Majah Tahqiq Syuaib Al Arnauth Beirut : Darur
Risalah,
Mujib, Abdul. (2006) Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana,
M.Rogers,Everett.(1983) Diffusions of Innovations. 3rd edition.New York: The
Free Press Macmillan Publishing Co., Inc.
Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Omar. (1979). Falsafah Pendidikan Islam,
Terj. Hasan Langgulung. Jakarta, Bulan Bintang.
Nata, Abuddin.(1997).Filsafat Pendidikan Islam,. Jakarta ; Logos Wacana Ilmu.
Qutb, Muhammad .(1977) Manhaj al-Tarbiyyah al-Islamiyyah. Mesir: Maktab
al-Kutub al-Ilmiyah
Ramayulis,(1994) Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia .
Suryana,(2009). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
Tauhied, Abu. (1990). Beberapa Aspek Pendidikan Islam. Yogyakarta,
Fak.Tarbiyah IAIN Sunan Kali Jaga.
Widayati, Sri., Utami Widijati.(2008) Mengoptimalkan 9 Zona Kecerdasan
Majemuk Anak Jogjakarta: Luna Publisher.
(12)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk paling cerdas di planet ini. Paling tidak
kesimpulan ini diyakini kebenarannya setelah membandingkan antara
manusia dengan makhluk biologis lainnya. Kecerdasan dan derajat yang
dimiliki manusia melebihi dari spesies dan genus yang ada di muka bumi
ini. Manusia dengan dikaruniai kecerdasan menjadikan hewan sebagai
instrument, seperti pada atraksi sirkus, anjing pelacak, pacuan kuda,
karapan sapi, dan sebagainya, tetapi sebaliknya tidak pernah ditemukan
adanya hewan mempermainkan atau memanfaatkan manusia untuk
berbagai tujuan. Kemampuan insting dan indrawi boleh jadi hewan itu
lebih unggul, tetapi dari segi intelektual jauh di bawah manusia. Seorang
malaikat yang paling tinggi dari golongan makhluk gaib pun, tetap saja
kalah dari kecerdasan dibandingkan manusia. Hal ini dapat disimpulkan
dari ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan keunggulan kognitif yang
dimiliki oleh Adam ketimbang malaikat ketika masing-masing diminta
mengungkapkan nama benda-benda di sekeliling mereka saat itu.1
Kecerdasan adalah sesuatu yang harus disyukuri dan dimanfaatkan
dengan baik dan benar, karena kecerdasan merupakan salah satu anugerah
1
(13)
2
dari Allah subhanallahu wa ta’ala yang amat berharga. Karunia
kecerdasan yang dimiliki manusia mengungguli makhluk lain, akan tetapi
manakala kecerdasan itu tidak difungsikan dengan baik, maka martabat
kemanusiaannya akan lebih rendah dari binatang ternak. Hal ini dipahami
dari firman Allah Surah Al-A’raf/7 : 179.
ۡ ݠَلَو
ۡ
ُۡݝَݜقݓَٰلَوۡܛَݟقبُۡݝٰ َن عَفَܱ
َلܛَݜ ئقش
ۡكۥۡ
ۡ
َقإَۡ
َ
ََ خَأ
ۡ قضۡ
َ
ۡٱ
َۡۡو
َۡعَبَتٱ
ۡ
ُۡۚݝٰىَݠَه
ُۡݝُݖَثَݙَف
ۥ
ۡقݔَثَݙ
َك
ۡقܜ
ََ لٱ
ۡ
ۡۚثَݟ
ݖَيُۡݝ كُ َۡتۡ وَأۡ ثَݟ ݖَيۡقݝ يَݖَعۡ ݔقݙ ََۡنقإ
ۡ ُݔَثَمۡ َݑقلَٰذ
ۡقم ݠَݐ لٱ
ۡ
َۡݚيق
َٱ
َ
ۡ
اْۡاݠُبََܰك
َۡ ۡۚܛَݜقَٰ َت
ۡ قص ُص قٱ
ۡۡ لٱ
ۡ َص َصَݐ
ۡ
َۡنوَُܱݓَفَََيۡ ݗُݟَݖَعَل
٦
ۡ
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka
berfikir” (al-A’raf/7 : 179).2
Ketika manusia lahir telah dianugerahi Allah subhanallahu wa
ta’ala berbagai instrument untuk menjalani dan mengembangkan
kehidupan di dunia, seperti insting (garizah), indera, akal (kecerdasan),
nurani (kalbu), dan lain-lain. Manusia sama sekali belum memiliki
pengetahuan apa-apa dalam arti kognitif, kecuali potensi-potensi yang siap
diaktualisasikan. Instrumen-instrumen dan potensi-potensi yang dimiliki
2
(14)
3
manusia membuatnya mampu untuk berinteraksi dengan lingkungannya,
baik lingkungan personal (sosial) maupun lingkungan alam. Interaksi
manusia dengan alam sekitarnya dilakukan dengan mengamati,
menyerap, meniru, dan memodifikasi berbagai pengalaman yang
ditemuinya kemudian berkembang menjadi kumpulan pengetahuan dan
ketrampilan.
