bahwa perlakuan jarak tanam 30x30 cm menghasilkan produktivitas tertinggi, sedangkan berdasarkan potensi hasilha, perlakuan legowo 2:1 memberikan
produktivitas tertinggi. Indeks panen tertinggi diperoleh pada umur bibit 21 HSS yang ditanam dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm.
Alat Tabur Benih Padi Langsung
Dalam jurnalnya Salimin 2012 merancangan pembuatan tabela tabur benih langsung padi dengan sistem rotasi yang menggunakan pipa plastik berlubang
yang digerakan oleh poros roda. Tabela dibuat dari pipa plastik 3 inchi dengan panjang keseluruhan 180 cm. Pipa dilubangi dengan diameter 1,3 cm, dengan
jarak antar baris lubang 20 cm dan jumlah baris lubang 9 baris. Dari hasil pengujian hasil rancangan diketahui bahwa dari 9 baris lubang dan untuk setiap
lubangnya dapat menjatuhkan benih padi sebanyak 10-15 butir, dengan kecepatan pengoperasian 0,5 meterdetik dapat menyelesaikan 1 hektar dalam waktu 3,086
jam. Untuk diameter padinya rata-rata 0,3 cm dan Jarak tanam sebesar 26,6c × 20 cm vertikal×horizontal.
Dalam jurnal Salimin 2012 pun disebutkan bahwa masa panen alat penabur benih padi lebih singkat misalnya, masa panen varietas padi yang ditanam secara
disemai memerlukan waktu antara 110- 115 hari, tetapi sistem tabela hanya umur 90 hari sudah bisa panen. Pemakaian benih lebih hemat yakni sekitar 17-20
kilogram per hekto are. Cara tradisional bisa butuh benih 30-35 kilogram per hekto are hingga 40 kilogram per hekto are. Adapun keunggulannya adalah:
sistem tabela hemat kebutuhan air hingga 20 per musimnya, hemat kebutuhan tenaga kerja tanam serta waktu yang digunakan dalam pengoperasiannya lebih
spesifik dibandingkan dengan tanaman bibit yang disemai. Akan tetapi, beberapa keunggulan tersebut tidak serta merta membuat tabela jauh dari kelemahan. Salah
satunya adalah jatuhnya benih tidak merata pada waktu penyebarannya. Hal ini disebabkan sistem tabela menggunakan alat bantu alat tanam benih langsung
atau peralatan yang dilengkapi dengan roda, sehingga jatuhnya benih sangat dipengaruhi oleh kecepatan maju alat.
III. METODE PENDEKATAN
Metode yang digunakan pada program ini adalah metode dengan pendekatan rancangan mesin secara umum yaitu pendekatan fungsional dan
struktural, pembuatan mesin, dan uji coba mesin. Identifikasi Masalah
Masalah yang akan diselesaikan pada program ini sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu merancang dan membuat robot tanam benih padi yang
mampu menanam pada jarak dan jumlah benih yang seragam dan dapat dikendalikan jarak jauh. Adapun rumusannya sesuai dengan rumusan masalah
pada bab pendahuluan.
Konsep Rancangan
Analisis permasalahan, informasi, dan ide-ide permasalahan yang terkait akan menjadi beberapa konsep desain, baik desain fungsional ataupun struktural
yang dilengkapi dengan sketsa, analisis teknik, penggunaan bahan, dan perkiraan kapasitas lapang teoritis.
Komponen mesin: hopper, tabung penyalur bibit, rangka, mesin elektronik, dan metering device serta penambahan fungsi-fungsi pelengkap yang mendukung
kinerja mesin ini.
Pembuatan Prototipe
Setelah langkah desain modifikasi mesin selesai, kemudian dibuatlah prototipe robot penanam benih padi ini. Pembuatan prototipe ini dilakukan di
salah satu rumah anggota di Perumahan Budi Agung, Bogor. Pembuatan alat menghabiskan waktu 1 bulan.
Uji Kinerja
Uji kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah bagian pada mesin telah berfungsi dengan baik. Untuk unit penanam benih padi yang akan diuji adalah
bagian: hopper, penjatah, tabung penyalur, mekanisme putaran metering device, dan sistem transmisi yang digunakan. Selama pengujian, dilakukan pengukuran dan
penghitungan kinerja mesin di lapangan yang meliputi: pengukuran kapasitas lapang teoritis KLT, kapasitas lapang efektif KLE, slip roda penggerak
metering device, menghitung efisiensi lapangannya, jarak tanam dan alur.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Perancangan ini telah terlaksana dari bulan April-Agustus 2013. Studi tentang padi, robot, tanah, dan gambar teknik dilakukan di Kampus IPB Dramaga,
Bogor. Pembuatan prototipe dilakukan di salah satu rumah anggota di Perumahan Budi Agung, Bogor. Pengujian kerja RTB 46 dilakukan di lahan sawah petani di
daerah Cikarawang, Bogor. Jadwal faktual pelaksanaan tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Jadwal faktual pelaksanaan Kegiatan
April Mei
Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Analisis Teknik
Pembuatan Gambar Teknik
Analisis Bahan Pembuatan
Prototipe Uji Fungsional 1
Uji Kinerja 1 Evaluasi
Perbaikan Prototipe
Uji Kinerja 2 Evaluasi
Laporan Akhir
Instrumen Pelaksanaan
Tabel 2. Alat dan bahan yang digunakan selama program berlangsung Kegiatan
Alat dan Bahan Proses
perancangan PC, Computer Software Aided Design, printer, penggaris, alat
gambar, kamera digital Manufacture
Bor tangan, gergaji besi dan triplek, akrilik, pipa ½’, alumunium, lem super, kepingan VCD, tools, RC truk.
Pengujian Mesin
RTB 46, lahan sawah macak-macak, gabah, meteran, stopwatch, kamera digital, kalkulator, alat tulis.
Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan anggaran kegiatan Rp
12.080.000 Realisasi biaya kegiatan
Rp 11.600.000
Penggunaan biaya Rp
11.132.250 Pembuatan poster
Rp 300.000
Dana pengembangan Rp
167.750 Penggunaan biaya secara rinci dapat dilihat pada Lampiran
V. HASIL DAN PEMBAHASAN