Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara Di Indonesia”. (Studi pada Dinas Pertambangan dan Energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
DI INDONESIA
(Studi pada Dinas Pertambangan dan Energi, Tana Paser, Kabupaten Paser,
Kalimantan Timur)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:
Septian Rosman Arief
201110050311002

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan
Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
pada:
Hari

: Jum’at

Tanggal

: 29 Januari 2016

Jam

: 10:00-11:00

Tempat


: Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji
1.

Drs Krishno Hadi, MA

:

(

)

2.

Drs.Jainuri, M.Si

:

(


)

3.

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

:

(

)

4.

Yana S. Hijri, S.IP, M.IP

:

(


)

Mengesahkan
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

SURAT PERNYATAAN
Nama

: Septian Rosman Arief

Tempat, Tanggal Lahir

: Tanah Grogot, 25 September 1993

NIM


: 201110050311002

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan

: Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi saya yang berjudul:
Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral Dan Batubara Di Indonesia (Studi pada Dinas Pertambangan dan
energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur)
Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana
berlaku.


Malang, 29-Janiari-2016
Yang Menyatakan,

Septian Rosman Arief

MOTTO

Anda tidak akan mengetahui apa itu kesuksesan
sebelum merasakan kegagalan.
“Perjuangan takkan sia-sia jika dirangkai dengan
kepahitan, yang akhirnya akan berujung pada
manisnya keberhasilan”

PERSEMBAHAN
Alhamdulillah segala puji atas kehadirat allah SWT sang
pemilik semesta alam, karena berkat anugerah dan ridho
darinya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW karena atas jasa beliau kita dapat terbebas

dari belengguh zaman jahiliyah hingga menuju zaman yang
penuh ilmu pengetahuan yang berkemajuan.
Melalui tugas akhir ini, rasa terimakasih yang sebesarbesarnya saya berikan kepada semua keluarga, teman,
sahabat, kerabat yang telah memotivasi sehingga pada
akhirnya semua dapat terselesaikan.
Pertama, rasa terima kasih yang tak terhingga saya
ucapkan kepada Bapa dan Ibu yang selama ini telah
mendoakan, mendukung, dan memberikan nasehat-nasehat
penting selama kuliah. Terima kasih juga kepada kedua
saudara saya yang telah memberikan inspirasi serta
motivasi.
Kedua, teman-teman IP angkatan 2011: arief, yudi, maman,
sardi, tauceng, zetta, ravon, ageng, prakoso, riyanda,
nofrian, fery, edo, fhaiz, haeril, hendri, fariz, anter,
yuta, anyke, unike, ita, deta, detalia, iffa, novia,
revita, ida, lia, dan teman-teman IP A dan IP B yang
tidak dapat disebut satu-persatu. Semoga kita semua
menjadi orang yang sukses.
Ketiga, saudara penulis di BCT GG42 dan H12, teman-teman
KKN 12 Desa Kanigoro, teman-teman AMIS, dan teman-teman

Fatzio futsal, BHS Futsal, Rodali futsalic, JCI Malang,
Futsal
Kota
Malang,
saudara
saya
yang
berada di
Kalimantan timur H.rahmadhin noor, melysa ranaska, Rizma
winda, yolanda rosita, H. muhammad iqbal, muzaki rahim,
achmad reza narendra, dimas bambang T.P S.Pi, muhammad
raf’iu hapandy, ryan ramadhan, andi fiqqih adiqro, dhody
persada, yusuf mahadi, pinda teza, depto, wisnu, alimin,
ical, devi, ipung, shamila, yudi, tegar, santi, hidayati,
iin, gigi, luvi, danang, eking, wisnu, ega, egi,
dan
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang selalu
mendukunng penulis, banyak membantu dalam pelaksanan dan
pengumpulan data penelitian.