Sesuai dengan penciptaannya bahwa manusia lahir membawa
potensi-potensi yang siap diaktualisasikan dalam kehidupan di dunia
setelah manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Potensi ini pada
umumnya dikaitkan dengan kata al-fitrah dalam Al-Qur’an dan As
-Sunnah. Sebuah hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
menggambarkan tentang al-fitrah yang menyertai kehidupan manusia
sejak dilahirkan.
فلا لع دلوي اا ولوم نم ام
هنارص ي ا هنا و ي وباف ، رط
نم ا يف وسحت له ءاع ج ة ي ب ة لا جت ت مك ،هناسج ي ا
) ريره با نع ملسم را لا( .ءاعدج
“ Semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah
yang membawanya menjadi Yahudi, Nasrani, dan Majusi, sebagaimana halnya hewan melahirkan hewan pula.adakah kita melihat sesuatu yang cacat padanya ? (Riwayat Al-Bukhari dan
Muslim, dari Abu Hurairah)3
3
Abul Husain Muslim bin AlHajjaj an-Naisaburi,Sahih Muslim bisy-Syarh Imam An-Nawawi,(Beirut : Daarul-Fikr,1981)
(15)
4
Sebagian orang menerjemahkan kata fitrah sebagai suci, persis
seperti teori tabularasa (meja lilin) yang diperkenalkan oleh John Locke,
siap digrafiti apapun di meja lilin itu. Menurut teori ini, manusia
diibaratkan dengan kertas putih siap ditulisi apa pun yang dikehendaki
oleh penulisnya. Fitrah di sini diartikan sebagai kosong (blank). Sebagian
yang lain mengartikan sebagai potensi-potensi yang dibawa sejak lahir
dan siap diaktualisasikan dalam kehidupan setelah adanya persinggungan
manusia dengan lingkungan hidupnya, baik lingkungan alam maupun
lingkungan personal (sosial). Interaksi manusia dengan lingkungan itulah
yang membuat potensi-potensi bawaan sejak lahir menjadi berkembang
atau teraktualisasikan sebagian atau keseluruhannya. Perkembangan dan
aktualisasi tergantung dengan apa yang diterima dari lingkungan hidup
manusia.
Penciptaan manusia secara utuh (jasad dan ruh) termasuk di
dalamnya potensi kecerdasan masing-masing yang siap dikembangkan
dan diaktualisasikan. Saat ini para ahli bidang psikologi meyakini adanya
berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Bukan hanya kecerdsan
intelektual tetapi juga kecerdasan-kecerdasan lain seperti kecerdasan
spiritual, natural, dan sebagainya. Howard Gardner dan ahli yang lain
menemukan beberapa kecerdasan yang mungkin dimiliki manusia, lazim
disebut sebagai multiple intelligences (kecerdasan jamak). Banyak orang
(16)
5
memiliki seluruhnya secara sempurna, karena kesempurnaan itu hanya
milik Allah subhanallahu wa ta’ala.4
Sebagai suatu aktifitas yang dilakukan dari semenjak lahir
sampai liang lahat5. Pendidikan mestilah senantiasa dilakukan
pembaruan (inovasi). Inovasi sebagai sesuatu yang dipersepsikan baru
dalam gagasan, praktik ataupun objek yang disadari atau tidak oleh
seseorang atau kelompok untuk diadopsi yang diterapkan melalui
tahapan tertentu yang dimaksudkan untuk mengatasi
kebutuhan/masalah seseorang atau kelompok6. Definisi yang lain dari
inovasi adalah tidak hanya berupa ide/gagasan, praktik atau objek yang
dipersepsikan baru tetapi juga berbeda (difference) dari sebelumnya
atau lainnya. Hal berbeda inilah yang kemudian menjadi nilai tambah
(value added) bagi suatu inovasi7.
