Batasan Masalah Biaya Lingkungan dan

menjelaskan biaya yang paling merusak dan merugikan perusahaan adalah biaya lingkungan eksternal, yaitu biaya yang terjadi harus ditanggung oleh lingkungan eksternal perusahaan yang diakibatkan oleh aktivitas hotel. Hal ini juga terjadi pada hotel 1 O 1 yang diakibatkan oleh pemakaian air tanah dengan menggunakan sumur bor, membuat adanya pemenuhan kebutuhan air yang tidak terpenuhi oleh warga sekitar hotel. Hal ini terjadi karena sumber air warga yang menjadi sumber kebutuhan air warga mengalami penurunan debit air bahkan mengalami kekeringan. Kebutuhan yang tidak terpenuhi ini akibat aktivtas pemenuhan operasional hotel menjadi sebuah biaya yang seharusnya direalisasikan oleh hotel untuk dianggarkan dan dibayarkan kepada warga lingkungan sekitar hotel. Menurut penelitian dari Sunarni 2014 mengenai Praktik Akuntansi Manajemen Pada Hotel Berbintang di Yogyakarta dan sekitarnya, menjelaskan bahwa praktik akuntansi manajemen yang mendominasi di hotel-hotel Yogyakarta dan sekitarnya adalah praktik akuntansi tradisional. Sehingga diasumsikan bahwa masih banyak manajer hotel belum memperhatikan biaya lingkungan yang diciptakan hotel yang menentukkan biaya total yang dikeluarkan oleh hotel. Hal tersebut yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini dengan judul “Estimasi Biaya Lingkungan Studi Kasus Penggunaan Air Tanah Pada Hotel 1 O 1 Yogyakarta”. Penelitian ini mengestimasikan dampak penggunaan air tanah oleh hotel terhadap lingkungan sekitar hotel. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Berapa biaya total yang seharusnya dikeluarkan akibat penggunaan dan pemanfaatan air tanah oleh Hotel 1 O 1? 2. Berapa biaya total yang dibayarkan dari penggunaan dan pemanfaatan air tanah oleh Hotel 1O 1? 3. Apakah terdapat selisih biaya yang signifikan antara biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang dibayarkan oleh hotel 1 O 1? Apa yang menyebabkan terjadinya selisih biaya tersebut? 4. Apa manfaat infromasi biaya lingkungan air bagi manajer hotel 1 O 1?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya berfokus pada kebutuhan air warga yang mulai tidak terpenuhi akibat penggunaan sumur bor oleh hotel 1 O 1. Daerah penelitian ini hanya dilakukan dengan radius 100 meter dari belakang hotel di mana warga tinggal dan pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran yang bisa diukur dapat dihitung dengan pasti jumlah biaya yang dikeluarkan. Alasan memilih jarak radius penelitian 100 meter karena di daerah sekitar hotel juga banyak berdiri hotel-hotel yang juga menggunakan air tanah sebagai sumber air di hotel-hotel tersebut. Penelitian ini membatasi perhitungan biayanya pada biaya yang bisa di hitung tanggible cost. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Mengetahui besarnya estimasi biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh Hotel 1 O 1 akibat penggunaan dan pemanfaatan air tanah oleh hotel. 2. Mengetahui besarnya estimasi biaya yang terealisasikan dari penggunaan dan pemanfaatan air tanah oleh hotel. 3. Mengetahui besarnya selisih biaya antara biaya total yang seharusnya dikeluarkan akibat penggunaan dan pemanfaatan air tanah dengan biaya total yang dibayarkan oleh hotel 1 O 1 beserta penyebab terjadinya selisih biaya tersebut. 4. Membantu manajer untuk mulai memperhitungkan biaya lingkungan air yang terjadi dalam penganggaran biaya yang lebih tepat dan strategis.

2. AKUNTANSI BIAYA LINGKUNGAN

2.1 Biaya Lingkungan dan

ecoefficiency Biaya Lingkungan merupakan biaya dari dampak yang dihasilkan oleh aktivitas- aktivitas organisasi atau perusahaan terhadap lingkungannya. Dalam memahami biaya lingkungan, memahami konsep ecoefficiency itu sangat penting. Hal ini disebabkan karena inti dari konsep ecoefficiency adalah mempertahankan organisasi atau perusahaan dapat memproduksi barang dan jasa yang lebih bermanfaat dan berkualitas sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut Hansen Mowen dalam “Managerial Accounting “ menjelaskan bahwa ada tiga pesan penting yang terdapat pada ecoefficiecy, yaitu: 1. Perbaikan ekologi dan ekonomi yang dapat saling melengkapi. 2. Perbaikan lingkungan bukan cuma sekedar amal atau derma, tetapi sebagai persaingan 3. Pelengkap pengembangan yang berkesinambuangansustainable development memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri Efisiensi dari ecoeffiecncy dapat meningkat disebabkan oleh beberapa sumber yaitu: 1. Pelanggan mulai menginginkan produk yang lebih bersih, tidak merusak lingkungan dan pembuangannya ramah lingkungan. 2. Para pegawai lebih suka bekerja di perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungannya, seperti kondisi kerja yang bersih dan aman mampu meningkatkan pekerja menjadi lebih produktivitas. 3. Perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan mendapatkan keuntungan eksternal seperti modal yang lebih rendah dan tingkat asuransi yang lebih rendah. 4. Kinerja lingkungan yang baik menghasilkan keuntungan sosial yang sangat signifikan. Seperti membawa keuntungan kesehatan manusia. Hal ini mampu merperbaiki citra perusahaan dan memperkuat kemampuan untuk menjula produk dan jasanya. 5. Fokus pada perbaikan lingkungan, mampu membuat manajer harus menciptakan inovasi dan mencari peluang baru untuk dapat menghasilkan produk yang ramah lingkungan. 6. Pengurangan biaya lingkungan dapat mempertahankan atau menciptakan keunggulan bersaing. Para manajer harus mengetahui biaya lingkungan yang diciptakan oleh aktivitas perusahaannya dan mengetahui cara mengatasinya. Untuk mengetahui hal tersebut, maka para manajer harus mengetahui konsep ecoefficiency. Pemahaman yang tepat tentang ecoefficiency, mampu membuat manajer mengambil keputusan yang tepat dalam meningkatkan kualitas produknya dengan mengurangi dampak lingkungan yang diciptakan dari hasil produk itu.