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Implementasi
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara Di Indonesia” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa
dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan,
bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga
kendala-kendala

yang dihadapi

tersebut

dapat

diatasi. Untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Dr. Asep
Nurjaman, M.SI selaku pembimbing I dan Bapak Yana S. Hijri, S.IP, M.IP selaku

pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang
sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. Selanjutnya ucapan terima
kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Bapak dan Ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan
penuh kesabaran dan kasih sayang.
2. Ibu Hevi Kurnia Hardin, S.IP MA.Gov selaku ketua Program Studi Ilmu
Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
3.

Bapak Jainuri, Drs., M.Si. selaku dosen wali yang banyak memberikan masukan
tentang perkuliahan.

4.

Bapak dan Ibu dosen Ilmu Pemerintahan yang telah banyak memberikan motivasi
dan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun skripsi
ini.


5.

Bapak Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Paser H.M. Sabir, SPd, M.Si telah
mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka
penyelesaian penulisan skripsi ini.

6.

Kepala Bagian Marketing PT. Kideco Jaya Agung Hasan Basri.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan
kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan .......................................................................................... i
Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii
Halaman Berita Acara Bimbingan Skripsi…………………………..………….iii
Halaman Pernyataan ........................................................................................... iv
Halaman Motto…...……………………………………………………………..v
Persembahan ....................................................................................................... vi
Kata pengantar .................................................................................................... vii
Daftar isi ............................................................................................................. ix
Abstraksi ............................................................................................................. xii
Abstract................................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
E. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 7
F. Definisi Konsep .............................................................................................. 8
G. Definisi Operasional ...................................................................................... 9
H. Metode Penelitian .......................................................................................... 10
1. Jenis Penelitian.......................................................................................... 11
2. Sumber Data.............................................................................................. 11

3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 12
4. Subyek Penelitian...................................................................................... 13
5. Lokasi Penelitian....................................................................................... 13
6. Teknik Analisa Data. ................................................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Implementasi Kebijakan.. .............................................................................. 17
1. Konsep Implementasi Kebijakan ............................................................... 17
2. Pendekatan Implementasi Kebijakan ......................................................... 18
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ................... 27
B. Desentralisasi ................................................................................................ 31
1. Pengertian Desentralisasi ........................................................................... 31
2. Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi ............................................... 32
3. Alasan-alasan Untuk Melakukan Desentralisasi ........................................ 35
C. Sumber Daya Pertambangan ......................................................................... 36
D. Kegiatan Usaha Pertambangan Umum di Indonesia...................................... 39
1. Tahapan Penyelidikan Bahan Galian ......................................................... 39
2. Studi Kelayakan ......................................................................................... 42
3. Eksploitasi Bahan Galian ........................................................................... 44
4. Pengolahan dan Pemurnian ........................................................................ 45
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH
A. Gambaran Umum Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur .................. 47
1. Kondisi Geografis ....................................................................................... 47
2. Kondisi Topografis ..................................................................................... 50
3. Kondisi Geohidrologis ............................................................................... 52
4. Administratif Kabupaten Paser .................................................................. 54

5. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk .......................................................... 57
6. Pertumbuhan PDRB ................................................................................... 60
B. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser Kalimantan Timur.......... 63
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Paser......................................................................................... 64
2. Sektor Pertambangan dan Energi ............................................................... 70
3. Tantangan, Peluang dan Pengembangan Program SKPD .......................... 79
BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Implementasi Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara ..................................................................................... 80
1. Tahap Perencanaan ..................................................................................... 80
2. Tahap Pelaksanaan ..................................................................................... 87
3. Tahap Evaluasi ........................................................................................... 92
B. Faktor Penghambat Implementasi Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya Agung .................. 106
1. Kondisi Sumber Daya Manusia Dinas Pertambangan dan Energi ............. 106
2. Minimnya Sarana dan Prasana ................................................................... 109
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 115
B. Saran ............................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................118