Guru dalam konteks aktifitas sebagai pengajar, maka bentuk
inovasi tersebut salah satunya bisa terjadi dalam aktifitas
pembelajaran di kelas. Kondisi ini bisa dibayangkan bagaimana hasilnya
jika interaksi guru dengan murid dilakukan dengan cara yang sama
4
Ibid,, hal. 347
5
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah Tahqiq Syuaib Al Arnauth (Beirut : Darur Risalah,2009)
6
Everett M.Rogers, Diffusions of Innovations. 3rd edition (New York: The Free Press Macmillan Publishing Co., Inc.1983)
7
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses (Jakarta: Penerbit Salemba Empat,2009) Hal.2
(17)
6
(monoton) selama bertahun-tahun, maka dalam konteks tersebut inovasi
dalam pendidikan menjadi kebutuhan dan wajib adanya. Salah satu
inovasi pendidikan yang mulai digunakan di sekolah-sekolah adalah
pendekatan pembelajaran dengan Multiple Intelligence (kecerdasan
majemuk). Konsep yang digagas dan dikembangkan oleh Howard
Gardner seorang psikolog terkemuka dari University of Harvard.
Gardner dalam teorinya menyatakan bahwa setiap anak memiliki
komponen kecerdasan sebagai berikut : 1) Intelegensi Linguistik. 2)
Intelegensi Matematis-Logis. 3) Intelegensi Ruang-Spasial. 4) Intelegensi Kinestetik-badani. 5) Intelegensi Musik. 6) Intelegensi Interpersonal. 7) Intelegensi Intrapersonal. 8) Intelegensi Lingkungan/Naturalis
(Perkembangan selanjutnya dari tujuh kecerdasan). 9) Intelegensi
eksistensial (Perkembangan lebih lanjut dari delapan kecerdasan )8.
Dunia pendidikan dalam hal ini, teori multiple intelligences
diterima karena mampu masuk ke dalam semua jenis kecerdasan anak.
Konsep ini menghapus mitos bahwa anak cerdas adalah anak yang
memiliki komponen kecerdasan tertentu saja. Menurut teori ini pada
hakikatnya setiap anak adalah cerdas, karena setiap anak memiliki
kecerdasan tertentu dan potensi tertentu dan anak satu dengan anak
8
Thomas Amstrong, 7 Kinds of Smart.Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2002)
(18)
7
lainnya memiliki kecerdasan yang berbeda. Sebagai contoh Albert
Einstein fisikawan jenius dan dianggap manusia paling cerdas abad ke-20,
apabila dipahami dalam konteks kecerdasan majemuknya Gardner
hanya memiliki komponen kecerdasan tertentu. Begitu pula Lionel
Messi pemain sepakbola asal Argentina yang merumput di Klub
Sepakbola terkemuka di Spanyol yaitu FC. Barcelona, peraih Ballon
d’Or 4 kali berturut-turut adalah manusia yang memiliki komponen kecerdasan tertentu namun mungkin tidak dengan komponen
kecerdasan lainnya.
