Hak-Hak Pekerja Wanita Di Tempat Hiburan Malam

sama dengan pekerja laki-laki untuk meniti karir di dunia kerja Depnakertrans RI, 2008. Hal ini dimaksudkan agar pekerja perempuan mendapatkan perlakuan yang adil dari pengusaha. Penghapusan diskriminasi di bidang ketenagakerjaan yaitu : a Penghapusan diskriminasi terhadap perempuan di lapangan pekerjaan atas dasar persamaan laki-laki dengan perempuan b Peraturan-peraturan untuk mencegah diskriminasi terhadap perempuan atas dasar perkawinan atau kehamilan dan untuk menjamin hak efektif untuk bekerja. 3 Hak-hak bersifat korektif Hak-hak yang bersifat korektif merupakan hak yang diberikan kepada pekerja perempuan untuk mengurangi atau menghilangkan berbagai hambatan yang dialami di dunia kerja sehingga mereka dapat berperan serta secara maksimal Depnakertrans RI,2008 Hak-hak bersifat korektif ini meliputi : a Kerja malam hari untuk pekerja perempuan b Larangan mempekerjakan pekerja perempuan yang berumur kurang dari 18 tahun

b. Hak-Hak Pekerja Wanita Di Tempat Hiburan Malam

Ekonomi yang semakin sulit mendesak banyak perempuan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tempat hiburan malam menjadi salah satu pilihan bagi wanita untuk bekerja karena tempat hiburan merupakan bidang usaha yang menawarkan jasa yang membutuhkan pekerja wanita. Pekerja wanita yang bekerja di tempat hiburan malam memiliki resiko yang tinggi menyangkut keamanan fisik dan psikis seperti perampokan, pemerkosaan dan pelecehan seksual. Hal ini bukan lagi merupakan hal yang baru bagi pekerja wanita di tempat hiburan malam. Pelecehan seksual misalnya yang seringkali dialami oleh pekerja wanita di tempat hiburan malam. Berdasarkan hal tersebut maka pekerja wanita wajib mendapatkan perlindungan khusus di bidang keselamatan kerja. Tanggung jawab perlindungan ini dibebankan kepada pengusaha. Pekerja wanita di tempat hiburan malam dapat dikategorikan sebagai pekerja malam hari dikarenakan tempat hiburan malam dalam hal ini diskotik atau kelab malam rata- rata mulai beroperasi mulai Pukul 23.00 sampai dengan Pukul 04.00. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja wanita di tempat hiburan malam sebagai tindak lanjut Pasal 76 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-224Men2003 tentang Kewajiban Pengusaha yang Memperkerjakan PekerjaBuruh Perempuan antara Pukul 23.00 sampai dengan Pukul 07.00 yaitu : Pasal 2 1 Pengusaha yang mempekerjakan PekerjaBuruh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 berkewajiban untuk : a memberikan makanan dan minuman bergizi; b menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja. 2 Pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi PekerjaBuruh perempuan yang berangkat dan pulang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 05.00. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat terlihat bahwa pengusaha memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam memperkerjakan PekerjaBuruh Perempuan antara Pukul 23.00 sampai dengan Pukul 07.00. Pengusaha berkewajiban memberikan makanan dan minuman yang bergizi yang ditentukan secara tegas sekurang-kurangnya 1400 kalori dan tidak dapat digantikan dengan uang serta pengusaha wajib untuk menyediakan petugas keamanan di tempat kerja sebagai bentuk perlindungan khusus bagi pekerja wanita mengingat jam kerja yang riskan terhadap kejahatan. Pengaturan hal tersebut sudah sejalan dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan Pasal 11 angka 1 yang mewajibkan negara untuk membuat peraturan-peraturan untuk mengahapus diskriminasi terhadap perempuan dilapangan pekerjaan. Pemerintah telah membuat peraturan-peraturan yang menjamin hak-hak dasar pekerja wanita namun dalam implementasinya sering terjadi ketimpangan. Pelaksanaan terhadap peraturan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep- 224Men2003 tentang Kewajiban Pengusaha yang Memperkerjakan PekerjaBuruh Perempuan antara Pukul 23.00 sampai dengan Pukul 07.00 dapat diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

B. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN OLEH PEGAWAI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN OLEH PEGAWAI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN TERHADAP PEMENUHAN HAK-HAK PEKERJA WANITA DI TEMPAT HIBURAN MALAM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 7 13

PENDAHULUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN OLEH PEGAWAI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN TERHADAP PEMENUHAN HAK-HAK PEKERJA WANITA DI TEMPAT HIBURAN MALAM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 18

PENUTUP PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN OLEH PEGAWAI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN TERHADAP PEMENUHAN HAK-HAK PEKERJA WANITA DI TEMPAT HIBURAN MALAM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 3 7

TINJAUAN PUSTAKA PEMBENTUKAN NORMA HUKUM DAERAH DALAM RANGKA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK-HAK PENYANDANG DISABILITAS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 42

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI IMPLEMENTASI PEMENUHAN HAK-HAK IMPLEMENTASI PEMENUHAN HAK-HAK PEKERJA WANITA YANG BEKERJA PADA MALAM HARI DI INUL VIZTA FAMILY KTV.

0 4 11

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PEMENUHAN HAK-HAK PEKERJA WANITA YANG BEKERJA PADA MALAM HARI DI INUL VIZTA FAMILY KTV.

1 6 16

Analisis Perlindungan Hukum Terhadap Pemenuhan Hak-Hak Pekerja perempuan yang Bekerja Pada Malam Hari Di PT. Apac Inti Corpora Bawen Jawa Tengah (Studi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan).

0 1 15

HAK EKONOMI PEREMPUAN PEKERJA RUMAHAN DALAM PERATURAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

0 2 10

Pertanggungjawaban perusahaan terhadap pemenuhan hak-hak pekerja wanita ditinjau dari UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus di PT Ramayana Lestari Sentosa Pangkalpinang) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 4 14

Pengawasan Ketenagakerjaan di Wilayah Serang I dalam Pemenuhan Hak Atas Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas di Kabupaten Serang - FISIP Untirta Repository

0 0 14