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Ali Mufiz, 1999, Pengantar administrasi Negara. Jakarta, Universitas Terbuka
Depdikbud.
Bardac, Eugene, 1977, The Implementation Game : Massacchussetts, The Mit Press
Deny Arnos Kwary, Penerjemah. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 4. Jakarta:
Salemba Empat.
Dunn, N. William, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir
Darwin (Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Dwiyanto, Agus, 1999, Evaluasi Program dan Kebijaksanaan Pemerintah, Pelatihan
dan Teknik Manajemen Kebijakan Publik, Angkatan II, UGM, Yogyakarta
Garrison, R.H., Eric W.N., dan Peter C.B. 2007. Akuntansi Manajemen (Managerial
Accounting). Edisi 11. Terjemahan Nuri Hinduan dan Edward Tanujaya.
Salemba Empat. Jakarta
Gunawan, Imam, 2013. Metode Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta. BumiAksara.
Hogwood, B. W. and Peters, B.G. 1983. Polcy Dynamics, Wheatsheaf, Brighton.
H. Salim.2014. Hukum Pertambangan Mineral Dan Batubara. Jakarta: Sinar Grafika.
Hal 16
_______., 2008. Hukum Pertambangan Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers
Martin, Lawrence L dan Kettner, M Peter, 1996, Measuring The Peformance of
Human Service Programs, International Educational and Professional
Publisher Thousand Oaks, London New Delhi, California
Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi.
Ketiga. Salemba Empat. Jakarta
Nandang Sudrajat, 2010. Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia Menurut
Hukum, Yogyakarta: Pustaka Yustisia
Widodo. joko. 2013. Analisis Kebijakan Publik. Malang. Bayu Media, Publishing.
Riant Nogroho D, 2003. KebijakanPublik: Formulasi, ImplementasidanEvaluasi,
Jakarta, PT Alex Media Komputindo, hal.179.
Putra, Fadillah, 2001, Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik, Pustaka
Pelajar Offset, Yogyakarta

Sabatier, Paul and Daniel, Mazmanian, 1986, Top Down and Buttom Up Approach to
Implementation Research, in Journal of Public Policy
Salusu

J, 1998, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit, PT. Grasindo, Jakarta

Silalahi, Uber. 2012 .Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Cetakan Ke-3. Hal.284
Singarimbun, Masri. 1982.MetodePenelitian Survey. Jakarta. LP3ES.
Sugiyono. 2014.memahami penelitiankualitatif. Bandung. Alfabeta. Cetakan ke9.
Sujono, Maman Surachman, dan Erwin Daranin, 2004. Prospeksi dan Eksplorasi
dalam Penambangan dan Pengolahan Emas di Indonesia, Bandung: Pusat
Teknologi Mineral dan Batubara
Thompson, Artur A Jr and Stricland III. AJ, 1992, Strategic Management Concept
and Causes, Boston : Irwin
Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation
Proceess A Conceptual Framework in Administration and Society, Volume,
6 No. 4, Sage, Baverly Hills
Wahab, Abdul, Solichin.2011.Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM
Press.
Wisadirman, Dirsono,2005, Metode Penelitian dan Penulisan Skripsi Untuk Ilmu
Sosial, Malang: UMM Press.
Undang-Undang:
Undang-UndangRepublik Indonesia
tentangpertambangan.

Nomor

4

Tahun

2009

pasal

1

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 TentangPertambangan
Mineral dan Batubara.

Internet:
No Autor, http://www.kideco.com/about/kideco_2.asp, di aksestanggal 14-5-2015.
No Autorhttp://www.korankaltim.com/dilarang-ekspor-pun-percuma/, di aksestanggal
14-5-2015.
No autor. http://www.kpc.co.id/about/overview?locale=id, Diaksestanggal 28-6-2015

No

autor.http://www.pamapersada.com/id/pt-prima-multi-mineral-pmm.html.
Diaksestanggal 30,juni,2015

Fasebeni,
Muhammad.Ini
AlasanPengusaha
Tambang
TakBangunSmelter.Dikutipdari,
http://www.gresnews.com/berita/politik/91191-Diakses. tanggal 18-06-2015.
Fitra,safrezi.IzinEkspor
Freeport
MelanggarUndang-Undang.
http://katadata.co.id/berita/2015/01/28/izin-ekspor-freeport-melanggarundang-undang.DiaksesTanggal 26,Juni,2015
Hasan,zainudin.
.Tambang
Batubara
KalSelSembahkanSurgaAtauNeraka.
https://hasanzainuddin.wordpress.com/2007/11/03/43/. Diaksestanggal 28-62015
Roziqin,Fatur.MelawanKejahatanKorporasi
Tambang
Batubara.
http://www.jatam.org/melawan-kejahatan-korporasi-tambang-batubara/
.DiaksesTanggal 26,Juni,2015.
Sanusi.