Pendidikan dalam berbagai jenjang mulai dari tingkat dasar
sampai tingkat lanjutan pada umumnya, banyak mengalami kekuatiran
dalam proses pengajaran untuk mendapatkan hasil yang sesuai terutama
untuk diaplikasikan pendidikan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa,
terutama pendidikan Agama Islam, yang merupakan pelajaran pokok dan
memerlukan penanaman nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari, maka
pembelajaran pendidikan Agama Islam dengan multiple intelegences
approach adalah sangat penting untuk dicoba dan diterapkan dalam
lingkungan sekolah terutama kelas untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan oleh semua pihak, baik guru, orang tua, lingkungan
(19)
8
Beberapa pemaparan fenomena di atas, maka penentuan lokasi
penelitian di Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” kecamatan
Tumpang kabupaten Malang, sebagai pertimbangan disebabkan salah
satunya adalah karena lembaga pendidikan ini sudah menggunakan
pendekatan kecerdasan majemuk dalam aktifitas pembelajarannya, mulai
dimulai sejak berdirinya pada tahun ajaran 2011/2012 hingga
sekarang. Bahkan meskipun banyak sekolah yang mengklaim telah
melakukan pembelajaran dengan pendekatan multiple intelligences,
namun ada beberapa kekhususan yang dilakukan oleh Sekolah Dasar
Islam Terpadu “Permata Hati” yaitu dengan melakukan observasi awal
terhadap peserta didik melalui alat ukur yang disebut Multiple
Intelligences Reseach atau MIR yang dilakukan oleh sekolah dan
konsultan pendidikan yang telah ditunjuk, dalam hal ini Next Edu
Surabaya
Penelitian ini berupaya memaparkan pendekatan kecerdasan
majemuk dalam aktifitas pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah
Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” sebagai sebuah inovasi
berdasarkan teori difusi inovasi yang dikemukakan oleh Everett M.
Rogers. Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” salah satu sekolah
yang ada di desa Tulusbesar kecamatan Tumpang Kabupaten Malang yang
(20)
9
intelligences, dimana seorang guru dituntut harus tahu gaya belajar siswa
melalui hasil multiple intellegences siswa, sehingga gaya mengajar guru
harus disesuaikan pula dengan gaya belajar siswa, dengan demikian siswa
akan belajar dengan nyaman serta informasi atau pelajaran yang
disampaikan oleh guru kepada siswa akan mudah diserap dan dicerna
dengan baik. Kondisi ini dapat dilihat dari suasana belajar yang
menyenangkan, metode yang variatif menyesuaikan gaya belajar siswa,
emosi kejiwaan anak dapat terjaga saat mereka berada di sekolah serta
anak merasa nyaman menerima pelajaran dan belajar di sekolah, karena
guru dalam menyampaikan materi pelajarannya dapat diterima karena
guru dapat masuk ke dunia peserta didik.
Hal ini adalah tidak mudah untuk dilakukan, apalagi bagi sekolah
baru seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” desa Tulusbesar
kecamatan Tumpang Kabupaten Malang ini. Komitmen sekolah untuk
membina dan menyiapkan instrumen-instrumen yang diperlukan bagi guru
dan siswa, serta dukungan penuh dari orang tua, menjadikan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar dengan baik dan mudah, sehingga tujuan
bersama untuk dapat memberikan pelajaran dan menanamkan nilai-nilai
Islam kepada siswa dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk
(21)
10
peneliti menjadi sebuah tema dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui
pendekatan Multiple Intelligences Reseach (MIR) di Sekolah Dasar Islam Terpadu Permata Hati Tumpang Kabupaten Malang “
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian dari latar belakang di atas, agar penelitian ini
mencapai sasaran dengan tujuan yang diharapkan, maka peneliti merasa
perlu merumuskan apa yang menjadi permasalahan pada pelaksanaan
pembelajaran pendidikan Agama Islam melalui pendekatan multiple
intellegences reseach atau tersebut MIR, adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
melalui pendekatan Multiple Intellegences Approach (MIR) di
Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” kecamatan Tumpang
kabupaten Malang ?
2. Bagaimana kompetensi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam melalui pendekatan Multiple Intellagences Reseach (MIR) ?
C. Tujuan Penelitian
Rumusan-rumusan pelaksanaan pembelajaran pendidikan Agama
(22)
11
pada bidang pendidikan pada umumnya, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui prosedur yang berlaku dengan mendiskripsikan
pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dengan Multiple Intellegences
Approach di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) “Permata Hati” Tumpang Kabupaten Malang.
2. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang pendukung dan hal-hal yang
dapat dikembangkan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
melalui Multiple Intellegences Approach di SDIT Permata Hati
Tumpang Kabupaten Malang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kegunaan teoritis, yaitu untuk menambah wawasan bagi penulis sendiri
dan bagi masyarakat khususnya civitas akademika.
b. Kegunaan Praktis, yaitu untuk memberikan kontribusi pemikiran
khususnya bagi para guru Pendidikan Agama Islam atau pengelola
pendidikan lainnya dalam memilih dan menerapkan metode
(23)
12
E. Batasan Istilah
1. Implementasi
Arti implementasi secara bahasa adalah penerapan atau
pelaksanaan.9 Implementasi di sini peneliti memberikan batasan secara
istilah adalah penerapan atau pelaksanaan pendidikan agama Islam
yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
dan evaluasi pembelajaran melalui multiple intellegences approach di
Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” kecamatan Tumpang
kabupaten Malang.
