PENERAPAN ICE BREAKING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR SISWA KELAS IV SDN MULYOREJO II NGANTANG

(1)

i

PENERAPAN ICE BREAKING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR SISWA KELAS IV

SDN MULYOREJO II NGANTANG

SKRIPSI

Oleh :

ISNAIN BARKAH SUHARTONO NIM : 201110430311083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JULI 2016


(2)

ii

PENERAPAN ICE BREAKING SEBAGAI UPAYA

PENINGKATANEFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR SISWA KELAS IV SDN MULYOREJO 2 NGANTANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar

OLEH:

ISNAIN BARKAH SUHARTONO NIM: 201110430311083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MEI 2016


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN ICE BREAKING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR SISWA KELAS IV

SDN MULYOREJO 2 NGANTANG

Oleh:

ISNAIN BARKAH SUHARTONO 201110430311083

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan Didepan dewan penguji dan disetujui

Pada tanggal 18 April 2016

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 20 Juli 2016 Dekan FKIP,

Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Erna Yayuk, M.Pd 1. ...

2. Kuncahyono, M.Pd 2. ...

3. Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd 3. ...


(5)

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Isnain Barkah Suhartono Tempat/ tanggal lahir :Mojokerto, 29September 1993 NIM : 201110430311083

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Penerapan Ice Breaking Sebagai Upaya Peningkatan Efektivitas Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperolah gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau secara keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalti non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 02 Mei 2016 Yang menyatakan,

Isnain Barkah Suhartono NIM. 201110430311083


(6)

vi

MOTTO

Semua bentuk penderitaan jangan pernah

ditunda-tunda, selesaikan dan hadapi sekarang

”.

(Isnain Barkah Suhartono)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak

mustahil. Kita baru yakin kalau kita telah berhasil

melakukannya dengan baik.”

(Evelyn Underhill)


(7)

vii

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat, Nikmat, dan Karunia-Nya dan Rossulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang benderang sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Kupersembahkan skripsi ini untuk orang-orang terkasih dalam hidupku:

1. Almarhum ayah terhebatku Bpk. Bambang Suhartono dan ibu terbaikku Ibu. Sri Asih yang paling aku hormati dan aku sayangi. Terimakasih atas semua kasih

sayang, cinta, kesabaran, do’a , motivasi dan segala bentuk dukungannya, baik

secara materil maupun spiritual.

2. Kakak kandungku Moch. Septian Suhartono dan Adik Kandungku Mifta Islami Suhartono terimakasih atas do’a kasih sayang, cinta dan segala bentuk perhatian serta dukungannya yang tak pernah berhenti diberikan.

3. Sahabat-sahabatku PGSD, Nur Afifatul Ilmiah, Dwi Priyastuti, Harpandu Saputra, Desi Yudiastutu, dan Selfiana Zahro terimaksih banyak atas waktu yang diberikan, atas segala bentuk perhatian, motivasi, kesabaran, do’a yang telah kalian berikan.

5. Sahabat-sahabat kontrakan Indras Setyo Yudanto, Bagus Purnomo, Andri Dwi, Reza Fachurozi, Zamroni, Zainuri Isqah, Deri Pradana, Mikky Nea, Tezha Pratama, dan Dhani terimaksih atas segala bentuk do’a motivasi, kasih sayang dan kebersamaannya selama ini.

6. Bapak Dr. Masduki terimakasih atas rumah yang diberikan untuk saya tinggali di Kota Malang.

7. Keluarga besar SDN Mulyorejo 2Ngantang, Terimaksih banyak atas bantuan dan dukungannya.


(8)

viii ABSTRAK

Suhartono, Isnain Barkah. 2016. Penerapan Ice Breaking Sebagai Upaya Peningkatan Efektivitas Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dr. Siti Fatimah Sunaryo, M.Pd (II) Purwanti Anggraini., M.Hum

Kata Kunci:Efektivitas, Proses Belajar Mengajar, Ice Breaking.