Perdebatan
Mineral
TakPerlu.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12/30/perdebatan-mineral-tak-perlu.
Diaksestanggal 30,Juni,2015

Timur,Grattiana.2015.TemukanTantangandenganBerkarir
di
IndustriBatubara.Dikutip, http://careernews.id/issues/view/3281-TemukanTantangan-dengan-Berkarir-di-Industri-Batubara.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai

salah

satu

perangkat

daerah

Kabupaten

Paser,

Dinas

Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang pertambangan dan energi sesuai dengan pripsip otonomi daerah
dan tugas pembantuan, sebagaimana

diamanatkan juga dalam Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.
Dalam melaksanakan urusan pemerintahan sesuai dengan kewenangan
yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan serta sebagai upaya
pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Paser, Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten

Paser selalu berupaya untuk terus

meningkatkan kinerjanya sebagai lembaga yang handal dengan mengacu kepada
tugas pokok dan fungsinya, termasuk penerapan good governance. Dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut maupun untuk menjawab
perubahan lingkungan strategis baik dari aspek internal maupun eksternal, setiap
bidang/UPTD serta seluruh elemen dinas tentunya harus mampu mengantisipasi
perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan
kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
Bidang/UPTD lingkup Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser.

2

Potensi sumber daya batubara tersebar diwilayah Kalimantan Timur
khususnya Kabupaten Paser. Hasil dari eksploitasi alam Kabupaten Paser menjadi
sebuah kontribusi kepada daerah dan Negara, meskipun perusahaan yang
beroperasi sebagai pengeksplor hasil dari Kabupaten Paser berasal dari pihak
swasta yang bekerja sama dengan pemerintah untuk mengambil hasil bumi di
Kabupaten Paser.
Salah satunya perusahaan yang berada di kabupaten paser adalah PT.
Kideco sebagai perusahaan nomor tiga terbesar setelah KPC Sangata Kaltim dan
PT Adero sebagai kompetitor yang bergerak diusaha yang sama, menambah daftar
pertumbuhan perusahaan batubara di Kalimantan Timur. Dalam mengelola hasil
batubara, PT Kideco tidak bergerak sendiri dalam mengoperasikan perusahaan,
namun ada beberapa perusahaan kecil yang menopang kebutuhan batubara untuk
pasar domestic maupun luar negeri. Hal ini diperkuat dengan adanya perusahaan
PT. Pama Persada Nusantara yang ikut menyediakan kebutuhan batubara PT
Kideco. Perusahaan tersebut mampu menghasilkan 3,5 juta ton batubara per
tahun.1
Bila dilihat dari perkembangannya dari tahun ke tahun PDRB Kabupaten
Paser selalu mengalami kenaikan. Kenaikan PDRB atas Dasar Harga Berlaku ini
berpengaruh langsung terhadap pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten
Paser. Berdasarkan data tahun 2013 PDRB Kabupaten Paser dipengaruhi oleh
sektor primer yaitu sektor yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam
seperti sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian.
1No

Autor.http://www.pamapersada.com/id/pt-prima-multi-mineral-pmm.html. Diakses tanggal
30,juni,2015

