Antibakteri II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH KAPULAGA (Amomum compactum Soland. ex Maton) TERHADAP Escherichia coli DAN Streptococcus pyogenes.

C 2 H 5 OH + CH 3 COOH  CH 3 COOCH 2 CH 3 + H 2 O Anonim,2012 a. Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua atom hidrogen yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya Lei dkk., 2002. Etanol termasuk dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimiaC 2 H 5 OH dan rumus empirisC 2 H 6 O.Etanol merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan Et merupakan singkatan dari gugus etil C 2 H 5 Lei dkk., 2002.

F. Antibakteri

Antibakteri merupakan bahan atau senyawa yang khusus digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen. Antibakteri dapat dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu antibakteri yang menghambat pertumbuhan dinding sel, antibakteri yang mengakibatkan perubahan permeabilitas membran sel atau menghambat pengangkutan aktif melalui membran sel, antibakteri yang menghambat sintesis protein, dan antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel Brooks dkk., 2005. Berdasarkan sifat toksisitas selektifnya senyawa antibakteri mempunyai 3 macam efek terhadap pertumbuhan mikrobia, yaitu: bakteriostatik memberikan efek dengan cara menghambat pertumbuhan tetapi tidak membunuh. Bakteriosidal memberikan efek dengan cara membunuh sel tetapi tidak terjadi lisis pecah sel. Bakteriolitik menyebabkan sel menjadi lisis pecah sehingga jumlah sel berkurang atau terjadi kekeruhan dalam medium pertumbuhan setelah penambahan antibakteri Madigan dkk., 2000. Pelczar dan Chan 1998, menyatakan bahwa mekanisme kerja zat antibakteri dalam melakukan efeknya terhadap mikroorganisme adalah sebagai berikut: 1. Merusak Dinding Sel Pada umumnya bakteri memiliki suatu lapisan luar yang disebut dinding sel peptidoglikan. Sintesis dinding sel ini melibatkan sejumlah langkah enzimatik yang banyak diantaranya dihalangi oleh antibakteri. Rusaknya dinding sel bakteri misalnya karena pemberian enzimlisosim atau hambatan pembentukanya oleh karena obat antibakteri, dapat menyebabkan sel bakteri lisis. Kerusakan dinding sel akan berakibat terjadinya perubahan-perubahan yang mengarah pada kematian sel karena dinding sel berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat-zat dari luar dan kedalam sel, serta memberi bentuk sel Pelczar dan Chan,1998. Menurut Murray dkk. 1998, beberapa antibiotik yang mampu bekerja menghambat atau merusak pembentukan dinding sel antara lain penisilin, bastrasin, vankomisin, dan teikoplasin. 2. Mengubah Permeabilitas Membran sel. Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh selaput yang disebut membranesel yang mempunyai permeabilitas selektif, membran ini tersusun atasfosfolipid dan protein. Membran sel berfungsi untuk mengatur keluarmasuknya zat antarsel dengan lingkungan luar, melakukan pengangkutanzat-zat yang diperlukan aktif dan mengendalikan susunan dalam diri sel.Proses pengangkutan zat-zat yang diperlukan baik kedalam maupun keluarsel dimungkinkan karena didalam membran sel terdapat enzim proteinuntuk mensintesis peptidoglikan komponen membran luarPelczar dan Chan,1998. Dengan rusaknya dinding sel,bakteri secara otomatis akan berpengaruhpada membrane sitoplasma, beberapa bahan antibakteri seperti fenol,kresol, detergen dan beberapa antibiotik dapat menyebabkan kerusakanpada membrane sel, bahan-bahan ini akan menyerang dan merusakmembran sel sehingga fungsi semi permeabilitas membran mengalamikerusakan. Kerusakan pada membran sel ini akan mengakibatkanterhambatnya sel atau matinya sel Pelczar dan Chan,1998. Jenis antibiotik yang mengganngu permeabilitas membran sel adalah peptida nisin yang dihasilkan oleh beberapa galur Lactococcus lactis, butylated hydroxyanisole BHA, butylated hydroxytoluena BHT, asam p-kumarat dan asam kafeat Parhusip, 2006. 3. Kerusakan Sitoplasma. Sitoplasma atau cairan sel terdiri atas 80 air, asam nukleat, protein,karbohidrat, lipid, ion anorganik dan berbagai senyawa dengan bobotmolekul rendah. Kehidupan suatu sel tergantung pada terpeliharanyamolekul-molekul protein dan asam nukleat dalam keadaan alamiahnya.Konsentrasi tinggi beberapa zat kimia dapat mengakibatkan koagulasi dandenaturasi komponen-komponen seluler yang vital Pelczar dan Chan,1998. 4. Menghambat Kerja Enzim. Didalam sel terdapat enzim dan protein yang membantu kelangsunganproses-proses metabolisme, banyak zat kimia telah diketahui dapatmengganggu reaksi biokimia misalnya logam-logam berat, golongantembaga, perak, air raksa dan senyawa logam berat lainnya umumnyaefektif sebagai bahan antibakteri pada konsentrasi relatif rendah. Logam-logam ini akan mengikat gugus enzim sulfihidril yang berakibat terhadap perubahan protein yang terbentuk. Penghambatan ini dapat mengakibatkanterganggunya metabolisme atau matinya sel Pelczar dan Chan,1998. Beberapa senyawa yang mampu menghambat kerja enzim antar lain adalah nitrit dapat menghambat enzim fosfat dehidrogenase, sulfit akan menginaktifkan enzim yang memiliki ikatan disulfida, asam benzoat dapat menghambat aktivitas a-ketoglutarat dehidrogenase dan suksinat dehidrogenase Parhusip, 2006. 5. Menghambat Sintesis Asam Nukleat Dan Protein DNA, RNA dan protein memegangperanan amat penting dalam sel. Beberapa bahan antibakteri dalam bentuk antibiotik, misalnyakloramfenikol, tetrasilin, pirumisin mampu menghambat sintesis protein.Sedangkan, sintesis asam nukleat dapat dihambat oleh senyawa antibiotikmisalnya mitosimin. Apabila terjadi gangguan pada pembentukan atau padafungsi zat-zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan total pada sel Pelczar dan Chan,1998.