2.1.2. Biaya Lingkungan dan Model Biaya Kualitas Lingkungan

Informasi tentang biaya lingkungan yang tepat, benar dan lengkap dapat berpengaruh kepada keputusan manajer. Informasi ini tesaji dengan tepat apabila biaya-biaya lingkunganya dapat diidentifikasi secara tepat dan benar sesuai keadaan lingkungan sekitar perusahaan. Pendekatan yang menarik untuk dapat mengidentifikasi biaya-biaya lingkungan itu adalah dengan model kualitas lingkungan total. Dalam model ini, keadaan ideal adalah tidak ada kerusakan lingkungan sama dengan keadaan cacat nol pada manjemen kualitas total. Berarti tidak ada kerusakan lingkungan yang diciptakan oleh perusahaan. Biaya lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang buruk atau ada kemungkinan kualitas lingkungan yang buruk dapat terjadi akibat aktivitas perusahaan. Jadi, biaya lingkungan berhubungan dengan kreasi, deteksi, perbaikan, dan pencegahan degradasi lingkungan. Dengan definisi ini, biaya lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi 4 bagian yang tersaji dalam tabel berikut Tabel 2.1 Klasifikasi Biaya Lingkungan Model Biaya Kualitas Klasifikasi biaya Lingkungan: Pengertiaannya Contoh Biaya Pencegahan Prevention costs Biaya-biaya untuk aktivitas dalam mencegah d iproduksinya limbah atau sampah yang dihasilkan yang dapat merusak lingkungan -Evaluasi dan pemilihan pemasok -Evaluasi dan pemilihan alat untuk mengendalikan polusi -desain proses dan produk untuk mengurangi dan menghapus limbah, -melatih pegawai mempelajari dampak lingkungan -Memperoleh sertifikasi ISO 14001 -dll Biaya Deteksi detection costs Biaya-biaya untuk aktivitas dalam menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain perusahaan telah memenuhi standar lingkugan yang berlaku. -audit aktivitas lingkungan -pemeriksaan produk dan proses agar ramah lingkungan. -pengembangan ukuran kinerja lingkungan. -dll Biaya Kegagalan internal internal failure costs Biaya-biaya untuk aktivas menghilangkan dan mengelolah limbah dan sampah ketika memproduksi. Tujuannya : 1. memastikan limbah dan sampah yang diproduksi tidak dibuang kelingkungan luar. 2. Mengurangi tingkat limbah yang dibuang sehingga jumlahnya tidak melewati standar lingkungan. -pengelolahan limbah beracun. -pengoperasiaan peralatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan polusi. -lisensi fasilitas untuk memproduksi limbah -daur ulang limbah. Biaya Kegagalan Eksternal external failure costs Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Pemurnian Mono-Diasilgliserol Hasil Esterifikasi Palm Fatty Acid Distillate Dan Gliserol Dengan Ekstraksi Pelarut – Saponifikasi Dan Destilasi Molekuler

1 8 63

Estimasi Biaya Lingkungan ( Studi Kasus Penggunaan Air tanah pada Hotel 1 O 1 Estimasi Biaya Lingkungan ( Studi Kasus Penggunaan Air tanah pada Hotel 1 O 1 Yogyakarta).

0 2 12

PENDAHULUAN Estimasi Biaya Lingkungan ( Studi Kasus Penggunaan Air tanah pada Hotel 1 O 1 Yogyakarta).

0 2 11

AKUNTANSI BIAYA LINGKUNGAN Estimasi Biaya Lingkungan ( Studi Kasus Penggunaan Air tanah pada Hotel 1 O 1 Yogyakarta).

0 3 10

PENUTUP Estimasi Biaya Lingkungan ( Studi Kasus Penggunaan Air tanah pada Hotel 1 O 1 Yogyakarta).

0 7 26

ANALISIS PENGARUH GENANGAN AIR LINGKUNGAN PADA PELAKSANAANPROYEK HOTEL HARRIS & POP! SOLO TERHADAP BIAYA Analisis Pengaruh Genangan Air Lingkungan Pada Pelaksanaan Proyek Hotel Harris & Pop! Solo Terhadap Biaya (Studi Kasus Proyek Hotel Harris & Pop! Solo

0 12 16

Kinetika Reaksi Esterifikasi Palm Fatty Acid Distilate (PFAD) menjadi Biodiesel dengan Katalis Zeolit-Zirkonia Tersulfatasi | Masduki | Jurnal Rekayasa Proses 4953 8588 1 PB

0 0 6

Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dalam Crude Coconut Acid (CNO) dan Coconut Fatty Acid Distillate (CFAD) di PT Palmcoco Laboratories Dengan Metode Titrasi

0 0 2

Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dalam Crude Coconut Acid (CNO) dan Coconut Fatty Acid Distillate (CFAD) di PT Palmcoco Laboratories Dengan Metode Titrasi

0 0 4

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PRO (1)

0 0 9