3

Banyaknya

hasil

tambang

yang

dihasilkan

berpeluang

untuk

menguntungkan Negara, namun pada praktiknya perusahaan belum mampu
memberikan nilai jual lebih meningkat pada saat batubara diekspor keluar negeri.
Dalam menyikapi hal tersebut, kemudian Pemerintah telah menyiapkan sejumlah
langkah dan kebijakan untuk memastikan efektivitas UU Nomor 4 tahun 2009
tentang mineral dan batubara. Adanya aturan pemerintah tentang ekspor batubara
yang memastikan larangan ekspor bahan mentah tambang mineral, batubara, dan
gas berlaku mulai 2014. Sebelum larangan itu diterapkan, pemerintah akan
mengenakan pajak ekspor 15-50% guna mengendalikan eksploitasi sumber daya
alam secara besar-besaran. Pemerintah serius melaksanakan pelarangan ekspor
barang mentah SDA seperti, tambang mineral, batubara, dan gas. 2
Berdasarkan pelarangan tersebut setiap perusahaan pertambangan dilarang
untuk mengekspor batubara keluar negeri dalam bentuk bahan mentah mulai pada
tanggal 12 januari 2014. Maksud dan tujuan tersebut adalah untuk meningkatkan
harga jual pada batubara. Mengingat selama ini Indonesia hanya mengekspor
batubara masih berbentuk bahan mentah. Pemerintah memperkuat kebijakan
untuk melindungi hasil pertambangan, apalagi banyak dari perusahaan yang
mengeruk hasil tambang dengan mengeksploitasi secara besar-besaran yang dapat
berdampak pada lingkungan. Sisi lain, pemerintah menginginkan kebijakan dapat
diterima oleh berbagai pihak, meskipun dari hasil keputusan pemerintah terhadap
lahirnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara banyak yang menyangkal.
2
Fitra,safrezi.Izin Ekspor Freeport Melanggar Undang-Undang.
http://katadata.co.id/berita/2015/01/28/izin-ekspor-freeport-melanggar-undang-undang.Diakses
Tanggal 26,Juni,2015.

4

Perihal penyangkalan tersebut diakibatkan kontrak karya (KK) yang
sangat kontradiktif dengan kebijakan. Kontrak yang sudah dimulai pada masa
sebelum kebijakan disahkan menjadi dasar perusahaan menolak. Dalam
permasalahan penolakan karena kontrak karya tidak menunjukkan perjanjian
bahwa perusahaan harus melakukan pengelolaan batubara di dalam negeri.
Perusahaan lebih diberikan keringanan untuk melakukan aktivitas
pertambangan secara mandiri. Pengelolaan secara mandiri maksudnya perusahaan
melangsungkan pengelolaan di luar negeri dan mengambil hasil di dalam negeri.
Hal ini yang membuat pemerintah Indonesia merasa dirugikan. Proses ekspor
Indonesia khususnya batubara setiap tahunnya dikirim ke negeri China sekitar 40
juta ton. Pengiriman yang dilaksanakan selama ini masih dalam bahan mentah,
apabila pemerintah serius menindak perusahaan yang belum menerapkan
pengolahan barang jadi maka hasilnya dapat memberikan dampak pada
pendapatan.3
Dalam konteks ini fokus penelitian yang ingin diteliti oleh peneliti adalah
permasalahan penjualan hasil tambang batubara oleh PT Kideco Jaya Agung
dimana hasil tambang batubara masih diekspor dalam bentuk bahan mentah.
Padahal

undang-undang

mewajibkan

setiap

perusahaan

tambang

untuk

mendirikan smelter yang tujuannya untuk mengolah hasil batubara yang mentah
menjadi setengah jadi atau bahan jadi. Dengan demikian, pemerintah perlu
melakukan pengawasan terhadap pelarangan perusahaan pertambangan dalam
mengolah hasil tambang batubara dalam bentuk bahan mentah karena dampak
3

Sanusi.Perdebatan Mineral Tak Perlu. http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12/30/perdebatanmineral-tak-perlu. Diakses tanggal 30,Juni,2015