Pendidikan di jenjang sekolah dasar terdapat banyak mata pelajaran yang harus dipahami dan dikuasai oleh siswa. Beberapa mata pelajaran yang harus dikuasai adalah matematika, bahasa Indonesia, pendidikan kewarganegaraan, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.Dari sekian banyak bidang ilmu yang diajarkan ada saja faktor penghambat yang mempengaruhi efektivitas proses belajar mengajar diantaranya adalah kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang. Subjek penelitian berjumlah 8 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun tujuan penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: (1) untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan ice breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang. (2) Untuk mengetahui dan menjelaskan peningkatan efektivitas proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan ice breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.Penelitian ini akan mendiskripsikan peristiwa yang terjadi dalam bentuk kalimat, untuk melengkapi data kualitatf digunakan juga data kuantitaif yaitu untuk mengukur efektivitas proses belajar mengajar siswa dan mengukur tingkat minat siswa terhadap penerapan Ice Breaking. Data kuantitaif berupa angka hasil lembar observasi efektivitas proses belajar mengajar dan data kuisioner minat siswa, sedangkan data kualitatif merupakan ungkapan yang menunjukkan tentang proses dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ice breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran dan berperan aktif pada pembelajaran. Hasil observasi efektivitas proses belajar mengajar yang di dapat, siswa mengalami peningkatan dari siklus I 67% dan meningkat menjadi 82 % pada siklus II. Data lembar observasi kuisioner minat siswa terhadap penerapan ice breaking juga mengalami peningkatan dari siklus I 86% meningkat menjadi 96% pada siklus II. Ice breaking merupakan pemecah kebekuan kelas agar meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar kelas IV, dan menghilangkan kebosanan siswa pada proses belajar mengajar.


(9)

ix Abstract

The application of ice breaking as raissing the effectiveness of learning process in student primary school Mulyorejo 2 Ngantang at IV class. Minithesis. Malang: courses education primary school teachers faculty teaching and knowledge education, Muhammadiyah Malang University. Adviser: (I) Dr. Siti Fatimah Sunaryo., M.Pd (II) Purwanti Anggraini., M.Hum

Key word: effectiviness, learning process, ice breaking

Education in the primary school are subject to be controlled and understood by students. Some subjects that must be controlled are mathematics, indonesian language, citizenship education, natural sciences, and science social. Of some field has taught there are several factors barrier affecting the effectiveness of learning process of them are learning saturation for students.

This research of action class, had been done in Mulyorejo 2 Ngantang elementary school, spesifically at IV grade student. The total subject of this research are 8 student. This reasearch was done twice cycle. There are two problems questions of this research : (1) how the application of social education learning process with ice breaking method? (2) how the raissing of effectiveness learning process after apply ice breaking to students of Mulyorejo 2 Ngantang primary school spesifically at IV grade student?.

This research use qualitative metodh. This research will be describe moment into sentence for complited data quantitative that also role in research that measure of effectiveness proces learning study students and measure levels of interest students about application of ice breaking. Data quantitative Scores of sheets observation the effectiveness of learning process and data quisioner interest students, while data qualitative form expression indicate about and process results study of students got.

The results of this research has been indicated ice breaking metodh that has been applied to students of Mulyorejo 2 Ngantang elementary school spescifically 4th Grade, have done well and in line with expectation. Student become more enthusiastic folow the lesson in class and active role in learning process. The results of observation effectiveness learning process of student survey, the result increase from 67% to be 82% at the twice cyle. The result of observation quisioner interst student againts the implementation of ice breaking the result increase from 86% to be 96%. Ice breaking is a coldness class in order to increase the effectiviness of the learning process 4 class, and relieve the tedium of students at learning process.


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya skripsi dengan judul Penerapan Ice Breaking Sebagai Upaya Peningkatan Efektivitas Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Tidak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimaksih banyak kepada yang terhormat:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin untuk penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ichsan Anshory AM., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Dr. Siti Fatimah Sunaryo, M.Pd selaku pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Purwanti Anggraini., M.Hum selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar

memberikan masukan, bimbingan dan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Dra. Musiyah selaku Kepala SDN Mulyorejo2Ngantang atas kesempatan untuk

melakukan penelitian.

