Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

B. Kerangka Pemikiran

Pada pokoknya kerangka pemikiran dalam penulisan hukum ini dapat dilihat dalam bagan alur kerangka pemikiran sebagai berikut: Bagan 1. Alur Kerangka Pemikiran Keterangan: Perkara Nomor: 116Pid.B2009PN.Bms Alternatif Unsur Dakwaan Subsidair Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Alternatif Subsidaritas Strategi Pembuktian Pasal yang Didakwakan Alat Bukti dan Barang Bukti Pasal Peraturan Perundang-Undangan Dalam kasus korupsi Nomor: 116Pid.B2009PN.Bms dengan terdakwa Agus Lestiyono Bin Sugianto, jaksa penuntut umum membuat surat dakwaan untuk merumuskan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa dengan menggunakan unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan pidana yang bersangkutan. Dalam kasus korupsi tersebut jaksa penuntut umum membuat dakwaan yang berbentuk alternatif subsidaritas. Dakwaan alternatif subsidaritas merupakan bentuk surat dakwaan yang didalamnya mengandung bentuk dakwaan kombinasi, yang masing-masing dapat terdiri dari dakwaan subsidair danatau alternatif . Setelah penyusunan surat dakwaan oleh penuntut umum selesai maka dapat diketahui bagaimana strategi pembuktian penuntut umum dilakukan. Strategi pembuktian didasarkan pada unsur dari surat dakwaan yang telah dibuat oleh penuntut umum dan juga dengan menggunakan pasal-pasal yang digunakan dalam surat dakwaan. Unsur dari surat dakwaan tersebut selanjutnya dibuktikan dengan alat bukti dan barang bukti yang diajukan jaksa penuntut umum dalam surat dakwaannya. Adapun urutan alat bukti yang diajukan jaksa penuntut umum dalam persidangan kasus tersebut adalah keterangan saksi, keterangan ahli, alat bukti surat dan barang bukti, keterangan terdakwa dan petunjuk. Dari uraian alat bukti tersebut tadi penuntut umum selanjutnya menyusun strategi dengan menentukan pasal perundang-undangan yang digunakan dalam surat dakwaan tadi yaitu terdakwa Agus Lestiyono Bin Sugianto dalam kasus Nomor 116Pid.B2009PN.Bms dikenakan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP dalam dakwaan primair dan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP dalam dakwaan subsidair.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Alasan Penyusunan Bentuk Dakwaan Alternatif Subsidaritas Jaksa Penuntut Umum dalam Kasus Nomor: 116Pid.B2009PN.Bms Guna mencermati alasan penuntut umum menerapkan bentuk dakwaan alternatif subsidaritas dalam kasus Nomor: 116Pid.B2009PN.Bms, terlebih dahulu akan penulis paparkan mengenai tabel dakwaan dalam kasus tersebut. Adapun tabel penyusunan dakwaannya adalah sebagai berikut: Tabel 1. Penyusunan Dakwaan Pasal yang Dilanggar Uraian Pasal Dakwaan Pertama - Primair: Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 UU-RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU-RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU-RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat 1 KUHP; - Subsidair: Pasal 3 jo Pasal 18 UU-RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU- RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU-RI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat 1 KUHP; Atau - Pasal 2 ayat 1: Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- dan paling banyak Rp.1.000.000.000,-. - Pasal 18 ayat 1: Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam KUHP, sebagai pidana tambahan adalah: a. Perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan milik

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (Putusan Nomor : 285/Pid.B/2011/PN.Sby)

0 4 15

ANALISIS YURIDIS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (Putusan Pengadilan Nomor 285/Pid.B/2011/PN.Sby)

0 13 11

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DI LUAR DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK

0 3 16

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DI LUAR DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK (Perkara Nomor: 97/Pid.B/2007/PN.Jr)

0 5 16

ALASAN PENUNTUT UMUM MELAKUKAN PEMISAHAN SURAT DAKWAAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi kasus di Kejaksaan Negeri Padang).

0 1 6

PEMBUKTIAN DAKWAAN PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT DALAM MEMUTUS PERKARA TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (STUDI PUTUSAN NOMOR:2044/Pid.Sus/2013/PN.Jkt.Bar.).

0 0 13

Pengabaian Pembuktian Dakwaan Primair Pada Dakwaan Subsidaritas Oleh Judex Factie Sebagai Argumentasi Kasasi Penuntut Umum Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2244K/Pid.Sus/2013).

0 0 14

TINJAUAN PENGGUNAAN KETERANGAN AHLI OLEH PENUNTUT UMUM DALAM PEMBUKTIAN DAKWAAN PERKARA TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA TIMUR NOMOR : 55/PID.SUS/2014/PN.JKT.TIM).

0 1 13

ANALISIS YURIDIS ARGUMENTASI HUKUM HAKIM PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI PADA PENGADILAN TINGGI SURABAYA MENGABULKAN PERMOHONAN BANDING PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA KORUPSI (Studi Kasus Dalam Putusan Nomor : 56/Pid.Sus/2012/PT.Sby).

0 0 12

UPAYA PEMBUKTIAN DAKWAAN PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PERKARA MENJATUHKAN PIDANA KUMULATIF TERHADAP TERDAKWA PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (Studi Putusan Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor 174Pid.Sus2016PN.GTO)

0 0 13