PEMBAHASAN 54 KESIMPULAN DAN SARAN 64

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kriteria Pemberian Skor Komunikasi Matematis 20 Tabel 2.2 Rubrik Penskoran Komunikasi Matematika Siswa 21 Tabel 2.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 25 Tabel 2.4 Perhitungan Skor Perkembangan 30 Tabel 2.5. Perhitungan Skor Perkembangan 31 Tabel 2.6 Tingkat Penghargaan Kelompok 31 Tabel 3.1 Desain Penelitian 48 Tabel 4.1 Deskripsi Data Kemampuan Komunikasi 46 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Tes Kemampuan Awal dengan Pembelajaran Model GI Kelas Eksperimen I 55 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Postes dengan Pembelajaran Model GI Kelas Eksperimen I 55 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Tes Kemampuan Awal dengan Pembelajaran Model STAD Kelas Eksperimen II 57 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Postes dengan Pembelajaran Model STAD Kelas Eksperimen II 57 Tabel 4.6 Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian 61 Tabel 4.7 Hasil Analisis Homogenitas Data Penelitian 61 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 29 Gambar 2.2 Model Menemukan Teorema Pythagoras 33 Gambar 2.3 Segitiga Siku-Siku 35 Gambar 2.4 Perhitungan Jarak Antara Dua Titik 36 Gambar 2.5 Segitiga Siku-Siku dengan Sudut Lancip 30 o dan 60 o 36 Gambar 2.6 Segitiga Siku-siku dengan Sudut Lancip 45 o 37 Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 48 Gambar 4.1 Diagram Skor Tes Kemampuan Awal dengan Pembelajaran Model GI 56 Gambar 4.2 Diagram Skor Postes dengan Pembelajaran Model GI 56 Gambar 4.3 Diagram Skor Tes Kemampuan Awal dengan Pembelajaran Model STAD 57 Gambar 4.4 Diagram Skor Postes dengan Pembelajaran Model STAD 58 Gambar 4.5 Diagram Data Kemampuan Rata-rata Siswa dalam Setiap Aspek Komunikasi Matematis pada Pretes 59 Gambar 4.5 Diagram Data Kemampuan Rata-rata Siswa dalam Setiap Aspek Komunikasi Matematis pada Postes 60 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Kelas Eksperimen I 67 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Kelas Eksperimen I 71 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Kelas Eksperimen II 85 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Kelas Eksperimen II 90 Lampiran 5. Lembar Aktifitas Siswa I Kelas Eksperimen I 106 Lampiran 6 Lembar Aktifitas Siswa I Kelas Eksperimen II 109 Lampiran 7 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa I 112 Lampiran 8. Lembar Aktifitas Siswa II Kelas Eksperimen I 114 Lampiran 9. Lembar Aktifitas Siswa II Kelas Eksperimen II 117 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa II 120 Lampiran 11. Lembar Aktifitas Siswa III Kelas Eksperimen I 122 Lampiran 12. Lembar Aktifitas Siswa III Kelas Eksperimen II 125 Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa III 128 Lampiran 14. Lembar Aktifitas Siswa IV Kelas Eksperimen I 130 Lampiran 15. Lembar Aktifitas Siswa IV Kelas Eksperimen II 133 Lampiran 16. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa IV 136 Lampiran 17. Kisi-Kisi Test Komunikasi Awal 138 Lampiran 18. Kisi-Kisi Test Komunikasi Akhir 139 Lampiran 19. Lembar Validitas Test Komunikasi Awal 140 Lampiran 20. Lembar Validitas Test Komunikasi Akhir 143 Lampiran 21. Test Komunikasi Awal 146 Lampiran 22. Alternatif Penyelesaian Test Komunikasi Awal 147 Lampiran 23. Test Komunikasi Akhir 149 Lampiran 24. Alternatif Penyelesaian Test Komunikasi Akhir 157 Lampiran 25. Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis-Pretes 154 Lampiran 26. Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis-Postes 156 Lampiran 27. Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 158 Lampiran 28. Perhitungan Rata-rata Standar Deviasi Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 159 Lampiran 29. Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 161 Lampiran 30. Perhitungan Rata-rata Standar Deviasi Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 162 Lampiran 31. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes pada Kelas Eksperimen I 164 Lampiran 32. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes pada Kelas Eksperimen II 167 Lampiran 33. Perhitungan Rata-rata Selisih Nilai Pretes dan Postes pada Kelas Eksperimen I 170 Lampiran 34. Perhitungan Rata-rata Standar Deviasi Perubahan Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 171 Lampiran 35. Perhitungan Rata-rata Selisih Nilai Pretes dan Postes pada Kelas Eksperimen II 172 Lampiran 36. Perhitungan Rata-rata Standar Deviasi Perubahan Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 173 Lampiran 37. Uji Homogenitas 174 Lampiran 38. Uji Hipotesis 176 Lampiran 39. Tabel Distribusi t 179 Lampiran 40. Tabel Distribusi F 181 Lampiran 41. Dokumentasi Penelitian 184