6. Evy Lailly Anggraeni selaku guru kelas IV SDN Mulyorejo2Ngantang yang memberikan bantuan dan bimbingan dalam penelitian, dan semua pihak yang membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda dari ALLAH SWT dan semoga karya ilmiah ini memberikan manfaat bagi yang membacanya. Aamiin.

Malang, 02 Mei 2016


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan ... iv

Motto ... v

Persembahan ... vi

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Diagram ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Identifikai Masalah ………...….... 6

C. Pembataan Masalah ………... 7

D. Rumusan Masalah ………. 8

E. Tujuan Penelitian ………... 8

F. Manfaat Penelitian ………... 9

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah ………....…….. 9

H. Definisi Istilah ………... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………... 12

A. KAJIAN TEORI ………... 12

1. Ice Breaking ……….... 12

a. Pengertian Ice Breaking ... 12

b. Jenis Ice Breaking ... 13

c. Teknik Penerapan Ice Breaking dalam Pembelajaran ... 19

d. Tujuan Ice Breaking ... 19

e. Pentingnya Ice Breaking untuk Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... 20

2. Efektivitas Belajar ………....…... 21

a. Pengertian Efektivitas Belajar ... 21


(12)

xii

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas

Belajar siswa ... 25

d. Prinsip-prinsip Belajar pada Pembelajaran Efektif ... 28

B. Kerangka Pikir ………... 28

C. Kajian Penelitian yang Relevan ………....…... 31

BAB III METODE PENELITIAN ………... 32

A. Jenis Penelitian ………... 32

B. Kehadiran dan Peran Peneliti ………... 33

C. Lokasi dan Waktu ………... 34

D. Ubjek Penelitian dan Objek Penelitian ………... 35

E. Metode Pengumpulan Data ………... 35

F. Instrument ………... 36

G. Teknik Analisis Data ……….37

H. Tahapan Penelitian ……….... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Paparan Data ... 41

1) Hasil Penelitian Siklus I ... 41

2) Hasil Penelitian Siklus II ... 50

B. Pembahasan ... 56

BAB V PENUTUP ... 60

A. Kesimpulan ...60

B. Saran ...60

DAFTAR PUSTAKA ……….. 62


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... 38 Tabel 4.1 Hasil Observasi Efektivitas Proses Belajar Mengajar Siklus I ... 46 Tabel 4.2 Hasil Kuisioner Minat Siswa Terhadap Penerapan

Ice Breaking Siklus I ... 47 Tabel 4.3 Refleksi Pembelajaran ... 48 Tabel 4.4 Hasil Observasi Efektivitas Proses Belajar Mengajar Siklus II .... 53 Tabel 4.5 Hasil Kuisioner Minat Siswa Terhadap Penerapan


(14)

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Peningkatan Minat Siswa Terhadap Penerapan

Ice Breaking ... 58 Diagram 4.2 Peningkatan Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... 59


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 30

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ... 39

Gambar 4.1 Kegiatan Apersepsi ... 42

Gambar 4.2 Siswa Membaca Materi di Buku Paket ... 43


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 72

Lampiran 3 instrument Lembar Observasi Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... 79

Lampiran 4 Kuisioner Minat Siswa Pada Pembelajaran Ice Breaking ... 83

Lampiran 5 Surat Penelitian Skripsi ... 85

Lampiran 6 Materi Ice Breaking ... 87

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian ... 89

Lampiran 8 Lembar Observasi Efektivitas Siklus I ... 96

Lampiran 9 Lembar Observasi Efektivitas Siklus II ...102

Lampiran 10 Lembar Kuisioner Minat Siswa Siklus I ... 108


(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Agoestyowati, Redjeki.2015. Icebreakers For All. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima. Awaluddin, dkk. 2010. Statistik Pendidikan 2 SKS. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.

Gunawan, Adi Wira. 2003. Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik, Oemar. 2001. Perncanaan Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Muhaimin. 2011. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhli, Ahmad. 2011. Efektivitas Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektifitaspembelajaran/. Rahyubi, Heri. 2012. Tori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.

Bandung: Nusa Media.

