METODE PENELITIAN 3.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 62 4.1.2.4. Tahap Observasi II 63 4.1.2.5. Refleksi II 69 4.2.Pembahasan Hasil Penelitian 74 4.3 Temuan Penelitian 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 77 5.2. Saran 77 DAFTAR PUSTAKA 79 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Persegi panjang 31 Gambar 2.2 Persegi 31 Gambar 2.3 Belah Ketupat 32 Gambar 2.4 Layang-layang 33 Gambar 2.5 Jajar Genjang 33 Gambar 2.6 Trapesium 34 Gambar 3.1 Siklus PTK 38 DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Pemecahan Masalah pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika I 57 Grafik 4.2 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 58 Grafik 4.3 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Pemecahan Masalah pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika II 67 Grafik 4.4 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 68 Grafik 4.5 Hasil Rata-Rata Kemampuan Pemecahan Masalah 69 Grafik 4.6 Peningkatan Jumlah Siswa Mengerjakan Tes Kemampuan Pemeahan Masalah Matematika 71 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I siklus I 81 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II siklus I 86 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I siklus II 91 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II siklus II 96 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa LAS I 101 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa LAS II 104 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa LAS III 107 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa LAS IV 110 Lampiran 9 Alternatif Penyelesaian LAS I 113 Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian LAS II 116 Lampiran 11 Alternatif Penyelesaian LAS III 118 Lampiran 12 Alternatif Penyelesaian LAS IV 120 Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal 122 Lampiran 14 Kisi-kisi TKPM I 123 Lampiran 15 Kisi-kisi TKPM II 124 Lampiran 16 Pedoman Penskoran 125 Lampiran 17 Soal Tes Kemampuan Awal 126 Lampiran 18 Alternatif Tes Kemampuan Awal 127 Lampiran 19 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 129 Lampiran 20 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 132 Lampiran 21 Alternatif Penyelesaian TKPM I 135 Lampiran 22 Alternatif Penyelesaian TKPM I 138 Lampiran 23 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran 141 Lampiran 24 Lembar Observasi Kegiatan Siswa 149 Lampiran 25 Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal 157 Lampiran 26 Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal Berdasarkan Penyelesaian Pemecahan Masalah 159 Lampiran 27 Daftar Nilai TKPM I 160 Lampiran 28 Daftar Nilai TKPM I Berdasarkan Penyelesaian Pemecahan Masalah 162 Lampiran 29 Daftar Nilai TKPM II 163 Lampiran 30 Daftar Nilai TKPM II Berdasarkan Penyelesaian Pemecahan Masalah 165 Lampiran 31 Lembar Validitas TKPM I 166 Lampiran 32 Lembar Validitas TKPM II 169 Lampiran 33 Dokumentasi 172

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan suatu hal yang dinamis sehingga menuntut adanya suatu perubahan atau perbaikan secara terus menerus. Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau perubahan perannya dimasa yang akan datang. Perubahan tersebut dilakukan dalam hal metode mengajar. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Salah satunya dapat dilihat dari waktu jam pelajaran matematika disekolah lebih banyak dibanding dengan jam pelajaran bidang studi lain. Bidang studi matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Penguasaan terhadap bidang studi matematika merupakan suatu keharusan, sebab matematika sebagai pintu masuk menguasai sains dan teknologi yang berkembang pesat, khususnya mengahadapi tantangan masa depan dalam era globalisasi dan canggihnya teknologi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai keterampilan dan pengetahuan. Dengan belajar matematika orang dapat mengembangkan kemampuan berfikir secara matematis, logis, kritis, dan kretif yang sungguh dibutuhkan dalam kehidupan. Oleh sebab itu matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang perlu diajarkan disekolah karena kegunaanya yang luas pada aspek kehidupan. Karena matematika merupakan salah satu dari ilmu pengetahuan yang secara mendasar berkembang dalam kehidupan masyarakat dan sangat dibutuhkan dalam perkembangan teknologi. Maka individu harus memiliki keterampilan dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan masalah ini sangat penting, karena didalam dunia pendidikan 1 matematika dihadapkan pada masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa pada setiap jenjang pendidikan. Masalah dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah rendahnya hasil belajar siswa. Sejalan dengan itu, Mumun Syaban http:educare.e- fkipunla.net.21-jan-15,12:13 bahwa : Masalah klasik dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya minat siswa untuk belajar matematika. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran SMP dan SMA yang ditunjukkan degan hasil UN dari tahun ketahun hasilnya belum sebaik yang diinginkan. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan pemecahan masalah matematika mereka masih rendah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika tidak terlepas dari proses pembelajaran matematika yang masih rendah. Dalam hal ini guru memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah siswa. Seperti yang dipaparkan Slameto 2003 : 35 bahwa: Dalam proses belajar mengajar guru perlu menimbulkan akivitas siswa dalam berfikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan akivitas siswa sendiri, kesan itu tidak hanya berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmu atau pengethuan yang baik. Selanjutnya NCTM National Council of Teachers of Mathematichs menegaskan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah salah satu aspek penting dalam menjadikan manusia menjadi literat dalam matematika. Kemampuan pemecahan masalah sangat diperlukan sebagai bekal dalam memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bukan saja bagi mereka yang kemudian hari akan mendalami matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam bidang studi lain. Kemampuan Pemecahan masalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam semua bagian pembelajaran matematika, dan juga tidak harus diajarkan secara terisolasi dari pembelajaran matematika. Berdasarkan pengalaman selama PPL dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai