Resiliensi Pada Remaja Yang Mengalami Cacat Fisik Akibat Kecelakaan
Resiliensi Pada Remaja Yang MengalamiCacat Fisik Akibat Kecelakaan
Oleh: RAHAYU WILUJENG ( 02810134 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Resiliensi, Remaja, Cacat Fisik, Kecelakaan.
Penelitian ini berawal dari semakin meningkatnya kasus kecelakaan yang terjadi selama ini.
Kecelakaan ini tidak sedikit yang mengakibatkan cacat fisik pada korbannya. Cacat fisik yang
diperoleh dalam diri remaja menimbulkan perubahan dan memberikan reaksi yang berbeda.
Remaja cacat fisik perolehan akan lebih sulit menerima kenyataan dibandingkan remaja yang
mengalami cacat fisik bawaan. Remaja yang mampu bangkit kembali dan menjalani
kehidupannya dengan tegar setelah mengalami kecelakaan inilah yang memiliki resiliensi.
Karena itulah peneliti mengambil judul Resiliensi Pada Remaja Yang Mengalami Cacat Fisik
Akibat Kecelakaan. Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui bagaimana
resiliensi pada remaja yang mengalami cacat fisik akibat kecelakaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif. Dalam
penelitian ini subjek yang dilibatkan sebanyak dua orang, yaitu remaja yang mengalami cacat
fisik akibat kecelakaan. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara.
Yaitu peneliti membuat daftar pertanyaan-pertanyaan yang sedalam mungkin dari subjek guna
mendapatkan data-data yang diperlukan oleh peneliti. Dari data yang sudah terkumpul
selanjutnya dilakukan analisis per subjek dan dilakukan pembahasan untuk sampai pada
kesimpulan.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa subjek pertama kurang resilien dan subjek ke dua
resilien. Subjek pertama kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan kemampuan dalam
mengatasi tekanan atau permasalahan yang ada. Selain itu subjek I juga kurang memiliki
kekuatan diri sehingga subjek kurang bersemangat dan cenderung mudah menyerah ketika
menghadapi masalah yang melanda. Subjek II resilien, dimana dalam kurun waktu kurang dari
satu tahun subjek II sudah mampu bangkit dan menumbuhkan kepercayaan dirinya kembali
dengan menghasilkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya. Subjek II memiliki
semangat dan berusaha dengan keras untuk dapat melakukan semua hal. Subjek II menganggap
bahwa setiap tekanan yang ada adalah kekuatan untuk bisa berbuat lebih dan tidak ingin
dipandang rendah oleh orang lain.
Abstract
This study originated from the increasing cases of accidents that occur during this. This accident resulted
in no less a physical disability on the victim. Physical defect acquired in youth lead to a change and give a
different reaction. Adolescent physical handicap will be more difficult to accept than young people who
have congenital physical disabilities. Teenagers are able to bounce back and live their lives with a rigid
after this accident that has resilience. That's why researchers took the title of Resilience in Adolescents
Who Have Physical Disabilities Accidental. The purpose of this research, is to know how to resilience in
adolescents who experienced physical disabilities due to accidents.
This research is a qualitative, descriptive method. In this study subjects were involved as much as two
people, the teenagers who experienced physical disabilities due to accidents. In collecting data,
researchers used the interview method. Which researchers make a list of questions from the subject as
deep as possible in order to obtain the data required by researchers. From the data already collected is
then performed analysis per subject and conducted discussions to arrive at a conclusion.
From this research, it was found that the first subject is less resilient and subject to the two resilient.
Subjects first lacked self-confidence and ability to cope with pressure or problems. In addition, a subject
I also lack the power of self so that the subject is less excited and tend to easily give up when faced with
issues that hit. Subject II Resilient, where in less than one year subject II had been able to rise and
generate trust himself again to generate alternative solutions to problems that it faces. Subject II has a
spirit and trying to hard to be able to do all things. Subjects II assume that any pressure that there is
strength to be able to do more and do not want to be looked down upon by others.