Said, M. 2010. 80+ Ice Breaker Games Kumpulan Permainan Penggugah Semangat. Yogyakarta: Andi.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sunarto. 2012. Icebreaker dalam pembelajaran aktif. Surakarta: Cakrawala Media.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Uno, Hamzah B, dan Mohamad, Nurdin. 2013. Belajar Dengan Pendekatan

PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wardani, IGAK, dan Wihardit, Kuswaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.


(18)

xviii

Warista, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran (Landasan dan Aplikasinya). Jakarta: PT Rineka Cipta.


(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus yang ditandai dengan adanya perubahan secara sistematis pada diri seseorang menuju kehidupan yang lebih baik (Rahyubi, 2012: 3). Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu akan terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya (Arsyad, 2011: 1). Oleh karena itu, belajar dapat terjadi di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan karena terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

Dalam belajar seringkali siswa mengalami beberapa kendala yang menghambat siswa tersebut belajar secara maksimal. Terdapat banyak Faktor yang cukup mempengaruhi efektivitas pembelajaran ditinjau dari siswa adalah adanya kejenuhan belajar, artinya adanya ketidakmampuan individu untuk mengakomodasikan informasi atau pengalaman baru. Menurut Reber (dalam Hamzah dan Mohamad, 2013 : 203) kejenuhan belajar jika dialami oleh siswa dapat mengakibatkan siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya.


(20)

2

Kejenuhan belajar menurut (Hamzah dan Mohamad, 2013: 203) adalah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil, dengan demikian seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dari proses belajar tidak ada kemajuan, dalam

kejenuhan belajar, seorang siswa tidak dapat dikatakan “jalan di tempat”.

Jika kemajuan belajar tersebut digambarkan dalam bentuk kurva akan tampak garis mendatar yang biasa disebut dengan plateau.

Penyebab kejenuhan belajar siswa ini disebabkan antara lain karena keletihan, kejenuhan atau rasa bosan. Menurut Cross (dalam Hamzah dan Mohamad, 2013: 203) keletihan siswa dapat dikategorikan sebagai berikut:

1) Keletihan panca indra, terutama penglihatan dan pendengaran. Keletihan ini dapat dihilangkan dengan istirahat sejenak atau mengubah posisi atau suasana belajar.

2) Keletihan fisik, keletihan ini dapat dikurangi dengan istirahat, terutama tidur nyenyak dan mengonsumsi makanan yang bergizi. 3) Keletihan mental tak semudah menghilangkan keletihan pancaindra

dan fisik, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh melibatkan unsur-unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran.

Gunawan (2003: 154) menyatakan, bahwa sesungguhnya tidak ada pelajaran yang membosankan yang ada adalah guru yang membosankan, karena tidak mengerti cara menyajikan materi dengan benar, baik,


(21)

3

menyenangkan dan menarik minat serta perhatian siswa. Hal ini terjadi karena proses belajar berlangsung secara monoton. Kurangnya variasi metode mengajar yang digunakan guru di kelas.

Terdapat banyaknya pengaruh yang mempengaruhi efektivitas proses belajar mengajar, seperti yang sudah dijelaskan tersebut terutama pada kemonotonan dalam proses belajar mengajar (kebosanan) yang menyebabkan faktor keletihan panca indra dan faktor keletihan fisik yang sering menghambat efektivitas proses belajar mengajar, maka untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif, guru perlu melakukan upaya untuk memvariasikan pengajarannya sehingga siswa tidak merasa bosan selama proses belajar mengajar. Tetapi faktanya masih banyak guru yang masih kurang kreatif dalam memberikan variasi dalam proses belajar mengajar, karena guru merasa dengan menggunakan variasi belajar akan membutuhkan persiapan yang lama dan membutuhkan bahan atau alat peraga yang dirasa itu merepotkan dan membuang-buang waktu seorang guru diluar jam pelajaran.