2. Pendidikan Agama Islam
Pengertian Pendidikan Agama Islam atau PAI adalah usaha
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai
pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama
Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup.10
Peneliti membatasi pengertian pendidikan agama Islam dalam
penelitian ini adalah : materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kurikulum 2013 atau tematik yang diajarkan di Sekolah Dasar Islam
Terpadu “Permata Hati” mulai kelas satu sampai kelas tiga oleh guru
PAI.
3. Multiple Intellegences Research (MIR)
9
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya : Apollo), hal 279 10
(24)
13
Multiple Intelligences Research (MIR) adalah instrumen riset
yang dapat memberikan deskripsi tentang kecenderungan kecerdasan
seseorang, dari analisis terhadap kecenderungan kecerdasan tersebut,
sehingga dapat disimpulkan gaya belajar terbaik bagi seorang siswa
saat menerima pelajaran.
Peneliti membatasi istilah Multiple Intelligences Research (MIR)
adalah instrumen riset yang telah diterbitkan oleh Next Edu Surabaya
pimpinan Munif Chatib seorang praktisi pendidikan Multiple
Intelligences di Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini agar dapat terselesaikan dengan baik,
maka peneliti memerlukan adanya sistematika penulisan yang baik, dalam
hal ini penulis membagi menjadi lima bab yaitu :
Bab pertama berisikan tentang pendahuluan yang menjelaskan
tentang gambaran umum dan mengutarakan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, batasan istilah
serta sistematika penulisan yang semuanya mengarah kepada obyek dan
fokus sesuai dengan judul penelitian ini.
Bab kedua pada skripsi ini mengutarakan tentang tinjauan pustaka
yang berkenaan dengan konsep dasar intellegence , teori multiple
(25)
14
reseach (MIR), instrumen multiple intellegences reseach (MIR) dan
strategi pembelajaran multiple intellegences.
Bab ketiga, seputar metodologi penelitian yang menjabarkan jenis
penelitian, tempat penelitian, informan penelitian, metode pengumpulan
data, dan analisis data.
Bab keempat merupakan hasil penelitian yang berkaitan dengan
latar belakang obyek penelitian, hasil penelitian yang didapat selama
proses penelitian dan hasil data-data tersebut.
Bab kelima, penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Kesimpulan merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang diuraikan
pada bab hasil penelitian dan berkaitan langsung dengan rumusan
masalah. Saran berisikan beberapa masukan yang merujuk pada hasil
temuan peneliti selama proses penelitian berlangsung yang ditujukan bagi
pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan
(1)
9
intelligences, dimana seorang guru dituntut harus tahu gaya belajar siswa melalui hasil multiple intellegences siswa, sehingga gaya mengajar guru harus disesuaikan pula dengan gaya belajar siswa, dengan demikian siswa akan belajar dengan nyaman serta informasi atau pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa akan mudah diserap dan dicerna dengan baik. Kondisi ini dapat dilihat dari suasana belajar yang menyenangkan, metode yang variatif menyesuaikan gaya belajar siswa, emosi kejiwaan anak dapat terjaga saat mereka berada di sekolah serta anak merasa nyaman menerima pelajaran dan belajar di sekolah, karena guru dalam menyampaikan materi pelajarannya dapat diterima karena guru dapat masuk ke dunia peserta didik.
Hal ini adalah tidak mudah untuk dilakukan, apalagi bagi sekolah baru seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” desa Tulusbesar kecamatan Tumpang Kabupaten Malang ini. Komitmen sekolah untuk membina dan menyiapkan instrumen-instrumen yang diperlukan bagi guru dan siswa, serta dukungan penuh dari orang tua, menjadikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan baik dan mudah, sehingga tujuan bersama untuk dapat memberikan pelajaran dan menanamkan nilai-nilai Islam kepada siswa dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, yang kemudian diangkat oleh
(2)
10
peneliti menjadi sebuah tema dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui
pendekatan Multiple Intelligences Reseach (MIR) di Sekolah Dasar
Islam Terpadu Permata Hati Tumpang Kabupaten Malang “
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian dari latar belakang di atas, agar penelitian ini mencapai sasaran dengan tujuan yang diharapkan, maka peneliti merasa perlu merumuskan apa yang menjadi permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran pendidikan Agama Islam melalui pendekatan multiple intellegences reseach atau tersebut MIR, adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan Multiple Intellegences Approach (MIR) di Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” kecamatan Tumpang kabupaten Malang ?