5

yang akan diterima oleh Negara dengan memberlakukan peraturan pelarangan
perusahaan pertambangan untuk mengirim hasil produksinya keluar negeri dalam
bentuk bahan mentah, akan memberikan pengaruh ekonomi dalam negeri.
Besarnya pengaruh yang akan dirasakan yakni harga bahan jadi tentu akan
lebih mahal dibandingkan dengan barang yang masih mentah. Jumlah pajak yang
terima juga akan semakin besar apabila pengiriman barang jadi dapat
dilaksanakan. Pengolahan barang mentah untuk dijadikan barang yang sudah jadi
juga diprediksikan mampu membuka peluang kerja untuk masyarakat karena
kebutuhan pekerja pada perusahaan pasti akan bertambah seiring dengan
pemberlakuan kebijakan yang akan menguntungkan Negara serta memberikan
peningkatan ekonomi pada masyarakat didaerah sekitar.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara Di Indonesia”. (Studi pada Dinas
Pertambangan dan Energi, Tana Paser, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur).
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara?
2. Apa saja faktor penghambat implementasi undang-undang Nomor 4 tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya
Agung?

6

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi undang-undang Nomor 4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
2. Untuk mengetahui factor penghambat implementasi undang-undang
Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT.
Kideco Jaya Agung.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,
baik secara teoritis atau praktis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah
referensi ilmiah untuk kepentingan ilmu pengetahuan, khususnya tentang
implementasi

undang-undang

Nomor

4

tahun

2009

tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya Agung.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah Kabupaten Paser
Diharapkan dari penelitian ini bisa dijadikan pemikiran dalam kinerja
pemerintah yang menjadi implementor dari kebijakan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
b. Bagi Penulis
Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada penulis
mengenai implementasi Undang-Undang
Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Nomor 4 Tahun 2009

7

c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi
Masyarakat mengenai implementasi undang-undang Nomor 4 tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya
Agung.
E. Kerangka Pemikiran
Ketepatan Kebijakan

Implementasi

-Perencanaan
-Pelaksanaan
- Evaluasi
Efektivitas UU Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara

Perumusan kebijakan
sesuai karakter masalah
yang dipecahkan

Pembuatan kebijakan oleh
lembaga yang mempunyai
kewenangan sesuai dengan
karakter kebijakan

Sumber: Diolah peneliti, 2015

F. Definisi Konsep
Definisi Konseptual pada dasarnya merupakan penjelesan secara umum
tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait dengan penelitian dan
merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara
abstrak suatu fenomena.4 Definisi konsep tersebut adalah:

4

Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES.

8

1. Implementasi Kebijakan
Implementasi adalah aktifitas-aktifitas yang dilakukan untuk
melaksanakan suatu kebijaksanaan.5Implementasi haruslah menampilkan
keefektifan dari kebijakan itu sendiri. Pada prinsipnya ada tiga hal yang
perlu dipenuhi dalam hal keefektifan implementasi kebijakan.6
Pertama, apakah kebijakan sudah tepat, ketepatan kebijakan ini
dinilai dari sejauh mana kebijaksanaan yang ada telah bermuatan hal-hal
yang memecahkan masalah yang hendak dipecahkan. Kedua, apakah
kebijkan tersebut sudah dirumuskan sesuai dengan karakter masalah
yang hendak dipecahkan. Ketiga, apakah kebijakan dibuat oleh lembaga
yang mempunyai kewenangan (misi kelembagaan) yang sesuai dengan
karakter kebijakan.
2. Desentralisasi
Menurut Rodinelli, Nellis, dan Chemma, desentralisasi adalah
penciptaan atau penguatan pada unit-unit pemerintahan subnasional yang
yang penyelenggaraannya secara subtansial berada diluar control
langsung dari pemerintah pusat.
3. Sumber Daya Pertambangan
Pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang
terdapat didalam bumi, termasuk bitumen padat,gambut, dan batuan

5

Ali Mufiz, Pengantar administrasi Negara.jakarta, Universitas Terbuka Depdikbud,1999, hal.
108.
6
Riant Nogroho D, Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi, Jakarta, PT Alex
Media Komputindo, 2003, hal.179.