Bukti empiris atau survey awal yang diperoleh peneliti di SDN Mulyorejo 2 Ngantang tanggal 7 Maret 2016, guru kelas Ibu Evy menggambarkan situasi dan kondisi siswa di kelas IV SDN Mulyorejo 02 Ngantang secara lisan bahwa banyak siswa yang kehilangan fokus dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) pada pelajaran IPS terutama di akhir pembelajaran, ada pula beberapa ciri-ciri kebosanan pada siswa yang


(22)

4

menyebabkan kurang efektivnya pembelajaran terutama di akhir pembelajaran yaitu:

1) Di akhir-akhir pembelajaran siswa mulai bosan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung,

2) Keadaan kelas yang kurang kondusif karena siswa mulai ramai di kelas,

3) Guru hanya memperingati siswa yang ramai (bergurau dengan teman sebangku) tanpa disertai dengan hal-hal atau tindakan yang dapat membuat situasi kelas kembali kondusif dan terfokus pada pembelajaran.

Data survey awal yang telah diperoleh menunjukan bahwa keadaan kelas yang kurang kondusif, respon guru kelas hanya memanggil siswa yang ramai dan memberi peringatan pada siswa, tindakan yang diambil ini dimaksud agar siswa takut dan tidak akan membuat gaduh atau ramai disaat proses belajar mengajar berlangsung, tanpa disertai dengan mencari jawaban mengapa siswa tersebut membuat gaduh dan tindakan yang dapat memecah kebekuan atau kejenuhan di dalam kelas, efek dari tindakan guru tersebut berhasil akan tetapi hanya bertahan beberapa menit saja dan situasi kelas kembali gaduh kembali.

Tindakan yang telah diambil oleh guru kelas 4 SDN Mulyorejo 2 Ngantang dengan menegur siswa yang ramai agar siswa tersebut tidak mengulanginya kembali, dirasa kurang cocok oleh peneliti hal ini dikarenakan pada kenyataannya siswa yang ditegur tetap mengulanginya


(23)

5

kembali dan membuat situasi kelas kurang kondusif yang mengakibatkan kurang efektifnya proses belajar mengajar berlangsung. Selain kurang kondusifnya situasi kelas, dalam survey awal peneliti juga menemukan beberapa permasalahan yaitu masih adanya siswa yang mempunyai nilai di bawah KKM.

Maka yang dapat diberikan untuk menghilangkan kegaduhan kelas dan kejenuhan (kebosanan) belajar pada siswa salah satunya dengan memberikan ice breaking dalam pembelajaran agar situasi kelas menjadi kondusif dan proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dengan efektivitas proses belajar mengajar diharap mampu mengangkat siswa yang mempunyai nilai dibawah KKM. Ice Breaking adalah permainan atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok (said, 2010: 1). Ice Breaking dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai pemecah situasi kebekuan pikiran atau fisik siswa. Ice Breaking digunakan untuk menciptakan suasana belajar dari pasif menjadi

aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab) dan dari jenuh menjadi riang (Sunarto, 2012: 3). Ice Breaking dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) dapat dilakukan pada saat membuka pelajaran, jeda pada saat penyampaian materi dan pada saat menutup pelajaran.

Pada saat ini masih banyak tenaga pendidik (Guru) yang masih belum mengenal Ice Breaking dan sebagian lainya sudah mengenal akan tetapi masih enggan memasukan Ice Breaking dalam kegiatan belajar. Hal ini disebabkan karena guru merasa sulit untuk mencari bahan untuk


(24)

6

dijadikan sebagai ice breaking dan guru tersebut belum memahami fungsi dari ice breaking tersebut. Ice breaking dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan pada saat kegiatan membuka pelajaran, jeda pada saat pertengahan penyampaian materi dan pada kegiatan penutup pelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul

“Penerapan Ice Breaking dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar”. Upaya penerapkan ice breaking dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak membosankan dan pada akhirnya dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan survei awal peneliti, maka terdapat beberapa permasalahan yang ada, diantaranya:

1. Kurangnya daya konsentrasi siswa dalam proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan siswa lebih suka bercanda dengan teman sebangku saat pelajaran berlangsung,

2. Dalam proses belajar mengajar siswa cenderung membuat gaduh, terdapat beberapa siswa yang sering mengganggu teman sekelasnya saat jam pelajaran dan hal ini membuat siswa dikelas merasa


(25)

7

terganggu, dan ada pula siswa yang menanggapi kelakuan siswa yang mengganggu tersebut, dan pada akhirnya situasi kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif.