2. Bagaimana kompetensi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan Multiple Intellagences Reseach (MIR) ?
C. Tujuan Penelitian
Rumusan-rumusan pelaksanaan pembelajaran pendidikan Agama Islam melalui multiple intellegences approach di atas, akan bermanfaat
(3)
11
pada bidang pendidikan pada umumnya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui prosedur yang berlaku dengan mendiskripsikan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dengan Multiple Intellegences Approach di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) “Permata Hati” Tumpang Kabupaten Malang.
2. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang pendukung dan hal-hal yang dapat dikembangkan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam melalui Multiple Intellegences Approach di SDIT Permata Hati Tumpang Kabupaten Malang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kegunaan teoritis, yaitu untuk menambah wawasan bagi penulis sendiri dan bagi masyarakat khususnya civitas akademika.
b. Kegunaan Praktis, yaitu untuk memberikan kontribusi pemikiran khususnya bagi para guru Pendidikan Agama Islam atau pengelola pendidikan lainnya dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif.
(4)
12
E. Batasan Istilah
1. Implementasi
Arti implementasi secara bahasa adalah penerapan atau pelaksanaan.9 Implementasi di sini peneliti memberikan batasan secara istilah adalah penerapan atau pelaksanaan pendidikan agama Islam yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran melalui multiple intellegences approach di Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” kecamatan Tumpang kabupaten Malang.
2. Pendidikan Agama Islam
Pengertian Pendidikan Agama Islam atau PAI adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup.10
Peneliti membatasi pengertian pendidikan agama Islam dalam penelitian ini adalah : materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 atau tematik yang diajarkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu “Permata Hati” mulai kelas satu sampai kelas tiga oleh guru PAI.
3. Multiple Intellegences Research (MIR)
9
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya : Apollo), hal 279 10
(5)
13
Multiple Intelligences Research (MIR) adalah instrumen riset yang dapat memberikan deskripsi tentang kecenderungan kecerdasan seseorang, dari analisis terhadap kecenderungan kecerdasan tersebut, sehingga dapat disimpulkan gaya belajar terbaik bagi seorang siswa saat menerima pelajaran.
Peneliti membatasi istilah Multiple Intelligences Research (MIR) adalah instrumen riset yang telah diterbitkan oleh Next Edu Surabaya pimpinan Munif Chatib seorang praktisi pendidikan Multiple Intelligences di Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini agar dapat terselesaikan dengan baik, maka peneliti memerlukan adanya sistematika penulisan yang baik, dalam hal ini penulis membagi menjadi lima bab yaitu :
Bab pertama berisikan tentang pendahuluan yang menjelaskan tentang gambaran umum dan mengutarakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, batasan istilah serta sistematika penulisan yang semuanya mengarah kepada obyek dan fokus sesuai dengan judul penelitian ini.
Bab kedua pada skripsi ini mengutarakan tentang tinjauan pustaka yang berkenaan dengan konsep dasar intellegence , teori multiple intellegences, multiple intellegences approach, multiple intellegences
(6)
14
reseach (MIR), instrumen multiple intellegences reseach (MIR) dan strategi pembelajaran multiple intellegences.
Bab ketiga, seputar metodologi penelitian yang menjabarkan jenis penelitian, tempat penelitian, informan penelitian, metode pengumpulan data, dan analisis data.
Bab keempat merupakan hasil penelitian yang berkaitan dengan latar belakang obyek penelitian, hasil penelitian yang didapat selama proses penelitian dan hasil data-data tersebut.
Bab kelima, penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang diuraikan pada bab hasil penelitian dan berkaitan langsung dengan rumusan masalah. Saran berisikan beberapa masukan yang merujuk pada hasil temuan peneliti selama proses penelitian berlangsung yang ditujukan bagi pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian ini.