G. Jenis Bakteri Uji

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Streptococcus pyogenes.

0 3 12

II.TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Streptococcus pyogenes.

1 8 26

II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIBAKTERI FUNGI ENDOFIT JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum) TERHADAP Escherichia coli DAN Streptococcus pyogenes.

1 7 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH KAPULAGA (Amomum compactum Soland. ex Maton) TERHADAP Escherichia coli AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH KAPULAGA (Amomum compactum Soland. ex Maton) TERHADAP Escherichia coli DAN Streptococcus pyogenes.

0 3 15

I. PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH KAPULAGA (Amomum compactum Soland. ex Maton) TERHADAP Escherichia coli DAN Streptococcus pyogenes.

0 5 9

A. Simpulan AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH KAPULAGA (Amomum compactum Soland. ex Maton) TERHADAP Escherichia coli DAN Streptococcus pyogenes.

0 9 24

Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Kapulaga (Amomum compactum Soland ex Maton) Terhadap Staphylococcus aureus dan Kesetaraannya dengan Kloramfenikol Serta Skrinning Kandungan Kimianya - Ubaya Repository

0 0 1

Anti Bakteri Ekstrak Etanol Buah Kapulaga (Amomum compactum Soland ex Maton) Terhadap Escherichia coli dan Kesetaraannya dengan Kloramfenikol Serta Skrinning Kandungan Kimianya - Ubaya Repository

0 1 1

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Kapulaga (Amomum compactum) terhadap Aeromonas hydrophila secara In Vitro

0 0 58