9

aspal.7 Landasan filosofi atau pertimbangan hukum ditetapkan UndangUndang Nomer 4 tahun 2009 tentang pertabangan mineral dan batubara,
yaitu bahwa:
“Mineral dan Batubara yang terkandung dalam wilayah hukum
pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan
sebagai karunia tuhan yang maha Esa yang mempunyai peranan penting
dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannya
harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata
bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat secara berkeadilan” 8
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variable diobservasi atau dapat diukur. 9 Maka untuk mengukur keberhasilan
variable diatas ditentukan indikator-indikator sebagai berikut:
1. Implementasi undang-undang No.4 tahun 2009 tentang

Pertambangan

Mineral dan Batubara di Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Paser, Kalimantan Timur. Berikut ini akan dijabarkan lebih operasional
mengenai proses implementasi suatu kebijakan publik yang mencakup
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan evaluasi. 10
a. Tahap Perencanaan
1) Cara mengelolah hasil tambang
2) Cara menentukan hasil tambang

7

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara.
8
HS,Salim.2014.Hukum Pertambangan Mineral Dan Batubara.Jakarta:Sinar Grafika. Hal 16
9
Wisadirman, Dirsono,2005, Metode Penelitian dan Penulisan Skripsi Untuk Ilmu Sosial, Malang:
UMM Press
10
Widodo. joko. 2013. Analisis Kebijakan Publik. Malang. BayuMedia,Publishing hal 90-94.

10

b. Tahap Pelaksanaan
1) Point dalam pencapaian hasil tambang
2) Wacana dalam pencapaian inplementasi kebijkan.
c. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian proses implementasi
kebijakan kedalam realitas nyata.
2. Faktor penghambat dalam Implementasi undang-undang No.4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di PT. Kideco Jaya Agung.
Faktor Penghambat:
a. Kondisi Sumber Daya Manusia Dinas Pertambangan dan Energi.
b. Minimnya sarana dan prasana.
H. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara dan prosedur yang sangat sistematis
dan terorganisir untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud
mendapatkan sebuah informasi dan dapat digunakan sebagai solusi atas masalah
tersebur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif yang
dimana metode kualitatif diartikan oleh Milles dan Huberman suatu sumber dari
deskripsi yang sangat luas dan berlandaskan kukuh, serta memuat tentang proses
setempat, atau mengikuti dan memahami secara cronologis, menilai sebab akibat
dalam ruang lingkup pikiran setempat, dan memperoleh penjelasan yang
bermanfaat.11

11

Silalahi, Uber.2012.Metode Penelitian Sosial.Bandung: PT. Refika Aditama.Cetakan Ke-3.
Hal.284

11

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Maksud dari metode deskriptif yaitu untuk membuat gambaran mengenai
situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak akumulasi data
dasar belaka.12
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan data, adapun data yang
digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah:
a. Data Primer, adalah data asli yang memuat informasi atau data langsung
yang diperoleh dari sumber datanya.
b. Data sekunder, adalah data yang diambil tidak langsung dari sumber
aslinya. Misalnya data diperoleh dari dokumen, referensi buku-buku,
perundang-undangan, surat kabar, hasil penelitian,jurnal, artikel,internet,
dan bahan lainnya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan digunakan
adalah:
a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap
obyek penelitian. Teknik observasi digunakan karena peneliti juga
membutuhkan data-data yang lebih obyektif berdasarkan fakta lapangan
12

Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat, dikutip dari Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesi. Cetakan Ke-7,
Hal.54

12

dan bersifat umum. Observasi dilakukan di Dinas Pertambangan dan
energi sekaligus di PT Kideco Jaya agung untuk melakukan observasi
langsung.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara peneliti (pewawancara)
dengan yang informan atau yang diminta untuk diwawancarai.13 Dalam
penelitian ini, proses wawancara dilakukan secara formal dan informal
dengan cara Tanya jawab mengenai pokok-pokok permasalahan kepada
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pasir. Dengan demikian
peneliti dapat mengembangkan pertanyaan agar dapat memperoleh
informasi yang rinci, jujur dan mendalam.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik penelitian dengan mengumpulkan
data. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambaran atau karya-karya
monumental dari seseorang, pengambilan dokumentasi dilakukan pada
saat observasi langsung. Dokumentasi yang dibutuhkan diantaranya data
tentang pengelolaan batubara yang ada di perusahaan tambang PT
Kideco Jaya Agung dengan meminta data secara langsung di Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Pasir.
4. Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
penelitian deskriptif untk mendapatkan sejumlah informasi tentang unit

