UMM Terima Hibah Tabletop Microscope

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id

UMM Terima Hibah Tabletop Microscope
Tanggal: 2011-08-04
Hitachi Tabletop Microscope TM3000

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima bantuan hibah mikroskop pemindai elektron dari sebuah
perusahaan Jepang, Hitachi. Selain UMM, penerima bantuan lainnya adalah Unpad, UKI, Unsud dan USU. Total
bantuan seharga Rp 5 Milyar.
Bantuan yang juga diberikan kepada empat kampus lainnya itu diserahkan oleh Direktur Utama Hitachi High
Technology Singapura, Osamo Nakamura dan diterima Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, di
Jakarta, Kamis (4/08).
Bantuan alat tersebut diserahkan langsung kepada Rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP oleh Menko Kesra di kantor
Kemenko Kesra Jl. Medan Merdeka Barat Jakarta bersama penerima lain.
Agung berharap bantuan ini bermanfaat untuk mengembangkan kekayaan flora dan fauna di tanah air. “Indonesia
adalah negara kepulauan yang kaya akan keaneka ragaman hayati. Mikroskop ini bisa kita manfaatkan untuk
memaksimalkan potensi flora fauna untuk kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Menurut Nakamura, Tabletop Electron Microscope, nama mikroskop itu, berbeda dengan mokroskop elektron lainnya.
Selain dapat diletakkan di atas meja mikroskop elektron ini berfungsi untuk melakukan studi detail tekstur permukaan

sel dan mengamati obyek secara tiga dimensi.
“Walaupun ukurannya sangat kecil, namun mudah digunakan dan memiliki kemampuan sangat tinggi. Ini adalah
mikroskop elektron yang bisa dibanggakan di dunia,” kata Nakamura, seperti dikutip Vivanews, Kamis (4/08).
PR I, Prof. Dr. Sujono, menyambut baik bantuan ini. Menurutnya, alat ini sangat bermanfaat bagi lab-lab dan jurusan
yang terkait dengan biologi seperti kedokteran, keperawatan, pertanian dan peternakan. “Kita akan manfaatkan
mikroskop canggih ini untuk semua lab yang membutuhkan,” ujar Sujono.
Di sisi lain, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, mengakui bantuan ini sangat relevan
dengan Rencana Induk Penelitian (RIP) tahun ini. Direktur DPPM, Prof. Dr. Bambang Widagdo, menuturkan pihaknya
sedang fokus pada ketahanan pangan dan pengembangan energi alternatif.
UMM, kata Bambang, telah memiliki bebera pakar biomulekular yang dikembangkan untuk meningkatkan hasil
pertanian dan peternakan organik. Dengan bertambahnya alat lab itu diharapkan bisa memperkuat riset-riset yang
dilakukan oleh UMM.
“Saya yakin produktivitas riset untuk menghasilkan temuan-temuan yang bermanfaat bagi masyarakat akan semakin
banyak. Paling tidak alat baru itu akan menambah semangat melakukan riset,” kata Bambang. (nas)

page 1 / 1