3. Masih adanya peserta didik yang memiliki nilai di bawah KKM, hipotesis peneliti dalam faktor ke 3 ini adalah kurangnya daya konsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman materi pada peserta didik dan berakibat pada tidak tercapainya nilai KKM.

4. Peserta didik cenderung bosan dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar. Menurut survei awal tanggal 7 Maret 2016 pada faktor ke 4, hipotesis peneliti adalah kreatifitas guru dalam menyampaikan materi dirasa kurang cocok untuk kondisi kelas, oleh karena itu guru harus terus menginovasikan pembelajaran dalam memvariasikan pembelajaran sampai dirasa cocok unuk kondisi kelas.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini pembatasan masalah yang diteliti perlu penulis lakukan agar tidak melebar kepada permasalahan yang lain, selain itu dengan pembatasan masalah akan lebih terarah dan tidak menyimpang dari judul penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:


(26)

8

2. Peserta didik cenderung bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar,

3. Masih adanya peserta didik yang memiliki nilai di bawah KKM. Berdasarkan judul penelitian “Penerapan Ice Breaking dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar Pada Kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang” 3 permasalahan tersebut dirasa cocok untuk judul penelitian ini.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah

1. Bagaimana penerapan pembelajaran IPS kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang dengan menggunakan Ice Breaking?

2. Bagaimana peningkatan efektivitas proses belajar mengajar setelah diterapkan Ice Breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan ice breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang.


(27)

9

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan peningkatan efektifvitas proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan ice breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan penelitian, antara lain peneliti, pembaca, dan lembaga-lembaga terkait. Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Pertama, manfaat teoritis pada penelitian ini adalah diharapkan dapat menambah wacana pustaka pendidikan dan memperkaya wawasan yang terkait dengan hubungannya antara ice breaking dan efektivitas proses belajar mengajar.

Kedua, manfaat praktis dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagi peneliti, sekolah, dan lembaga terkait. Manfaat praktis bagi peneliti ialah diharapkan dapat menambah wawasan tentang pentingnya efektivitas proses belajar mengajar. Manfaat praktis bagi sekolah yaitu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu pilihan yang dapat diterapkan disetiap kelas untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Manfaat praktis bagi lembaga terkait yaitu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi dalam upaya meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.


(28)

10

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini ditunjukan pada siswa kelas IV SD Mulyorejo 2, Ngantang yang berjumlah 8 siswa, yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui peningkatan efektivitas proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS materi koprasi semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar siswa yang lebih baik lagi.

Kurikulum yang dilaksanakan di SDN Mulyorejo 2 Ngantang adalah KTSP. Penelitian ini difokuskan pada mata Pelajaran IPS kelas IV materi koprasi. Adapun Kompetensi Dasar (KD) dalam penelitian ini yaitu 2.2 Mengenal pentingnya koprasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan metode yang digunakan dalam pembelajaran IPS pada penelitian ini adalah metode ice breaking.

H. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibuat definisi istilah yaitu:

1. Ice Breaking

Ice breaking adalah pemecah kebekuan yang sering digunakan untuk kegiatan outbond yang berupa sebuah permainan,


(29)

11

puisi, dongeng, dll yang bertujuan untuk menghibur dan lebih akrab, dalam penelitian ini ice breaking diaplikasikan pada pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan terhadap pembelajaran dan tetap terfokus pada proses belajar mengajar yang berlangsung.

2. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat, terfokus pada siswa (student centered) melalui penggunaan prosedur yang tepat dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan.


(1)

6

dijadikan sebagai ice breaking dan guru tersebut belum memahami fungsi dari ice breaking tersebut. Ice breaking dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan pada saat kegiatan membuka pelajaran, jeda pada saat pertengahan penyampaian materi dan pada kegiatan penutup pelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Penerapan Ice Breaking dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar”. Upaya penerapkan ice breaking dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak membosankan dan pada akhirnya dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan survei awal peneliti, maka terdapat beberapa permasalahan yang ada, diantaranya:

1. Kurangnya daya konsentrasi siswa dalam proses belajar mengajar, hal ini dikarenakan siswa lebih suka bercanda dengan teman sebangku saat pelajaran berlangsung,

2. Dalam proses belajar mengajar siswa cenderung membuat gaduh, terdapat beberapa siswa yang sering mengganggu teman sekelasnya saat jam pelajaran dan hal ini membuat siswa dikelas merasa


(2)

7

terganggu, dan ada pula siswa yang menanggapi kelakuan siswa yang mengganggu tersebut, dan pada akhirnya situasi kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif.