13

Sugiyono. 2014.memahami penelitian kualitatif. Bandung. Alfabeta. Cetakan ke 9

13

permasalahan, pengumpulan data serta informasi yang dihasilkan dari
subyek penelitian dapat melengkapi jawaban terkait sebab akibat masalah.
Untuk mendapatkan sumber informasi yang lengkap maka dalam penelitian
ini yang menjadi subyek penelitian ialah:
a. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser
b. Marketing ekspor tambang PT. Kideco Jaya Agung
5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya penelitian
untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan guna
menunjang penelitian ini. Adapun penelitian ini dilakukan yaitu di Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Paser yang berlokasi di Komplek
Perkantoran Telaga Ungu, Jl. Kusuma Bangsa KM.5, Gedung C, Lantai 2
Kavling 1.
6. Teknik Analisa Data
Analisa adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengkategorikannya sehingga
diperoleh suatu temuan berdasarkan focus atau masalah yang ingin di
jawab. 14 Data-data yang telah dikumpulkan baik melalui wawancara
maupun dokumentasi sebelum digunakan (ditampilkan) telah di proses
melalui pencatatan, mengelompokkan/menggolongkan, membuang yang
tidak perlu dan mengorganisasikan, sehingga dapat mempermudah dalam
menarik kesimpulan.

14

Gunawan, Imam, 2013. Metode Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta. Bumi Aksara.

14

Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.15

Penyajian
Data

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Menarik
Kesimpulan /
Verifikasi
Sumber: Komponen dalam Analisis Data Model interaktif
(Milles dan Huberman (1992)
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alur
kegiatan dalam analisa data kualitatif terdiri dari:
1. Reduksi Data (Data Reduction).
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
‘kasar’ yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi
data

merupakan

suatu

bentuk

analisis

yang

menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang dengan menyeleksi data
premier dan data sekunder yang di dapatkan peneliti. Sehingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
15

Silalahi, Uber.2012.Metode Penelitian Sosial.Bandung: PT. Refika Aditama.

15

2. Menyajikan Data (Data Display).
Dengan melihat penyajian-penyajian data, kita tidak akan
dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan untuk
menyesuaikan atas data temuan peneliti berdasarkan atas pemahaman
yang didapat dari hasil pengambilan data.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion/Verification Drawing).
Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang
menjawab focus penelitian berdasarkan hasil analisa data. Simpulan
disajikan

dalam

bentuk

deskriptif

objek

penelitian

dengan

berpedoman pada kajian penelitian. Berdasarkan analisis model
interaktif, kegiatan pengumpulan data, reduksi data, paparan data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses siklus dan
interaktif. Analisis kualitatif merupakan upaya yang berlanjut,
berulang dan terus menerus. Reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan menjadi

gambaran keberhasilan secara

berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling menyusul. 16

16

Gunawan, Imam, 2013, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, Jakarta, Bumi Aksara.
Hal. 210-212

Dokumen yang terkait

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara

0 40 103

Tinjauan Hukum Mengenai Tanggung Jawab Perusahaan Pertambangan Terhadap Lahan Bekas Tambang Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara Juncto Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pen

0 6 1

PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 4 12

SKRIPSI PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

2 10 13

PENDAHULUAN PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 3 26

PENUTUP PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 3 7

PENAMBANGAN ILEGAL DI DESA JENDI KABUPATEN WONOGIRI BERDASARKAN UNDANG - UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 0 12

Undang-undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara - Repositori Universitas Andalas

0 0 87

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PASER Restu Dedis Ahdhan

1 0 15

PENERAPAN SANKSI HUKUM IZIN PERTAMBANGAN BERDASARKAN UNDANG UNDANG NO. 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA ABSTRAK - PENERAPAN SANKSI HUKUM IZIN PERTAMBANGAN BERDASARKAN UNDANG UNDANG NO. 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BA

0 0 5