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, karena matematika dapat melatih seseorang berfikir secara logis, kreatif dan terampil. Erman dkk dalam Dwirachmayani, 2014:14 menyatakan bahwa matematika juga berfungsi untuk melayani ilmu pengetahuan artinya selain tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, matematika juga melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya. Mata pelajaran matematika sering dipandang oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik sehingga pada akhirnya berakibat terhadap sikap siswa yang kurang aktif dan tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Padahal mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena mata pelajaran ini di samping menjadi salah satu mata pelajaran ujian akhir nasional juga mencakup komponen kemampuan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri National Council of Teacher of Mathematics, Irjayanti Putri dalam Dwirachmayani, 2014:14 menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII memerlukan standar pembelajaran yang berfungsi untuk menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir, kemampuan penalaran matematis, memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar yang bermanfaat. Standar pembelajaran tersebut meliputi standar isi dan standar proses. Standar isi adalah standar pembelajaran matematika yang memuat konsep - konsep materi yang harus dipelajari oleh siswa, yaitu : bilangan dan operasinya, aljabar, geometri pengukuran, analisis data dan peluang. Sedangkan standar proses adalah kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk mencapai standar isi. Standar proses meliputi: pemecahan masalah problem solving, penalaran reasoning, komunikasi communication, penelusuran pola atau hubungan connections, dan representasi representatiation. Salah satu dari standar proses pembelajaran adalah komunikasi communication. Komunikasi dalam hal ini adalah tidak sekedar komunikasi secara lisan atau verbal tetapi juga komunikasi secara tertulis. Siswa dan guru dalam pembelajaran matematika seharusnya senantiasa berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi matematik merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dikembangkan pada setiap topik matematika. Menurut Guerreiro dalam izzati dan suryadi, 2010:2 bahwa komunikasi matematik merupakan alat bantu dalam transmisi pengetahuan matematika atau sebagai fondasi dalam membangun pengetahuan matematika. Komunikasi memungkinkan berfikir matematis dapat diamati dan karena itu komunikasi memfasilitasi pengembangan berfikir. Selain itu MES, 2009, komunikasi matematik merupakan salah satu komponen proses pemecahan masalah matematis. Komunikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan bahasa matematik untuk mengekspresikan gagasan matematik dan argument dengan tepat, singkat dan logis. Komunikasi membantu siswa mengembangkan pemahaman mereka terhadap matematika dan mempertajam berfikir matematis mereka. Salah satu isu penting yang menjadi fokus perhatian berbagai organisasi tersebut adalah pengembangan aspek komunikasi dalam pembelajaran matematika. Terkait dengan komunikasi matematik, dalam Principles and Standards for School Mathematics NCTM, 2000 disebutkan bahwa standar kemampuan yang seharusnya dikuasai oleh siswa adalah sebagai berikut. 1. Mengorganisasi dan mengkonsolidasi pemikiran matematika dan mengkomunikasikan kepada siswa lain 2. Mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren dan jelas kepada siswa lain,guru, dan lainnya. 3. Meningkatkan atau memperluas pengetahuan matematika siswa dengan cara