3. Masih adanya peserta didik yang memiliki nilai di bawah KKM, hipotesis peneliti dalam faktor ke 3 ini adalah kurangnya daya konsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman materi pada peserta didik dan berakibat pada tidak tercapainya nilai KKM.

4. Peserta didik cenderung bosan dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar. Menurut survei awal tanggal 7 Maret 2016 pada faktor ke 4, hipotesis peneliti adalah kreatifitas guru dalam menyampaikan materi dirasa kurang cocok untuk kondisi kelas, oleh karena itu guru harus terus menginovasikan pembelajaran dalam memvariasikan pembelajaran sampai dirasa cocok unuk kondisi kelas.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini pembatasan masalah yang diteliti perlu penulis lakukan agar tidak melebar kepada permasalahan yang lain, selain itu dengan pembatasan masalah akan lebih terarah dan tidak menyimpang dari judul penelitian, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:


(3)

8

2. Peserta didik cenderung bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar,

3. Masih adanya peserta didik yang memiliki nilai di bawah KKM. Berdasarkan judul penelitian “Penerapan Ice Breaking dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar Pada Kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang” 3 permasalahan tersebut dirasa cocok untuk judul penelitian ini.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah

1. Bagaimana penerapan pembelajaran IPS kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang dengan menggunakan Ice Breaking?

2. Bagaimana peningkatan efektivitas proses belajar mengajar setelah diterapkan Ice Breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan ice breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang.


(4)

9

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan peningkatan efektifvitas proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan ice breaking pada siswa kelas IV SDN Mulyorejo 2 Ngantang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan penelitian, antara lain peneliti, pembaca, dan lembaga-lembaga terkait. Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Pertama, manfaat teoritis pada penelitian ini adalah diharapkan dapat menambah wacana pustaka pendidikan dan memperkaya wawasan yang terkait dengan hubungannya antara ice breaking dan efektivitas proses belajar mengajar.

Kedua, manfaat praktis dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagi peneliti, sekolah, dan lembaga terkait. Manfaat praktis bagi peneliti ialah diharapkan dapat menambah wawasan tentang pentingnya efektivitas proses belajar mengajar. Manfaat praktis bagi sekolah yaitu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu pilihan yang dapat diterapkan disetiap kelas untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Manfaat praktis bagi lembaga terkait yaitu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai evaluasi dalam upaya meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.


(5)

10

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini ditunjukan pada siswa kelas IV SD Mulyorejo 2, Ngantang yang berjumlah 8 siswa, yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui peningkatan efektivitas proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS materi koprasi semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar siswa yang lebih baik lagi.

Kurikulum yang dilaksanakan di SDN Mulyorejo 2 Ngantang adalah KTSP. Penelitian ini difokuskan pada mata Pelajaran IPS kelas IV materi koprasi. Adapun Kompetensi Dasar (KD) dalam penelitian ini yaitu 2.2 Mengenal pentingnya koprasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan metode yang digunakan dalam pembelajaran IPS pada penelitian ini adalah metode ice breaking.

H. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibuat definisi istilah yaitu:

1. Ice Breaking

Ice breaking adalah pemecah kebekuan yang sering digunakan untuk kegiatan outbond yang berupa sebuah permainan,


(6)

11

puisi, dongeng, dll yang bertujuan untuk menghibur dan lebih akrab, dalam penelitian ini ice breaking diaplikasikan pada pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan terhadap pembelajaran dan tetap terfokus pada proses belajar mengajar yang berlangsung.

2. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat, terfokus pada siswa (student centered) melalui penggunaan prosedur yang tepat dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan.