Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan

17 j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 3. Berdasarkan sifatnya: 1 Pajak Subjektif Pajak subjektif adalah pajak yang memperhatikan kondisikeadaan Wajib Pajak. 2 Pajak Objektif Pajak objektif adalah pajak yang pada awalnya memperhatikan objek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar, kemudian baru dicari subjeknya baik secara orang pribadi maupun badan. Jadi, dengan perkataan lain pajak objektif adalah pengenaan pajak yang hanya memperhatikan kondisi objeknya saja.

2.2. Pajak Bumi dan Bangunan

2.2.1. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan

Menurut Suandy 2011, PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dan besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumitanah danatau bangunan. Keadaan subjek siapa yang membayar tidak ikut menentukan besar pajak. PBB dikenakan terhadap objek pajak berupa tanah dan atau bangunan yang didasarkan pada azas kenikmatan dan manfaat, dan dibayar setiap tahun. PBB pengenaannya didasarkan padaUndang-undang No. 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang 18 No.12 tahun 1994. Namun demikian dalam perkembangannya PBB sektor pedesaan dan perkotaan menjadi pajak daerah yang diatur dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah PDRD Pasal 77 sampai dengan Pasal 84 mulai tahun 2010. Dalam Bab I diatur tentang Ketentuan Umum yang memberikan penjelasaan tentang istilah-istilah teknis atau definisi-definisi PBB seperti pengertian : 1. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Pengertian ini berarti bukan hanya tanah permukaan bumi saja tetapi betul-betul tubuh bumi dari permukaan sampai dengan magma, hasil tambang, gas material yang lainnya. 2. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan. Dalam pasal 77 ayat 2 Undang-Undang PDRD, disebutkan bahwa termasuk dalam pengertian bangunan adalah : - jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut, - jalan TOL, - kolam renang, - pagar mewah, - tempat olah raga, - galangan kapal, dermaga, 19 - taman mewah, - tempat penampungankilang minyak, air dan gas, pipa minyak, - fasilitas lain yang memberikan manfaat.

2.2.2. Subjek Pajak dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Dokumen yang terkait

Sistem Dan Klasifikasi Penetapan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) Dalam Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Menurut UU No. 12/1994 Dan Peraturan Menteri Keuangan No. 150/PMK.03/2010

6 81 112

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Dalam Rangka Menunjang Pembangunan Daerah (studi kasus pada Desa Silumajang Kabupaten Labuhan Batu

1 41 69

Proses Administrasi Penyampaian Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 44 40

Analisis Yuridis Penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Dalam Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Di Kota Banda Aceh

7 79 131

Pengaruh kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pada KP PBB Pratama Medan Belawan

46 237 108

PENGARUH JUMLAH SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG, NILAI JUAL OBJEK PAJAK, DAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI YOGYAKARTA.

0 3 11

PENGARUH JUMLAH SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG, NILAI JUAL OBJEK PAJAK, DAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENGARUH JUMLAH SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG, NILAI JUAL OBJEK PAJAK, DAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI YOGYAK

2 12 13

PENDAHULUAN PENGARUH JUMLAH SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG, NILAI JUAL OBJEK PAJAK, DAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI YOGYAKARTA.

0 6 10

PENUTUP PENGARUH JUMLAH SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG, NILAI JUAL OBJEK PAJAK, DAN TUNGGAKAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI YOGYAKARTA.

0 8 24

Pengaruh Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) terhadap Penetapan Pajak Bumi dan Bangunan Terutang (Studi Kasus pada Dinas Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan).

0 0 20