2.2.1 Definisi Citra Digital
Beberapa definisi citra digital menurut para ahli dipaparkan sebagai berikut:
Menurut Sachs 2000, citra digital merupakan suatu gambar yang tersusun dari piksel, dimana tiap pixel merepresentasikan warna tingkat keabuan untuk gambar
hitam putih pada suatu titik gambar.
Sedangkan menurut Fahmi 2007, citra digital adalah gambar dua dimensi yang dapat ditampilkan pada layar monitor komputer sebagai himpunan berhingga diskrit nilai
digital yang disebut dengan piksel picture elements.
Fahmi 2007 menyatakan bahwa citra digital diskrit dihasilkan dari citra analog kontinu melalui digitalisasi. Digitalisasi citra analog terdiri atas penerokan
sampling dan kuantisasi quantization. Penerokan sampling adalah pembagian citra ke dalam elemen-elemen diskrit piksel, sedangkan kuantisasi quantization
adalah pemberian nilai intensitas warna pada setiap piksel dengan nilai yang berupa bilangan bulat.
Gambar 2.2 Citra Digital
Agar dapat diolah dengan komputer digital, suatu citra harus fungsi kontinu menjadi nilai-nilai diskrit disebut pencitraan imaging atau digitalisasi. Citra
yang dihasilkan inilah yang disebut citra digital Digital Image, dinyatakan sebagai kumpulan piksel dalam matrik dua dimensi. Pada umumnya citra digital berbentuk
empat persegi panjang dan dimensi ukurannya dinyatakan tinggi dikalikan dengan
Universitas Sumatera Utara
lebar atu lebar dikalikan dengan panjang. Salah satu contoh citra digital dapat dilihat pada Gambar2.2.
Citra digital yang berukuran N x M lazim dinyatakan dengan matriks yang berukuran N baris dan M kolom seperti pada Gambar 2.3
fx,y=
1 -
M 1,
- N
... 1,1
- N
1,0 -
N ...
... ...
... 1
- M
2, 1
, 2
, 2
1 -
M 1,
... 1,1
1,0 1
- M
0, 0,1
0,0
f f
f f
... f
f f
f f
f ...
f f
................. 2.1
Gambar 2.3 Representasi citra digital dalam matriks N x M
Warna digital adalah kombinasi dari tiga warna primer yaitu red, hijau green, dan biru blue RGB. Setiap warna dapat dispesifikasikan sebagai triplet nilai intensitas
RGB, dengan setiap intensitas berkisar antara 0 sampai 255, yaitu: Red
: RGB 255, 0, 0 ……….………….………..………………………2.2
Green : RGB 0, 255, 0 .………………….……………………….……… 2.3 Blue
: RGB 0, 0, 255 …..………………………………………………. 2.4
Dari nilai triplet RGB persamaan 2 sampai 4 di atas dapat dikonversikan ke dalam nilai desimal seperti dibawah ini:
Red : 255256
+ 0256
1
+ 0256
2
= 255 + 0 + 0 = 255 ………..………...…2.5 Green : 0256
+ 255256
1
+ 0256
2
= 0 + 65,280 + 0 = 65,280 ………………2.6 Blue
: 0256 + 0256
1
+ 255256
2
= 0 + 0 + 16,711,680 = 16,711,680 ….…2.7
Rumus dasar mencari nilai RGB citra adalah: R = COLOR And RGB255, 0, 0
….……….…………………………….…. 2.8 G = COLOR And RGB0, 255, 0 256
.…….….…………………….....… 2.9 B = COLOR And RGB0, 0, 255 256 256
….……….……………..…. 2.10
Universitas Sumatera Utara
Dari persamaan 2.5 sampai 2.7 diatas, rumus RGB pada persamaan 2.8 sampai 2.10 menjadi:
Nilai R = c and 255 …………………………...……………............................ 2.11 Nilai G = c and
65,280256 .. ………………...………………….……..…..….. 2.12
Nilai B = c and 16,711,680
256256 ………………….....………………...... 2.13 Dimana c adalah nilai intensitas piksel citra.
Ada beberapa format citra digital yang dijumpai, antara lain :
1. Bitmap BMP
Format citra ini adalah yang paling umum dan merupakan format standard windows. Ukuran file-nya besar karena bisa mencapai ukuran megabyte. File ini
merupakan format yang belum terkompresi dan menggunakan sistem warna RGB Red, Green, Blue di mana masing-masing warna pixel-nya terdiri dari 3
komponen R, G, dan B yang dicampur menjadi satu. File BMP dapat dibuka dengan berbagai macam software pembuka gambar seperti ACDSee, Paint, Irvan
View dan lain-lain. File BMP tidak bisa sangat jarang digunakan di web internet karena ukurannya yang besar. Detail gambar BMP dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan
Tabel 2.1. Tabel 2.1 Bitmap Info Header
Nama Field Ukuran Byte
Keterangan beSize
4 Memori Header
beWidth 2
Lebar Gambar beHeight
2 Tinggi Gambar
bePlanes 2
Harus 1 beBitCount
2 Bits per pixel – 1,4,8 atau 24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Bitmap Core Header Nama Field
Ukuran Byte Keterangan
bfType 2
Mengandung karakter “BM” yang mengidentifikasikan tipe file
bfSize 4
Memori file bfReserved1
2 Tidak dipergunakan
bfReserved2 2
Tidak dipergunakan bfOffBits
4 Offset untuk memulai data pixel
2. Joint Photographic Expert Group JPEGJPG
Citra dengan format JPEG adalah yang paling terkenal sampai sekarang ini, karena berukuran kecil hanya puluhanratusan KB saja dan bersifat portable.
Citra ini sering digunakan pada bidang fotografi untuk menyimpan file foto hasil perekaman analog to digital converter ADC. Karena ukurannya kecil maka file
ini banyak digunakan di Web internet.
Format citra JPEG adalah suatu desain untuk mengkompresi citra baik gray- level maupun citra full-color. JPEG tidak hanya menangani data dalam bentuk
citra, tetapi juga dapat berhubungan dengan gambar yang disebut dengan motion picture MPEG. JPEG merupakan singkatan dari Joint Photographic Experts
Group, merupakan suatu komite yang menyusun standar citra pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. Kata “Joint” pada JPEG melambangkan status data
di dalam kerja sama panitia ISO dan ITU_T. Format yang dihasilkan merupakan standar ISO IS-10918. Format file ini dikembangkan oleh C-Cube Micro systems
untuk memberikan sebuah metode yang efisien untuk menyimpan citra dengan jumlah warna yang sangat banyak seperti foto kamera.
Perbedaan utama antara format JPEG dengan format citra yang lainnya adalah bahwa file JPEG menggunakan metode lossy untuk proses pemampatannya.
Pemampatan secara lossy akan membuang sebagian data citra untuk memberikan hasil kompresi yang baik. Hasil file JPEG yang di-dekompres tidak begitu sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan citra aslinya, tetapi perbedaan ini sangat sulit dideteksi oleh mata manusia Putra, 2010.
2.2.2 Jenis – jenis Citra