Oleh: RAHAYU WILUJENG ( 02810134 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Resiliensi, Remaja, Cacat Fisik, Kecelakaan.
Penelitian ini berawal dari semakin meningkatnya kasus kecelakaan yang terjadi selama ini.
Kecelakaan ini tidak sedikit yang mengakibatkan cacat fisik pada korbannya. Cacat fisik yang
diperoleh dalam diri remaja menimbulkan perubahan dan memberikan reaksi yang berbeda.
Remaja cacat fisik perolehan akan lebih sulit menerima kenyataan dibandingkan remaja yang
mengalami cacat fisik bawaan. Remaja yang mampu bangkit kembali dan menjalani
kehidupannya dengan tegar setelah mengalami kecelakaan inilah yang memiliki resiliensi.
Karena itulah peneliti mengambil judul Resiliensi Pada Remaja Yang Mengalami Cacat Fisik
Akibat Kecelakaan. Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui bagaimana
resiliensi pada remaja yang mengalami cacat fisik akibat kecelakaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif. Dalam
penelitian ini subjek yang dilibatkan sebanyak dua orang, yaitu remaja yang mengalami cacat
fisik akibat kecelakaan. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara.
Yaitu peneliti membuat daftar pertanyaan-pertanyaan yang sedalam mungkin dari subjek guna
mendapatkan data-data yang diperlukan oleh peneliti. Dari data yang sudah terkumpul
selanjutnya dilakukan analisis per subjek dan dilakukan pembahasan untuk sampai pada
kesimpulan.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa subjek pertama kurang resilien dan subjek ke dua
resilien. Subjek pertama kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan kemampuan dalam
mengatasi tekanan atau permasalahan yang ada. Selain itu subjek I juga kurang memiliki
kekuatan diri sehingga subjek kurang bersemangat dan cenderung mudah menyerah ketika
menghadapi masalah yang melanda. Subjek II resilien, dimana dalam kurun waktu kurang dari
satu tahun subjek II sudah mampu bangkit dan menumbuhkan kepercayaan dirinya kembali
dengan menghasilkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya. Subjek II memiliki
semangat dan berusaha dengan keras untuk dapat melakukan semua hal. Subjek II menganggap
bahwa setiap tekanan yang ada adalah kekuatan untuk bisa berbuat lebih dan tidak ingin
dipandang rendah oleh orang lain.
Abstract
This study originated from the increasing cases of accidents that occur during this. This accident resulted
in no less a physical disability on the victim. Physical defect acquired in youth lead to a change and give a
different reaction. Adolescent physical handicap will be more difficult to accept than young people who
have congenital physical disabilities. Teenagers are able to bounce back and live their lives with a rigid
after this accident that has resilience. That's why researchers took the title of Resilience in Adolescents
Who Have Physical Disabilities Accidental. The purpose of this research, is to know how to resilience in
adolescents who experienced physical disabilities due to accidents.
This research is a qualitative, descriptive method. In this study subjects were involved as much as two
people, the teenagers who experienced physical disabilities due to accidents. In collecting data,
researchers used the interview method. Which researchers make a list of questions from the subject as
deep as possible in order to obtain the data required by researchers. From the data already collected is
then performed analysis per subject and conducted discussions to arrive at a conclusion.
From this research, it was found that the first subject is less resilient and subject to the two resilient.
Subjects first lacked self-confidence and ability to cope with pressure or problems. In addition, a subject
I also lack the power of self so that the subject is less excited and tend to easily give up when faced with
issues that hit. Subject II Resilient, where in less than one year subject II had been able to rise and
generate trust himself again to generate alternative solutions to problems that it faces. Subject II has a
spirit and trying to hard to be able to do all things. Subjects II assume that any pressure that there is
strength to be able to do more and do not want to be looked down upon by others.