Menilai Overall Fit Model Uji Parallel Lines

9 Tabel 4.2 Case Processing Summary N Marginal Percentage Peringkat Obligasi Default Grade 8 1.8 Speculative Grade 37 8.4 Investment Grade 394 89.7 Valid 439 100.0 Missing Total 439 Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS, 2016

b. Menilai Overall Fit Model

Sesuai dengan pendapat Ghozali 2005, jika terdapat penurunan nilai -2 Log Likehood -2LL pada model dengan intercept saja dengan nilai -2 Log Likehood - 2LL akhir, maka dapat diartikan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Tabel 4.3 Perbandingan Nilai -2LL Intercept Only dengan -2LL Final Model Fitting Information Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig. Laba Bersih Intercept Only 332.347 Final 272.768 59.579 1 .000 Laba Komprehensif Intercept Only 332.347 Final 275.916 56.431 1 .000 OCI Intercept Only 224.065 Final 222.435 1.630 1 .202 Sumber : Data diolah dengan SPSS, 2016 Hasil uji model fit untuk model regresi variabel laba bersih yang disajikan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai -2LL model dengan intercept saja sebesar 332,347 dan nilai -2LL akhir sebesar 272,768. Adanya penurunan nilai - 2LL sebesar 59,579 dan signifikan pada 0,000 ini berarti model dengan 10 memasukkan variabel laba bersih lebih baik daripada model hanya dengan intercept saja, sehingga dapat dikatakan fit dengan data. Pengujian untuk model regresi variabel laba komprehensif didapatkan hasil nilai -2LL model dengan intercept saja yang dilihat dari tabel yaitu sebesar 332,347 dan nilai -2LL akhir sebesar 275,916. Penurunan nilai -2LL sebesar 56,431 dan signifikan pada 0,000 ini menunjukkan bahwa model dengan memasukkan variabel laba komprehensif lebih baik daripada model hanya dengan intercept saja, sehingga dapat dikatakan model fit dengan data. Hasil pengujian overall fit model untuk model regresi variabel OCI menunjukkan bahwa nilai -2LL model dengan intercept saja sebesar 224,065 dan nilai -2LL akhir sebesar 222,435. Adanya penurunan nilai -2LL sebesar 1,630 dan signifikan pada 0,202 ini berarti dengan memasukkan variabel OCI lebih baik daripada model hanya dengan intercept saja, sehingga dapat model dikatakan fit dengan data.

c. Uji Parallel Lines

Menurut Ghozali 2012, untuk menilai apakah setiap kategori mempunyai parameter yang sama maka dilakukan uji Parallel Lines. Jika nilai signifikan lebih besar dari alpha 0,05 artinya model regresi memiliki parameter yang sama sehingga pemilihan model link function logit adalah sesuai. Berdasarkan hasil uji Parallel Lines dalam tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi model regresi variabel laba bersih sebesar 0,754 lebih besar dari alpha 0,05 yang artinya model sudah sesuai. 11 Tabel 4.4 Test of Parallel Lines c Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig. Laba Bersih Null Hypothesis 272.768 General 268.705 a 4.063 b 1 .754 Laba Komprehensif Null Hypothesis 275.916 General 264.091 a 11.825 b 1 .651 OCI Null Hypothesis 222.435 General 201.401 a 21.034 b 1 .261 Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS, 2016 Berdasarkan hasil uji Parallel Lines dalam tabel dapat diketahui bahwa nilai signifikansi model regresi variabel laba komprehensif sebesar 0,651 lebih besar dari alpha 0,05 yang artinya model sudah sesuai. Sedangkan untuk hasil uji Parallel Lines variabel OCI, nilai signifikansi lebih besar dari alpha 0,05 yaitu sebesar 0,261 sehingga dapat dikatakan model cocok. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan metode analisis data ordinal logistic regression PLUM dengan pengolahan data melalui software SPSS Statistical Package for Social Science. Model regresi logistik ordinal digunakan karena variabel dependen dalam penelitian ini berbentuk kategorial. a. Pengujian Hipotesis 1a Tabel 4.5 Uji Hipotesis Relevansi-Nilai Kredit Laba Bersih Estimate Std. Error Wald df Sig. Nagelkerke Threshold [Rating = 0] -4.194 .493 72.451 1 .000 .239 [Rating = 1] -1.536 .180 72.563 1 .000 Location LabaBersih 28.450 4.539 39.278 1 .000 Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS, 2016 12 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dirumuskan persamaan regresi ordinal logistik sebagai berikut : Hipotesis 1a menyatakan bahwa laba bersih memiliki relevansi-nilai kredit. Hasil pengujian hipotesis yang disajikan dalam tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel laba bersih memiliki koefisien positif sebesar 28,450 dan nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1a diterima yang artinya laba bersih berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih memiliki relevansi- nilai kredit. Pada tabel 4.5 dapat diketahui nilai Nagelkerke R Square variabel laba bersih sebesar 0,239. Nilai tersebut mengandung arti bahwa variabel laba bersih mampu menjelaskan variabilitas variabel peringkat obligasi sebesar 23,9, sedangkan sisanya sebesar 76,1 dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.

b. Pengujian Hipotesis 1b Tabel 4.6