KAJIAN TEORITIS DAN RISET TERKAIT

148 KINERJA Volume 17, No.2, Th. 2013 Hal. 145-157 Sumber: Diolah dari data BPS. Gambar 4.1 Stok Modal Sosial Provinsi di Indonesia Tahun 2009 Nilai stok modal sosial provinsi di Indonesia memiliki rentang dari 65,53 sampai dengan 71,82, dengan rata- rata 68,80. Nilai ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki modal sosial yang relatif baik. Nilai stok modal sosial merupakan refleksi dari adanya kebudayaan unggul di suatu komunitas, kelompok, masyarakat, maupun bangsa yang memungkinkan mereka bekerja sama satu sama lain. Sumber: Diolah dari data BPS. Gambar 4.2 Peta Stok Modal Sosial Provinsi di Indonesia Tahun 2009 149 Pengaruh Modal Sosial Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Indonesia Bambang Suryanggono Berdasarkan gambar tersebut nilai stok modal sosial tertinggi sebesar 71,82 berada di Provinsi Sulawesi Utara. Tumanggor 2007: 10 menyebutkan Torang Samua Basudara adalah kearifan lokal masyarakat Sulawesi Utara, yang menyadari dan memahami pentingnya berpartisipasi aktif dan bersatu dalam memelihara dan menjaga kerukunan, persaudaraan dan kebersamaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat tiga pola utama dari wilayah yang memiliki stok modal sosial rendah. 1 Daerah yang pernah mengalami konflik dan isu disintegrasi, yakni Provinsi Papua dan Nanggroe Aceh Darussalam. 2 Jakarta sebagai ibukota negara sekaligus tempat konsentrasi kegiatan ekonomi dan pembangunan yang memiliki berbagai masalah sosial. Selanjutnya daerah penyangga yakni Provinsi Banten dan Jawa Barat yang menjadi tempat tinggal para komuter yang bekerja di Jakarta, yang secara otomatis konflik dan masalah yang ada di DKI Jakarta akan terbawa. 3 Provinsi Sumatera Barat dan Jambi.

4.2 Kontribusi Sub Dimensi Terhadap Modal Sosial

Berdasarkan hasil analisis faktor terlihat bahwa modal sosial terbentuk dari lima sub dimensi dari modal sosial. Sub dimensi kepercayaan terhadap aparatur dan kelompok memiliki kontribusi yang cukup tinggi dibandingkan sub dimensi dari modal sosial yang lain, yakni sebesar 30,04 persen. Sumber: Diolah dari data BPS. Gambar 4.3 Kontribusi Sub Dimensi Terhadap Modal Sosial Indonesia Tahun 2009 Hal ini menjelaskan alasan dari Fukuyama 1995 dalam menggunakan konsep kepercayaan untuk mengukur tingkat modal sosial lihat Hasbullah, 2006: 82. Sumber: Diolah dari data BPS. Gambar 4.4 Kontribusi Sub Dimensi Modal Sosial Provinsi di Indonesia Tahun 2009